NovelToon NovelToon
My Perfect Daddy

My Perfect Daddy

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / One Night Stand / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:31M
Nilai: 5
Nama Author: myafa

Season kedua dari My Baby CEO

Menjadi ayah adalah hal membahagiakan. Hingga seorang ayah berusaha menjadi ayah yang sempurna untuk keluarga.

Namun, siapa sangka jika segala ujian menanti untuk mencapai sebuah kesempurnaan menjadi seorang ayah.

Bryan dan Shea yang harus mengurus baby Al-anak dari Regan dan Selly, harus membagi kasih sayang antara baby El dan baby Al.

Regan yang berusaha menjadi sempurna untuk istri dan anaknya, harus terjebak dalam kehidupan Bryan dan Shea karena anaknya.

"Jika dulu aku memiliki masa lalu yang baik, aku tidak akan setakut ini kehilangan dirimu," ucap Bryan melihat kedekatan antara istrinya dan kakak iparnya.

cover by Milda



Bagaimana kisah rumah tangga mereka?



Baca kelanjutannya di
My Perfect Daddy


Up setiap hari
Jam 12 WIB

Jangan lupa mampir juga Instagram dan facebook untuk mendapatkan info-info.

Instagram: Myafa16
FB : Myafa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak bekerja

Pagi ini setelah menjemur anaknya, Bryan tidak langsung bersiap. Dia justru asik menganggu baby El yang sedang mandi, dan itu membuat Shea benar-benar kesal.

"Pergilah bersiap, dan jangan ganggu El!" seru Shea mengusir Bryan.

"Aku tidak ke kantor hari ini."

Bryan terus saja menggoda El yang sedang seru bermain air. Gerakan kaki dan tangan El membuat Shea mengeratkan pegangannya. "Kenapa tidak pergi ke kantor?" tanya Shea yang bingung.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin di rumah saja."

Dahi Shea berkerut dalam mendengar jawaban Bryan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba suaminya ingin di rumah saja. Namun, Shea memilih mengabaikan dan akan menanyakan nanti. Sekarang dia lebih memilih memandikan anaknya terlebih dahulu.

Saat menunggu baby El mandi, suara kamar bayi terdengar diketuk. Bryan membuka pintu dan mendapati asisten rumah tangga. "Kenapa?" tanyanya.

"Di bawah ada Pak Regan, Pak."

Bryan terkejut, seingatnya kemarin Shea bercerita jika Regan datang jam sembilan pagi, tetapi kali ini dia melihat kakak iparnya itu datang di jam tujuh pagi. "Baiklah," jawab Bryan. Dia keluar dari kamar dan menemui kakak iparnya.

"Pagi, Bry," sapa Regan.

"Pagi, Kak." Bryan membalas sapaan Regan dan ikut duduk di sofa.

"Aku ada meeting pagi ini, jadi aku harus berangkat pagi." Regan langsung menjelaskan pada Bryan.

Bryan mengerti penjelasan kakak iparnya. Melihat kakak iparnya seperti terburu-buru akhirnya dia meraih Al dan menggendongnya.

"Dia belum mandi, karena tadi aku belum sempat memandikannya."

Melihat kakak iparnya, rasanya Bryan tidak tega. Dia tahu jika kakak iparnya itu yang membersihkan tubuh Selly sebelum ke kantor. Jadi wajar saja dia tidak sempat di saat terburu-buru. "Biarkan Shea atau aku saja yang memandikannya."

"Terima kasih." Regan pun izin untuk berangkat bekerja terlebih dahulu, dan menitipkan Al pada Bryan.

Setelah kakak iparnya pergi, Bryan membawa Al ke kamar bayi untuk dimandikan. Saat sampai di kamar bayi, Shea sedang sibuk menganti baju El, jadi akhirnya Bryan sediri yang memandikan baby Al.

Bryan memang sudah bisa memandikan anak mereka karena dia belajar waktu kelas ibu hamil. Bersama Regan juga, Bryan belajar banyak hal tentang bagaimana merawat bayi. Jadi saat istri membutuhkan bantuan seperti sekarang, dia bisa membantu.

