Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Bab 21. Amarah Rangga.

Malam pun tiba, Rangga dengan menaiki mobil sportnya hari ini siap berangkat menuju lokasi. Di mana para penjahat berkumpul. Yaitu sebuah pelabuhan kapal laut yang ada di sekitar kota Greenville.

Tujuannya jelas untuk membahas mengenai mereka sekaligus dengan satu gerakan. Tiba-tiba ponselnya berdering.

"Kring! Kring! Kring!"

Ranga pun segera mengambilnya Soal mengetahui, sekaligus orang tidak dikenal, dia sedikit mengerutkan kening Tapi karena penasaran, akhirnya dia pun menggeser tombol hijau yang ada di layar ponselnya, Seketika suara seorang pria paruh baya terdengar dari seberang.

"Halo, selamat malam. Apakah ini benar dengan Bapak Rangga?"

"Ya, ini dengan saya sendiri. Kalau boleh tau ini siapa ya?

"Oh, ternyata benar. Syukurlah kalau begitu. Pak, perkenalkan nama saya, Faisal. Saya adalah direktur dari Diamond Hotel. Hotel bintang delapan yang sebelumnya telah Bapak beli. Kira-kira kapan kamu akan datang kemari untuk mengurus berkas-berkas pemindahan aset dan juga menandatangani berkas pemindahan kepemilikan hotel ini?"

Mendengar hal itu, Rangga tertegun. Kemudian, setelah beberapa saat akhirnya dia mengingat jika dia sebelumnya telah mendapatkan hadiah dari sistem, yaitu berupa Hotel Bintang 8, paling megah di kota Black Rock.

"Ah, begitukah. Maaf Pak Faisal, saya sangat sibuk akhir-akhir ini. Begini saja, karena saat ini saya sedang dalam perjalanan menuju ke suatu tempat yang agak jauh., pakah itu bisa diwakilkan kepada calon istri saya?"

Mendengar hal itu, Faisal yang berada di seberang cukup terkejut.

Dia mulai berpikir,

Kalau dia mewakilkan kepada calon istrinya, berarti tanda tangan itu juga atas nama calon istrinya. Kalau begitu, bukankah hotel ini secara tidak langsung akan menjadi milik calon istrinya juga?

Membayangkan itu, Faisal merasa ngeri, sebenarnya...siapa pria misterius bernama Rangga yang membeli hotelnya ini ?

Menilai dari suaranya, sosok yang berada di seberang terdengar masih sangat muda.

Jika segala sesuatunya diwakilkan kepada calon istrinya, artinya dia benar-benar memberikan hotel ini kepadanya.

Untuk memastikannya, dia pun kembali bertanya.

"Maaf Tuan, apakah anda yakin jika semuanya akan Anda serahkan kepada calon istri Anda? Jika memang iya, berarti pemindahan kepemilikan Diamond Hotel juga akan berubah menjadi nama calon istri Anda?"

Namun, jawaban Rangga benar-benar membuatnya menghela panas.

Rangga berkata,

"Ya, tepat sekali. Aku memang berencana memberikan Hotel Bintang 8 itu sebagai kado pertunangan yang akan kami adakan sebentar lagi. Sebentar, aku akan mengirimkan nomornya kepadamu. Silahkan kamu hubungi dia dan selesaikan segala urusannya. Karena saat ini, saya sedang dalam kondisi menyetir.

Kalau tidak ada yang penting lagi, saya akan segera menutupnya. Selamat malam."ucap Rangga.

Setelah Faisal pun menjawab salamnya. Tidak lama kemudian, sambungan pun terputus.

Kemudian Rangga meminta kepada sistem untuk mengirimkan nomor Tania ke ponsel Faisal. Dan hal itu segera dilaksanakan oleh sistem dalam waktu yang sangat singkat.

"Nah, sekarang aku bisa tenang menjalankan misi. Tanpa gangguan sedikit pun."ucap nasib saya tersenyum.

Di tempat lain,

Seorang gadis cantik sedang tiduran di atas kasur sambil membalas chat teman-temannya yang ada di grup WhatsApp. Gadis cantik itu tidak lain adalah Tania.

Saat ia sedang asik-asiknya chating, tiba-tiba ada nomor asing yang menelponnya.

