NovelToon NovelToon
Kujual Tubuhku Demi Sesuap Nasi

Kujual Tubuhku Demi Sesuap Nasi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / PSK
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

“Di balik seragam putih abu-abu, Nayla menyimpan rahasia kelam.”

Di usia yang seharusnya penuh tawa dan mimpi, Nayla justru harus berjuang melawan pahitnya kenyataan. Ibu yang sakit, ayah yang terjerat alkohol dan kekerasan, serta adik-adik yang menangis kelaparan membuatnya mengambil keputusan terberat dalam hidup: menukar masa remajanya dengan dunia malam.

Siang hari, ia hanyalah siswi SMA biasa. tersenyum, bercanda, belajar di kelas. Namun ketika malam tiba, ia berubah menjadi sosok lain, menutup luka dengan senyum palsu demi sesuap nasi dan segenggam harapan bagi keluarganya.

Sampai kapan Nayla mampu menyembunyikan luka itu? Dan adakah cahaya yang bisa menuntunnya keluar dari gelap yang menelannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Mobil melaju perlahan di antara genangan air. Suara hujan yang menari di atas atap mobil menjadi latar sunyi yang anehnya menenangkan. Di balik kaca jendela, bayangan rumah-rumah sederhana mulai bermunculan menandakan Kontrakan Nayla tak jauh lagi.

Tak seperti biasanya, kali ini Elvino tidak menghentikan mobilnya di ujung gang seperti biasa nya. Ia terus melaju, menyusuri jalan sempit yang becek dan licin, hingga akhirnya berhenti tepat di depan rumah kecil bercat pudar itu.

Nayla menoleh ke luar. “Kau mengantarku sampai depan?”

“Hujannya belum reda,” jawab Elvino datar, tanpa menoleh.

Nayla menggigit bibir. Ia menggenggam jas yang masih menutupi tubuhnya, lalu perlahan melipatnya rapi. Jas itu masih hangat, menyimpan aroma yang entah kenapa terasa lebih nyaman dari sebelumnya.

“Ini,” ucapnya sambil mengulurkan jas itu kembali ke tangan Elvino.

Namun, saat tangannya hendak menyentuh gagang pintu, suara Elvino menahan langkahnya.

“Tunggu.”

Nayla menoleh cepat. Wajahnya sedikit tegang, karena bingung.

“Tadi kau bilang, kau cari pekerjaan kan,” ucap Elvino sambil merogoh saku celana nya.

Nayla mengangguk pelan. “Iya.”

Elvino menarik sebuah kartu nama dari dompetnya, lalu menyerahkannya.

“Datanglah ke alamat ini. Besok jam delapan pagi. Kantorku sedang butuh tenaga cleaning service.” ucap Elvino berbohong. Pasalnya kantornya tidak sedang mencari karyawan. Yang ada di benaknya saat ini adalah:

"Apa salahnya jika membantu, lagi pula aku kan bos nya. Aku Bebas memasukkan atau mengeluarkan orang dari kantor ku."  Batinnya sedikit sombong.

Nayla menatap kartu itu dengan ragu. Matanya membaca tulisan di permukaan kertas tebal itu. Nama Elvino Dirgantara tercetak jelas. Jabatan. Alamat. Nomor telepon.

“Tapi. aku nggak punya ijazah SMA,” ucapnya pelan, menahan rasa malu karena ia putus sekolah.

Elvino mendesah pelan, sedikit kesal.

“Yang dibutuhkan tenagamu, bukan selembar kertas ijazah mu. Kau bisa kerja bersih-bersih, kan?”

Nayla menatap pria itu, dan terdiam sesaat. Kemudian, senyum kecil muncul di bibirnya. Senyum yang selama ini jarang ia tunjukkan. Senyum yang lahir dari harapan yang perlahan kembali tumbuh.

“Iya. aku bisa,” jawabnya mantap.

“Bagus,” sahut Elvino singkat. Ia menoleh ke arah jendela, seolah tak ingin Nayla melihat bahwa ucapannya barusan membawa sedikit lega di wajahnya sendiri.

Nayla memandangi kartu nama itu sekali lagi. Hujan masih turun deras, tapi hatinya terasa sedikit lebih hangat.

