Disaat Yang Tepat...Menurut ALLAH

"Siapa sih itu...?main ngancam ngacam aja!"

"Dari suaranya,sepertinyaaaa...seorang perempuan,tapi aku tidak pernah dengar suara itu sebelumnya.."

"Tapiii ... kenapa dia mengancam aku? dan dia menyebut nyebut soal rem blong???

"Huuuuuuhhh..."diakah yang sudah merusak rem mobilku?Yossy menghela nafasnya terasa ada kecemasan disana di relung hatinya.

Yossy mencoba mengingat ingat kesalahan apa yang sudah dia perbuat pada orang lain sebelum ini,perempuan mana yang ia sakiti..namun hanya kepalanya yang pusing memikirkan semua pertanyaan yang tidak ada jawabannya itu.

"Aku merasa tidak punya musuh selama ini..!!"

"Tapi...kenapa? kenapa? kenapa?

Yossy terdiam dan kepikiran dengan ancaman perempuan yang telah meneleponnya barusan.

"Assalamu'alaikum...."

"Assalamu'alaikum..."

Suara salam yang terdengar dari suara kedua sahabatnya ,Lely dan Emma memecahkan lamunan Yossy yang membuat wajahnya mengkerut akibat memikirkan tentang ancaman dari perempuan yang menelpon dia tadi.

"Wa'alaikumussalam..."

Wajah Yossy seketika berubah cerah secerah mentari pagi ini yang seakan turut berbahagia mengantarkan Yossy kerumahnya kembali setelah beberapa hari ini berada di Rumah Sakit.

Kita tunggu ibu dulu sebentar ya..ibuku sedang menyelesaikan semua yang berhubungan dengan biaya Rumah Sakit ini.

"Assalamu'alaikum...*sur**prise* ....aku dataaaang," Mini muncul tiba tiba.

"Wa'alaikumussalam...mereka bertiga kompak menjawab salam dari Mini dan melongok melihat kemunculan Mini dari balik pintu.

"Aaaaaaahhhhh...Mini....kamu bisa datang untuk membawaku dari Rumah sakit ini." masih berada di atas ranjang ,Yossy membuka lebar lebar kedua tangannya menandakan ia ingin dipeluk oleh Mini,Lely dan Emmapun ikut bergabung dan mereka berempat saling berpelukan.

"Terimakasih ya...kalian semua sudah mau meluangkan waktu untuk menjemputku pagi ini."

"Nah itu ibu datang..."Yossy mulai turun dari ranjang pelan pelan sekali... dibantu oleh ke tiga sahabatnya dan lansung duduk di atas kursi roda yang sudah tersedia sejak tadi disana.

"Brangkaaaatttt...."ujar Yossy ceria dengan berusaha sejenak melupakan ancaman seorang perempuan yang tidak ia kenal sama sekali yang bisa saja mengancam nyawanya.

⚘⚘⚘⚘⚘

Selama Yossy dirawat diRumah Sakit ruko yang disulap jadi mini market oleh Yossy berjalan dengan lancar dan terkendali bahkan mengalami peningkatan pendapatan dibawah pengawasan Salman sudah dipercayakan Yossy padanya,

Kerjasama yang baru saja dijalin dengan Robipun berjalan dengan aman aman saja.

Walaupun Salman dan Robi jarang terlihat berada di Rumah Sakit menemani Yossy

Namun mereka berdua selalu memantau perkembangan kesehatan Yossy dari jauh,

Sejak aksi penyelamatan rem blong yang dilakukan Robi dan Salman terhadap Yossy hanya satu atau dua kali lah mereka datang membesuk Yosyy di Rumah Sakit..

Itu dikarenakan kesibukkan Robi yang sering keluar kota untuk mengurusi bisnisnya sementara Salman sebagai karyawan Yossy mengharuskan dirinya selalu berada di ruko,

Apalagi ...disaat yossy dirawat justru pengunjung dan pembelinya di mini market meningkat..laris manis vak kacang goreng...jadi sudah menjadi tanggung jawab Salman sepenuhnya sebagai orang kepercayaan Yossy untuk sekalu berada di ruko ..

Itulah yang membuat mereka berdua memantau saja dari jauh melalui orang suruhan Robi

Agar jikalau ada yang berusaha mendatangi Yossy atau berniat jahat lagi pada Yossy disaat Yossy masih dirawat maka dengan cepat Salman dan Robi bisa bergerak melindungi.

