Peringatan! Harap bijak dalam membaca. Ini karya dipersembahkan untuk hiburan emak yang sudah berusia 21+ dan sudah menikah! Dibawa 21 harap jangan baca! Dosa tangung sendiri!
Sequel dari Dipaksa menikahi tuan muda duda
Ashanum Ananda Wijaya terpaksa menerima perjodohan dengan pria yang sama sekali tak ia kenal setelah pergaulan bebasnya diketahui sang papa yaitu Raka Wijaya. Asha harus mengorbankan cintanya menikahi pria sederhana yang bukan tipenya yang tak ada daya tarik sama sekali yang hanya berkerja sebagai guru ngaji di pondok pesantren dan sebagai ob di rumah sakit ternama dikota Malang.
Dibalik kesederhanaannya Asegaf Albramata adalah seorang pengusaha muda yang sukses disegala bidang, namun ia menyembunyikan semuanya karena berbagai alasan.
Asha sangat membenci Ega karena adanya dia, ia harus kehilangan cinta pertamanya.
Nb : Jangan lupa follow ig:Duwi Sukema author ya, agar tahu visual juga novel author lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon duwi sukema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Bangunlah! Aku mohon
Saat ia berdiri melihat sekilas seperti sosok Ega yang sedang sibuk makan bersama wanita elegan di depannya.
Itu kan mas Ega, itu juga kemejanya sama seperti yang sering dia pakai. Itu juga kacamatanya, tapi siapa wanita di depannya itu apa dia kekasihnya.
Asha yang merasa terbohongi hanya bisa mengepalkan tangannya melihat kemesraan seseorang yang sedikit jauh dari tempat duduknya.
Asha segera berjalan untuk memergoki Ega dan meminta penjelasan atas semua yang ia lihat saat ini.
Asha mencoba bersifat biasa saja tak menunjukan amarahnya, ia tak mau jika Ega mengetahuinya maka akan menjadi seenaknya saja.
"Permisi," sapa Asha sambil menatap punggung Ega.
"Ada apa ya nona," tanya wanita elegan yang merasa tak suka jika waktu dinnernya terganggu.
"Maaf, aku mau bicara sama," ucap Asha menggantung.
"Bicara apa?! Katakanlah!" ucap laki-laki menoleh ke Asha. Ia merasa risih saat momen romatis mereka terganggu oleh orang yang tak ia kenal.
Apa dia bukan mas Ega? Kenapa penglihatanku jadi salah begini, apa ini gara-gara aku banyak memikirkan dia hingga yang ada di pandangan mataku hanya mas Ega.
"Tidak jadi, maaf telah mengganggu waktu kalian. Aku tadi cum ingin mengatakan jika kalian adalah pasangan yang sangat serasi dan sangat romantis," puji Asha.
Syukur dech, tadi aku tak langsung marah-marah sama mereka. Jika aku tadi langsung emosi pasti akulah wanita yang tak punya malu mencaci maki orang yang tak di kenal gerutu Asha mengutuki dirinya sendiri yang terlalu ceroboh.
Dua sepasang kekasih tadi hanya menatap Asha aneh.
Asha segera berlari keluaran cafe untuk segera pulang.
****
Asha yang telah sampai didepan rumahnya menatap lampu rumah masih gelap menandakan belum ada penghuni yang pulang.
Ia berjalan dengan sangat malas masuk ke dalam rumah, masuk ke dalam kamarnya melempar tasnya asal-asalan.
Sampai kapan ini begini? Kapan kita bisa bicara baik-baik?
Asha segera mengambil air wudhu untuk salat isya, selepas salat ia segera membuka Al Qurannya untuk melantunkan ayat-ayat suci agar membuatnya lebih tenang.
Ia teringat amalan-amalan yang di sampaikan oleh sang bunda ia segera memperbanyak membaca surat al-fatih menjadi salah satu ayat Al Quran penenang hati yang paling mujarab. Ia segera membaca Al-Fatihah sebanyak tujuh kali.
Kemudian membaca ayat kursi, lanjut lagi dengan surat Baqarah Ayat 255, yang diyakini punya posisi penting dalam penyembuhan jika dibaca bagi mereka yang sedang sakit. Allah SWT akan memelihara orang yang membacanya dari segala kejahatan, keburukan, dan penyakit. Ayat ini juga sangat disarankan untuk dibaca pada saat pagi dan sore hari.
Membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah. Rasulullah telah menyebutkan, barang siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada malam hari, maka Allah akan melindunginya dari berbagai keburukan, penyakit, rasa khawatir, dan gelisah.
