Icha Adeela, anak angkat dari keluarga Raffi Hamzah. Dia diperlakukan tidak adil, dijadikan sebagai penebus utang. Ayah angkatnya mempunyai banyak utang dan keluarga mereka terancam kehilangan rumah dan aset lainnya.
Dalam upaya menyelamatkan keluarga dan ibu angkatnya yang sekarat di rumah sakit, Icha dipaksa menikah dengan orang tua dan cacat.
Ternyata, Icha juga diperlakukan kasar oleh suaminya. Icha berusaha membayar utang agar terbebas dari belenggu suaminya.
Apakah Icha berhasil membebaskan dirinya dari situasi tersebut?
Ikuti jalan ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 4 Tahun Kemudian
Fairel tidak menemukan Icha di negara H. Fairel juga tidak menemukan Putra. Fairel meminta bantuan om dan tantenya untuk menghubungi Putra, tapi mereka bilang Putra tidak bisa dihubungi.
Selama di negara H, Fairel ditemani Zaki. Fairel menjadi CEO di perusahaan cabang milik Ihsan. Zaki masih setia menjadi assistennya. Sedangkan Maira memilih untuk tetap tinggal di negara I.
Fairel putus asa, selama 4 tahun Fairel habiskan waktu mencari Putra dan Icha di negara H. Setiap sudut kota, sampai ke lubang tikus pun sudah dijelajahi Fairel. Sudah cukup, Fairel lelah, Fairel menyerah. Mungkin Fairel dan Icha memang ditakdirkan untuk berpisah.
Fairel dan Zaki memutuskan kembali ke negara I. Kedatangan Fairel disambut bahagia oleh kedua orang tuanya. Mereka tidak ingin Fairel pergi lagi jauh dari mereka karena Fairel anak mereka satu-satunya.
Fairel memperhatikan rumahnya. Rumah yang mengingatkan kembali betapa tersiksanya Icha. Fairel masuk ke dalam kamar Icha. Kamar yang sangat kecil, kamar seorang pembantu.
Fairel sungguh menyesali semuanya. Fairel yakin setelah Icha mengingat semuanya, Icha tidak akan memaafkannya. Terlalu banyak dosa yang telah diperbuat Fairel.
Fairel merebahkan diri di atas tempat tidur Icha. Fairel mengingat saat pertama kali memeluk Icha dalam tidurnya. Saat itu Fairel merasa nyaman, tenang. Fairel mencium wangi tubuh Icha yang membuat Fairel lelap dalam tidurnya.
Sejak kecelakaan itu, Fairel mengalami insomnia. Dan malam itu, pertama kalinya Fairel tertidur dengan nyenyak setelah memeluk Icha. 4 tahun belakangan ini, Fairel kembali mengalami insomnia.
Kehadiran Icha tanpa Fairel sadari memulihkan kesehatannya. Kakinya yang sempat divonis lumpuh oleh Dokter, setelah kehadiran Icha sedikit demi sedikit bisa digerakkan dan akhirnya bisa berjalan.
Fairel mengambil satu bantal dan menaruhnya di atas kepalanya. Tanpa sengaja sesuatu keluar dari dalam bantal. Fairel mengambil benda yang jatuh di samping telinganya. Fairel memperhatikan sepasang headset.
Fairel ingat, headset itu terakhir kali diberikan Putra. Fairel duduk dari tempat tidur, memasang headset di kedua telinganya. Fairel menekan tombol yang ada di headset.
Ternyata headset itu masih berfungsi. Fairel sangat jelas mendengar suara yang selama ini dia rindukan. Suara Icha yang mengobrol dengan beberapa orang. Dari yang Fairel dengar, Icha dan beberapa orang di sana sedang membicarakan tentang pekerjaan.
"Icha, akhirnya aku mendengarkanmu. Di manapun kamu, yang penting aku bisa memantaumu walaupun hanya suara," Fairel tersenyum bahagia.
Fairel melirik jam di tangannya. Ternyata sudah masuk jam makan siang. Fairel mendengar beberapa suara mengajak Icha makan siang tapi Icha dengan halus menolak mereka.
Tidak berapa lama terdengar suara pria memanggil nama Icha. Fairel merasa tidak suka hati. Suara pria itu begitu lembut. Dia mengajak Icha pergi ke pesta makan malam yang diadakan perusahaan FAC. Headset Fairel kemudian lowbat.
Fairel segera mengisi daya headsetnya. Fairel keluar dari kamar Icha. Fairel ingin menemui kedua orang tuanya. Fairel menuju ruang makan karena Ihsan, Dayana sudah menunggunya. Bi Imah sudah menyiapkan makan siang untuk mereka.
Mereka menyantap makan siang bersama. Fairel sangat menikmati hidangan Bu Imah yang selama ini dia rindukan. Ihsan dan Dayana membuat pesta selamat datang untuk Fairel. Mereka mengadakan syukuran kedatangan Fairel sekaligus pembukaan kantor baru.