Melihat nomor asing itu, Tania mengerutkan kening. Sejenak dia ragu-ragu, bagaimana jika ini penipuan,seorang penipu, yang nanti akan memberikan iming-iming hadiah besar yang pada akhirnya berujung pada pemerasan.

Akan tetapi, karena dia juga merasa penasaran, akhirnya dia mengusap layar hijau di ponselnya. Jika sang penuh pun benar-benar mencurigakan, dia tidak akan ragu-ragu untuk mematikannya secara langsung.

Setelah itu tiba-tiba terdengar suara pria paruh baya di seberang.

"Selamat malam. Apakah ini benar dengan Nona Tania, calon istri Tuan Rangga?"

Mendengar nama Rangga seketika wajah Tania berusa memerah. Namun di saat yang sama, dia juga sedikit merasa lega. Jika orang ini mengenal Rangga, mungkin dia bukan penipu.

Atau bahkan mungkin dia anak buah Rangga.

Begitulah pikiran saya.

Secara, Rangga adalah anak super kaya yang bahkan dia sendiri sampai sekarang tidak mengetahui dengan jelas latar belakang seperti apa yang Rangga miliki.

Kemudian, pria paruh baya itu menjelaskan jika dirinya bernama Faisal dan atas permintaan Rangga, dia memintakannya untuk mengurus surat-surat pemindahan kepemilikan Diamond Hotel yang ada di kota Black Rock atas namanya.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Faisal, Tania benar-benar tercengang sampai tak bisa berkata-kata.

Diamond Hotel.

Ini adalah Diamond Hotel.

Semua orang di kota Black Rock juga mengetahuinya dengan jelas. Itu adalah Hotel bintang delapan super mewah dengan aset bernilai ratusan miliar.

Hotel super mahal dengan fasilitas yang super lengkap. Satu-satunya hotel paling bergengsi di kota Black Rock dan itu menjadi impian semua orang untuk bisa tinggal di sana.

Dan kini, seorang yang mengaku Direktur dari Diamond Hotel menghubunginya atas nama Rangga. Kemudian dia diminta mengakuisisi hotel megah tersebut atas namanya. Segala informasi ini benar-benar membuat kepalanya langsung berdengung.

Akhirnya, setelah menaik nafas dalam-dalam dan menenangkan diri, Tania pun berkata,

"Baik Pak, besok saya akan datang ke Diamond Hotel untuk mengurus semuanya." ucapnya dengan suara sedikit bergetar.

Tidak lama kemudian sambungkan pun terputus.

Tidak lama kemudian, Tania pun menghubungi Rangga.

Di sisi lain, Rangga yang sedang menyetir mobil dengan fokus, mendengar suara ponselnya berdering, Dia sedikit menyipitkan matanya, saat melihat jika itu Tania, dia tersenyum lembut.

Tanpa ragu dia segera mengusap layar ponselnya dan sambungan pun terhubung.

Begitu sambungan terhubung, suara yang sangat khas dari Tania mulai terdengar. Akan tetapi, berbeda dengan sebelumnya, kali ini Tania memberondongnya dengan banyak sekali pertanyaan.

Seperti pertanyaan,

Mengapa dia melakukan hal itu? apakah itu terlalu berlebihan?

Bla bla bla dan sebagainya..

Bahkan saat berbicara, suaranya terdengar sedikit bergetar, mungkin jika dia benar-benar berkejut.

Sementara Rangga yang mendengarnya hanya terkekeh.

"Tidak apa-apa sayang terima saja, anggap saja itu sebagai hadiah dariku karena sebentar lagi kita akan bertunangan.

"Tapi...."

Tania masih ingin berbicara.

Merasa gemas Rangga pun langsung memotongnya.

"Sayang itu bukan masalah besar, lagipula kamu adalah calon ibu dari anak-anakku, jadi..Hotel bintang 8 itu adalah hadiah kecil dariku. Awalnya aku membelinya karena tertarik dan akan mengelolanya, dan sepertinya akan keren jika aku jadi bos dari Hotel paling megah di kota Black Rock. Namun, setelah dipikir-pikir lagi jika aku mengurus Hotel itu, maka aku tidak akan bisa pergi kemana-mana dan akan berputar di satu tempat yang sama itu terlalu membosankan.

"Jadi, aku mau minta dirimu saja yang mengurusnya. Lagi pula bukankah setelah kita menikah? semua yang aku miliki juga akan menjadi milikmu, itu tidak ada bedanya sama sekali."

