NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore

Langkah kaki Shinn terdengar menggema, berat dan penuh tekanan, saat dia perlahan berjalan ke tengah ruangan besar yang dipenuhi kegelapan. Dinding-dinding logam di sekelilingnya sudah lapuk dimakan waktu, dan udara di sana terasa seperti menyimpan bisikan masa lalu penuh luka, tragedi, dan eksperimen yang gagal.

Di hadapannya, berdiri sosok raksasa yang sulit dijelaskan hanya dengan kata "manusia" atau "mesin". Ia adalah perpaduan dari keduanya. Tubuhnya tersusun dari logam tua yang berkarat, tulang-tulang mekanis yang masih mengalirkan energi, dan sisa-sisa jaringan otot yang kaku. Di tengah dadanya menyala terang sebuah inti kristal merah dengan denyut yang hidup seperti jantung.

Makhluk itu memandangi Shinn. Dari mata mesin yang menyala, tampak sebuah kesadaran yang belum hilang.

“Namaku... Zareth,” ucap makhluk itu dengan suara rendah dan berat, seolah berasal dari kedalaman bumi. “Dulu aku kepala peneliti di Ark-03. Aku yang memulai eksperimen Heartcore… Dan sekarang, aku juga yang akan menguji mu, pewaris.”

Di belakang Shinn, Asha dan Iluthar berdiri siaga. Asha memeriksa alat pemindai dan kondisi medis, sementara Iluthar menggenggam senjatanya erat, matanya waspada.

“Kalau dia terlalu kuat, kita bantu Shinn keluar dari sini,” bisik Iluthar.

Asha menggeleng pelan. “Enggak. Ini... bukan pertarungan biasa. Ini ujian. Void Light-nya butuh disempurnakan, dan lawan seperti Zareth… mungkin memang sudah ditakdirkan untuk muncul.”

Shinn tetap fokus, menatap Zareth tanpa rasa takut. Ia menarik napas dalam, lalu Void Light-nya menyala. Cahaya keunguan itu menyelimuti tubuhnya, membentuk lapisan armor tipis. Dari tangannya, terbentuk pedang energi pedang yang lahir dari kehampaan dan tekad.

Zareth melangkah ke depan. Setiap gerakannya membuat lantai bergetar.

“Kau datang mencari Heartcore, kan? Kalau begitu, buktikan dirimu layak. Tunjukkan kalau kau bukan hanya pewaris, tapi harapan baru dunia ini.”

Shinn mengangguk. “Aku enggak datang untuk menghancurkan. Aku datang untuk memperbaiki yang rusak. Tapi... kalau harus bertarung demi kunci itu, aku siap.”

"Pertarungan pun dimulai."

Zareth mengangkat lengannya yang besar. Dari sana, meriam plasma terbuka dan langsung menembakkan peluru energi besar ke arah Shinn.

Shinn menghindar dengan cepat, lalu menangkis serangan menggunakan pedang Void Light. Tapi kekuatan serangan itu luar biasa, bahkan saat ditangkis, energi dari tembakan Zareth membuat Shinn terpental ke belakang dan nyaris menghantam pilar logam.

“Gila... kekuatannya belum habis, padahal tubuhnya udah kayak rongsokan,” gumam Shinn sambil berdiri lagi.

Zareth tak membiarkan Shinn bernapas lama. Ia melompat ke depan, tubuhnya yang besar tak menyurutkan kecepatannya. Tinju logamnya menghantam tanah, menciptakan retakan dan dentuman keras. Shinn nyaris terkena, tapi dia menggunakan distorsi gravitasi dari Void Light untuk memindahkan dirinya ke sisi belakang Zareth dalam sekejap.

Dia menebaskan pedangnya ke punggung musuh.

'Zzz rrttt!'

Percikan api keluar, logam tergores, tapi goresannya dangkal.

Zareth tertawa pelan. “Lumayan. Tapi itu belum cukup untuk mengalahkan ku.”

Tiba-tiba, dari tubuhnya keluar semburan uap putih. Kabut panas memenuhi ruangan, membuat pandangan jadi hampir nol. Shinn melompat mundur, mencoba menjaga jarak.

“Asha! Iluthar! Keluar dari sini sekarang juga! Dia pakai teknik pengganggu pandangan!”

“Roger! Hati-hati, Shinn!” teriak Asha sambil menarik Iluthar mundur.