Karena Robi dan Salman masih was was dengan sesosok yang berkelebat di malam hujan lebat itu.

⚘⚘⚘⚘⚘

Sesampainya dirumah ...Yossy dan temannya lansung menuju gazebo yang berada didalam taman mini dibelakang rumah Yossy,mereka ingin bersantai dulu melepas ketegangan selama diperjalan menuju rumah Yossy sambil menikmati angin sepoi sepoi ...

Sudah lama juga mereka berempat tidak berkumpul rame rame lengkap berempat,biasanya selalu saja ada satu orang yang tidak bisa ikutan ngumpul.

Sementara itu Fatimah langsung kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan siang mereka semua siang nanti.

Setelah bersenda gurau sebentar,lalu Lely beranjak ke dapur menyusul Fatimah agar bisa membantu untuk mempersiapkan makan siang,Lely,Emma dan Mini sudah seperti anda sendiri Fatimah...jadi mereka bertiga sudah seperti dirumah sendiri berada dirumah Yossy.

Karena suara adzan dzuhur sudah terdengar bersahutan antara mesjid yang satu dengan mesjid yang lainnya ,mereka semua pun sholat terlebih dahulu baru setelahnya makan siang bersama..

Dengan rasa yang tidak tau malunya ,baru saja perut Emma,Mini dan Lely kenyang melahap makan siang.. mereka semua langsung pamit pulang kerumah masing masing.

"Alhamdulillaah...kenyang...kami pamit ya bu.."

"Baiklah...terimakasih sudah menjemput dan mengantar Yossy sampai kerumah ya nak Emma,nak Lely dan nak Mini."Mereka satu persatu mencium punggung tangan Fatimah.

"Astaghfirullaah...berilah ruang pada nasi diperut kalian itu untuk turun dulu kebawah,barulah setelahnya kalian pamit..dan bersih bersih dulu tuh bekas makan kalian.." Kelakar Yossy

"Weeek..."jawab Lely...

"Suruh Yossy aja yang beresin semua buk."teriak Emma.

"Jangan dimanja dia bu..walaupun dia lagi sakit.."ledek Mini.

Fatimah mengantar mereka sampai kedepan pintu masuk sementara Yossy masih duduk dimeja makan.

"Hati hati dijalan semuanya ya.."

"Ya bu ...Assalamu'alaikum .."ucap mereka barengan.

"Wa'alaikumussalam.."pintupun ditutup oleh Fatimah dan menguncinya.

⚘⚘⚘⚘⚘

flashback ( perjalanan dari rumah sakit menuju rumah Yossy)

"Mobil siapa ini nak?"tanya Fatimah pada Yossy.

"Mobil teman bu ...kita bekerjasama dengan dia ...yang nolongin aku bersama Salman waktu kejadian itu.. jawab Yossy

"Ohhh.."

Robi memang jauh jauh hari sudah menawarkan bantuan mobil jika nanti Yossy hendak pulang dari Rumah Sakit karena Robi tau betul jika mobil Yossy sudah ringsek

bagian depannya dan sekarang lagi di bengkel untuk diperbaiki.

Perjalanan menuju rumah Yossy memakan waktu 2 jam ditambah macet macetannya...baru beberapa menit perjalanan sudah ada yang memepet mobil yang mereka tumpangi...

BERSAMBUNG...🌻🌻🌻

...----------------...

...----------------...

*** Adakah bacaan Iftitah yang lain?

Jawaban:

Riwayat Keempat:

عَنِ ابْنِ عُمَ قَاؿَ بػيَْػنَمَا تَؿْنُ صَلدِّى مَعَ رَسُوؿِ الللَّاوِ -صلى الله عليو وسلم- إِذْ قَاؿَ رَجُلٌ مِنَ الْ وِْ الللَّاوُ أَ بَػ بِيرًا وَاتضَْمْدُ لِللَّاوِ ثِيرًا وَسُبْحَافَ الللَّاوِ بُكْ ةً وَأَصِيلا . عَ بْتُ تعَاَ « قَاؿَ رَجُلٌ مِنَ الْ وِْ أَ ا ا رَسُوؿَ الللَّاوِ . قَاؿَ .» مَنِ الْ ائِلُ لِمَةَ ا وَ ا « - فَػ اؿَ رَسُوؿُ الللَّاوِ -صلى الله عليو وسلم قَاؿَ ابْنُ عُمَ فَمَا تَػ تُػ لَّا ن مُنْ تشَِعْتُ رَسُوؿَ الللَّاوِ -صلى الله عليو وسلم- ػ وؿُ ذَلِكَ . .» فُتِحَتْ تعَاَ أَبْػوَابُ ال لَّا سمَاءِ

