Kevin Pratama tidak pernah menyangka bahwa Ani Anggraini, istri ketiga bawahan di kantornya. Dapat membangkitkan gairahnya yang terpendam selama ini. Karena hal itu, ia melakukan segala cara agar bisa membuat Ani menjadi miliknya. Namun, saat berhasil membuat Ani menjadi miliknya bahkan menjadi istrinya. Ia malah mengajukan kontrak nikah hanya karena trauma di masalalu nya.
“Apa maksudnya ini?” tanya Ani yang terkejut saat melihat isi dari kontrak nikah itu.
“Apa kata-kata yang ada di dalam kontrak nikah itu kurang jelas untukmu Ani? sampai-sampai membuatmu tidak paham seperti itu!”tanya Kevin dengan raut wajah yang datar.
“Tidak, isi dari kontrak nikah ini saya sangat paham. Hanya saja. Mengapa tuan ingin menikahi saya? hanya karena agar tuan mendapatkan seorang keturunan!” ucap Ani, karena memang isi dari kontrak itu menyatakan bahwa pernikahan mereka akan terjalin sampai Ani melahirkan anak untuk Kevin.
“Lalu, memangnya menurut kamu. Apa ada alasan yang lebih masuk akal, untuk saya menikahi kamu yang seorang wanita biasa-biasa saja. Selain untuk memiliki keturunan?”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rtgfcg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Bersalah
Ani tentu terkejut mendapatkan ciuman tiba-tiba dari suaminya itu. Namun, saat belum hilang rasa keterkejutannya itu. Kevin berhasil membuat dirinya lebih terkejut lagi. Karena setelah beberapa detik pria itu mendiamkan bibirnya yang ditempelkan pada bibirnya. Suaminya itu, sekarang dengan perlahan mulai melumat bibirnya dengan lembut.
Awalnya lumatan yang di berikan suaminya itu terasa lembut. Namun, entah kenapa! semakin lama Ani dapat merasakan lumatan di bibirnya itu, terasa semakin panas dan menuntut.
Sekitar lima menit berlalu, Kevin yang terus melumat bibir Ani tanpa mendapatkan balasan ataupun tolakan. Harus, terpaksa berhenti. Karena istrinya itu mulai memukul-mukul dadanya, pertanda kehabisan napas.
“Tuan…” Panggil Ani dengan terengah-engah, saat Kevin melepaskan ciumannya.
Tanpa menggubris panggilan Ani. Kevin yang sudah terbakar gairah dan kehilangan akalnya. Tanpa aba-aba. Bergegas menggendong tubuh istrinya itu untuk menuju ranjang pengantin mereka.
“Tuan Kevin.” Teriak Ani, yang tentu merasa kaget. Karena Kevin yang tiba-tiba menggendongnya.
“Diam Ani!” Balas Kevin pada Ani, yang berada di gendongannya. Setelah mengatakan itu. Tampak Kevin sekarang, mulai berjalan lebih cepat lagi menuju ranjang pengantin mereka.
Brak
Suara tubuh mungil Ani, yang dijatuhkan oleh Kevin dengan cukup kasar pada ranjang pengantin mereka.
Setelah menjatuhkan tubuh Ani itu, Kevin dengan wajah yang sudah memerah dan juga terdengar napasnya sudah sangat memburu. Mulai melumat kembali bibir Ani dengan panas.
Walaupun lumatan itu tidak mendapatkan balasan dari sang istri. Kevin, tetap saja tidak menghentikan lumatan itu. Ia bahkan tanpa sadar, sekarang mulai memindahkan lumatan panas itu pada leher jenjang istri mungilnya.
“Ahh…” Desah Ani tanpa sadar, saat merasakan cumbuan panas Kevin pada leher jenjangnya.
Kevin yang mendengarkan desahan istri mungilnya itu, yang memang berada di bawah kungkungan dirinya. Tentu berhasil membuat dirinya itu semakin merasakan gairah yang meningkat. Tampak, bahkan sekarang pusakanya sudah sangat mengeras di balik celana yang di pakainya.
Denga tergesa-gesa, karena sudah tidak tahan lagi dengan gairahnya. Kevin mulas melepaskan cumbuan di leher Ani dan mulai melepaskan seluruh pakaiannya, yang memang tadi di pakainya setelah selesai mandi.
Tidak hanya melepaskan pakaiannya, Kevin juga dengan cepat dan mudah melepaskan gaun pengantin sang istri yang memang tadi resletingnya sudah ia buka.
Saat mereka berdua sudah full nekad. Tampak Kevin dengan napas yang semakin memburu. Menatap tubuh Ani yang ada di bawah kungkungannya dengan tatapan penuh gairah.
“Tuan, saya…” Ucap Ani dengan suara bergetar, saat melihat tatapan gairah Kevin pada tubuhnya yang sudah telanjang bulat.
“Shut… Ani!” Balas Kevin sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Ani. Seperti memang mengisyaratkan untuk Ani, tidak kembali berbicara.
Setelah mengatakan itu, dengan cepat Kevin. Mulai mencumbu kembali leher Ani. Namun, tidak hanya itu, tampak sekarang salah satu tangannya, mulai meremas salah satu gunung kembar milik Ani yang entah kenapa terasa pas ditangannya, dengan cukup keras.
“Ahh…” Desah Ani saat merasakan suaminya itu, terus meremas-remas salah satu gunung kembarnya.
Kevin yang mendengar istrinya itu yang kembali mendesah. Tanpa sadar sekarang malah mencumbu tubuh Ani dengan kasar.
“Ahh…tuan…Ahh. Saya mohon, stop!” Ucap Ani dengan suara yang bergetar hebat. Saat merasakan sang suami, sekarang malah mencumbu tubuhnya dengan kasar.
“Saya mohon!” Teriak Ani dengan histeris, karena tiba-tiba saja memori masa lalunya, kembali teringat. Akibat Kevin yang semakin mencumbu tubuhnya lebih kasar lagi.
Kevin, yang mendengarkan teriakan Ani yang histeris itu. Tentu, langsung sadar dengan apa yang ia lakukan.
Dengan cepat, ia mulai menghentikan cumbuannya dan mula menatap wajah Ani yang sekarang sudah berkeringat hebat dan juga bercucuran air mata.
Degh, degh, degh
Jantung Kevin berdetak dengan cepat, saat dirinya melihat kondisi sang istri yang seperti itu hanya karena ulahnya.
“Ani… maaf!” Ucap Kevin dengan suara yang terdengar penuh rasa bersalah. Karena, merasa ia sungguh menjadi pria yang brengsek yang memaksa untuk berhubungan dengan seorang wanita yang ia yakini memiliki trauma di masalalu. Walaupun sekalipun, wanita itu adalah istrinya sendiri.