NovelToon NovelToon
Gara-gara Mantan

Gara-gara Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Berbaikan
Popularitas:37.7k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

"Dasar brengsek! Kadal burik! Seumur hidup aku gak mau ketemu kamu lagi. Bahkan meskipun kamu mati, aku doain kamu susah menjemput ajal."

"Siapa yang sekarat?" Kanya terhenyak dan menemukan seorang pria di belakangnya. Sebelah tangannya memegang kantung kresek, sebelah lagi memasukan gorengan ke dalam mulutnya.

"Kadal burik," jawab Kanya asal.

"Kadal pake segala di sumpahin, ati- ati nanti kena tulah sumpah sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tumb4l

Alan sudah siap untuk bekerja saat dia melihat di ruang tamunya Sonya duduk dengan wajah murung. Jika dulu dia tertipu dengan wajah kasihannya, kini Alan tahu tak ada kejujuran disana, hingga dia berdiri dengan acuh saat menghadapinya.

"Ada apa?"

Sonya mendongak. "Alan, Raka ingin bertemu kamu." Alan menaikan alisnya.

"Aku?" Sonya mengangguk.

"Kita gak seakrab itu untuk saling merindukan," ucap Alan dengan dingin.

"Alan, gimana pun Raka mengenali kamu sebagai ayahnya."

"Kamu tinggal kasih tahu kalau aku bukan ayahnya, selesai."

"Alan, gak semudah itu jelasinnya ke Raka." Alan berdecak.

"Kalau kamu pikir kamu bisa membujukku dengan Raka, itu tidak akan mempan, Sonya."

"Alan kamu jangan jadi kejam!" teriak Sonya.

Alan menggebrak meja di depannya. "Jangan teriak di rumahku!"

"Aku peringatkan Sonya. Tanda tangan surat cerainya. Atau kita ketemu di pengadilan."

"Kesepakatan kita gak gitu Alan. Kita akan bercerai kalau dia menikahiku."

Alan terkekeh. "Kamu tenang saja, aku tahu dimana dia, akan aku pastikan aku menyeretnya kemari, kehadapan kamu!" Sonya mengepalkan tangannya, matanya menatap Alan dengan tajam.

"Kamu kejam Alan."

"Ya, aku memang kejam. Aku bahkan mengkhianati Kanya cuma karena harus bertanggung jawab atas kesalahan yang sama sekali gak aku lakukan!"

"Andai aku tahu akhirnya akan seperti ini. Aku tidak akan pernah menggantikan Rio untuk bertanggung jawab."

"Tapi tenang aja, aku akan memastikan dia menikahi kamu. Dan kalian akan menjadi keluarga bahagia." Alan akan pergi, namun Sonya mencegahnya.

"Alan. Sudah 5 tahun, gak bisakah kamu lihat aku sebagai istri kamu saja. Gak peduli ada Rio atau enggak?"

Alan terkekeh. "Jadi ini alasan kamu menahanku? Kamu menyukaiku?" Sonya mengangguk tanpa rasa malu.

"Alan aku gak tahu tepatnya kapan, tapi aku mulai menyukai kamu. Sejak kamu mau bertanggung jawab, aku sadar cuma kamu yang selalu ada buat aku."

"Aku, selalu ada buat kamu? Kapan? Jangan mengada- ada, Sonya. Sejak pernikahan aku bahkan gak melakukan apapun untuk kamu. Sejak saat itu kita bahkan gak memiliki hubungan bahkan persahabatan."

"Tapi Alan, aku gak peduli. Yang aku butuhkan cuma pengakuan, kalau aku dan Raka adalah bagian dari kamu."

"Kamu gila?" Alan menatap Sonya tak percaya. "Kalau kamu bersikeras, aku juga gak bisa melakukan apapun. Kita ketemu di pengadilan."

"Alan!" Sonya mengepalkan tangannya, menatap marah pada Alan, hingga pria itu pergi dengan mobilnya.

Alan memasuki ruangannya dan mulai berkutat dengan pekerjaannya, satu minggu ini dia meninggalkan pekerjaan demi mengejar Kanya. Meski tidak sepenuhnya libur sebab dia juga masih mengerjakan beberapa hal penting. Namun kini Alan disibukkan dengan beberapa hal lainnya.

....

Alan melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 12: 32, dia berniat menghentikan pekerjaannya untuk makan siang, sekalian melakukan hal lain yang akan menyenangkan hatinya, yaitu menguntit Kanya. Namun baru saja berdiri dari duduknya seseorang menerobos masuk tanpa permisi.