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Ketika kami shalat bersama Rasulullah, tiba-tiba seorang laki-laki diantara banyak orang mengucapkan:

“Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya pujian yang banyak, Maha Suci Allah pagi dan petang”. Rasulullah Saw bertanya: “Siapakah orang yang mengucapkan kalimat anu dan anu”. Seorang laki-laki menjawab: “Saya wahai Rasulullah”.

Rasulullah Saw berkata: “Aku merasa takjub dengan kalimat itu, dibukakan untuknya pintu-pintu langit”. Umar berkata: “Aku tidak pernah meninggalkan kalimat-kalimat itu sejak aku mendengar Rasulullah Saw mengatakan itu”. (HR. Muslim).

Riwayat Kelima:

عَنْ أَ سٍ أَ لَّا ف رَجُلاً جَاءَ فَدَخَلَ ال لَّا ص لَّا ف وَقَدْ فَلَهُ النلَّاػفَسُ فَػ اؿَ اتضَْمْدُ لِللَّاوِ تزَْدًا ثِيرًا طَيدِّبًا مُبَارَ ا فِيوِ . أَ كُمُ الْمُتَكَلدِّمُ ا فَ لَّاوُ « فَ رَلَّا الْ وُْ فَػ اؿَ .» أَ كُمُ الْمُتَكَلدِّمُ بِالْكَلِمَاتِ « فَػلَ لَّا ما قَضَى رَسُوؿُ الللَّاوِ -صلى الله عليو وسلم- صَلاَتَوُ قَاؿَ .» لَ دْ رَأَ تُ اثْػنَِْ عَ مَلَكًا ػبَْتَدِرُو ػ ا أَ ػ مْ ػ فَػعُ ا « فَػ اؿَ رَجُلٌ جِئْتُ وَقَدْ فَلَنِِّ النلَّاػفَسُ فَػ لْتُػ ا. فَػ اؿَ .» لدَْ ػ لْ بَ سًا

Dari Anas, ada seorang laki-laki datang, ia masuk ke dalam barisan, nafasnya sesak (karena tergesa-gesa, ia mengucapkan:

“Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik dan penuh keberkahan di dalamnya”. Ketika Rasulullah Saw selesai melaksanakan shalat, beliau bertanya:

“Siapakah diantara kamu yang mengucapkan kalimat tadi?”. Orang banyak terdiam. Rasulullah Saw berkata:

“Siapa diantara kamu yang mengucapkannya, sesungguhnya ia tidak mengatakan yang jelek”. Seorang laki-laki berkata: “Saya datang, nafas saya tersengal-sengal, lalu saya mengucapkannya”.

Rasulullah Saw berkata: “Aku telah melihat dua belas malaikat segera mendatanginya, berlomba ingin mengangkatnya”. (HR. Muslim).***

...****************...

...****************...

TERIMA KASIH,

KEPADA PARA PEMBACA .

Sudah membaca karya saya ini.

Mohon dukungan dari semua pembaca

melalui like, komen, tip dan vote

Dan rate dengan mengklik ⭐⭐⭐⭐⭐ yang ada didepan  dekat profil saya.

Karena itu semua adalah penghargaan yang tertinggi bagi karya saya ini, sekaligus penyemangat  bagi saya untuk  melanjutkan menulis karya ini.

dan saya sangat berterima kasih  yang sebesar besarnya untuk itu semua.

Semoga kita semua diberi umur panjang dan selalu dalam keadaan sehat oleh Allah Subhanahu Wa Ta 'ala

aamiin..

Mohon maaf jika ada salah salah kata ataupun salah ketik dsbnya.

Jangan lupa klik tanda ❤ untuk favorite  ya agar  setiap  kali saya up bab baru akan ada pemberritahuan langsung pada anda.

Satu lagi jangan lupa share karya ini ke teman teman tercintamu ya...

salam manis dari saya,

~~ mak uwo new ~~

sang penulis amatiran

THANKS ALL

LOVE YOU ALL❤

...----------------...

...----------------...