Diora, seorang wanita yang hidup mandiri. Kehidupannya cukup senang, tentram, nyaman, dan damai dengan cinta serta kasih sayang yang diberikan oleh kekasih dan sahabatnya.
Namun, ketentraman itu musnah seketika setelah Davis, pria kaya yang arogan masuk ke dalam kehidupan Diora. Hanya karena kebaikan Diora menolong pria itu ketika badai salju membuat Davis begitu menginginkan Diora menjadi miliknya.
Berbagai cara Davis lakukan untuk mendapatkan wanita itu, hingga akhirnya Diora terpaksa harus menikah dengan Davis atas jebakan yang dibuat oleh pria itu.
Kehidupan pernikahan yang mereka jalani tanpa cinta, karena Davis hanya terobsesi dengan Diora. Akankah pernikahan itu membawa kebahagiaan untuk Diora? Atau sebaliknya?
Follow instagram Author yuk : heynukha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Diora dan Gabby mengarahkan pandangan kearah suara berasal.
“Mom, Dad ... kenapa kalian berada di sini?” tanya Diora heran. Entah kebetulan atau disengaja oleh seseorang, ia bisa bertemu dengan orang tua kekasihnya yang sudah menganggap dirinya seperti anak mereka sendiri.
“Kau kenapa di sini?” Mom Megan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, tentu saja suara yang selalu lembut membuat siapa saja nyaman mendengarnya.
“Aku mau bertemu El, Mom,” jawab Diora lembut membalas cipika cipiki dari wanita yang sudah memproklamirkan diri sebagai calon mertuanya itu.
“Bertemu El?” Mom Megan nampak berfikir sesuatu. “Ah kita tunggu saja di restauran yang ada di lantai paling atas gedung ini,” ajaknya, mencoba mengalihkan Diora dari ruangan laknat yang akan dibuka oleh wanita dengan predikat calon menantu idamannya.
“Tunggu ... Mom, aku ingin memastikan sesuatu di ruangan ini,” cegah Diora ketika mom Megan menarik tangannya.
“Apakah El tidur di kamar itu?” tanya Mom Megan berpura-pura tidak tahu. “Biarkan saja, nanti dia akan menyusul, biarkan Daddy yg membangunkannya.” Senyum terpaksa ia keluarkan demi meyakinkan Diora. “Iya kan dad?” Senyum penuh arti kini ia tujukan pada suaminya.
“Ya ... Mommy benar, tunggulah di atas, kita makan bersama, sudah lama kita tidak makan bersama seperti dulu,” usul Dad Marlin.
Megan dan Marlin sengaja menjauhkan calon menantunya dari ruangan yang jika dibuka akan membuat mereka kehilangan wanita idaman sebagai istri putra satu-satunya itu.
Alasan mereka datang ke sana karena mendapatkan pesan yang sama dari pengirim rahasia. Mereka ingin melihat dan tentunya akan memarahi putranya habis-habisan jika terbukti. Mereka tak akan rela kehilangan Diora, sehingga ketika melihat ada calon menantunya di depan pintu laknat, langsung dicegah agar tak dibuka dan tak dilihat Diora.
Mereka melupakan ada satu sosok wanita dengan tangan di handle pintu dan sudah siap membukanya. “Apakah aku tidak diajak?” kelakarnya dengan polos.
“Oh astaga Gabby ... maafkan aunty tidak melihatmu,” kilah Mom Megan tak ingin terlihat sudah mengacuhkan tameng calon menantunya itu. “Tentu saja kau juga harus ikut ... ayo,” ajaknya.
“Aku akan menyusul aunty dan Diora, aku temani uncle membangunkan putra kesayangan aunty,” tolak Gabby. Tentu saja ia sangat penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.
“Tidak perlu! Dad Marlin berani sendiri, setan saja takut dengannya ... jadi tak perlu kau temani, hanya membuang tenagamu saja nanti,” paksa Mom Megan.
Memang Marlin di usianya yang sudah terbilang berumur masih terlihat gagah dan garang, otot di tubuhnya bahkan masih kencang karena setiap hari berolahraga baik di ranjang maupun di tempat gym miliknya. Ketampanan Danzel sudah pasti lebih banyak didapatkan dari daddynya.
“Mom ... mau aku tarik black cardnya?” ancam Marlin dengan tatapan tajam tak suka dirinya secara tidak langsung dikatakan lebih menyeramkan dari setan.
“Bercanda ... jangan marah, aku akan menggantinya nanti malam dengan olahraga yang bisa membuatmu melayang,” kelakar Megan dengan kerlingan genit.
Sedangkan di sudut gedung, dua orang pria tengah memantau kejadian itu dengan geram.
“Kenapa mereka malah mengobrol!” Wajah kesal pria yang memiliki rencana dibalik pesan itu tergambar jelas.
“Kurasa mereka sengaja melakukan itu agar Diora tak melihat isi dalamnya,” tukas pria yang baru saja menjadi manusia antartika. Menunjuk sepasang suami istri yang sudah berumur di iPadnya.
“Astaga ... ternyata mereka pengacau!” iPad sudah siap ia banting karena sangat geram dan tak sabar.
“Jangan!” seru manusia antartika baru. “Aku akan membuka otomatis pintunya, jika kau membanting iPad itu, aku tak bisa membuka pintu itu,” imbuhnya, mengambil kembali iPad yang terselamatkan dari kekesalan mantan sultan yang kembali menjadi the real sultan itu.
my love cocoknya panggilan itu buat Doria bukan sebaliknya ya Thor ....he....
Dannes
baru emak bapak nya 😁
tapi kesemuanya bagus2 thor
lgsg like, subscribe,vite dan d tutup ☕