NovelToon NovelToon
Janji Di Atas Bara

Janji Di Atas Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

"Janji di Atas Bara" – Sebuah kisah tentang cinta yang membakar, janji yang teringkari, dan hati yang terjebak di antara cinta dan dendam.

Ketika Irvan bertemu Raisa, dunia serasa berhenti berputar. Cinta mereka lahir dari kehangatan, tapi berakhir di tengah bara yang menghanguskan. Di balik senyum Raisa tersimpan rahasia, di balik janji manis terselip pengkhianatan yang membuat segalanya runtuh.

Di antara debu kota kecil dan ambisi keluarga yang kejam, Irvan terperangkap dalam takdir yang pahit: mempertahankan cintanya atau membiarkannya terbakar menjadi abu.

"Janji di Atas Bara" adalah perjalanan seorang pria yang kehilangan segalanya, kecuali satu hal—cintanya yang tak pernah benar-benar padam.

Kita simak kisahnya yuk, dicerita Novel => Janji Di Atas Bara
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Malam semakin larut.

Bulan purnama menggantung sempurna di langit, memantulkan cahaya keperakan yang menerobos masuk lewat jendela. Irvana duduk bersandar di dinding, menghisap rokoknya pelan, membiarkan asap putih menari di udara.

"Mata akan menjadi sebuah tanda cinta-- cinta yang bersemayam di dalamnya," gumamnya lirih. "Hati bersinar saat kau menemukan cinta, dan akan menangis ketika kau patah hati. Semua orang telah mengejekku, aku hanya menjadi bahan lelucon sekarang."

Dia menarik napas dalam, menghembuskannya perlahan.

"Tiga tahun," lanjutnya, suaranya mulai bergetar. "Selama tiga tahun aku hanya mendengar satu hal 'Lupakan dia!' 'Lupakan dia!' 'Lupakan dia!'"

Teriakannya menggema di ruangan yang sunyi. Lalu ia menoleh ke kanan, seolah berbicara dengan seseorang yang ada di sana.

"Cinta tak punya tombol yang bisa dihidupkan atau dimatikan. Satu-satunya orang yang mau menghidupkan hati ini--cuma kamu. Hanya dirimu."

Nada suaranya makin berat, seakan menahan amarah dan air mata sekaligus.

"Kau membuatku sadar," katanya lagi, menatap ke arah jendela. "Bahwa bulan purnama pun bisa terasa romantis. Kau tahu? Setiap malam purnama aku tidak pernah tidur-- karena aku yakin, di sana, kau juga tidak akan tidur. Karena bulan purnama adalah bulannya para pecinta."

Irvana kembali menoleh ke kanan. Tatapannya tajam, penuh emosi yang meledak.

"Bukankah benar begitu, Raisa? Kau juga selalu begadang tiap malam, hanya untuk mengingatku, kan?"

Raisa diam.

Raisa berontak, tubuhnya gemetar hebat.

"Benar kan!" pekiknya, suaranya meninggi. "Katakan, Raisa! Jawab aku!"

Dia berdiri sempoyongan, membuang puntung rokok ke lantai. Matanya menatap Raisa yang terbaring di atas kasur. Tangan perempuan itu terikat ke atas, mulutnya tertutup kain, dan kedua kakinya diikat erat.

Raisa terus berontak. Hanya suara lirih yang keluar dari balik kain penutup mulutnya.

"Eemmm-- eemmm--"

Irvana terpaku. Tatapannya kosong. Perlahan, kesadarannya kembali. Ia menunduk, menatap perbuatannya sendiri dengan tatapan hancur. Dalam diam, ia melepaskan satu per satu ikatan itu.

Begitu bebas, Raisa langsung bangkit. Tanpa pikir panjang---

Plaaak! Plaaak!

Dua tamparan mendarat keras di pipi Irvana, membuat kepalanya menoleh ke dua arah.

Raisa berdiri gemetar, napasnya memburu. Irvana terdiam, matanya merah menahan perih_ bukan hanya di pipi, tapi jauh lebih dalam, di hatinya sendiri.

Irvana terbakar emosi. Ia ingin membalas tamparan dari Raisa, tapi memilih melampiaskan amarahnya dengan membanting lemari buku di dekat ranjang. Suara keras membuat Raisa menutup kedua telinganya ketakutan.

"Apa begini caramu menunjukkan bukti cinta padaku, Raisa?" ucap Irvan dengan napas memburu, wajahnya hanya sejengkal dari wajah Raisa. "Beginikah sikapmu setelah mendapatkan cinta dari yang lain?" lanjutnya tajam. Raisa masih terdiam, membalas tatapan Irvan tanpa suara.

"Kau tidak lebih baik dari sampah yang berceceran di pasar."

Plaaak!

Tamparan itu kembali mendarat di pipi Irvana. Ia tidak membalas, hanya menatap Raisa semakin tajam.

"Apa aku harus pergi jauh? Apa aku harus meninggalkanmu? Itu yang kau mau, Raisa?"

Plaaak!

Satu tamparan lagi. Raisa kini menatap Irvana dengan mata merah padam, air mata menggenang di sudutnya.

"Kau pikir aku bahagia? Hah?! Hanya kamu satu-satunya pria yang aku cintai, Irvana!" teriak Raisa di depan wajahnya. "Aku mencintaimu bahkan saat aku akan menikah dengannya!"

