NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Hem

Inara akhirnya langsung mengiyakan untuk mengajar Juanda dan ia pun sangat membutuhkan uang tersebut untuk kebutuhan dari sang adik yang bakalan masuk SMP.

Awalnya sih ngerasa males dan juga ngerasa gimana gitu tapi ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan uang dan kapan lagi ya udah terima terima aja.

Sebelum pembelajaran ia pun sengaja menunggu di ruang tamu terlebih dahulu ngobrol-ngobrol dengan mamanya Juanda, ternyata beliau begitu sangat ramah dan sangat welcome banget kepada orang seperti Inara yang baru aja dikenal.

Bahkan mamanya Juanda pun tidak seperti orang tua yang kaya pada umumnya yang ibaratnya sombong dan juga pilih-pilih beliau begitu sangat membaur banget apalagi banyak banget makanan di atas meja padahal baru aja datang dan disuruh makan.

Sekitar 15 menit akhirnya Juanda pun datang yang merasa kaget banget tiba-tiba aja Inara ada di depannya sedang asyik mengobrol dengan mama. "Kenapa bisa ada lo di sini? Gue sama sekali nggak suka ya kalau misalkan lo yang ngajarin gue buat belajar. Mah aku tuh sama sekali nggak suka ya kalau misalkan dipaksa-paksa nggak jelas kayak begini aku tuh bisa menentukan sendiri kan aku bilang sendiri waktu itu nggak suka yang namanya diatur-atur nggak jelas kayak begitu?"

"Juan, Mama kan udah pernah bilang sama kamu kamu itu sudah cukup 2 tahun tidak belajar yang serius sekarang ini kan sebentar lagi bakalan kelulusan masa kamu nggak mau sih mendapatkan nilai yang terbaik? Papah kan bilang tadi malam kamu harus mengikuti kan bukannya kamu membantah nggak jelas kayak begini? Ayo buruan kamu ganti baju biar belajar sama teman kamu!"

Juanda akhirnya melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya, mamanya Juanda pun mengatakan kalau misalkan nggak usah ngerasa khawatir dengan tingkah laku Juanda karena pada dasarnya dia emang kayak begitu kok tapi hatinya baik.

Juanda sekarang sudah berada di samping Inara mereka sedekat ini ternyata parfum yang dipakai oleh Juanda begitu sangat melekat banget dan sampai-sampai membuat Inara bersin.

"Gue kasih tahu ya sama lo ya gue tuh sama sekali nggak suka diajak-ajarin kayak begini, lo juga nggak terlalu pinter banget kok di kelas jadi lo jangan sok-sokan ngajarin gue! Kalau bukan bokap gua yang meminta gue buat belajar gue nggak bakalan belajar kayak begini tahu nggak sih!"

"Aku juga nggak tahu kenapa tiba-tiba aja mama kamu nyuruh untuk aku ngajarin kamu, aku juga nggak ada keinginan buat ngajarin kamu kok soalnya kamu tahu sendiri kan kamu itu tipikal orang yang susah untuk dikasih tahu."

Inara segera langsung saja membuka buku-buku yang bakalan dipelajari hari ini, Juanda tuh tipe ke orang sangat suka banget yang namanya belajar karena menurutnya belajar itu bukan sesuatu hal yang menyenangkan bahkan membuatnya bete.

Kalau disuruh buat jalan-jalan atau happy-happy ya lebih memilih untuk happy-happy bukan sesuatu hal yang kayak begini yang malah membuat nggak nyaman.

Pelajaran hari ini adalah matematika pelajaran yang sangat dibenci oleh Juanda, karena nggak suka banget ya namanya hitung-hitungan bahkan satupun tidak ada yang bisa ia mengerti karena saking susahnya!

Inara begitu sangat seksama banget ngajarin Juanda nggak dari hal yang sangat kecil alias sesuatu hal yang sangat basic tapi tetap aja jualan sama sekali nggak suka dan sama sekali nggak ngerti bahkan nggak paham juga.

