NovelToon NovelToon
Adeline Rose

Adeline Rose

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa
Popularitas:34.1k
Nilai: 5
Nama Author: Polii

Adeline,cewek yang terkenal lemah di sekolah selalu dibully dan diganggu serta di khianati oleh sahabat terbaik dan pacarnya,Adeline yang terlahir kembali bersumpah tidak akan dibully,diganggu dan memberantas pria brengsek dan teman palsunya.
Dalam proses pembalasan dendam,Adeline di temani cowok paling populer.
Nantikan kisah romantis mereka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alexander mengakui Justin

Malam harinya... 

5 teman Alexander menuju rumah Alexander untuk merayakan kepulangannya dari Amerika. 

Di rumah,Alexander yang sedang rebahan,ponselnya berdering,dan Alexander langsung mengangkatnya... 

"Hallo"ucap Alexander

"Alex,kita lagi di jalan menuju rumah kamu"ucap Ryan

"Buat apa kalian datang?"ucap Alexander yang terkejut. 

"Buat rayakan kepulangan kamu"ucap Ryan

"Kenapa nggak kabarin aku pagi tadi?"

"Aku sudah telepon kamu pagi tadi,tapi kamu nggak mengangkat"

"Oh...aku lagi mengantar Adeline pergi sekolah,dan kebetulan ponselku ketinggalan di rumah"ucap Alexander. 

"Oh begitu,sudah dulu ya,nanti kita ngobrol di rumah kamu"ucap Ryan 

"Oke"ucap Alexander dan menutup telepon. 

Alexander langsung mandi dan bersiap lalu menuju kamar Adeline... 

Tok...tok... 

"Adel kamu lagi apa?"

Adeline yang sedang tidur terbangun,dan membuka pintu... 

"Ada apa kak?"ucap Adeline yang masih mengantuk. 

"Teman-teman kakak mau datang kumpul-kumpul di sini,kamu mau gabung?"

"Iya Adel mau kak,kalau gitu Adel siap-siap dulu"

"Iya,kakak ke depan dulu menunggu mereka"

"Iya kak".

Alexander langsung berjalan menuju teras rumah. 

Adeline langsung mandi,setelah itu membuka lemari baju dan memilih baju... 

"Ah...bagaimana ini,baju aku seksi semua,oh iya...aku baru ingat,aku kan membeli setelan sabtu lalu waktu belanja dengan Melissa,setelan itu sepertinya roknya agak sedikit panjang".

"Ini dia setelannya"ucap Adeline sambil mengangkat setelan itu.

Lalu Adeline langsung memakainya dan bercermin... 

"Kok masih terlihat seksi ya,padahal ini yang paling panjang dari semua baju yang ada di lemari,tapi teman kak Alex nggak mungkin tergoda sama aku,mereka kan sudah banyak melihat wanita yang lebih seksi dari aku"ucap Adeline. 

Adeline make up sedikit agar tidak terlihat pucat,lalu langsung turun menuju teras rumah. 

Sementara itu,Erik,Ryan,Daniel,Casey,dan David tiba di depan rumah Alexander,mereka melihat Alexander yang sedang menunggu,dan langsung turun dari mobil dan menuju teras rumah lalu duduk mengobrol dengan Alexander.... 

"Bagaimana kalau kita BBQ an saja?"ucap Alexander. 

"Iya aku setuju ucap Ryan

"Aku juga setuju"ucap yang lainnya

Tak lama kemudian mereka melihat Adeline yang sedang jalan menuju mereka... 

"Adel semakin cantik saja"ucap Ryan

"Makasih kak Ryan"ucap Adeline sambil senyum dan duduk di sebelah Alexander. 

"Ya ampun,senyumnya manis banget"ucap Ryan yang terpesona dalam hati.

"Bukan cuman tambah cantik,tapi gunung kembarnya semakin besar"ucap Ryan sambil menatap gunung kembar Adeline dan menggigit bibirnya sendiri.