"Alan, Mama tunggu uang transferan Mama, kenapa masih gak ada. Harusnya hari ini, tapi sekretaris kamu bilang. Bulan ini kamu gak tranfer uang buat Mama? Kenapa?" Disti, Mama Alan datang dengan wajah marahnya.

Alan mendengus baru telat beberapa jam saja Mamanya sudah datang. "Ma, ada beberapa hal yang ingin aku katakan. Pertama mulai sekarang aku gak akan bisa kasih lagi uang bulanan buat Mama dan Papa," ucap Alan dengan tenang. Dia mendudukkan dirinya kembali di kursi.

"Kenapa?"

"Ma, aku mau berhenti dari kerjaanku. Dan aku mau mulai usahaku sendiri. Jadi, aku butuh uang banyak untuk memulainya."

"Apa maksudnya itu?"

"Maksudnya, beberapa bulan kedepan, aku gak bisa kasih kalian uang. Aku harap kalian mengerti. Karena ini untuk kebaikan kita juga."

Wajah Mama Alan itu menjadi pucat. "Kenapa kamu harus berhenti. Pekerjaan ini sudah bagus banget. Gaji kamu juga gede? Kamu direktur Alan!" Disti berucap dengan panik.

"Ma, aku gak mau selamanya jadi budak orang lain. Aku juga mau buktikan aku bisa menjadi bos di perusahaanku sendiri."

"Tapi, Alan. Gimana sama pengeluaran Mama?" Alan akan kembali menjawab, namun pintu ruangannya kembali terbuka menampilkan Aditya, Papa Alan.

"Alan, apa maksud kamu dengan menjual, bengkel cuci mobil kita?" Jelas saja mendengar ucapan Aditya, Disti juga terkejut.

"Kamu jual bengkel juga?"

Alan menggaruk dahinya, wajahnya menampakkan sedikit rasa bersalah. "Bengkel itu dibeli atas namaku, dan uangku. Jadi aku berhak menjualnya juga. Dan lagi udah aku bilang aku butuh uang banyak. Jadi, terpaksa aku jual bengkelnya."

"Kenapa kamu gak bilang sebelumnya. Mama gak mau. Gak bisa, Lan! Kamu harus tetap kerja. Kalau kamu berhenti kita mau makan apa? Belum lagi kamu juga jual bengkel?" Disti terduduk lemas.

"Papa setuju. Mama kamu benar. Kembalikan bengkel kita, Alan."

"Maaf, Ma, Pa. Aku harap untuk sementara kalian sabar. Aku akan ganti dengan penghasilanku yang lebih besar nanti. Lagian selama ini aku kasih kalian uang yang gak sedikit, pasti kalian juga punya tabungan kan? Pakai aja dulu yang ada. Aku ganti kalau usahaku udah sukses." Setelah itu Alan pergi meninggalkan Aditya dan Disti yang masih duduk dengan lemas.

"Gimana ini, Pa?"

"Kamu punya tabungan?" tanya Aditya.

"Mana ada, selama ini aku kirimkan semua uang kita buat Rio. Dan sekarang Rio sudah kehabisan uang, gimana kita bisa kasih, kalau Alan menghentikan uang bulanan kita."

Aditya meremas wajahnya. "Kalau gitu, kita gak bisa apa- apa selain, suruh Rio pulang."

"Kalau Rio pulang, Alan akan tahu kalau selama ini kita yang membiayai pelariannya."

"Lalu, gimana? Kita gak punya apa- apa lagi. Lagian selama ini kita juga bergantung sama Alan."

"Pa, gimana pun caranya kita gak bisa biarin Alan berhenti kerja." Disti menggenggam tangan Aditya.

"Sudahlah, Ma. Kalau bukan karena kamu terlalu memanjakan Rio kita gak akan seperti ini."

"Pa, Rio anak kita. Mama gak mau tahu bujuk Alan, Pa."

"Kalau Alan tahu kita gak punya tabungan sama sekali dia akan semakin curiga kemana uang itu pergi, Ma. Jadi biar saja Rio pulang."

"Mama gak rela, Rio menikahi Sonya. Dari dulu, Mama gak suka dia. Kalau bukan karena bayi itu Mama gak akan mengakui dia sebagai menantu."

