Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"bisakah kau berhenti salah paham padaku? Aku ingin menyiapkan ulang tahun untuk seorang yang spesial, bukan untuk Liam," jawab Flora yang berhasil membawa Wenda semakin penasaran dan penuh pertanyaan dalam benaknya.
"Jangan bilang kau akan mempersiapkan peserta ulang tahun ini untuk tuan muda Daniel?" Wenda menatap Flora, dalam hatinya ia berharap sahabat nya itu mengatakan tidak.
Kenapa? Apakah Wenda juga tidak setuju kalau Flora bersama dengan Daniel? Lalu apa alasannya?
"Iya," jawab Flora. Jawaban ini seolah-olah kembali membuat hati tenang Wenda kini jadi seperti sarang semut lagi.
"Lepas lobang buaya masuk lobang singa," Wenda terlihat frustasi sampai-sampai menepuk jidatnya.
"Maksud mu? Apa yang salah dengan kak Niel?" lirih Flora, ia kebingungan dengan reaksi Wenda.
"Aku tau kau mungkin ingin memiliki pasangan yang lebih baik setelah membuang sampah sperti Liam, tapi kenapa harus tuan muda Daniel?" lirih Wenda.
"Iya, kenapa memang nya kalau aku memilih nya? Bukan kah dia seharusnya cocok dengan ku? Kau seharusnya bahagia," ucap Flora kebingungan dengan reaksi sahabat nya.
"Dia itu galak, lumpuh, gila kerja, kau yakin akan bahagia dengan nya? Ya aku tau sih sebenarnya di bandingkan dengan Liam tuan muda jauh lebih baik dari Liam tapi bukan nya selama ini kau sangat benci dengan dirinya? Bagaimana kau bisa tiba-tiba menerima perjodohan ini?" ungkap Wenda.
Sebagai sahabat yang sudah menemani Flora begitu lama, hubungan antara Flora dan Daniel juga di ketahui banyak oleh Wenda, ia tau betul kalau selama ini Flora selalu menentang keras perjodohan itu, dia juga pernah bilang kalau sampai kapanpun tidak akan pernah menerima Daniel sebagai suaminya.
"Bagaimana bisa kau mengatakannya sperti itu di hadapku? Dia calon suamiku," ucap Flora menatap Wenda dengan tatapan sedih karena sudah mengucapkan kata-kata itu untuk Daniel.
"Loh, ini bukan kata-kata ku, ini kata-kata mu sendiri, kau yang sering mengatakan ini padaku," ucap Wenda sambil memegang kedua pundak Flora.
Flora menyadari nya, ia lah yang selalu mengatakan itu kepada Wenda sehingga Wenda ikut tidak setuju dengan hubungan mereka.
"Itu, anu, sudahlah intinya kau siapkan saja ruangan ya g ku minta, jangan lupa dekorasi nya, kalau begitu aku pergi dulu," ucap Flora yang kemudian berdiri lalu bergegas pergi karena tidak ingin menerima pertanyaan lain lagi dari Wenda.
"Anak aneh, huh sudahlah, biarkan saja, lagipula tuan muda Daniel jauh lebih baik dari Liam sialan itu," batin Wenda pasrah.
Sementara itu di luar sana.
"Akhirnya dia keluar juga, coba ku tebak, Flora pasti memesan ruang VIP di restoran ini untuk merayakan ulang tahun Liam, dia harus tau soal ini, aku harus secepatnya menghubungi Liam," batin Tara yang sedari tadi masih menguntit Flora.
Flora tau tentang itu namun dia sengaja membiarkan Tara salah paham, yang membuat nya gagal fokus adalah mobil Daniel yang terparkir tak jauh dari tempat sopir nya memarkir mobil mereka.
"Apa yang kau dapatkan?" tanya Daniel kepada Hans.
"Nona Flora menyewa ruangan VIP untuk mengasah pesta ulang tahun," jelas Hans.
"Untuk siapa?" tanya Daniel penasaran.
"Aku tidak tau," Hans memgeleng kan kepalanya.
Daniel terdiam, ia tidak pernah berfikir kalau itu adalah untuk nya, yang dia tau ulang tahun Liam juga bertepatan di hari yang sama dengan ulang tahun dirinya.