"Adeline seksi banget"ucap Casey,Daniel,dan David. 

"Anak kecil kamu sudah besar ya"ucap Erik sambil mengelus rambut Adeline

"Iya lah kak,masa aku kecil terus"ucap Adeline

Saat Alexander melihat tatapan teman-temannya... 

"Haa...hanya Erik yang tatapannya positif ke Adel...dasar para pria bajingan"ucap Alexander dalam hati dengan ekspresi kesal.

Erik cowok yang terkenal tampan dan baik,dia juga sangat dekat dengan keluarga Alexander.

"Ayo kita siapkan alat dan bahannya untuk BBQ an"ucap Erik

"Tapi bahannya belum ada"ucap Alexander. 

"Aku sama Ryan aja yang pergi beli"ucap Erik

"Mau beli daging apa?"

"Ayam aja"ucap semuanya serentak

Mereka saling pandang dan tertawa terbahak-bahak. 

"Oh iya beli sayur juga ya"ucap Adeline

"Ayo kita siapkan alatnya dulu di halaman belakang"ucap Alexander

"Iya,kalian siapkan saja,aku dan Ryan pergi dulu beli bahannya"

"Hati-hati kak"ucap Adeline

"Siap cantik"ucap Ryan sambil mengedipkan mata ke Adeline. 

Erik mengangguk dan tersenyum ke Adeline,lalu Erik dan Ryan pergi ke supermarket terdekat. 

Setelah yang lain selesai menyiapkan alat di halaman belakang,Ryan dan Erik tiba dengan membawa daging dan sayur,mereka berdua langsung membersihkan daging dan sayur lalu memotongnya,lalu membawa ke halaman belakang. 

"Wah BBQ nya siap di masak"ucap Adeline

"Kakak masakin buat kamu ya"ucap Erik

"Makasih kak"ucap Adeline

Setengah jam kemudian,mereka selesai memasak BBQ dan meletakkan di meja yang sudah di siapkan.

Saat Adeline duduk di sofa,Ryan,David,Daniel dan Casey berebutan untuk duduk di samping Adeline,saat melihat mereka,Alexander langsung duduk di sisi kanan Adeline,Erik yang melihatnya juga langsung duduk di sisi kiri Adeline untuk melindunginya

Melihat Erik dan Alexander yang sudah duduk di sebelah Adeline,Casey,David,Daniel,dan Ryan langsung terlihat cemberut. 

"Ayo mulai makan"ucap Adeline

Mereka pun mulai makan... 

"Kak kamu kok sudah nggak pernah datang ke sini"ucap Adeline sambil makan

"Kakak sibuk kuliah,dan bantu-bantu di perusahan papaku"ucap Erik sambil makan

"Oh begitu ya...kalau nggak sibuk datang lagi ya kak"ucap Adeline

"Iya anak kecil"ucap Erik sambil mengelus kepala Adeline. 

Melihat mereka berdua akur,Alexander hanya senyum,dan lainnya hanya menonton sambil makan. 

"Aku dengar dari Alex,kamu sudah punya pacar"ucap Erik 

"Iya,kami ketemu di sekolah dan saling suka"ucap Adeline sambil senyum. 

"Kamu sangat menyukainya ya?"

"Iya dong kak"

"Bagaimana kalau ajak dia gabung bareng kita?,aku mau ketemu sama dia"ucap Erik. 

"Nggak usa,nanti dia merusak suasana"ucap Alexander dengan ekspresi kesal. 

"Sudahlah Lex,Adeline kan sudah dewasa,jadi nggak apa-apa pacaran"ucap Erik. 

"Hah..terserah kalian saja"ucap Alexander dan lanjut makan.

"Kalau gitu aku telepon Justin dulu ya"ucap Adeline sambil jalan menuju kamar. 

"Iya"ucap Erik. 

Setelah Adeline pergi... 

