Lanjutan Chelsea and The Ghosts
Bermula dari Seiichi Park yang dihantui oleh arwah gadis koma bernama Sasikirana, membuat dirinya terlibat kasus kejahatan yang sadis, terstruktur hingga tidak memperdulikan nyawa manusia.
Kasus Sasikirana membuat Seiichi bersama dengan Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya berhadapan dengan mafia hukum yang bukan hanya dari kejaksaan tapi juga kehakiman.
Puncaknya, saat ada korban, Klan Pratomo pun turun membantu para polisi-polisi yang masih lurus dan berdedikasi.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian Hana dan Sasikirana
Bandung
AKP Steven dan AKP Arief berusaha mencari lokasi ponsel Lenny Martina berdasarkan nomor yang diberikan saat membuka rekening di sebuah bank daerah Dago. Kedua polisi itu tersenyum saat melihat Daisy tampak ingin membunuh Lenny saat menggoda suaminya.
"Untung Dok Daisy tidak bawa scalpel karena gendong Elina. Coba itu tidak bawa Elina, sudah pasti kena banting deh!" kekeh AKP Arief sambil melihat iPadnya.
"Mending dibanting. Kalau dikirim mejanya Dokter Wayan? Apa tidak lebih kasus lagi plus Hana bakalan bahagia," senyum AKP Steven.
"Eh beneran deh Steven, semenjak aku gabung dengan kalian, aku menjadi lebih baik ... tidak seperti dulu di divisi narkotika yang merasa seperti banyak mudaratnya," ucap AKP Arief.
"Lebih sehat, lebih nyaman kan?" senyum AKP Steven.
"Betul. Lebih bisa ... Tenang semuanya. Meskipun kita banyak yang ribut dengan hilangnya snack dan kopi."
AKP Steven terbahak. "Sepertinya yang nyolong si Tole deh. Secara kita tidak ada uang banyak di ruangan. Benar kata mbak Nana, tersangkanya Tole."
"Awas fitnah dan nanti bisa ngamuk si Tole ...." AKP Arief terdiam. "Aku menemukan ... Lenny Martina."
"Dimana?"
"Paris van Java," jawab AKP Arief.
"Area?" AKP Steven membelokkan mobilnya ke arah Paris van Java.
"Charles and Keith."
"Semoga saat kita sampai disana, dia belum kabur."
***
Jakarta
Berita kematian Mentri Hukum dan HAM yang mendadak bersama istrinya dikabarkan sebagai korban perampokan yang membuat banyak orang bertanya-tanya. Bagaimana ada perampok bisa masuk ke dalam rumah yang dijaga ketat seperti itu?
Sementara keluarga Pratomo akhirnya tahu dari Dokter Lucky dan Seiichi bahwa mereka meninggal dengan tidak wajar. Aizen dan Kaivan yang datang melayat dengan Lachlan pun tahu, ada yang tidak beres. Bahkan Lachlan tahu ada banyak arwah disana.
"Heb je iets gezien ( Apa kamu melihat sesuatu )?" tanya Kaivan sambil berbisik ke Lachlan.
*Veel geesten... Ze werden geofferd ( Ada banyak arwah yang ditumbalkan )." Lachlan melihat ada seorang wanita tua menghampiri dirinya.
"Pak Lachlan ... ingat saya?"
Lachlan melongo. "Astaghfirullah ...."
Aizen dan Kaivan terkejut mendengar suara Lachlan. "Ada apa?"
"Sekretaris Mentri Ham jadi tumbal," bisik Lachlan dengan bahasa Italia.
"Ya Allah ...."
Aizen menggelengkan kepalanya. "Nauzubillah min dzalik ...."
***
Bandung
Mobil yang disetir oleh AKP Steven tiba di parkiran Paris van Java. Keduanya pun langsung turun dan mencari Lenny Martina.
"Masih disini kan?" tanya AKP Steven dengan mata jelalatan mencari-cari wajah Lenny.
"Masih," jawab AKP Arief sambil melihat iPad mini nya. "Dia di Fore."
Keduanya bergegas menuju Fore dan melihat Lenny sedang bersama dengan seorang pria. Tanpa basa basi, AKP Steven dan AKP Arief menghampiri gadis itu.
"Saudara Lenny Martina, anda kami tangkap!" ucap AKP Arief sambil mengeluarkan borgolnya.
"Eh? Apa-apaan?" tanya Lenny terkejut. "Nama saya Titis! Anda salah orang!"
"Anda siapa pak?" tanya pria itu.
AKP Steven dan AKP Arief mengeluarkan tanda pengenalnya.
