Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon dan hanya sang Ibu yang mengetahui kelainan tersebut, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Pagi Harinya
"Om, aku ada kuliah satu jam lagi" ucap Lana saat ketiganya sarapan pagi bersama
"Hati-hati Sayang, selesai kuliah langsung balik ya ke Mansion ya" ucap Edward
"Ya Om, tapi teman-teman ngajak aku nonton Bioskop nih, di grup ramai, banyak yang mau ikut" ucap Lana memperlihatkan chat di Hpnya
"Ya sudah kalau kamu mau ikut boleh, tapi jangan pulang malam ya, kami nungguin kamu Baby" ucap Dom
"Oke, makasih Om Edward dan Om Dom" ucap Lana senang sambil mengecvp ke dua pipi kekasih nya tersebut
Malam Hari nya
"Kemana Lana, kenapa jam segini belum pulang?" ucap Edward dengan wajah cemas
"Coba kamu telpon Hp nya" ucap Edward lagi
"Halo...Halo...Lana.." ucap Dom yang sangat mendengar suara berisik di belakang, bukan di bioskop seperti di Club
"Halo Pak, Lana nya mab*k, kalau Anda mau jemput di Club XX" ucap salah seorang wanita yang saat ini mengangkat telpon Lana
"Lana di Club dan dia mab*k sekarang, ayo kita susul bahaya di sana" ucap Dom mengeraskan rahang nya
Edward dan Dom pun langsung bergegas ke Club, di mana Lana saat ini masih menari di Dance floor tanpa mabuk sama sekali
Tak lama Edward dan Dom masuk ke dalam Club dan mencari Lana di seluruh tempat
Ketika mata Edward melihat kekasih nya sedang asyik menari bersama teman-teman nya, Edward pun langsung mengangkat Lana bagai kan karung beras yang di senderkan di pundak Edward
Para Pria yang ingin menghentikan Edward, hanya bisa memandang nya saja karena tak ingin bermasalah dengan Pria yang nama nya sedang naik daun di Kanada tersebut
Sesampai nya Di Mansion, Lana yang hanya diam saja tak mengatakan apa pun saat di mobil langsung masuk ke dalam kamar nya dan mengunci pintu nya
Edward dan Dom yang melihat nya hanya bisa menghela nafas nya saja melihat tingkah Lana saat ini
"Biarkan aja dia Ed, kita istirahat di kamar kita masing-masing" ucap Dom
"Oke" ucap Edward yang sebenarnya ingin marah pada Lana karena tak menepati janji nya seperti perkataan nya kemaren
Pagi Hari nya
Edward dan Dom sengaja tak ingin membangunkan Lana, mereka setelah membuat sarapan pagi langsung bergegas pergi ke kantor
Lana yang baru terbangun pukul 9 pagi langsung mendudukkan diri nya karena tak ada seorang pun yang mengetuk kamar nya sepanjang malam dan pagi ini tadi
Apa mereka marah ya, karena aku ingkar janji, ah seperti nya mereka memang marah pada ku gumam Lana
Lana pun melihat jadwal kuliah nya hari ini yang ternyata tak ada jadwal sama sekali, hingga dia bisa bersantai sejenak di rumah
Lana mulai turun ke lantai 1 dan ingin membuat sarapan untuk nya sendiri, yang ternyata sarapan sudah di buatkan oleh Dom dan Edward tadi pagi hingga akhirnya Lana memakannya saja dari pada tak di makan sama sekali
Setelah selesai sarapan, Lana rencana nya akan membuat makan siang untuk kedua Om nya dan di antar kan ke Kantor Edward dan Dom
Lana yang saat ini berada di kantor Edward langsung membawa makanan tersebut menuju ruangan
"Ada Pak Edward di dalam?" tanya Lana
"Ada, masuk aja Nona" sahut Sekretaris Edward ramah yang sudah tau jika Lana adalah keponakan Edward dan juga Dom
Tok..tok..tok..
