Dalam pusaran dunia mafia yang gelap, Alex, putra mahkota dari klan Moralez, dihadapkan pada ultimatum ayahnya, Marco Moralez, seorang mafia kejam tanpa belas kasihan.
Untuk membuktikan dirinya layak memimpin klan, Alex harus menemukan adiknya yang bertahun-tahun hilang, sebagai syarat.
Namun, di tengah pencarian nya terhadap sang adik, Alex justru bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya, gadis yang mampu menggetarkan hatinya setelah lama mati.
Akankah dia berhasil menemukan adiknya dan memimpin klan ? Dan bagaimanakah kisah cinta akan mengubah arah hidupnya?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERNYATA SALING KENAL
"Bersabarlah, Mom. Tinggal beberapa waktu lagi dan aku akan membawanya ke hadapanmu, siksalah dia sepuasmu!" Ujar seorang pria sambil tersenyum smirk.
"Rasanya, Mommy sudah tidak sabar. Oh, ya, kekasihmu yang bodoh itu, melarikan diri. Sepertinya dia menyusulmu. Mommy tidak mau kalau sampai dia menggagalkan rencana kita, ya!"Kata seseorang di balik telepon.
"Apa !! Kenapa kalian tidak menahannya?" Alis nya bertaut, tangannya seketika terkepal erat.
"Dia kabur lewat jendela. Mommy heran, kenapa kamu masih mempertahankan gadis seperti itu!"
"Aku mencintainya, Mom."
"Persetan dengan cinta. Cepat cari dia, sebelum dia bertingkah lebih jauh!"
Panggilan di putus secara sepihak. Helaan napas panjang pun keluar dari bibir si pria, tak lama ia menghubungi salah satu anak buahnya dan memerintahkan untuk mencari kekasihnya.
***
Pintu ruangan dokter Leon terbuka, Elzatta sejenak terpaku melihat Leon sedang bersama Alex saat ini. Kedua pria tampan itu kompak mendongak, menatap Elzatta yang masih berdiri di ambang pintu.
Elzatta mengangkat alisnya, matanya menunjukkan sedikit rasa waspada. "Kenapa manusia menyebalkan ini ada disini?"
Begitulah kira-kira yang ada di pikirannya saat ini. 😁
"Emm...ternyata kau masih ada pasien. Kalau begitu aku keluar dulu, Le," ujarnya dengan santai, perlahan mundur dan bersiap pergi karena ingin menghindari Alex.
Tapi, belum sempat berbalik, Leon sudah mencegahnya. "Tidak perlu, kemarilah. Aku ingin memperkenalkan nya padamu."
Perkataan Leon membuat Elzatta terdiam. "Mengenalkannya? Berarti mereka sudah saling kenal?" gumamnya dalam hati, rasa penasaran menghampiri.
"Duduklah," pinta Leon sambil mempersilahkan Elzatta duduk di samping Alex.
Dengan langkah perlahan, Elzatta mendekati mereka sambil menggigit ujung bibirnya. Namun, bukannya duduk di sebelah Alex, ia justru mengambil tempat duduk di sebelah Leon, membuatnya berdecak pada Elzatta dan mengode lewat tatapan matanya, seolah memprotes, "Mengapa kau duduk disini?" ekor matanya melirik ke kursi kosong di sebelah Alex.
Elzatta hanya mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum tipis. Leon memutar bola matanya lalu sedikit berdehem, "Baiklah, perkenalkan, Za. Ini Alex, teman baikku selama di Jerman," kemudian pandangannya beralih ke Alex. "Dan ini Elzatta, Lex, temanku sejak kecil."
Alex mengulurkan tangannya terlebih dahulu, "Alex!" ucapnya, menatap Elzatta tanpa ekspresi. Mau tak mau, Elzatta menjabat tangan itu dan menyebutkan namanya. "Elzatta," buru-buru ia menarik tangannya kembali.
Kali ini dia jujur ya gess, bukan ngaku sebagai Maria 🤣
"Kemana wajah tengilnya tadi pagi? Pintar sekali dia mengubah-ubah ekspresi nya, cih!" Elzatta kembali bergumam dalam hati.
