Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Malam harinya bima dan Salwa pulang kerumahnya setelah sore tadi berpamitan sama pak Rojak.
Keadaan pak Rojak juga sudah membaik makanya bima mengajak pulang Salwa.
Dirumah mereka bisa lagi tidur terpisah bima nggak bisa bayangkan kalau lama-lama tidur seranjang berdua sama Salwa.
Bima nggak akan mungkin bisa menahan hasratnya kemarin baru dipeluk Salwa saja sudah beraksi apalagi kalau terus-terusan.
Sekitar pukul dua belas malam dirumah bima tiba-tiba mati lampu dari lantai bawah bima mendengar Salwa berteriak.
Dengan membawa senter hp bima berlari ke kamar Salwa baru saja dia membuka pintu kamar bima langsung mendapat pelukan dari Salwa.
Salwa terlihat sangat ketakutan bima membawa Salwa kembali ke kamar masih dalam keadaan berpelukan.
"dimana hpmu?"tanya bima.
"aku nggak tahu"jawab salwa.
"kamu tunggu disini aku carikan hpmu"pinta bima sambil mendudukkan Salwa di atas ranjang.
Bima mencari hp Salwa dan menemukan nya di meja rias bima mengambil dan menyalakan lampu center nya.
"kamu jangan pergi aku takut sendirian"pinta Salwa sambil memegang tangan bima.
Bima ikut duduk di sebelah Salwa dia langsung memeluk bima.
Salwa sampai ketiduran masih dalam keadaan memeluk bima,bima mau melepaskan pelukan tapi salwa tidak mau melepaskan.
Bima kemudian ikut tidur disebelah Salwa lampu hidup pun dia sudah tidak tahu.
Pukul enam pagi bima terbangun duluan dia keluar dari kamar Salwa.
*******
beberapa hari kemudian Salwa mulai bekerja magang di kantor bima tanpa sepengetahuan bima.
Bima kira Salwa magang di perusahaan lain tak disangka Salwa malah memilih perusahaan miliknya.
Baru saja mau masuk Salwa sudah berpapasan dengan Nadia,Salwa berniat menghindar dari Nadia tapi Nadia malah sengaja menghadang Salwa.
"apa kamu masih mengharapkan indra kenapa kamu ngikutin kita disini?"tanya Nadia.
"tenang saja aku nggak akan kembali sama dia ambil saja dan masalah aku magang disini bukan karena kalian kalau tahu kalian disini Aku nggak akan magang disini"jelas Salwa sambil tersenyum sinis.
Salwa meneruskan perjalanan nya masuk kedalam kantor,kantor bima sangat megah dan besar kalau dibandingkan dengan perusahaan pak Rojak nggak ada apa-apa nya.
Salwa diajak ke tempat dia bekerja setelah duduk Salwa langsung mengerjakan apa yang diperintahkan atasannya.
Sedangkan bima sedang mengadakan meeting mereka membahas proyek yang baru mulai dikerjakan.
Bima terlihat marah karena sudah seminggu proyek itu dikerjakan masih belum ada hasilnya.
Semua anggota yang ikut meeting terkena marah oleh bima.
Bima menghentikan meeting nya dan kembali ke ruangan nya.
Saat bima berjalan menuju ruangan dia merasa melihat sekelebat bayangan Salwa karena nggak percaya dengan penglihatannya bima abaikan dan masuk ke dalam ruangannya.
Setengah hari berlalu Salwa bekerja dengan lancar karena waktu istirahat Salwa pergi ke kantin.
Salwa penasaran dari pagi sampai siang dia belum pernah bertemu dengan bima apakah dia nggak ada di kantor.
saat di kantin Salwa mendengar beberapa perempuan membicarakan bima mereka semua pada mengagumi ketampanan bima walaupun dingin justru bima terlihat berwibawa.
"ganteng apanya tua iya"Gerutu Salwa dalam hatinya"dasar perempuan gatel".
"kenapa juga aku harus kesal seharusnya aku senang karena banyak yang suka sama om-om itu kalau om-om itu juga suka otomatis dia akan menceraikan aku"kata Salwa kembali dalam hatinya.
Salwa kembali ke ruangannya entah kenapa semua orang kaya enggan melihatnya.
Saat Salwa duduk ada satu teman kerja Salwa duduknya disebelahnya mengajak berkenalan dengan Salwa.
"aku mawar"ucap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya dengan suara pelan.
"aku Salwa".
"ada rumor yang bilang kalau kamu telah merebut pacar temanmu makanya semua orang yang melihatmu sinis"jelas mawar.
Salwa tak percaya mendengarnya siapa yang sudah menyebarkan berita itu Salwa tahu siapa orangnya pasti Nadia.
Kenapa dia harus fitnah Salwa padahal yang sebenarnya terjadi adalah sebaliknya.
"Apa benar itu?"tanya mawar.
"itu fitnah dan cerita yang sebenarnya adalah kebalikannya".
"aku udah duga kelihatannya kamu orang baik,mulai sekarang kita temenan ya".
Salwa hanya mengangguk mereka kemudian meneruskan kerjaannya.