“Terima kasih,” ucapnya tulus.

Elvino hanya mengangguk. Tak ada balasan kata, tapi cukup dengan sorot matanya yang tak setajam tadi, Nayla tahu, itu adalah bentuk perhatiannya yang terselubung.

Ia membuka pintu mobil. Angin dingin segera menyergap tubuhnya, tapi kini Nayla tidak menggigil. Ia menapaki genangan air menuju rumahnya, memeluk kartu nama itu seolah sedang menggenggam masa depan yang baru.

Di balik kaca jendela, Elvino masih memperhatikannya hingga sosok itu menghilang di balik pintu rumah yang reyot.

Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu, Nayla menutup pintu rumahnya dengan perasaan sedikit lebih ringan. Bukan karena hujan akan reda. Tapi karena hidupnya… perlahan mulai berubah arah.

...

Hujan masih menari deras di balik kaca depan mobil, menciptakan irama pelan yang menemani pikiran Elvino yang tak menentu. Mobil hitam mewah yang ia kendarai melaju perlahan menjauh dari kontrakan Nayla. Sepanjang perjalanan, pandangannya tak lepas dari jalanan yang basah dan sepi, namun pikirannya melayang ke arah gadis bermata sendu itu.

Entah mengapa, senyum samar Nayla tadi terpatri begitu jelas di ingatannya. Senyum itu memang tak penuh. Tapi tetap saja… manis. Bahkan terlalu manis untuk seorang gadis yang selama ini hanya menunjukkan wajah dingin dan bicara seperlunya.

“Cantik…” gumamnya pelan, hampir tak terdengar. Jari-jarinya menekan ringan setir, matanya tetap fokus ke jalan. Ada getaran aneh di dadanya. Sebuah getaran yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Begitu mobilnya berhenti di depan rumah besar berlantai tiga milik keluarganya, Elvino langsung menarik napas panjang. Lampu-lampu terang menyinari halaman yang basah, dan suara air dari talang atap menetes tanpa henti. Ia turun dan berlari kecil ke dalam rumah.

Begitu pintu utama terbuka, aroma kayu manis dari diffuser ruang tamu langsung menyambutnya. Suasana rumah terasa hangat, tapi tak membuat Elvino nyaman. Ia baru saja membuka jas basahnya saat suara tegas terdengar dari arah tangga.

"Vin, kamu terlambat!" tegur Mama Lidia dengan nada cepat dan ekspresi sedikit kesal.

"Hujannya deras, Ma. Jalanan macet," jawab Elvino santai tanpa menoleh, suaranya datar seperti biasa.

Mama Lidia menuruni tangga sambil merapikan syalnya. Wajahnya penuh semangat, terutama saat membahas hal yang menurut Elvino paling ingin ia hindari.

“Cepat ganti bajumu. Kita mau ke rumah Aulia, ingat? Kita mau bicarakan soal tanggal pernikahanmu.”

Elvino hanya mendesah pelan sambil berjalan menuju kamarnya, tanpa menyahut sepatah kata pun.

Di ruang keluarga, sang Ayah, Lukman Dirgantara, duduk tenang di sofa sambil menonton berita. Seperti biasa, ekspresinya datar, nyaris tanpa emosi. Ia mengangguk singkat saat melihat Elvino melintas, tapi tak berkata apa-apa. Itu sudah cukup. Mereka memang bukan tipe ayah-anak yang banyak bicara.

Sementara itu, Elang tidak tampak batang hidungnya. Mungkin sedang di luar, mungkin di kamar, atau mungkin sedang membuat kekacauan di suatu tempat. Elvino tak peduli. Hubungan mereka juga tak pernah benar-benar dekat.

Di dalam kamarnya, Elvino berdiri di depan cermin. Kemejanya basah, rambutnya masih meneteskan air. Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya. melainkan bayangannya sendiri yang menatap kosong ke arahnya dari balik pantulan kaca. Wajah itu terlihat lelah. Bukan karena hujan atau kemacetan, tapi karena perasaan yang sudah lama tertahan.

Ia tak ingin menikah.

Bukan karena Aulia buruk atau tidak pantas. Tapi karena ia merasa seperti pion yang sedang digeser-geser di papan catur keluarga.