"Kantor baru?" tanya Fairel.
"Iya, kantor milikmu. Hadiah papa untuk kamu. Papa juga sudah mengundang semua relasi."
"Kalo boleh tahu, nama perusahaan Fairel apa?"
"FAC," jawab Ihsan.
Fairel tersenyum lebar. Barusan Icha diundang ke pesta makan malam perusahaan FAC. Fairel berharap, malam ini dia akan bertemu dengan Icha. Fairel kembali ke kamarnya, Fairel beristirahat, Fairel harus tampil prima malam ini.
"Icha, aku kangen," Fairel memejamkan matanya dengan senyuman.
...----------------...
Pesta makan malam perusahaan FAC diadakan di sebuah hotel milik Ihsan. Satu persatu tamu undangan hadir. Ihsan dan Dayana menyambut semua tamu undangan. Fairel dari tempat tersembunyi memperhatikan tamu undangan yang datang.
Fairel melihat Putra hadir bersama seorang wanita. Fairel terus memperhatikan wanita yang bersama Putra. Dia adalah orang yang dicari Fairel. Icha menggunakan peplum dress maroon. Icha tampil sederhana tapi terlihat elegan.
Fairel terus mengawasi dan mencari kesempatan untuk bertemu dengan Icha. Putra dan Icha memasuki ballroom. Putra dan Icha bertemu dengan Ihsan dan Dayana. Ihsan dan Dayana meminta waktunya bicara dengan Icha.
Putra mengangguk ketika Icha meminta izin kepadanya. Ihsan dan Dayana membawa Icha masuk ke dalam ruangan VVIP. Di sana Ihsan meminta maaf atas perlakuan Fairel dan Dayana selama ini kepada Icha
Ihsan sangat tidak mentolerir perbuatan Dayana apalagi Fairel yang sangat semena-mena. Ihsan juga meminta maaf karena Dayana telah memaksa Icha untuk bercerai dengan Fairel. Jujur dari hati yang paling dalam, Ihsan tidak menginginkan perceraian itu terjadi.
"Icha, Om lah yang telah menjodohkan kalian. Om berharap kalian akan bahagia menjalani pernikahan. Tapi Om sama sekali tidak tahu kalo semua ini menjadi bencana dalam kehidupanmu. Semua Om serahkan padamu. Apapun yang akan terjadi, Icha tetap anak Om," Ihsan menepuk pundak Icha.
Dayana dengan tertunduk penuh penyesalan dan malu mengakui semua perbuatannya. Dayana meminta maaf secara tulus kepada Icha. Dayana saat ini juga tidak ingin perceraian terjadi antara Icha dan Fairel. Jika Icha mempertahankan pernikahannya, Dayana berjanji akan menjadi mertua yang baik untuk Icha.
Icha memaafkan mereka berdua. Icha akan memikirkan tentang pernikahannya. Ihsan dan Dayana meninggalkan Icha sendirian di dalam ruangan. Icha duduk di sofa. Selama 4 tahun lamanya Icha tinggal di negara I, Icha sudah melupakan Fairel. Dan saat ini dia bertemu kembali dengan mertuanya dan mereka menginginkan Icha dan Fairel bersama.
Sebenarnya Icha masih belum mengingat perbuatan Fairel kepadanya. Icha memang tidak ingin mengingat kejadian menyedihkan dalam hidupnya, karena itu lah Icha rutin ke psikiater. Icha hanya ingat kejadian di saat Icha tersadar saat berada di rumah sakit.
Icha masih menyimpan buku hariannya. Icha tidak ingin mengingatnya. Biarlah ingatan masa lalu Icha terkubur di dalam buku hariannya. Sekarang Icha sudah bahagia bersama keluarganya.
Perhatian Icha tertuju ke pintu utama. Fairel masuk ke dalam ruangan. Fairel menggunakan jas berwarna hitam yang dipadukan dengan dasi kupu-kupu berwarna senada. Terpancar aura kepemimpinan saat dia berjalan dengan kepercayaan dirinya.
Icha sempat tertegun, bergeming, saat Fairel sedikit berjongkok meraih jemarinya dan mengecupnya.
"Icha, maafin aku. Aku kangen."
Dan tiba-tiba saja, Fairel memeluk Icha, mengecup keningnya dan duduk di samping Icha. Fairel meneteskan air mata.
"Aku tau, dosaku terlalu besar padamu. Aku kejam, jahat. Selama 4 tahun aku mencarimu. Aku pergi ke negara H. Aku menyesal. Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita masih suami istri yang sah. Maukah kamu kembali padaku?" Fairel menatap lembut netra Icha.
Icha masih diam. Icha belum siap dengan perlakuan Fairel terhadapnya. Icha bingung. Icha juga hanya diam saat Fairel menatap bibirnya. Wajah Fairel semakin lama semakin mendekat. Icha bahkan bisa merasakan hembusan napas Fairel. Dan entah kapan, bibir mereka sudah menempel satu sama lain.
"ICHAAAAAAAA!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...