NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik Luka

Cerita Di Balik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / PSK
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dibalik cerita kelam dan kesalahan besar, ada luka yang tersembunyi mencari kesembuhan.

"Aku membelimu untuk menjadi wanita bayaranku seorang!" -Bara-

"Pilihanku menerima tawaranmu, dan perasaanku adalah resiko dari pilihanku sendiri " -Shafa-

*

Hanya seorang gadis yang terjebak dalam dunia malam hanya untuk pengobatan Ibunya. Lalu, bertemu seorang pria kaya yang membelinya untuk menjadi wanita bayaran miliknya seorang. Bisa terlepas dari dunia malam saja, dia sudah bersyukur dan menerima tawaran itu.

Namun, sialnya dia salah melibatkan hati dan perasaan dalam situasi ini. Mencintai pria yang membayarnya hanya untuk pemuas gairah saja.

Di saat itu, dia harus menerima kenyataan jika dirinya harus pergi dari kehidupan pria itu.

"Aku harus kembali pada istriku"

Dengan tangan bergetar saling bertaut, dada bergemuruh sesak dan air mata yang mulai menggenang, Shafa hanya mampu menganggukan kepalanya.

"Ya, aku akan pergi dari kehidupanmu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Yang Tidak Bisa Dibohongi

Setelah menjenguk Aura, mereka pergi ke sebuah Restoran untuk makan siang bersama.

"Jadi, kau benar-benar tidak punya saudara?"

Shafa menggeleng pelan saat Bara menceritakan Kakaknya yang akan kembali dari pekerjaan beberapa waktu lagi.

"Aku anak tunggal"

"Dan orang tuamu dimana? Aku tidak pernah dengar kau menceritakan orang tuamu"

Gerakan tangan yang memegang garpu itu terhenti, suasana di sekitarnya tiba-tiba terasa hening dan mencekam. Udara seolah hilang dan membuatnya sesak. Tidak ada yang bisa Shafa ceritakan tentang orang tuanya, karena dia tidak tahu harus cerita seperti apa.

"Wah kau berada disini juga ternyata Bar"

Seketika ketegangan Shafa mencair saat seseorang datang menghampiri Bara. Shafa menghembuskan napas lega karena akhirnya dia tidak perlu menceritakan apapun tentang orang tuanya.

"Kau sedang apa disini?"

Shafa menatap pria yang menarik kursi di sampingnya dan duduk. Dia masih ingat jika itu adalah Davin, teman Bara yang pernah bertemu dengannya di acara mereka malam itu.

"Kau pikir aku datang kesini untuk apa selain makan?"

"Ck, kau dingin sekali. Ada apa? Sedang ada masalah?"

"Masalahnya adalah kau yang datang"

Davin hanya terkekeh pelan, sudah terbiasa dengan mulut tajam Bara. Karena dia juga sama tajamnya jika berbicara sedang kesal. Davin beralih menatap Shafa, memperhatikan dari atas sampai bawah. Tangannya ingin menyentuh dagu Shafa, tapi gadis itu langsung memalingkan wajahnya.

"Davin Alveric!"

"Oke-oke" Davin langsung mengangkat kedua tangannya saat melihat mata menyala Bara. "Aku tidak akan menyentuhnya. Kau benar-benar posesif sekali dengan semua barang milikmu"

"Jangan pernah berani menyentuhnya, jika tidak mau kehilangan tanganmu!"

Davin langsung tersenyum masam, Bara benar-benar marah padanya karena hampir menggoda Shafa. "Sudahlah, aku tidak akan mengganggu kalian lagi. Aku kesini untuk bertemu rekan kerja Papa. Sial, akhir pekan masih harus bekerja"

"Kau memang harus sibuk, jika tidak akan terus berkeliaran mencari mangsa"

"Haha.. Kau paham sekali"

"Heran juga, kenapa Paman bisa mendapatkan seorang anak sepertimu"

"Kau pikir Papaku pria baik? Ingat, dia juga tidak setia"

Bara hanya menggeleng pelan, melihat kelakuan sahabatnya yang dengan santainya mengungkapkan keburukan Ayahnya sendiri.

Shafa hanya menatap perdebatan diantara keduanya dengan diam. Mereka memang terlihat sangat dekat, meski saling mengejek dan melempar kata-kata kasar. Tapi, terlihat jelas jika itu adalah bentuk keakraban keduanya.

"Kau sudah selesai makan? Ayo kita pergi, aku malas berada satu atap dengan Davin"

"Hey jaga mulutmu Bara!"

Shafa hanya mengangguk saja, mengikuti Bara yang menarik tangannya untuk pergi keluar dari Restoran itu. Meninggalkan Davin yang menggerutu kesal.

"Dia bisa lebih posesif pada wanita simpanannya. Terjebak permainan sendiri baru tahu rasa kau Bara"

*

Berada di dalam mobil, Shafa menatap Bara yang mengendarai mobil dengan tenang.

"Kalian itu dekat sekali ya? Sudah berapa lama berteman?"

"Papaku dan Papanya adalah teman dekat sejak dulu. Jadi kita juga temanan dari kecil"

Shafa mengangguk mengerti. "Ah pantas saja, kalian memang terlihat sangat dekat"

"Tapi dia menyebalkan, kau jangan sampai dekat-dekat dengannya atau termakan omongannya yang cuma rayuan belaka"

Shafa menggeleng pelan sambil tersenyum. "Tidak mungkin aku termakan rayuan gombal seperti itu. Kamu lupa aku pernah bekerja dengan banyak lelaki buaya seperti itu. Jadi, rayuan manis seorang pria seperti Tuan Davin, tidak akan pernah mempan untukku"

Bara menoleh pada Shafa, tatapanya lekat. Mobil terhenti di lampu merah. "Jika aku yang merayumu, apa kau akan luluh?"