"Gila,Adeline makin seksi aja"ucap Ryan yang keceplosan dan langsung menutup mulutnya. 

"Ryan,awas aja kamu deketin Adel"ucap Alexander dengan tatapan tajam. 

"Nggak kok tenang aja"ucap Ryan sambil mengangkat kedua tangannya. 

Sementara itu di kamar,Adeline langsung menelepon Justin dan Justin yang sedang rebahan dengan cepat mengangkatnya... 

"Hallo sayang,"ucap Justin

"Hallo sayang,kak Alex sama teman-temannya sedang kumpul-kumpul di rumah,kamu mau nggak datang?,soalnya kak Erik teman kak Alex pengen ketemu sama kamu".

"Tapi apa kak Alex nggak marah aku datang sayang?"

"Nggak kok sayang,ini kesempatan yang bagus buat kamu dekat dengan kak Alex"

"Iya kamu benar,kalau gitu aku siap-siap dulu ya,nanti aku kabarin kalau sudah tiba di depan rumah kamu"ucap Justin.

"Iya sayang"ucap Adeline

"Sudah dulu ya sayang"ucap Justin dan menutup teleponnya. 

Sementara itu dirumah,Justin langsung bersiap dengan cepat dan berjalan keluar... 

"Nak tampan banget,mau kemana?"ucap bibi yang sedang membersihkan meja ruang tamu. 

"Aku mau ke rumah Adeline bi"

"Oh begitu"

"Iya bi,aku pergi dulu ya"

"Hati-hati

"Iya"ucap Justin sambil berjalan menuju mobil

Di halaman belakang,Adeline bergabung dengan mereka... 

"Bagaimana,Justin mau gabung sama kita?"ucap Erik

"Iya,sebentar lagi dia tiba"ucap Adeline sambil makan. 

"Justin orangnya gimana?"ucap Erik

"Pastinya ganteng banget,tinggi,sangat keren, baik dan juga pengertian"ucap Adeline sambil senyum. 

Saat mereka mendengar perkataan Adeline... 

"Pastinya nggak setampan aku"ucap Ryan dalam hati. 

"Kalau tinggi pasti aku yang menang"ucap David dan Casey dalam hati

"Gayanya pasti nggak sekeren aku"ucap Daniel dalam hati. 

"Sepertinya kamu sangat menyukainya"ucap Erik.

"Iya dong kak"ucap Adeline sambil senyum. 

"Walaupun dia baik,tapi kakak tetap harus tes dia"ucap Erik sambil senyum

"Tes apa kak?"ucap Adeline dengan ekspresi penasaran. 

"Kamu nggak boleh tau,ini urusan pria"ucap Erik

"Kalau kak Erik nggak kasih tau,aku bakal ngambek,nggak bicara lagi dengan kakak"ucap Adeline dengan ekspresi cemberut. 

"Ini uang jajan buat kamu,jangan ngambek ya"ucap Erik sambil memberikan uang,lalu mengelus kepala Adeline. 

"Makasih kak"ucap Adeline dengan ekspresi senang".

Setengah jam kemudian,Justin tiba di depan rumah Adeline,dan langsung mengirim pesan ke Adeline....

"Sayang aku sudah di depan rumah kamu".

Adeline yang sedang mengobrol,mendengar notifikasi pesan,dan melihat siapa yang mengiriminya pesan,dan itu Justin,Adeline langsung membalasnya... 

"Masuk aja sayang,kami sedang kumpul di halaman belakang".

"Iya sayang"ucap Justin dan langsung turun dari mobil,lalu berjalan masuk menuju halaman belakang. 

Saat Justin tiba,semua menatap Justin... 

"Astaga pacarku ganteng banget"ucap Adeline dengan ekspresi terpesona.Justin yang mendengar perkataan Adeline wajahnya jadi merah karena malu.Dan Justin langsung duduk di sofa. 

