Petualangan Cinta Dokter Muda

Bab 21 Harimau Yang Berada di Sarang Serigala

Ternyata di sana bukan hanya menjual batu akik saja, tetapi ada juga pemilik lapak yang menjual batu mentah.

Sebenarnya Arya sudah biasa berjudi batu sewaktu dia masih berkuliah di luar negri, dia sering di ajak teman temannya untuk mencari keberuntungan lewat judi batu.

Dan sekarang di hadapannya ada ratusan batu mentah, yang di bandrol dengan harga yang bervariasi.

Pemilik lapak itu berkata "Hai nak, apa kamu tertarik dengan judi batu, ayo coba beli di jamin kamu bisa dapat untung,

Bos ku mendatangkan batu ini langsung dari Poshan di China, dan batu batu ini adalah batu terbaik, siapa tahu kamu mendapatkan giok atau sejenisnya"

Mata emas Arya langsung di aktifkan, kemudian dia melihat ada salah satu batu yang memancarkan cahaya warna hijau, kemudian dia mengambil batu yang memancarkan cahaya hijau tersebut.

"Berapa harga Batu ini pak?" Arya mengacungkan batu itu.

Pemilik lapak menunjuk "Kita sudah menyertakan harga di setiap batu, silahkan lihat sendiri"

Ternyata memang ada label harga di batu itu, dan harga batu itu 1 juta rupiah.

"Baiklah aku beli batu ini" Arya mengeluarkan handphone untuk membayar melalui Qris, kemudian dia langsung memindai kode pembayaran.

"Aku sudah membayarnya" Arya menunjuk handphone yang menyertakan pemberitahuan notifikasi.

Pemilik lapak menawarkan "Apakah kamu ingin coba memotong batu itu, jasa potong gratis kok tidak di pungut biaya"

Arya menyerahkan batu itu "Ya baiklah silahkan potong"

Pemilik lapak itu mengambil batu dari tangan Arya kemudian menyalakan mesin dan mulai memotongnya menjadi 2 bagian.

Batu itu tidak langsung di buka oleh si pemilik lapak, supaya menjadi kejutan bagi Arya sebagai pemiliknya.

Aturan tidak tertulis di dunia judi batu yaitu, orang yang memotong tidak boleh melihat secara langsung apa yang dia potong, dan hanya si pemilik yang boleh melihatnya dan membukanya terlebih dahulu.

Sehingga setelah di potong menjadi 2 bagian batu itu di serahkan kepada Arya.

Pemilik lapak itu berkata "Hai nak, ada istilah di dunia judi batu, satu batu bisa membuat mu kaya dan juga bisa membuat mu miskin"

Arya tersenyum, karena sering mendengar perkataan itu ketika dia membeli batu mentah.

Arya membuka belahan batu itu dan nampak cahaya hijau keluar dari batu tersebut, sontak semua orang memandang ke arah Arya dan dia pun menjadi pusat perhatian.

Orang yang mengetahui soal batu giok langsung berteriak "Astaga itu giok Raja sejati, di bawah goik hijau kekaisaran harganya bisa mencapai 100 juta"

Pemilik lapak tersenyum "Selamat karena kamu orang yang paling beruntung, membeli dengan harga 1 juta dan memperoleh giok dengan harga 100 juta"

Seseorang berkata "Hai nak apakah kamu membeli batu mentah di lapak ini, kalau begitu aku juga mau mencoba keberuntungan"

Sontak semua orang membeli batu mentah di lapak itu dan membuat lapak itu laris manis seperti menjual kacang goreng.

Orang lain sibuk memilih batu Arya di kagetan oleh seseorang "Berikan batu giok itu kepada ku"

Arya menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata orang yang berbicara itu adalah Sudarmin kakak dari Sudarman.

Arya bertanya "Kenapa aku harus menyerahkan batu giok ini kepada mu?"

Sudarmin menjawab "karena batu itu untuk membayar kompensasi, yang kamu perbuat kepada adik ku, Sudarman"

Arya mengkerutkan keningnya "Oh jadi kamu kakak Sudarman ya, pasti nama mu Sudarmin, atau Sudarmon.

Adik dan kakak sama sama tidak beres, datang datang langsung meminta batu giok yang aku miliki, apakah batu giok ini milik nenek moyang mu"

Sudarman menunjuk ke arah Arya "Kakak lihatlah, sudah aku bilang bocah ini berani memprovokasi ku, bahkan sekarang berani memprovokasi mu"

Sudarmin sedikit membentak Arya "Bocah bau, kamu sudah berani memprovokasi ku, kamu tidak tahu siapa aku?"

