kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3•
Setelah menempuh kembali perjalanan sekitar 1 jam akhirnya mobil yang ditumpangi Damar dan kawan-kawan akan melewati kawasan hutan belantara yang cukup lebat. Sedikit cerita sebelum memasuki kampung Alas jalan yang dilalui akan melewati kampung Jimmy terlebih dahulu, tapi sebelum itu akan melewati kawasan hutan yang lebat, hutan yang bernama hutan lelembut atau hutan hantu. Konon siapa saja yang melewati hutan itu sering diganggu makhluk tak kasat mata yang jail, tetapi cerita yang paling nge - hitzz adalah angkringan horor yang sering muncul ketika malam malam tertentu. Dan entah kebetulan atau tidak Damar yang menyopir melihat ada angkringan tersebut ditengah gelap nya hutan.
"Lahhh ditengah hutan kayak gini ada angkringan yang buka, wah rejeki nihh ngopi dulu ah biar nyak ngantuk". Batin Damar .
Kemudian Damar menepikan dan memarkirkan mobilnya dipinggir jalan di barengi keempat temannya bangun karena dibangunkan Damar .
"Woy woy kalian pada mau makan gorengan atau ngopi - ngopi dulu ngak, disana ada angkringan gua mau kesana istirahat sebentar". Tawar Damar .
"Wih beneran ? Gas lahhhh perut gua juga agak laper tadi cuman makan cemilan doang saat di masjid, yukk Ndi ikut, kalian mau sekalian ngak Din, Nis, "? Tanya Damar kepada ketiga temannya.
"Aku kayaknya enggak deh,, males turun kamu gimana Din? Tanya Nisa.
"Kalau kamu enggak aku juga enggak Nis, kita tunggu dimobil aja sambil main game". Ujar Dina.
" Yaudah kalian tunggu aja disini, yuk Yo, Fer gua ikut". Jimmy mengakhiri.
Akhirnya Damar , Sam, dan Jimmy pergi buat sekedar ngopi dan istirahat karena lelah dengan perjalanan tersebut dan mereka memesan kopi dan juga gorengan buat mereka bertiga.
"Kalian cah - cah bagus mau ke kampung Alas ya "? Tanya Kakek penjual angkringan terdebut dengan suara seraknya layak orang-orang tua yang sudah berumur. Sontak pertanyaan itu mengagetkan Jimmy , Sam, dan Damar yang binggung bagaimana bisa kakek itu tau kalau mereka akan liburan ke kampung Alas tersebut.
"Kakek kok bisa tau "? Tanya Jimmy yang masih belum percaya ".
"heheheheh Kakek tau semua niat orang-orang yang akan melewati hutan ini, apalagi yang mampir di angkringan kakek, saran kakek kalian urungkan saja niat kalian ke hutan itu karena kampung itu berbahaya, banyak lelembut di kampung itu, yang jelas penduduk disana tidak seperti penduduk seperti biasanya, itu saja yang bisa kakek beritahu, bukan hak kakek menjelaskan kenapa kampung itu berbahaya, yang terpenting batalkan saja dan pergi pulang". Jawab kakek itu sambil mengaduk kopi yang akan di sajikan.
"Lah memangnya kenapa kek, hal-hal begituan itu ngak adaa masih aja percaya begituan dijaman sekarang, hahaha". Ucap Sam seraya tertawa karena dijaman sekarang masih banyak orang-orang yang percaya hal - hal ghaib.
"hustt jaga bicaramu Sam ". Ujar Jimmy agak berbisik.
"Kalian masih muda pasti tidak akan percaya hal begituan, dulu kakek juga saat muda seperti kalian, jiwa muda kakek yang juga suka penasaran dengan hal-hal yang baru, akan tetapi ketika orang tua sudah menasehati kalian berarti itu adalah hal yang terbaik buat kalian, kakek hanya bisa mendoakan semoga kalian selamat sampai tujuan dan kembali ke orang tua kalian dengan selamat dan lengkap juga". Tutur kakek tersebut sambil memberikan kopi yang sudah jadi.
Damar dan Jimmy menjadi bimbang berbeda dengan Sam yang terlihat biasa saja tidak percaya dengan hal begituan di zaman sekarang.
"Kenapa kakek berjualan sendiri ditengah hutan begini, istri kakek dimana atau anak kakek "?
Tanya Damar tiba - tiba.