Shafa mengerjap kaget, tatapan Bara saja sudah cukup membuatnya gugup. Apalagi dengan kalimatnya barusan. Tangan Shafa meremas kuat rok yang di pakainya.

"Haha.. Tidak mungkin, kamu 'kan sudah ada Aura"

"Ya, kau benar. Aku tidak mungkin berpaling dari gadis kecil yang aku cari selama ini"

Kata-kata itu seperti tidak masuk akal bagi Shafa, karena jika Bara benar-benar setia kenapa dia harus membayarnya untuk menjadi wanita simpanannya?

Apa memang begini cara orang kaya menghabiskan uang?

*

Pengobatan yang menyiksa, tapi harus tetap Shafa jalani untuk kesembuhannya. Meski sebenarnya hati selalu hampa dan takut jika tidak akan benar-benar bisa sembuh.

Shafa menahan rasa sakit dan pengobatan yang sedang dia jalani, hanya seorang diri tanpa ada yang menemani. Hidupnya benar-benar hampir tidak ada yang bisa menemaninya dalam hal tersulit seperti ini.

"Kamu tidak bisa langsung pulang, keadaan kamu belum stabil Shafa"

"Tidak bisa Dok, aku harus tetap pulang"

Meski dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya yang terasa remuk redam, tapi Shafa tetap berusaha untuk pulang. Berjalan dengan lemah menyusuri lorong rumah sakit. Saat hampir sampai di depan ruangan Aura, Shafa melihat Bara yang keluar dari sana dengan ponsel menempel di telinganya. Sepertinya dai sedang menerima telepon.

Entah apa yang membawa kakinya melangkah ke dalam ruangan itu. Menatap perempuan yang terbaring dengan alat medis. Seketika air mata menetes begitu saja, kondisinya juga tidak lebih baik dari Aura. Tapi, sayangnya tidak ada yang peduli pada Shafa.

"Kamu begitu beruntung karena dicintai Bara sampai segitunya. Cepat sembuh ya Aura, agar Bara juga bisa melepaskan aku. Karena aku tidak bisa terus bersama dia. Hati dan perasaanku mulai goyah"

Shafa memegang tangan Aura, air mata menetes mengenai kulit tangannya. "Maaf Aura, karena aku sudah lancang mempunyai perasaan ini pada suamimu. Maaf.. Hiks"

Pada akhirnya ada perasaan yang tidak bisa dia bohongi lagi. Tentang dirinya yang kesepian selama ini, tidak ada yang peduli dan nyaris tidak pernah ada yang memberikan perhatian padanya. Dan ketika Bara sedikit saja memberikan rasa peduli dan perhatian itu, Shafa sudah cukup goyah. Sudah hampir tiga bulan dia bersama pria itu, dan pada akhirnya ... dia sendiri yang tidak bisa menahan perasaannya sendiri.

Titttt....

Shafa tertegun saat mendengar suara monitor yang begitu kencang. Dia menatap Aura yang masih terdiam, tapi monitor menunjukan detak jantungnya mulai melemah.

"Tidak Aura, kamu harus bertahan. Jangan pergi meninggalkan Bara. Dia begitu mencintaimu, Aura. Maafkan aku karena mengatakan hal yang tidak seharusnya. Aura, kamu harus kuat"

Shafa yang mulai panik melihat keadaan Aura, dia menekan tombol darurat dekat ranjang agar Dokter segera datang. Air mata mengalir begitu saja.

"Apa yang kau lakukan!"

Tubuh lemahnya terdorong keras ke atas lantai, sejenak Shafa tidak bisa mencerna keadaan sampai akhirnya dia melihat Bara yang menatapnya dengan marah.

"Kau mau membunuh Aura, Hah?!"

Bersambung

1
ken darsihk
Wehhh Bara bere mengamuk 🤭🤭🤭
Aras Diana
lanjut thor
Milla
G thorr g ada aku nabung bab percaya deh ✌️ aku tu malah nungguin othor up karena g sabar sama kelanjutan cerita shafa 🥺 sedih deh jadi seorang shafa 🥺 semangat up ya thorrrr 💪🌹
dika edsel
dia kan labil mak..udah gitu si bara juga udah terkena aura mistis..,noh buktinya dia ter aura aura sampe saat ini..
A.M.G
penasaran pov aura kok bisa dia ngaku ngaku jadi shafa
suryani duriah
🤧🤧🤧
edelweis🌻
klu shafa sdh pergi baru sadar bara siapa yg sbnarnya d cari selama ini
ken darsihk
Semangat thor nggak sempet nabung bab thor , karena bab selanjutnya selalu di tunggu
Aras Diana
lanjut thor
🌷Vnyjkb🌷
aku spi bab ini jg bingung kak ( masih ),,, blm ada hilal tujuan bara, jg aura yg koma, makanyaaaaa kukejarrrrr trs lanjutannya kak, gak kutabung,, lg butuh soalnya,,🤭🙏🙏🤣🤣😍😍💪💪💪💪💪
A.M.G
semangat
A.M.G
sakit banget jadi shafa 😭😭😭😭
A.M.G
hadeh salah paham 😔😔😔
A.M.G
🤣🤣🤣🤣 kasian aaa kasian saatnya hukum kurma
A.M.G
curiga si bara bere salah orang 🤣🤣
A.M.G
kok curiga aura masih saudara seayah sama shafa ya 😏😏😏
A.M.G
😭😭😭😭😭😭😭😭
A.M.G
tapi othornya ya kan 🤭💉💉
A.M.G
semangat
A.M.G
kira kira kalo tau bara bakalan kasian gak ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!