"Ternyata dia ganteng banget,aku langsung kalah telak"ucap Ryan dalam hati. 

"Astaga,dia lebih tinggi dariku,perbedaan tingginya sangat jauh"ucap David dan Casey dalam hati. 

"Omg,gayanya keren banget,aku bagaikan cumi-cumi jika di bandingkan dengannya"ucap Daniel dalam hati. 

"Hai Justin,kenalkan aku Erik,aku sudah seperti kakak kandung untuk Adeline"ucap Erik sambil duduk di sebelah Justin. 

"Hallo kak Erik"ucap Justin sambil senyum. 

"Justin lihat ini,siapa tau kamu tertarik"ucap Erik sambil memperlihatkan foto adiknya yang seksi. 

Justin terlihat tidak tertarik dan berkata.. 

"Masih kalah jauh dari Adeline"ucap Justin dengan ekspresi dingin. 

"Adeline nggak salah pilih pria,dia pria yang baik"ucap Erik dalam hati. 

"Sepertinya kamu sangat suka Adeline ya?"ucap Erik.

"Suka banget kak"ucap Justin sambil senyum

"Aku senang Adeline pacaran sama kamu"

Mendengar perkataan Erik membuat Justin terlihat senang. 

Justin melihat Adeline memakai setelan pendek dan langsung menghampirinya... 

"Sayang pakai ini,nanti kamu masuk angin"ucap Justin sambil memakaikan jaket ke Adeline. 

"Makasih sayang"ucap Adeline. 

Alexander yang memperhatikan Justin berkata dalam hati... 

"Boleh juga bocah ini,dia sangat perhatian ke Adeline,sepertinya aku sudah terlalu dingin ke dia sebelumnya"dengan ekspresi merasa bersalah. 

Alexander yang merasa bersalah,langsung mengeluarkan wine yang di belinya di Amerika dan menuangkan di gelas Justin... 

"Maaf ya aku sudah dingin ke kamu sebelumnya,aku restui hubungan kalian"ucap Alexander sambil senyum.

Justin terkejut mendengar perkataan Alexander...

"Beneran ya kak?"ucap Justin yang terlihat sangat senang.

"Iya lah adik ipar"ucap Alexander sambil senyum.

"Oh iya,makasih winenya"ucap Justin sambil senyum.

Melihat kakaknya dan pacarnya yang menjadi akrab Adeline sangat senang. 

"Kalian juga minum"ucap Alexander ke temannya. 

"Kirain cuman buat Justin"ucap mereka serempak. 

"Nggak lah kan ada beberapa botol winenya"

Mereka semua minum dan mulai mabuk...

Alexander terus menuangkan wine di gelas Justin,Justin yang sangat senang di akui oleh Alexander,terus meminum minuman yang di tuang Alexander. 

Karena Justin kuat minum,hanya Alexander yang mabuk berat,Adeline yang melihat kakaknya mabuk berat pun berkata... 

"Kak sudah jangan minum lagi"sambil mengambil botol wine di tangan kakaknya. 

"Kak Erik tolong bawah kak Alex ke kamar ya"

"Iya Adel"ucap Erik sambil memapah Alexander pergi ke kamar. 

David,Casey,Daniel dan Ryan mabuk berat dan tertidur di sofa,Adeline yang melihat mereka,langsung berbisik ke Justin... 

"Sayang ayo ke kamar".dengan nada nakal.

"Ayo sayang"ucap Justin sambil berpegangan tangan dengan Adeline dan berjalan bersama menuju kamar. 

Ryan yang pura-pura tidur mengikuti mereka. 

Sesampainya di kamar,Justin langsung mencium Adeline dengan ganas...

"Cupp...cupp"

"Haa..sayang aku kangen banget sama kamu".ucap Justin.

Ryan yang mengikuti mereka karena penasaran,melihat pintu kamar terbuka sedikit dan mengintip...