"heheh kakek sudah tidak punya istri, anak kakek hanya satu laki - laki". Ucap kakek tersebut agak sedih.
"Ya allah maaf kek saya tidak tahu akan itu, kami turut berduka cita kek atas kejadian itu, sekali lagi maaf kek". Jawab Damar dengan perasaan bersalah karena bertanya soal itu.
"Sudah tidak apa - apa cah bagus, itu sudah takdir tuhan, kita manusia hanya bisa ber ikhtiar dan berdoa supaya dijauhkan dari hal - hal yang buruk, karena sejatinya apapun yang ada didunia ini hanyalah sementara, yang abadi itu akhirat jadi pesan kakek kalian semua jangan pernah tamak akan harta benda didunia ini karena manusia terbuat dari tanah dan akan kembali ke tanah, harta benda tidak akan dibawa". Tegas kakek tersebut kepada mereka bertiga.
Sebelum itu Jimmy dari tadi nampak diam karena tidak asing dengan kakek tersebut. Jimmy merasa pernah bertemu dengan kakek itu tapi entah dimana dia bertemu karena ingatanya seakan hilang ditelan gelapnya malam.
"hmm aneh, kayak pernah lihat kakek ini, tapi dimana ya kok aku bisa lupa"? Batin Jimmy
"Jika sudah waktunya kamu akan tau siapa diriku le karena aku akan selalu mengikuti dan menjagamu"! Ucap kakek itu dan spontan mengagetkan Jimmy karena kakek itu seakan tau apa yang sedang difikirkan Jimmy .
"i iiii iya kek,,". Balas Jimmy kepada kakek tersebut secara terbata - bata.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan sekitar pukul 22.00. Rencana mereka mau menginap di hotel Pancara yang terkenal itu, tetapi karena arah jalan hotel itu agak jauh dari tujuan kampung itu, mereka memutuskan untuk menginap di rumah Jimmy . Yaa sebelum ke kampung Alas mereka akan melewati kampung yang ditinggali Jimmy . Jimmy tidak memberi tahu orang tuannya jika mereka akan menginap ke kampungnya karena kendala hp. Ayah dan ibunya Jimmy tidak memiliki alat komunikasi tersebut. Jadi jika mereka tidak pernah berkomunikasi dengan Jimmy , jika Jimmy kangen dengan keluarganya dia kembali setahun sekali dengan menggunakan bis kota, itupun hanya sampai pinggir jalan besar karena akses jalan menuju kampung Jimmy dan Alas cukup bisa dilalui mobil yang berukuran kecil seperti avanza, itupun hanya sampai kampung Jimmy , setelah itu akses menuju kampung Alas setelah kurang 5 kilo hanya bisa berjalan kaki karena jalan menuju kampung tersebut area pegunungan.
"jadi totalnya berapa kek, kopi 3, gorengan aku 2 Sam 4, dan Jimmy 1". Tanya Damar .
"semua jadi 20 ribu saja cah bagus". Jawab kakek itu.
"Wah murah banget ya kalau di angkringan, coba kita ke cafe - cafe kota pasti akan habis ratusan ribu". Sela Sam.
"Ini kek uangnya, kami permisi mau melanjutkan perjalanan, nanti takut kemalaman ". Pamit Jimmy .
"iya cah bagus, apa kalian yakin mau pergi ke kampung itu, apa tidak lebih baik kalian batalkan saja "? Tanya kakek itu.
"Yakin dong kek masak ngak jadi, udah nanggung tinggal sedikit lagi kita bisa disana. Sudahlah kakek jangan memaksa kami untuk membatalkan rencana kami, kami bisa menjaga diri ". Pungkas Sam.
" Kalau kalian memang yakin mau ke sana kakek hanya bisa mendoakan semoga pulang nanti kalian masih lengkap tidak ada satupun yang tertinggal". Ucap kakek itu.
"baik kek doakan kami semoga selamat sampai tujuan dan selamat sampai rumah kembali, Assalamualaikum, ". Pamit Andi.
"waalaikumsalam".
Setelah itu mereka pun kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Tanpa sengaja Jimmy menoleh kembali ke tempat angkringan itu berada dan betapa tidak kagetnya Jimmy melihat pemandangan yang ada. Pasalnya Jimmy tidak melihat angkringan yang tadi ia singgahi, dia hanya melihat gelapnya malam. Karena sangat takut dia tidak mengatakan kepada teman - temannya dan memilih untuk diam.