"Wanita ini adalah buronan polisi sejak dua tahun lalu. Dia sudah membunuh dua belas pria ... Anda mau jadi korbannya yang ketiga belas?" jawab AKP Arief dingin. "Silahkan kalau anda mau dibuat mati membusuk oleh wanita ini."
"Saudari Lenny Martina, anda kami tangkap dengan dakwaan pembunuhan berantai yang mengakibatkan dua belas pria meninggal di Jakarta, Malang, Purworejo, Malang ... Termasuk pencurian identitas atas nama Titis Suryani." AKP Steven tersenyum dingin. "Surat penangkapan anda sudah ada."
Lenny Martina hanya bisa melongo karena surat penangkapan dari kejaksaan juga ada. Bukan hanya dari kepolisian.
***
Ruang Kerja Divisi kasus dingin
"Steven dan Arief sudah menangkap Lenny Martina. Sekarang dibawa kemari dengan posisi tangan diborgol di belakang ditambah dengan cable ties," lapor AKBP Nana saat membaca pesan dari AKP Arief.
"Alhamdulillah ... " ucap semua orang.
"Seiya, bokap lu ngelayat?" tanya Kombes Purn Jarot.
"Iya. Padahal aku tahu kenapa tuh menteri meninggal," jawab Seiya.
"Apa yang terjadi?" tanya AKBP Atikah.
"Dia mau nyantet Sasikirana jadi beneran mati. Untung ada Ustadz Amir dan Ustadz Fahreza, jadi dibalikin santetnya."
Semua orang melongo. "Astaghfirullah ...."
"Oom Lucky yang lihat terus panggil Ichi, dan Oom Lewis panggil Ustadz sahabat bokap dan keluarga Pratomo." Seiya tersenyum. "Hukum tabur tuai."
"Nauzubillah min dzalik!" ucap AKBP Nana.
"Bagaimana dengan Sasikirana. Apa sudah bangun?" tanya AKBP Victor.
Seiya mengangguk. "Aku fokus ke kasus Theo dulu. Sepertinya aku tahu dimana dia hilang."
***
PRC Hospital Jakarta
Hana memeriksa kondisi Sasikirana yang sudah sadar dan rohnya kembali ke tubuhnya. Gadis itu merasa diorientasi namun dia ingat Seiichi.
"Mas Ichi ...."
Seiichi yang memakai APD lengkap itu tersenyum.
"Selamat datang, Sasi."
Hana tersenyum geli. "Mas Ichi? Biasanya juga dik Ichi atau Ichi."
"Biarin kenapa?" jawab Seiichi.
"Sasikirana, Ichi itu lebih muda dua tahun dari kamu," kekeh Hana.
"Masa sih?" tanya Sasikirana.
"Sasi, aku ada berita tidak enak." Hana menatap Sasikirana.
"Ibu ku meninggal kan?" jawab Sasikirana.
"Bukan itu saja ... Saat kamu kecelakaan, kamu dioperasi oleh Dokter Lucky, ipar aku dan Seiichi, dia harus mengangkat satu indung telur kamu. Jadi ...." Hana menatap sedih ke Sasikirana.
"Aku kesulitan hamil nanti?" tanya Sasikirana.
"Indung telur kamu satu lagi sehat, rahim sehat ... Kamu bisa punya anak kok." Hana menggenggam tangan Sasikirana. "Keluarga aku ada kok yang hanya memiliki satu indung telur, bisa hamil."
Sasikirana mengangguk dan tanpa sadar air matanya mengalir.
"Mas Ichi ...."
"Ya."
"Apa benar keluarga kalian punya empang piranha hitam?" tanya Sasikirana.
"Siapa yang bilang?"
"Mbak Lilis."
"Kalau iya ... Kenapa?" tanya Hana.
"Bolehkah aku meminta mereka yang membuat aku dan ibu celaka, dilemparkan kesana?" tanya Sasikirana.
Hana tertawa. "Tidak usah Sasi. Akan aku ambil ginjalnya !"
Sasikirana menoleh ke Hana. "Ginjal?"
"Pasti yang mencelakakan kamu adalah pria. Jadi, aku akan ambil ginjal mereka sebagai ganti indung telur kamu. Bagaimana?" Hana tersenyum licik. "Kalau perlu aku ambil semua organnya yang bisa didonorkan."
Sasikirana mengulurkan tangannya. "Deal, Dokter Hana."
"Deal!"
Seiichi melongo. "Hei, hei, hei!"
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂
Berkat didikan pak Hoshi bon cabe level 100 😝😝😝😝
Dulu sabrina sdh punya ardiona, skrg ji woo udh sama dr. Nadhif
Belajar sama ikan teri, fariz bkn rm
Meskipun per"dummy"an hanya punya terry seekor 😂😂😂😂
wes to dik fariz, memang dalanmu bakalan susah