Matanya sempat memejam, dan yang muncul di balik kelopaknya adalah wajah Nayla. Senyum samar tadi. Sorot matanya yang tenang meski menyimpan luka.

Elvino membuka matanya dan menarik napas panjang.

"Aku ingin mendekap tubuhnya." gumamnya.

Setelah mengganti pakaian, Elvino turun ke bawah. Mama Lidia sudah berdiri di depan pintu, lengkap dengan payung dan tas kecilnya.

“Mobil siap, Vin?” tanyanya antusias.

Elvino hanya mengangguk. Ia membuka pintu dan berjalan lebih dulu, membiarkan udara malam yang lembap menyapu wajahnya. Di belakangnya, Mama Lidia mengikut sambil tersenyum puas, merasa semua berjalan sesuai rencana.

Tapi Elvino tahu… hatinya tidak.

Dan untuk pertama kalinya, ia mulai bertanya dalam hati… jika bukan Aulia, lalu siapa yang sebenarnya ingin ia lihat di pelaminan?

Sebuah senyum samar kembali terlintas di benaknya. senyum milik seorang gadis yang bahkan tak pernah benar-benar ingin menunjukkan senyum itu padanya. Senyum seorang gadis rapuh yang selalu berusaha untuk terlihat kuat. Senyum seorang gadis yang rela menyerahkan tubuhnya demi uang agar seseorang yang ingin ia lindungi merasakan hidup layak.

1
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
waduuuuhhh kayaknya kalo menyangkut konplik orang tua dan perjodohan bakalan berat nih, apalagi saingannnya yg syar'i syar'i pasti dibanding bandingin trus nih....
Dzimar
Thor kmren2 sering triple bab😍
Her$a: besok kak insyaallah,, tapi cuma 2 bab pr hari... GPP yaa😉
total 1 replies
Dzimar
gak rela klu Nayla di tinggal nikah SMA elvino Thor ..elvino juga udh cinta bngt ke nayla
Dzimar
up Thor udh jam 6 blm up... menantikannya
Her$a: masih proses kak😁 agak terkendala hari ini
total 1 replies
Dzimar
Nayla pasti TLP elvino....ayo elvino datang&liat kondisi Nayla yg hdupnya hancur karena keadaannya 😭
Siti Aminah
trs lanjut ya kak AQ suka banget ceritanya.
Siti Aminah
seru banget . tlng di lanjut episode selanjutnya
Her$a: terima kasih 😘
total 1 replies
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
semangat kakak othor... aku gak tau mau bikin ulasan apa,,, tapi sejauh ini ceritanya bagus banget....
Her$a: Terima kasih 😘
total 1 replies
Bunda Dzi'3
hp Thor ..smngts bnyk pembaca karyamu thor👍
Bunda Dzi'3: smngtsss🖤
total 2 replies
Bunda Dzi'3
beban nya Nayla berat bngtt😭
Bunda Dzi'3
Aulia sma elang aja..sma2 bersih...biar Nayla sma elvino...krna Nayla udh di tidurin elvino biar Elvino tanggung jawab...Nayla khawatir hamil saat elvino nikahin Aulia...trs elang yg nikahin Nayla 😭😭
Bunda Dzi'3
ervino udh cinta sma Nayla...
Bunda Dzi'3
lanjutttt🖤
Bunda Dzi'3
buat aja Nayla hamil biar di nikahin Elvino Thor
Bunda Dzi'3
😭😭😭
Bunda Dzi'3
Elvino udh Cinta mungkin sma Nayla tapi gengsi...Dia pikir Nayla gak lebih dri pemuas ranjangnya...pdhl elvino udh ada rasa sblm kjdian MLM pertama...Haa khayalan Qu sperti ini ..nikahin Elvino buat Nayla bhgia👍
Bunda Dzi'3
elvino knpa gak di nikahin aja Nayla&angkat derajatnya Nayla..biar gak bnyk dosa&Dio gak benci lagi😭
Bunda Dzi'3
😭😭😭
Bunda Dzi'3
lanjut thor
Bunda Dzi'3
i
kasian Nayla hancur N merasa bersalah bngt pastinya ..ibunya mninggal karna tau kerjaan nayla😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!