SEASON 1-3
WARNING !!!
(Ada bacaan 21+++)
Harap bijak dalam memilih bacaan, bijak dalam berkomentar dan menilai karya orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khalisa maisara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Haiii...
Selamat membaca 🤗
_____
Pertemuan antar ke dua keluarga besar hari itu akan di lakukan, keluarga pak Adam yang akan datang ke kediaman pak Adi Setiawan sahabat beliau di kota xxxx.
Mau tak mau Anan menerima perjodohan dari orang tua nya, karena dengan cara apa pun Bu Maria terus berusaha membuat Anan agar menerima perjodohan nya itu. Ya meski sedikit mengancam nya, semua semata mata demi putra semata wayangnya itu. Bu Maria ingin Anan berubah, hidup normal seperti dulu, meninggal kan dunia malam nya yang justru akan semakin menghancurkan nya.
Di dalam mobil.
Hening,
Tak ada satu pun yang mengeluarkan suara nya. Anan yang duduk di kursi depan samping kemudi sedang asik memainkan ponsel di tangan nya. Sopir yang fokus mengemudikan mobil yang membawa keluarga pak Adam Malik. Dan Bu Maria yang duduk di kursi belakang sedang tertidur bersama pak Adam di sana yang sedang sibuk membolak balik koran di tangan nya.
Kurang lebih selama 3 jam perjalanan yang di lalui, akhir nya kini mereka sudah sampai di mana tempat tinggal sahabat dari pak Adam.
Tiba lah mereka di sebuah rumah dengan bangunan yang mewah, menjulang tinggi 2 lantai,serta halaman yang begitu luas. Memarkirkan mobil di halaman, keluarga pak Adam sudah di sambut oleh pak Adi dan istri nya di sana.
"Ayo, kita sudah sampai." Ucap pak Adam yang bersiap untuk turun dari mobil.
"Anan Malik !!" Bu Maria mengencangkan suara nya memanggil Anan untuk yang kesekian kali nya karena anak lelaki nya itu tak juga memalingkan perhatian nya dari ponsel.
Anan tersentak, menolehkan kepala nya ke arah belakang. "Emm, ya ma ada apa ?" Ia masih belum sadar juga jika mereka sudah sampai.
"Ayo sayang kita sudah sampai." Bu Maria merasa gemas dengan putra nya itu.
Anan beralih pandangan, pandangan nya mengelilingi ke luar dari mobil nya. Ah ya, ternyata dia sudah sampai. Tapi tunggu, benarkah diri nya akan berkenalan dengan seorang wanita yang akan menjadi calon istri nya itu. Ah... ini sama sekali tidak menarik untuk diri nya. Pikir Anan yang melamun.
"Anan ayooo..." Ajak Bu Maria yang membuyarkan lamunan Anan, dan mereka pun berlalu keluar dari mobil menyusul pak Adam yang sudah lebih dulu keluar dan sedang berbincang melepas rindu dengan sahabat lama nya itu.
_____
Sadifa menangis, memeluk putri satu-satunya itu dengan sangat erat. Menerima perlakuan dari tetangga rumah nya dengan tidak baik. Memfitnah Sadifa yang suka menggoda suami orang, terlebih dia adalah seorang janda yang ber-anak satu.
"Pergi kamu dari sini !! meresahkan !!" Teriak salah satu wanita yang memang tidak suka pada Sadifa.
"Ya.. pergi saja, meresahkan sekali jika terus-terusan menggoda suami-suami kita." Sahut salah satu wanita lain nya.
"Setuju...!!!"
Ya, selama tinggal di kota itu Sadifa tidak pernah mendapatkan perlakuan baik dari para tetangga rumah nya, selalu di cibir perempuan tidak benar yang hamil di luar nikah dan tidak punya suami. Karena status nya yang hanya sendiri, semua para laki-laki mengira bahwa Sadifa memang seorang janda. Apa lagi wanita itu terlihat cantik, pastilah banyak laki-laki yang ingin mendekati nya.
"Pergi saja dari sini dan juga anak haram kamu itu !! memalukan !!"
"Cukup !!" Teriak seseorang yang baru saja datang. "Apa hak kalian menghakimi sadifa ramai-ramai seperti ini !!" Ucap Tama, laki-laki yang di kenal sebagai pak lurah di kompleks perumahan itu.
Para ibu-ibu komplek pun saling terdiam dan saling melempar pandang satu sama lain.
"Bubar !!" Sentak Tama. Yang membuat para ibu-ibu terjengit saling membubarkan diri dari rumah Sadifa dengan masih saling melempar cibiran cibiran yang belum tentu benar ada nya.
"Bunda..." Tangis Cinta di pelukan Sadifa.
"Sayang, kamu gak papa nak ?" Sadifa semakin mengeratkan dekapan nya setelah melihat wajah putri nya yang ketakutan itu sebentar.
"Kalian tidak apa-apa kan ??" Tama bertanya.
Sadifa menggeleng menjawab pertanyaan Tama. "Terimakasih sudah menolong kami mas."
Tama, adalah salah satu sosok laki-laki yang juga tertarik pada Sadifa. Tama juga adalah seorang single parents yang juga mempunyai satu anak laki-laki. Istri nya meninggal 4 tahun lalu karena sebuah kecelakaan.
"Emm.." Tama mengangguk. Mungkin hanya laki-laki itu lah yang baik pada Sadifa. Ia percaya, jika Sadifa tidak pernah melakukan semua seperti yang di tuduhkan oleh para ibu-ibu kompleks itu.
_____
Segini dulu yah 😃 maaf lagi rada sibuk mau lebaran gengs 🤣🤣wkwkwkw 😂
jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah 😃
Selamat malam 💕 dan selamat istirahat ❤️
buat Gleen tau yg sebenarnya knp Hilmi pergi ...
akhirnya yang jadi korban anak kasihan fisik mental nya jangan liat fisik badan nya tapi mental nya