Adeline yang kangen belaian Justin langsung duduk di meja rias dan menyandarkan dirinya sambil mengangkat kedua kakinya lalu menatap nakal ke Justin.

"Aku juga merindukanmu sayang"dengan nada seksi.

Justin yang tidak tahan langsung mengobrak-abrik tempat kenikmatan Adeline.. 

"Ahh....enak sayang"ucap Adeline di telinga Justin. 

"Ohh...ahh..kamu nikmat banget sayang"ucap Justin sambil memeluk Adeline.

Di dalam ruangan di penuhi dengan suara seksi Adeline dan napas Justin. 

Ryan yang menyaksikan tingkah nakal Adeline,membuat bagian bawahnya bangun,Ryan tidak dapat menahannya dan mengocok miliknya.... 

"Ahh...ohh...shit....Adel dasar wanita jalang".

Mendengar suara seksi Adeline,Justin mempercepat gerakannya membuat keduanya bergetar nikmat menuju puncak kenikmatan. 

Gerakan tangan Ryan semakin cepat... 

"Ohh...Adel...ahh..."ucap Ryan dan mencapai puncak kenikmatannya. 

"Adel... "

"Justin...

Ucap keduanya dan mencapai puncak kenikmatan bersama. 

"Haa...gara-gara perempuan nakal itu,aku jadi keluar banyak"ucap Ryan sambil melihat cairan kenikmatan yang banyak di tangannya.Lalu Ryan langsung menuju kamar mandi di lantai bawah.

Justin dan Adeline langsung tidur. 

Setelah memapah Alexander ke kamar,Erik langsung turun menuju halaman belakang,tetapi terhenti karena berpapasan dengan Ryan di tangga... 

"Apa yang kamu lakukan di atas?"ucap Erik dengan tatapan curiga. 

Ryan terlihat gelisah... 

Erik yang melihat tingkah Ryan yang gelisah,langsung naik tangga lagi dan menuju kamar Adeline.

Sesampainya di depan kamar Adeline,Erik melihat pintu kamarnya sedikit terbuka dan Erik melihat ke dalam,di lantai berantakan penuh pengaman... 

"Dasar bajingan! Jadi dia mengintip di sini"ucap Erik dengan ekspresi marah. 

Erik mendekat dan membangunkan Adeline dan Justin... 

"Justin...Adel...bangun,bagaimana kalau kakakmu lihat ini"ucap Erik sambil menggoyang tubuh mereka berdua. 

Justin dan Adeline terbangun dan terkejut karena menyadari mereka belum membersihkan kekacauan di lantai,dan wajah mereka memerah karena malu. 

"Ayo pulang Justin,kalau Alex lihat kamu di kamar Adel,dia pasti akan membencimu"ucap Erik

"Kakak kok bisa masuk"ucap Adeline

"Kalian asik bermain ya,pintu terbuka sedikit dan kalian nggak tau,jadi aku masuk saat melihat pintu terbuka untuk membangunkan kalian,lain kali kalau main tutup dulu pintunya"ucap Erik dengan ekspresi serius. 

"Bagaimana kalau ada yang mengintip"ucap Erik lagi

Membayangkan ada yang mengintip membuat wajah Adeline dan Justin memerah. 

"Kak Erik nggak marah?"ucap Justin dengan ekspresi cemas. 

"Aku nggak marah,anak muda memang sulit menahannya"

Mendengar perkataan Erik,Adeline dan Justin malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangan. 

"Sudah jangan malu,ayo Justin kita pulang"ucap Erik 

"Sayang aku pulang dulu,kamu nggak apa-apa membersihkan itu sendiri?"ucap Justin sambil menunjuk di lantai.

"Sudah kalian pulang aja"ucap Adeline sambil mendorong mereka berdua keluar kamar. 

"Justin...jangan tanya-tanya lagi,aku sudah cukup malu kak Erik melihat itu di lantai"ucap Adeline.

Justin hanya tertawa...