Tak lama, Alex menegakkan tubuhnya, lalu menarik napas sejenak. "Sepertinya, aku harus pergi. Jika kau sudah mendapat jawaban, segera hubungi aku!" katanya, sembari menatap Leon.
Leon mengangguk, "Baiklah, tapi kenapa terburu-buru?" tanyanya.
"Fedrick mengirim pesan, dia bilang sudah ada di depan. Dan aku juga tidak ingin menganggu kalian, bisa-bisa nanti aku kau suntik mati!" suara Alex datar, namun berhasil membuat mata Elzatta membola.
"Apa maksudmu?" Leon mengernyitkan dahi.
"Bukankah kau sangat galak, ya? Ah, sudahlah, aku pergi dulu." Alex beranjak lalu keluar meninggalkan mereka.
"Dasar, tidak jelas!" Leon menggerutu, lalu menoleh ke samping setelah pintu tertutup. "Jadi, ada apa kau mencariku, Za?"
"Eeh, sebenarnya...." Elzatta menggaruk pelipisnya, masih ragu-ragu untuk menjawab. "Aku ingin ju-"
Tok ! Tok !
Tiba-tiba pintu ruangan Leon kembali di ketuk, Elzatta yang belum menyelesaikan kalimatnya, seketika menghembuskan napasnya.
Belum sempat Leon memberi intruksi, pintu sudah terbuka, menampilkan seorang wanita seksi berseragam serba putih yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Senyum ramahnya langsung memudar saat pandangannya bertemu dengan Elzatta.
"Ada apa?" tanya Leon dengan profesional. Senyum Betty kembali merekah menatap Leon, "Saya hanya ingin mengingatkan, waktu istirahat sudah tiba, apa dokter membutuhkan sesuatu?" suaranya begitu mendayu.
"Ti-"
"Tentu saja, silahkan masuk. Kebetulan saya sudah akan pergi," sahut Elzatta yang mengerti situasi. Leon menatapnya tajam, "Apa'an, kau baru saja tiba!"timpalnya, sembari menahan tangan Elzatta.
"Sudahlah, nikmati makan siang mu dulu tuh. Aku akan menemuimu nanti malam, lihat susunya sampe tumpeh-tumpeh, Le, kau pasti akan kenyang sekali, pfffftt!"Bisiknya, sambil menahan tawa.
"Keparat kau!"Leon tak kalah berbisik, sambil menggeram.
...💣💣💣💣💣...
"Ada apa, Fed?" tanya Alex to the point begitu memasuki mobil. Ia penasaran kenapa Fedrick tiba-tiba menjemputnya di rumah sakit.
"Anak buah kita, berhasil menemukan sedikit petunjuk tentang keluarga Naheswara, Bos! Kira-kira kapan kita akan kesana?" tanya Fedrick sambil menyetir.
Seperkian detik, Alex hanya menatap jalanan di depan, tampak ragu dalam mengambil keputusan. Fedrick yang menunggu jawaban, beberapa kali melirik ke arahnya sambil sedikit mengernyitkan dahi, ia heran dengan bosnya yang tidak setegas biasanya. Fedrick berpikir, apa yang membuat bosnya terlihat bimbang.
"Mungkin secepatnya! Tapi, sebelum itu, aku ingin kau mencari tahu lebih detail siapa calon suami Elzatta!"
"Ah, ternyata perempuan itu penyebab nya?" batin Fedrick.
"Sebelumnya, maaf atas kelancangan saya, Bos! Tapi saya hanya ingin mengingatkan, jangan mudah terbuai pada wanita. Anda masih ingat kan bagaimana Nona Dahlia memanfaatkan Anda?"
Alex mengangguk, "Aku tahu, Fed. Aku akan berhati-hati kali ini,"ujarnya tanpa emosi.
Fedrick mengangguk, diam-diam juga mengharapkan bosnya menemukan cinta sejati yang bisa mengubah sifat iblisnya, tapi dia tidak akan membiarkan bosnya dipermainkan lagi oleh sembarang wanita, setelah apa yang terjadi sebelumnya.
...----------------...
Alex, nackal banget kamu/Curse/