Arya sedikit meremehkan Sudarmin dengan melambaikan tangannya "Tadi adik mu juga berkata begitu, tidak tahu siapa aku?" Trus nanti kamu bilang 'Aku adalah Sudarmin juragan batu akik' begitu bukan apa yang akan kamu ucapkan nanti"

"Sialan kamu, bocah miskin bau saja sudah berani menyinggung ku, apa kamu tahu konsekuensi karena sudah menyinggung ku, aku akan mematahkan tangan dan kaki mu"

Sudarmin melambaikan tangannnya memerintahkan kepada anak buahnya "Hajar orang ini, patahkan tangan dan kakinya"

Sekitar 4 orang pengawal langsung maju hendak memukuli Arya tetapi di sana kebetulan pengawal Raya sudah datang dari tadi.

Melihat pengawal Sudarmin maju, pengawal raya pun maju dan berdiri di depan Arya, mereka menjadikan dirinya benteng untuk melindungi arya.

Melihat ada pengawal lain yang menghadang, pengawal Sudarmin tidak melanjutkan melangkah dan diam di tempat seperti patung.

Melihat ada 2 kubu yang akan bertarung, semua satpam hotel yang bertugas berjaga langsung menghampiri.

Kapten keamanan itu berkata "Berani membuat ricuh di hotel ini, apa kalian berani menanggung konsekuensinya?"

Kapten keamanan itu langsung menunjuk ke arah Sudarman "Kamu lagi, tadi sudah aku usir, sekarang kembali lagi membawa dekengan, apakah kamu hebat sehingga ingin ribut di tempat ini"

Sudarman membentak marah "Dasar satpam rendahan, aku sekarang bersama kakak ku, dan kamu tahu dia adalah...."

Sudarman tidak melanjutkan ucapannya karena di sela oleh kapten keamanan "Alah begitu saja belagu, kamu saja tidak mengetahui siapa yang kamu singgung saat ini, mengira diri mu harimau yang mengaung untuk menakut-nakuti segerombolan rusak.

Kalau anggapan mu begitu, kamu salah, kamu adalah harimau yang berada di sarang serigala, aku tidak takut, meskipun kamu membawa banyak pengawal sekali pun"

Sudarmin angkat bicara "Oh jadi ini Anjing penjaga yang menggonggong kepada adik ku"

Kapten keamanan menunjuk ke arah Sudarmin "Hai kamu salah mengenali, aku bukan anjing tapi serigala"

"Alah sama saja mau itu anjing atau serigala juga" Sudarmin melambaikan tangannnya di depan wajahnya.

Kemudian dia mengancam "Aku akan memecat mu hari ini, apakah kamu tahu itu"

Mendengar ucapan dari Sudarmin sontak semua orang tertawa terbahak-bahak menertawakan ucapan itu.

Arya di sana menggelengkan kepalanya "Tidak adik tidak kakak, dari tadi berkata bahkan memecat satpam, hai apakah kamu pemilik hotel ini, main bicara pecat pecat, coba periksa otak mu, sepertinya ada yang tidak beres"

Sudarmin menunjuk ke arah Arya "Sialan kamu bocah miskin, apa kamu tahu kalau aku ini tamu terhormat tuan Firman Sandjaya,

Dan apakah kamu tahu hotel Arssad ini adalah hotel milik keluarga Sandjaya, aku akan mengadukan kalian kepada Tuan Fiman supaya satpam ini di pecat.

Dan kamu bocah miskin bau, aku belum puas kalau tidak mematahkan tangan dan kaki mu serta mengambil batu giok itu untuk kompensasi karena berani menyinggung ku"

Sudarmin berjalan ke arah kapten keamanan "Hai anjing penjaga, apakah kamu takut sekarang, aku tidak akan mengadukan mu kepada tuan Firman, asalkan kamu berlutut dan meminta maaf kepada ku"

Sudarmin berbalik lalu menunjuk ke arah Arya "Setelah itu kamu patahkan tangan dan kaki bocah miskin bau itu, kalau tidak nasib mu akan berakhir tidak lagi bekerja di hotel ini"

Kapten keamanan menunjuk ke arah kepalanya sendiri sambil menyunggingkan bibirnya "Heh, otak mu bermasalah, sama seperti adik mu, cepat pergi ke psikiater supaya tidak tambah parah"

"Hai dasar anjing penjaga sialan, bukanya takut kamu malah menganggap ku gila, baiklah baiklah, aku akan mengadukan mu kepada tuan Firman sekarang juga"

***

* Bersambung