"Kami pergi dulu ya"ucap mereka

"Hati-hati"

Mereka turun menuju halaman belakang.

Ryan yang sedang minum wine lagi di halaman belakang,melihat Justin dan Erik menuju ke sana,saat mereka berdua tiba di halaman belakang,Ryan jadi salah tingkah karena merasa bersalah mengintipi Justin dan Adeline. 

"Justin tolong kamu papah Daniel ke mobil aku ya,kamu tunggu di mobil saja,nanti kami menyusul"ucap Erik.

"Oke kak"ucap Justin dan memapah Daniel menuju mobil. 

Setelah Justin pergi... 

"Kamu gila ya mengintipi mereka,bukan hanya mengintip tapi melakukan itu lagi"ucap Erik dengan ekspresi marah. 

"Aku cuman penasaran dan mengikuti mereka,aku jadi nggak tahan melihat tingkah Adeline yang sangat nakal"ucap Ryan

"Wajar jika dia bertingkah nakal di depan pacarnya,yang nggak wajar itu kamu yang mengintipi mereka"ucap Erik

"Aku tau aku salah,maaf"ucap Ryan sambil minum

"Tapi aku nggak sangka Adeline wanita cantik dan pendiam itu,bertingkah lebih nakal dari para wanita di club".ucap Ryan

"Haa...membayangkannya lagi membuatku..." ucap Ryan sambil melihat bagian bawahnya yang bangun lagi. 

Erik yang melihat,langsung memapah Casey dan berjalan lalu berkata... 

"Kamu urus bagian bawah kamu itu,lalu papah David,aku tunggu kamu di mobil".

Ryan mengocok bagian bawahnya lagi... 

"Haa...ahh...Adel wanita nakal itu,bagian bawahnya sungguh banjir"ucap Justin yang merem sambil membayangkan perilaku Adeline di kamar. 

"Ohh...Adel..."ucap Ryan sambil mempercepat gerakannya. 

"Bagaimana ekspresi wanita nakal itu saat aku mengobrak-abrik tempat kenikmatannya itu"ucap Ryan yang membayangkan Adeline di bawah tubuhnya. 

"Haa...haa...Adel..."ucap Erik yang mencapai puncak kenikmatannya

"Haa...sial! Aku jadi keluar ke dua kalinya"ucap Ryan sambil melihat cairan kenikmatan di tangannya. 

Ryan menuju kamar mandi dan membersihkan tangannya,lalu memapah David menuju mobil. 

Saat melihat Ryan yang menuju mereka,Justin yang sedang mengobrol dengan Erik di dalam mobil berkata... 

"Kak Alex aku pulang duluan ya"sambil keluar dari mobil Alex. 

"Iya hati-hati"

"Siap"ucap Justin dan langsung masuk mobil dan pergi. 

Ryan langsung mendudukkan David di kursi belakang dan Ryan duduk di depan,samping Erik. 

"Ryan awas saja kamu macam-macam ke Adeline"ucap Erik sambil menatap tajam. 

"Nggak lah,aku tau batasan"ucap Ryan sambil mengangkat kedua tangannya"

"Ya sudah,bagus kalau gitu"ucap Erik sambil menjalankan mobilnya. 

Sementara itu di kamar,Adeline sedang membersihkan kamarnya,lalu ponsel Adeline berdering,Adeline langsung mengangkat... 

"Hallo Mel"ucap Adeline

"Adel aku sedang dalam perjalanan menuju rumah kamu"ucap Melissa

"Oh ya?oke,aku tunggu ya"

"Iya,sudah dulu ya,nanti kita mengobrol lagi di sana"

"Iya Mel"ucap Adeline dan menutup teleponnya. 

Adeline dengan cepat membersihkan kamarnya,tetapi Adeline tidak melihat ada 1 pengaman yang terselip di bawah meja riasnya. 