Shea merasa sangat senang karena Bryan sangat ahli memandikan bayi mereka. Tidak sia-sia dia ikut kelas ibu hamil kemarin, batin Shea.

***

Setelah sarapan, Shea menidurkan baby Al dan El. Menyusui baby Al dan El secara bergantian, Shea membuat dua bayi kecil itu tidur.

"Apa mereka sudah tidur?" Suara Bryan dari balik pintu kamarnya terdengar lirih saat bertanya pada Shea.

"Sudah," jawab Shea dengan lirih juga.

"Kemarilah!" panggil Bryan.

Shea merasa sangat bingung kenapa Bryan memintanya ke kamar. Namun, karena penasaran, akhirnya dia mengikuti Bryan untuk ke kamarnya.

Dengan gerakan cepat Bryan mengunci kamarnya saat Shea sudah masuk. "Kenapa dikunci?" tanyanya.

"Karena kita akan melanjutkan permainan kita yang tertunda."

Dahi Shea berkerut disertai matanya yang menyipit. "Jam segini?" tanyanya. Matanya beralih melihat jam yang menunjukan jam delapan pagi. Rasanya Shea merasa aneh saat kegiatannya dilakukan di saat matahari sudah menampakan sinarnya.

"Iya, karena malam El selalu bangun, jadi kita melakukannya sekarang saja." Bryan menjelaskan rencananya pada istrinya. Wajahnya begitu berbinar merasakan senang, karena ternyata kini dia akan menikmati penyatuan dengan istrinya.

"Jangan bilang jika kamu tidak berangkat bekerja karena rencana ini?" Shea menatap penuh curiga.

"Iya." Bryan menjawab dengan pasti. Kemarin Felix memberikan saran untuk melakukan pada pagi hari di saat anaknya tidur. Dengan berbekal saran itu, Bryan sengaja tidak masuk kerja agar bisa mengerjakan permainan yang dari kemarin belum terselesaikan itu.

"Tapi - "

"Sudah, ayo, jika kamu mengajakku berdebat terlebih dahulu Al dan El akan bangun, dan kita akan gagal lagi." Bryan menarik lembut tangan Shea dan membawanya ke tempat tidur.

Shea merapatkan bibirnya, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan ide suaminya. Sebenarnya dia tidak masalah melayani suaminya, tetapi dilakukan pada saat siang, rasanya aneh. Belum lagi dirinya tidak tinggal sendiri, ada asisten rumah tangga juga, dan bisa kapan saja dia menganggu.

Otak Shea dipenuhi pertanyaan aneh dengan apa yang akan terjadi nanti jika dia dan Bryan benar-benar melakukan itu.

Namun, sejenak dia membuang pikirannya itu. Dia tidak mau membuat suaminya kecewa. Apalagi dari kemarin kegiatan itu sudah tertunda berkali-kali.

Mengikuti alur yang dibuat suaminya, Shea menikmati semua sentuhan lembut dari suaminya. Pemanasan yang membuat gelora panas mulai terasa, dan saat itu Bryan memulai permainannya.

Tok ... tok ....

Suara ketukan pintu seketika membuat mata Bryan dan Shea menoleh ke arah pintu.

"Siapa itu?" tanya Bryan kesal. Dia yang sudah mengatakan pada asisten rumah tangga jika tidak ingin diganggu pun merasa kesal. "Biarkan saja!" ucap Bryan kembali melanjutkan kegiatannya.

Tok ... tok ....

Suara kembali terdengar dan kini lebih kencang.

"Sayang, sepertinya itu penting sampai mengetuk dua kali."

"Apa kamu akan membiarkan aku menunggu lagi?" tanya Bryan yang menebak isi pikiran istrinya.

"Sayang, dengarlah, jika tidak penting tidak mungkin mereka akan mengetuk pintu terus." Shea tidak punya pilih, dia mendorong lembut tubuh Bryan dan meriah bajunya.