"Pokoknya kalau misalkan ini tuh di dahulukan di sebelah kiri nggak boleh di sebelah kanan karena itu adalah aturan dan triknya supaya kita lebih cepat untuk mengerjakan soalnya, apalagi nanti kita bakalan ulangan kan jadi kita harus lebih cepat-cepet untuk ngerjainnya karena kita bahkan ke makan sama waktu kita sendiri kalau kita terlalu banyak berpikir!"

Juanda mengganggu kasih apa yang diucapkan oleh Inara karena ia merasa kalau misalkan apa yang diucapkan itu ya terserah kita juga untuk melakukannya seperti apa.

"Sebentar ya gue yang ambil minuman dulu di depan soalnya gue tadi itu gue pesan!"

Inara mengangguk saja sih dan ia pun mencoba untuk memberikan soal yang jauh lebih mudah agar bisa diterima langsung oleh Juanda.

Setelah datang bukannya langsung belajar eh malah minum dan juga main HP terlebih dahulu, rasa-rasanya Inara males banget untuk ngajarin orang yang kayak begini dan nyebelin banget orang-orang kayak begini Itu maunya pengen mau sendiri doang.

"Eh,"

Tiba-tiba aja minuman yang ditaruh di atas meja akhirnya menumpahkan buku yang ada di atas meja itu sendiri.

"Sorry, beginilah hasil kalau misalkan gue sama sekali nggak suka buat belajar kan dipaksa-paksa kayak gini karena gue itu nggak maksimal banget kalau misalkan bukan atas dasar keinginan gue, gue sama sekali nggak suka kalau kayak gitu!"

"Iya sih benar juga tapi gimana ya seharusnya kamu harus berhati-hati dong ini kan buku aku satu-satunya."

"Iya sorry deh gue kan sama sekali nggak sengaja kenapa lo marah-marah kayak begitu?" jawabnya dengan sangat ketus kali tapi membuat Inara harus lebih sabar dan tenang nggak boleh marah-marah atau nggak boleh yang gimana-gimana yang membuat emosi.

Inara mencoba untuk sabar dan tenang karena ini baru sehari juga jadi ya harap dimaklumilah seperti apa yang diucapkan oleh mamanya Juanda harus lebih sabar dan harus lebih tenang terlebih dahulu aja.

Nggak kerasa hampir 30 menit Inara sebagai guru les pertama kalinya kepada Juanda, dan ia pun nggak mau menceritakan hal ini kepada siapapun takut nantinya bakalan di-bully karena sok-sokan ngajarin Juanda cowok terganteng ya di dalam kelas.

"Eh gue kasih tau ya sama lo jangan sampai ada orang yang tahu kalau misalkan kita itu les di rumah gue, gue sama sekali nggak suka jadi bahan gosip apalagi yang digosipin sesuatu hal yang gak penting kayak lo gini!"

"Maksud kamu apa aku tiba-tiba aja ngomong kayak begitu?!"

"Ya kalau digosipin itu sama cewek cantik bukan cewek yang model-an cupu kayak lo kayak gitu gue juga berpikir keles, tapi ya sudahlah gue cuma memenuhi keinginan dari bokap gue dan nyokap gue doang masalah gue lulus atau enggaknya kan itu urusan gue karena gue yang menjalani itu sendiri!"

"Hem kamu nggak boleh berpikiran kayak gitu orang tua kamu itu memperlakukan kamu sebaik mungkin karena kamu itu adalah anak tunggal dan satu-satunya dari mereka masa kamu kayak mengecewakan kayak gitu sih ngomongnya?"

Ting nong...

Eh tiba-tiba aja ada orang datang yang sama sekali nggak disangka-sangka.

Kira-kira siapa ya yang bakalan membuat suasana menjadi keruh atau menjadi baik? Jangan lupa buat baca di bab selanjutnya ya!

bersambung..

1
Dwi Sulistyowati
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!