Tak ada jawaban. Hening sesaat. Keduanya kemudian berpelukan, melepaskan rindu yang selama ini tertahan.

"Kau tahu, Irvan? Bahkan saat aku dikirim ke luar negeri, namamu selalu ada di hatiku. Wajahmu tak pernah lepas dari mataku. Selama ini, hanya kamu yang selalu ada dalam hidupku," ucap Raisa di dalam pelukan Irvana.

"Dan semua ini salah siapa? Kenapa kau tidak datang? Di mana kamu saat aku dipaksa menikah dengannya?" lanjut Raisa dengan suara bergetar.

"Aku datang sekarang, Raisa," jawab Irvana lirih, masih tenggelam di tengkuk Raisa.

Mendengar itu, Raisa spontan mendorong tubuh Irvana hingga pria itu terjengkang ke belakang.

"Apa gunanya kau datang sekarang?" Raisa melangkah mundur dan bersandar di tiang tempat tidurnya. "Hanya aku yang tahu bagaimana rasanya menghabiskan tiga tahun ini," lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.

Gadis itu terisak. Irvana perlahan bangkit dan, dengan langkah tertatih, mencoba mendekat lagi.

"Kau tahu--- aku sampai menghancurkan kameraku agar tak ada lagi kenangan tentang apapun," katanya sambil menangis. "Setiap malam aku mabuk dan merokok agar tak sadar akan kenyataan hidupku yang seperti ini." suaranya parau, air mata terus mengalir.

"Aku bahkan tak berani mengunjungi tebing itu, karena aku tak ingin tenggelam dalam kenangan kita." ia terisak makin keras. "Sekarang aku kehilanganmu-- tapi aku tak bisa melupakanmu, Irvan."

Irvana menatapnya dalam, lalu memutar tubuh Raisa agar berhadapan dengannya.

"Jadi bagaimana kalau kita menikah?" katanya sambil mencengkeram kedua bahu Raisa. "Aku sudah menganggapmu milikku seutuhnya. Kau hanya milikku, Raisa." napasnya memburu, emosinya tak terkendali.

"Saat ini-- tak akan ada lagi yang memisahkan kita. Tak ada akan ada lagi yang berani menghalangi," sambungnya penuh keyakinan.

"Aku akan menghapus luka tiga tahun ini. Kita akan menikah sekarang, detik ini juga."

Ia menarik tangan Raisa, berusaha membawanya pergi. Namun langkah Raisa tertahan.

"Ini salah, Irvan. Aku sudah menikah-- dan bukan dengan cara seperti ini jika kita ingin bersama," kata Raisa pelan, menunduk.

"Aku tidak akan pernah menerima pernikahanmu yang dipaksakan ini! Aku mencintaimu, Raisa. Aku hanya ingin kau bahagia," ucap Irvana lagi sambil menangkup kedua pipi kekasihnya.

Namun Raisa menolak dan melepaskan tangannya dengan kasar.

"Kalau kau benar mencintaiku-- dan ingin melihatku bahagia, pergilah dari hidupku, Irvana,"

Kalimat itu meluncur dari bibir Raisa, dunia Irvana seakan berhenti berputar. Suara napasnya tercekat di tenggorokan, dan untuk sesaat ia tak mampu bergerak. Kata-kata Raisa menembus dadanya, tajam__ dan lebih tajam dari pisau mana pun, seolah menancap langsung ke jantungnya.

Pandangan Irvana mengabur, seakan ruangan di sekeliling mereka lenyap ditelan sunyi. Hanya suara detak jantungnya yang berdentum keras di telinganya_ berat, menyakitkan, tak beraturan.

Ia menatap Raisa dengan mata yang bergetar, seolah berharap kata-kata itu hanya kebohongan yang diucapkan karena amarah.

...----------------...

Next Episode...

1
Deyuni12
dikit amaaaaat
Miss Ra: siaaaap
total 3 replies
Deyuni12
complicated
oh cintaaaa
Deyuni12
sungguh memilukan
Deyuni12
hadeeeeh
kumaha ieu teh atuh nya
Kutipan Halu
mampir kak, mampir jg ya ke karyaku "DIMANJA SAHABAT SENDIRI"☺☺
Deyuni12
lanjuuuut
Jee Ulya
Tapi kalau kebanyakan naratifnya, aku nggak bisa nafas. hihi😁
Jee Ulya
Nyampeee, Aromanyaaa nyampe siniii kaaaak😍😍😍
Jee Ulya: luv banyaak banyaaak
total 4 replies
Jee Ulya
😭😭😭😭 bagus bangettt
Jee Ulya
Aaah diksinyaaaa bikin meleleeeh 😭😭😭
Deyuni12
agaiiiiiin
Deyuni12
lagiiiiii
Deyuni12: d tungguuuu
total 2 replies
Deyuni12
makin penasaran dengan kisah cinta mereka n juga mungkin dendam d masa lalu antara kedua org tua mereka,,hm
lanjut
Deyuni12
hancurkaaaaan
Deyuni12
cinta 🥺🥺🥺
Deyuni12
huft 🥺🥺
Deyuni12
pertikaian dua sahabat kental,berujung kepahitan yg d dapat irvana,,hm
Deyuni12
jeng jeng jeeeng
badai akan segera d mulai
Deyuni12
memadu kasih
hm
lanjut
Deyuni12
hm
haruskah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!