30 menit kemudian Melissa tiba di depan rumah Adeline dan turun dari taksi

"Wah rumah Adel besar banget"ucap Melissa dengan ekspresi takjub. 

Melissa jalan masuk sambil melihat-lihat

Tok...tok...

Bibi pengurus rumah yang baru di pekerjakan oleh Alexander membuka pintunya... 

"Kamu ada perlu apa?"ucap bibi dengan ramah. 

"Aku melissa sahabatnya Adel bi"

"Oh begitu,masuk dulu dan duduk,ucap bibi dan langsung pergi menuju kamar Adeline di lantai atas. 

Tok...tok....

"Non,Melissa yang katanya sahabat Non,sedang menunggu di ruang tamu"ucap bibi di depan pintu.

"Langsung antar ke sini bi"

"Oke,bibi pergi dulu"

Melissa yang sedang duduk di ruang tamu... 

"Wah,bagus baget"ucap Melissa sambil melihat-lihat. 

"Nona Melissa,ayo ikut bibi ke kamar"ucap bibi dan berjalan bersama Melissa menuju lantai atas. 

"Wah luas banget"ucap Melissa dalam hati

"Nona,ini kamar nona Adeline,kamu masuk aja"

Adeline yang mendengar suara bibi,langsung membuka pintu kamarnya. 

"Mel ayo masuk"

"Oh ya bi,tolong siapkan cemilan dan langsung antarkan ke sini ya"ucap Adeline dan menutup pintunya. 

Melissa masuk dan melihat kamar Adeline yang seluas ruang tamu di rumahnya. 

"Kamar orang kaya memang beda ya"ucap Melissa dalam hati. 

"Mel kok sudah jam 9 baru datang"

"Kamu telat,tadi aku,Justin,kak Alex sama teman-temannya lagi BBQ an untuk merayakan kepulangan kakakku dari Amerika".

"Maaf Del,Aku ada jadwal kerja paruh waktu di toko tanteku"ucap Melissa

"Wah kamu rajin banget ya"ucap Adeline

"Oh ya,bagaimana keadaan papamu?"

"Operasi papaku lancar,dan sekarang masih memulihkan keadaan"

"Syukurlah aku senang mendengarnya"

Ketika sedang mengobrol dengan asik,mata Melissa tertuju di bawah meja rias... 

"Adel,hubungan kamu dengan Justin sudah sampai tahap itu ya"ucap Melissa sambil menunjuk di bawah meja rias. 

Adeline terkejut sekaligus malu... 

"Duh kenapa itu terselip"ucap Adeline dengan wajah yang memerah. 

"Sudah kamu nggak usa malu,bagaimana mana rasanya?"ucap Melissa yang penasaran. 

"Enak"ucap Adeline dengan ekspresi malu-malu. 

"Aku dengar katanya saat pertama kali sakit"

"Aku nggak pertama kali sama Justin"ucap Adeline dengan ekspresi sedih. 

Melissa terkejut mendengarnya...

"Oh kalau gitu sama Exel mantan kamu yang brengsek itu?".

"Aku nggak pernah sama Exel"

"Terus sama siapa?"ucap Melissa yang penasaran. 

"Arthur"ucap Adeline dengan ekspresi sedih

"Arthur mantan kamu ya?,jangan sedih ya"ucap Melissa sambil menenangkan Adeline. 

"Arthur bukan mantanku,dia mantan pacar sahabatku,karena kejadian itu juga aku putus pertemanan dengan sahabatku satu-satunya.

"Kamu boleh cerita ke aku"ucap Melissa sambil memeluk Adeline. 

"Kamu jangan memberitahu siapapun,ini rahasia kita berdua.ucap Adeline dengan ekspresi serius.