Kemudaian ia segera mengamalkan Surah Al-Ikhlas, yang setara dengan sepertiga Al Quran, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW. Surat ini mengandung makna mendalam tentang sifat-sifat ke-Esaan Allah SWT yang tidak ada di ayat lainnya. Oleh karena itu, surat ini disebut sangat penting sekali untuk penyembuhan semua penyakit.
Di lanjut dengan membaca Surah Al-Falaq dan An-Naas, yang bisa melindungi seorang mukmin. Ketika seorang mukmin berlindung kepada Allah SWT dan membaca dua surat ini, maka Allah SWT akan melindungi dan membentenginya dari berbagai macam keburukan penyakit.
Asha yang selesai mengamalkan semua amalan baik itu merasa lebih tenang hatinya.
Ia teringat akan buku diary kecil milik Ega, ia segera mengambilnya membacanya kembali berulang-ulang. Ia menjadi berpikir untuk menulis apa yang ada di hatinya.
Asha mulai menulis semua yang ada di pikiran dan hatinya ia ungkapkan semuanya dengan seutai puisi sebagai isyarat agar Ega membacanya sadar akan harapan pernikahan ini menjadi bertahan dan tak akan pernah berakhir.
Asha segera meletakan itu di atas nangkas dekat ranjangnya yang sengaja ia buka agar suatu saat Ega pulang agar tahu tentang itu.
Asha yang sudah menguap beberapa kali itu pun mulai menarik selimut tebalnya untuk segera memejamkan matanya menuju alam sadar.
Ega yang tengah malam itu pulang, seperti biasa ia masuk secara mengendap-ngendap sekedar ingin tahu wajah orang yang amat ia cintai.
Ia segera berjalan masuk ke dalam kamar Asha dengan pelan melihat wajah lelap Asha tertidur pulas ia hanya bisa melihat tanpa menyentuhnya.
Mimpi indah istriku, aku sangat mencintaimu, aku ingin kau membuka hati untukku menerima apa adanya aku.
Ega yang mulai beranjak pandangan matanya sekilas melihat buku kecilnya terbuka ia segera melihatnya.
Ega mengambilnya membawanya menuju sofa.
Ia segera membacanya dengan seksama.
*Malam…
Benarkah indah?
Namun…
Bulan pun tak nampak.
Siang…
Benarkah sejuk?
Namun…
Matahari pun bergumam.
Hidup…
Mengapa ingin hidup?
Bila hanya tangis nan gudah.
Mungkinkah?
Banyak orang berkata.
Roda kan berputar.
Benarkah?
Namun itu hanya sesal dalam hidupku*.
Sejuta rindu masih ku rasa
Mengumpal menyesak dada
Tentang kamu hanya tentang kamu
Yang telah pergi entah kemana tanpa kabar berita
Disini ada rindu yang mengancam
Membuat riuh tak berdaya
Menahan sebak didada
Semakin hari, semakin menggelora
Mungkin ini yang pernah kamu rasa
Rindu ini tak bertuan
Bahkan rapuh dimakan kepedihan
Jika asa semakin larut
Aku semakin takut
Jika ini semua sudah terlambat
Menjadi debu yang bertaburan
Tak berguna dan menyakitkan
Beginikah rasa yang begitu pelik
Mencinta seseorang namun tak berbalas
Beginikah rasa rindu yang mengancam dibalik tepi kepedihan
Kapan rasa manis itu menyambut
Tuhan, aku mulai letih mendamaikan hatiku yang selalu mencoba untuk tenang.
Ega yang membacanya mencoba mencerna setiap puisi yang di tulis Asha.
"Apa maksud dia? Apa dia menyindir perasaanku atau itu yang ia rasakan?" berbagai pertanyaan tergiang di benak pikirannya.
"Tolong, jangan sakiti aku! Aku takut gelap! Tolong lepaskan aku!" teriak Asha dengan posisi masih memejamkan matanya.
Ega yang mendengar teriakan di dalam kamar Asha meminta tolong segera berlari masuk ke dalam kamar.
"Tolong! Tolong aku! Aku takut!" teriak Asha di sela-sela tangisnya.
"Sha bangun!" ucap lembut Ega. "Aku akan menolongmu, bukalah matamu! Kamu tak sendirian," ucap Ega.
Kamu mimpi buruk apa Sha? Bangunlah aku mohon, bukalah mata kamu?! Ada aku disini untukmu!.
Ega yang melihat Asha masih mengigau yang engan membuka mata itu pun ia segera membacakan ayat-ayat Allah kemudian mengusapkan telapak tangannya ke wajah Asha dengan lembut agar membuat wanita yang ia cintai membuka matanya.
Bersambung...
Ayo diberi vote juga rate lagi...😘😘 smg tak pernh bosan menunggu cerita Asha dan Ega ya