Rangga berani menyatakan ini karena dengan pemberitahuan sistem rasa cinta yang ditunjukkan Tania padanya adalah 100%.

Tanpa ragu dia pun berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan segala hal yang bisa membuatnya senang termasuk memberikan hotel bintang 8.

Karena, dengan mengelola Hotel itu kedua orang tuanya secara ekonomi pasti akan terbantu. Lagipula hotel tersebut adalah hotel paling mewah yang ada di kota Black Rock.

Mendengar itu, akhirnya Tania hanya bisa menghela napas. Dia pun akhirnya menyetujui apa yang dikatakan oleh Rangga. Dalam hati dia bersumpah jika dia akan mencintai dan menyayangi Rangga sepenuh hatinya.

Ini bukan karena dia kaya atau semacamnya itu karena tatapan matanya yang begitu tulis dan tidak memikirkan lihat buruk sedikitpun saat menatapnya pertama kali.

Tatapan matanya begitu teduh dan menenangkan. Penuh dengan tingkat pantang menyerah dan tanggung jawab yang begitu tinggi. Ini adalah hal paling penting yang selalu ia diperhatikan.

Mari Kembali Ke Rangga.

Setelah menyelesaikan teleponnya dengan Tania, Rangga mulai mengamati GPS yang ada di dalam mobilnya. Jika mengikuti GPS tersebut, perjalanannya menuju ke pelabuhan yang ada di kota Greenville, mungkin akan memakan waktu sekitar 3 jam atau 900 km (Jika di tempuh dengan kereta api.)

Rangga mengerutkan kening, dia merasa kecepatan ini terlalu lambat. Akhirnya dia memilih untuk menepi mencari tempat yang sepi dan menyimpan mobil sportnya ke dalam ruang penyimpanan sistem.

Setelah selesai menyimpan mobilnya Rangga pun segera mengerahkan energi Qi yang ada di dalam tubuhnya. Dalam sekali hentakan tubuhnya melesat seperti meteor. Bahkan saat dia berakselerasi itu menciptakan badai angin yang menerbangkan segala hal yang ada di sekitarnya.

Dampaknya tidak terlalu besar, karena Rangga meredam sebagian besar ledakan kekuatannya sehingga dapat mencegah kehancuran yang tidak perlu.

Benar saja , dengan kekuatannya yang berada di ranah Surga level 2 , ledakan kekuatan nya setara 4.000 ton.

Jarak 900 km hanya ditempuh dalam waktu 2 detik.

Kini, dia sudah tiba di Pelabuhan Kapal yang ada di kota Greenville.

Dan benar saja, setelah tiba di sana, Rangga bersembunyi di salah satu sudut dan melihat semua aktivitas yang terjadi. Seketika niat membunuhnya luar biasa dahsyat meletus dari kedalaman matanya.

Dengan matanya sendiri, dia bisa melihat adanya banyak sekali truk-truk besar, dan juga container-container yang mirip seperti kendaraan dari pabrik besar yang biasa untuk membawa barang ke toko toko besar dalam ukuran box. Hanya saja yang diangkut saat ini bukan benda-benda seperti itu, melainkan kumpulan anak-anak kecil berusia 8-10 tahun. yang jika dihitung secara kasar dalam buku tersebut ada sekitar 200-250 orang anak.

Dari mana Rangga tahu, Tentu saja dengan matanya telah diadili oleh energi Qi. Sejak dia berubah menjadi petarung, persepsinya dan panca indranya meningkat, saat dia memfokuskan pandangannya, secara visual segala hal yang dia pandang akan menjadi lebih jelas bahkan bisa menembus batas hingga menjadi transparan.

Dari situ dia tahu jika di dalam truk-truk dan

Container container itu berisi anak-anak kecil yang sedang diculik, yang pada saat itu siap untuk dipindahkan ke sebuah kapal besar yang mana, kapal itu akan berlayar ke wilayah Utara, sesuai dengan ingatan dari penculik yang sebelumnya dihabisi.

"Hmph...., para bajingan-bajingan ini benar-benar bertindak semaunya di Negara Leaf Maple kita. Atas nama keadilan, aku akan memberantas mereka semua." kata Rangga dengan raut wajah sedingin es.

Niat membunuh yang terpancar di matanya juga semakin kuat.