Shinn menutup matanya. Ia mulai menggunakan Void Light sebagai indera keenam. Ia tak lagi mengandalkan mata, tapi merasakan gelombang energi di sekitarnya.

“Di kanan!”

Ia menghindar dengan cepat. Zareth muncul dari balik kabut, melancarkan pukulan lagi. Tapi kali ini, Shinn lebih siap. Ia menangkis dan membalas dengan gelombang gravitasi yang mendorong kabut menjauh.

Zareth tampak puas.

“Akhirnya, kau mulai memahami kekuatanmu.”

Dengan suara berat, Zareth berkata, “Aktivasi: Phase Exceed.”

Dari punggungnya, dua sayap energi keluar. Tubuhnya kini bercahaya merah, kekuatannya meningkat drastis. Ia bergerak lebih cepat dari sebelumnya, dan serangannya makin berat.

Shinn hampir tak bisa menangkis semua hantaman. Tangan kirinya mulai gemetar karena tekanan, dan Void Light-nya terlihat mulai goyah.

Namun di tengah tekanan itu, Shinn tersenyum kecil.

“Sekarang aku ngerti... Void Light bukan cuma alat tempur. Ini jembatan buat mengisi kekosongan buat melengkapi kekuranganku.”

Ia menancapkan kakinya kuat-kuat ke lantai. Void Light di sekelilingnya berubah warna, dari ungu gelap menjadi putih transparan. Cahaya itu terlihat seperti kristal yang hidup.

Sistem di dalam benaknya aktif:

> [Void Light: True Sync – Level 2 Terbuka]

> [Mode Baru: Penyerapan & Pantulan Energi Aktif]

Zareth menyerang lagi. Tinju penuhnya menghantam perisai Void Light Shinn, tapi kali ini... serangan itu terserap. Bukan hanya ditahan, tapi benar-benar diredam, lalu dipantulkan kembali sebagai gelombang ledakan energi.

'BOOM!'

Zareth terpental dan menghantam dinding belakang, meninggalkan bekas retakan besar. Kabut tersebar, dan suara sistem mulai menurun.

Shinn berjalan maju. Void Light-nya bersinar tenang, seperti sudah mencapai bentuk yang matang.

Dari reruntuhan, Zareth berdiri tertatih-tatih. Tubuhnya penuh luka dan retakan, tapi wajahnya... tersenyum.

“Hahaha... luar biasa. Kau benar-benar layak.”

Ia berjalan perlahan ke arah Shinn, lalu berhenti beberapa langkah di depannya. Dengan satu gerakan, ia mengulurkan tangan.

“Ambillah... Heartcore ini. Tapi jangan kau pakai sebagai senjata. Pakailah sebagai janji. Janji untuk melindungi dunia yang tersisa.”

Sebuah cahaya merah keluar dari dadanya, perlahan melayang ke arah Shinn. Kristal kecil, seukuran kelereng besar, dengan denyut yang hidup. Di dalamnya, pola-pola energi berputar seperti galaksi mini.

Shinn mengulurkan tangan. Kristal itu mendarat lembut di telapaknya.

> [Item Diperoleh: Heartcore – Kunci Ark-03]

Tubuh Zareth mulai pecah perlahan. Logam-logamnya rontok seperti debu, dan akhirnya hanya tersisa armor kosong serta suara terakhirnya.

“Terima kasih... karena tak membiarkan warisan kami sia-sia…”

Shinn menggenggam Heartcore itu erat. Cahaya dari kristal itu menyatu dengan Void Light di tubuhnya, menciptakan aura hangat di sekelilingnya.

Asha dan Iluthar kembali masuk, mata mereka tertuju pada kristal di tangan Shinn.

“Dengan itu,” kata Asha pelan, “kita bisa buka pusat kendali Ark-03. Kita bisa lihat data penuh soal Unit-X, dan... mungkin, bahkan sistem utama yang menciptakan semua ini.”

Iluthar menatap tubuh Zareth yang sudah hancur. “Dan akhirnya kita tahu... harga dari semua kebangkitan teknologi itu. Mereka bukan cuma mesin. Mereka punya tekad.”

Shinn menatap jauh ke ujung lorong gelap yang masih membentang.

“Perjalanan kita belum selesai... Tapi satu pintu besar udah terbuka. Dan aku siap masuk ke dalamnya.”

_________________

To be continued...

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!