Bryan merutuki dirinya yang mengikuti saran Felix untuk melakukan pada siang hari di saat anaknya tidur.

Di saat Al dan El tidur, orang lain yang menganggu.

Dengan menggerutu dalam hatinya, Bryan berlalu ke kamar mandi. Menuntaskan sendiri permainan yang sudah setengah jalan tadi.

Shea membuka pintunya, dan ternyata mama mertuanya yang datang. "Mama," sapa Shea seraya menautkan pipi pada Melisa. Wajah Shea malu saat mengingat apa yang baru saja dia lakukan.

"Kamu tidur jam segini?" tanya Melisa pada Shea.

"Em ... iya ... em ... tidak." Shea bingung menjawab pertanyaan mamanya. Dia ketakutan seperti maling yang baru saja ketahuan mencuri sesuatu.

"Kamu kenapa?" tanya Melisa yang aneh melihat Shea.

Sebelum Shea menjawab, Bryan tiba-tiba keluar dari kamar mandi. "Mama, kenapa ke sini?" tanya Bryan.

"Kamu tidak kerja?" Melisa tidak menjawab pertanyaan Bryan, tetapi justru bertanya.

"Em ... aku ... aku ada acara dengan klien nanti siang." Bryan memberikan alasan pada mamanya. "Mama ada apa kemari?" lanjut Bryan bertanya.

"Mama hanya mampir, karena mama mau bertemu dengan cucu mama."

"Al dan El sedang tidur, Ma." Shea menjelaskan pada mama mertuanya.

"Oh, ayo mama mau melihat mereka dulu!"

Shea langsung mengajak mama mertuanya untuk ke kamar bayi. Dia atas ranjang yang bersebelahan dua bayi itu asik berada di dunia mimpinya.

Melisa yang melihat kedua cucunya memakai jumpsuit tanpa lengan merasa sangat gemas. Ingin sekali dia menggendongnya, tetapi dia tidak mau menganggu tidur nyenyak mereka.

"Apa Lana akan kemari lagi?" tanya Melisa memastikan.

"Sepertinya begitu, Ma."

"Apa mama kak Regan akan kemari?" tanya Bryan yang tiba-tiba menyela pembicaraan Shea dan mamanya.

"Iya, kemarin dia mengatakan seperti itu," jawab Shea.

Senyum tertarik di ujung bibir Bryan. Ide-ide mulai bermunculan, bagaimana caranya agar dia dan Shea bisa menyelesaikan permainan yang sudah tertunda.

.

.

.

.

.

...Jangan lupa like, koment, vote...

1
Sylvia tjan
Luar biasa
Luzi Refra
👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏🌟🌟🌟🌟🌟
Sri Muryati
Luar biasa
Sri Muryati
Lumayan
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
BRYAN SHEA2
pipi gemoy
👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🙏🏼
pipi gemoy
hadiah buat bayi cantik 🌹
pipi gemoy
👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🙏🏼☕
pipi gemoy
😆😆😆😆😆😆😆😆😆👻
suami gue banget 🤣🤣🤣🤣🤣
pipi gemoy
vote Thor
untuk 2daddy✌🏼
pipi gemoy
😆😆😆😆😆😆😆😆
ada adegan action nya Thor 🌹😂
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
pipi gemoy
pasti Daddy Bry😆😆😆😆😆😆👻
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼🌹
pipi gemoy
mampir lagi Thor 🙏🏼
Karin19
Luar biasa
Ing
Dari semua karya Kak Myafa yg ter-FAVORIT yaitu Daddy Bryan & Mommy Shea 😍🥰😘
Ceritanya sprti nyata mereka bersama2 berjuang menjadi pribadi yg lbh baik lg, benar2 kolaborasi pasangan yg tulus mengasihi & mencintai dgn cara mereka sndiri.
Diah Ani Pratiwi
Luar biasa
Iin Kurnia Rini
Bagus
Lailatul Fadhilah
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!