Yang tak Aditya dan Adisti tahu. Alan masih ada disana. Berdiri di balik pintu dengan tangan terkepal erat. Siapa sangka pengorbanannya sebagai seorang anak sia- sia. Alan kira jika dia terus menuruti orang tuanya, dia akan di anggap. Tapi ternyata selama ini dia hanya di manfaatkan demi anak yang paling mereka sayangi. Rio.

Dia susah payah mencari Kakaknya itu, tapi ternyata orang tuanya yang justru menyembunyikannya. Membiarkannya terjebak dengan pernikahan yang menghancurkan kehidupannya. Dan parahnya selama ini Rio hidup dengan uangnya. Brengsek!

Dia bahkan rela menanggung kesalahan Rio, hanya karena saat itu Rio tersandung masalah kriminal dan tak bisa bertanggung jawab atas kesalahannya pada Sonya. Belum lagi Sonya yang menjebaknya membuatnya merasa bersalah, dan mengatakan kalau bukan karenanya, dia tidak akan mungkin mengenal Rio, lalu kehilangan kesuciannya dan berakhir hamil anak Rio. Saat itu Alan yang masih menjadi sahabat Sonya tentu saja tak bisa mengabaikan saat Sonya kesulitan apalagi saat Sonya menyalahkannya. Namun setelah pernikahan benar-benar terjadi barulah Alan tahu ternyata Rio dan Sonya memang memiliki hubungan kekasih. Sejak itu dia tak peduli bahkan tinggal terpisah dengan wanita yang sudah menjadi istrinya itu, karena merasa dia tidak bersalah seperti apa yang dikatakan Sonya. Hanya saja nasi sudah menjadi bubur. Dia menyetujui kesepakatan untuk menjadi ayah bayi Rio hingga Rio bebas, dan mereka akan menikah. Sayangnya saat keluar dari penjara pria itu melarikan diri hingga sekarang.

"Kalau bukan karena kamu, kami gak akan saling kenal. Dan Rio gak akan memaksaku melakukan itu."

"Kalau gitu kamu harus bertanggung jawab. Seenggaknya sampai Rio bebas. Mama gak mau cucu Mama gak punya status nantinya."

Ternyata dia hanya menjadi tumbal untuk kepentingan mereka.

1
kalea rizuky
pinter jangan tertipu tangis palsu dia aja. bego mau di manfaatin ampe bertahun tahun
kalea rizuky
hmmm pdhl bagus tp klo balik lagi hmmmm jd males pantes like dikit wong MC nya tolol gini harga diri di injak injak masih cinta helehh prett
kalea rizuky
hahahaha kapok karma buat lu yg tolol lan sialan
kalea rizuky
gas kan aja lah dripada balik ma mantan siall entar
kalea rizuky
klo balik g ada beda ma novel lain di sakiti balik beehh skip
Sabrina Rahmadini
luar biasa
kalea rizuky
jd anya ogah kasih kesempatan ke dua karena keluarga di permalukan loh harga diri di injak injak moga g balikan aminnnnnnn
kalea rizuky
entah g rela hadirin cwok lain donk yg ngejar biar mantan keki
kalea rizuky
moga gk balik najis
Isma Nayla
bagus kanya,biar alan merasakn sakit yg sama yg pernah kamu rasakn klu perlu yg lebih.
coba alan tau klu kanya mau nikah biar tau tuh sakitnya kayak gmn bl orang yg di cintai nikah sama orang lain.
Myra Myra
maybe kalau jodoh korang bersama...Alan kamu kena tegas
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
yuning
sabar Alan, yakinlah.satu hal,doa orang yang dizolimi itu sangat mujarab
Rully Mikela
ceritanya bagusss. pengen sedih tapi malah ketawa...
Jeng Ining
gpp Lan, jelasin aja, wajib bagimu menjelaskan keadaan yg sebenernya wkt itu, takdir selanjutnya pasrahkan saja, meskipun nanti kamu kudu pergi setidaknya kamu udh ga ada beban hati lg
Rabiatul Addawiyah
sanggup ga Lan? 😁
Rahmawati
aduh kanya knp setuju sm ortumu, km kan masih cinta sm alan
Saadah Rangkuti
maka dari itu..percuma juga kamu jelasin semua
Myra Myra
lebih baik Lan settle kn mslh mu Ngan pompun urat malu terputus tu dulu baru kamu jalinkan hbgan...klw tak gunakn cara licik bkak aib dia dkt mahkamah
Siti Zaid
Lanjut lagi author...semangat💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!