"Masuk" terdengar suara Edward dari dalam
"Om" panggil Lana yang hanya di lirik saja sama Edward
"Ehmm..Lana minta maaf Om, ehm..kemaren Setelah nonton bioskop, anak-anak ngajak ke Club, tapi mereka bilang mereka gak sampai malam, tapi ternyata gak terasa udah kemalaman dan aku lupa ngabarin" ucap Lana menunduk kan kepala nya tak berani menatap Edward saat ini
"Apa kamu tau betapa kami berdua mengkhawatir kan kamu tadi malam dan tak ada kabar sama sekali?" tanya Edward dengan nada dingin nya
"Tau Om, maka nya Lana minta maaf sekarang, karena Lana sadar kalau salah" ucap nya masih menunduk dengan suara pelan
"Mendekat ke sini" ucap Edward yang masih dengan suara datar nya dan Lana pun langsung menghampiri Edward namun dengan wajah masih menunduk
"Peluk Om sekarang" ucap Edward yang saat ini duduk di kursi kebesaran nya
Lana pun langsung memeluk Edward dan duduk di pangkuan nya
"Lana minta maaf Om, gak akan Lana ulangi lagi" ucap Lana yang saat ini berkata di dada Edward sambil memeluk nya
"Lana" panggil Edward sambil menghela nafas panjang
"Kamu tau kan, kalau kami sangat mencintaimu?" tanya Edward lagi
"Iya Om, Lana tau, maaf, Lana salah" ucap Lana lagi
"Ya sudah, Om maafin untuk kali ini, jangan pernah ke Club jika tak bersama Om atau Dom ya Sayang" ucap Edward
"Ya Om" sahut Lana mengangguk pelan
"Lana juga sayang sama Om,sayang banget" ucap Lana yang saat ini masih menyenderkan kepala nya di dada Edward
"Om" panggil Lana dengan menatap Edward
"Aku cinta sama Om, jangan tinggalin aku ya Om, aku gak mau Om sama Om Dom diamin aku kayak gini, aku janji ini terakhir kali nya" janji Lana
"Iya Sayang" sahut Edward yang langsung mengendus aroma tubuh Lana yang sangat di rindukan nya, tadi malam dia sama sekali tak bisa tidur karena tak bersama dengan Lana, alhasil sekarang mata nya seperti panda dan untung saja Lana tak menyadari nya
"Om cinta banget sama Lana, Om janji gak akan khianatin Cinta Lana pada Om" ucap Edward sambil menatap wajah Kekasih kesayangan yang menampakkan kesedihan di wajah nya
Lalu Edward mulai mencium dan melumat bibir Lana dan Lana pun membalas ciuman Edward dengan memejamkan mata nya dan mengalungkan tangan nya ke leher Edward
Mereka saling mencium dan saling meresapi setiap ciuman yang sangat memabukkan untuk ke dua nya hingga Lana pun melepaskan pagutan nya lebih dulu karena telah kehabisan Oksigen di bandingkan Edward
"Om, li*r banget deh" manja Lana
"Om kangen bibir mu sayang" ucap Edward tersenyum
"Om tampan banget kalau senyum gini, senyum gini hanya untuk Lana ya, gak boleh untuk wanita lain" ucap Lana
"Iya sayang ku" sahut Edward sambil terus menerus mengecup Kekasih nya
"Om, aku bawain makan siang, buat Om sama Om Dom, tapi aku belum ke kantor Om Dom, sempat gak ya?" tanya Lana
"Sempat Sayang, Om temenin ya" ucap Edward
"Emang Om gak sibuk?" tanya Lana
"Gak Sayang, asal untuk mu, Om pasti selalu bisa" sahut Edward dengan wajah senang menatap kekasih nya
"Oke deh, ayo,ntar kita makan di kantor Om Dom aja ya?" tanya Lana dan Edward hanya mengangguk saja dan mulai menggandeng tangan Lana untuk mengikuti langkah nya
kasian lana