"Jadi kejadiannya 1 tahun yang lalu,orang tuaku bertengkar hebat,papaku menyuruh mama keluar dari rumah,mamaku yang di penuhi amarah langsung menarikku keluar juga dari rumah,beberapa hari kemudian,mamaku seperti tidak ada semangat hidup,jadi aku yang harus memikirkan bagaimana caranya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kami.Karena aku masih sekolah jadi nggak bisa melamar kerja paruh waktu,dan ternyata Arthur pacar sahabatku itu tertarik secara seksual ke aku,aku di tawari tidur bareng dia,karena aku masih polos,aku mengira hanya menemani tidur,tapi nyatanya aku harus melayaninya di tempat tidur,aku nggak punya pilihan lain karena kebutuhan kami yang mendesak,akhirnya aku mulai punya hubungan seperti itu dengan sahabat pacarku.Tapi hubungan kami ketahuan di pesta ulang tahun Olivia sahabatku. 

"Kenapa bisa ketahuan?ucap Melissa. 

Waktu itu ulang tahun Olivia di adakan di Hotel,Arthur yang tidak dapat menahannya,melakukan itu denganku di kamar Hotel,Olivia memergoki kami di kamar. 

Olivia langsung memutuskan pertemanan kami hari itu juga"ucap Adeline dengan ekspresi sedih. 

"Aku juga sudah minta maaf ke Olivia,walaupun aku tau kesalahanku ini nggak bisa di maafkan. 

"Maaf ya Del,aku jadi mengingatkan masa lalumu yang buruk"ucap Melissa sambil memegang tangan Adeline. 

Lalu Adeline dan Melissa berpelukan. 

Alexander yang sedang lewat,tidak sengaja mendengar cerita Adeline,perasaan Alexander campur aduk,antara terkejut dan sedih,Alexander langsung kembali ke kamarnya.... 

"Haa,aku nggak tau mamaku dan adikku pernah mengalami itu,kenapa ya mereka nggak cerita ke aku.ucapnya dengan ekspresi sedih. 

"Justin anak yang sangat baik,dia mau menerima Adeline apa adanya,aku salut dengan pria pilihan Adeline,aku lega Adeline bisa pacaran dengannya".

"Tapi sepertinya Adel nggak mau aku tau,jadi aku akan pura-pura nggak tau".

Sementara itu di kamar... 

"Mel,kamu jangan ungkit soal ini ya di depan kakakku,aku dan mamaku sengaja nggak memberitahu kakakku soal ini,takut dia sedih,dan juga marah ke papaku"ucap Adeline dengan ekspresi sedih.

"Adel sudah jangan sedih ya"ucap Melissa sambil memeluknya.

Melissa berusaha menceritakan cerita lucu ke Adeline untuk membuat perasaannya membaik. 

Setengah jam kemudian,perasaan Adeline menjadi lebih baik,dan mulai tertawa mendengar cerita Melissa...

"Syukurlah Adel nggak sedih lagi"ucapnya dalam hati. 

1
Aurora
Makin seru🔥
Aurora
Seru🔥
Ekaristi
Up🔥
Aurora
Makin seru🔥
Ekaristi
Sangat seru🔥
Aurora
Wow,semoga cepat jadian Alex dan Britney🔥
Ekaristi
Mantap👍🔥
Aurora
Up🔥
Ekaristi
Up up🔥
Aurora
Semakin seru🤩
Ekaristi
Up🔥
Aurora
Orang jahat selalu dapat karma nya👍
Theresa
Hallo semua,bisa di baca ulang ya episode 1,soalnya di revisi agar mudah di baca dan di pahami🤗
Awan Biru
dibikin kelabakan tuh pembuli. jgan di kasih kendor. atau di racuni dg kentut 🤣🤣
Theresa: Kak bisa di baca ulang ya episode 1,soalnya di revisi agar mudah dibaca dan di pahami🤗
total 1 replies
Ekaristi
Seru🤩
Aurora
Up🔥
Ekaristi
Seru banget🤩
Aurora
Up🔥
Ekaristi
Semakin seru🔥
Aurora
Wow keren banget😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!