"Kau tidak perlu membuat pesta ulang tahun," ucap Daniel tiba-tiba.
"Loh, tuan muda, bukan kah sebelumnya kau sudah setuju untuk hal ini, kita mengadakan pesta ulang tahun untuk mu untuk menguji nona muda, apakah dia benar-benar memilih mu atau laki-laki itu," Hans merasa kesal karena Daniel tidak mengijinkan nya.
"Tidak perlu, lupakan saja," jawab Daniel singkat.
"Huh, baiklah kalau begitu, aku tidak akan memaksa," ungkap Hans menyerah.
"Kak Niel, apa kau ada di dalam,"
Di tengah-tengah kesibukan mereka berdua, tampa Daniel sadari, Flora kini menghampiri mobil nya dan mengetuk jendela mobil untuk memastikan kalau Daniel ada di dalam.
"Tuan muda, nona Flora," kata Hans sambil menunjuk ke arah jendela mobil samping Daniel.
Daniel menoleh dan menatap Flora yang kini ada di luar.
Ia membuka jendela tersebut dalam sekejap kedua pasang mata itu kini saling bertatapan satu sama lain.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Flora sambil menatap Daniel dengan tatapan penuh arti.
Sudah lebih dari dua puluh empat jam mereka tidak bertemu sejak kejadian di kamar Daniel tempo hari.
"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan di sini? Bukan kah hubungan mu dan Wenda sudah lama memburuk?" ucap Daniel dengan wajah datar, ia segera mengalihkan pandangan nya dari Flora.
Flora tau kalau Daniel selalu mencurigai dirinya, namun ia tidak marah dengan hal itu, wajar jika Daniel sulit untuk percaya dengan dirinya yang sekarang.
"Aku ingin memperbaiki hubungan ku dengan Wenda, yang terjadi dengan kami selama ini hanya sebuah kesalahpahaman," jawab Flora tampa menyinggung soal pesta ulang tahun.
"Yakin hanya itu? Tidak ada yang lain?" ucap Daniel.
"Ya, hanya itu," jawab Flora sambil mengangguk.
"Ya tuhan, tuan muda pasti sangat kecewa dengan jawaban nona Flora, nona Flora kenapa kau harus berbohong? Kenapa kau tidak bilang kalau kau juga menyewa ruangan VIP untuk Liam, jujur saja agar tuan muda tidak semakin sakit," batin Hans.
Tanpa banyak bicara, Daniel kembali menutup kaca mobil nya dan kemudian meminta Hans untuk pergi dari sana tampa pamit terlebih dahulu dengan Flora.
Mobil itu melaju cepat, masih menyisakan Flora yang berdiri mematung di tempat semula.
"Kau sangat marah padaku ya?" batin Flora yang merasa kalau Daniel mungkin tidak sepeduli dulu lagi dengan nya.
Namun Flora memilih untuk bersabar sampai waktunya tiba, dia tidak ingin mengungkapkan apa yang dia lakukan di restoran tersebut sekarang karena sengaja ingin membuat kejutan untuk Daniel.
"Tuan muda, meninggalkan nona Flora begitu saja, apa kau tidak apa-apa?" tanya Hans.
Daniel tidak menjawab pertanyaan Hans, hatinya memanas karena rasa cemburu yang menggebu-gebu, mereka kini masih berada dalam kesalahpahaman yang berkepanjangan.
"Aku ingin melihat, pesta seperti apa yang akan dia adakan untuk laki-laki itu?" batin Daniel.
Keesokan harinya ...
"Kau yakin dengan ucapan mu itu?" tanya Liam kepada Tara.
"Ya, aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, dia membeli hadiah, tapi jelas-jelas itu bukan hadiah yang kau inginkan, tetapi itu sangat mahal, dia juga bertemu Wenda dan memesan ruangan VIP untuk merayakan ulang tahun, sudah pasti itu ulang tahun mu kan," ungkap Tara sambil memeluk Liam.
Ya seperti biasanya mereka berdua ini tidak pernah absen pergi ke hotel bersama melepas dahaga sambil mengatur siasat licik.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.