Season 1
Rivandy Putra Dwipangga seorang CEO yang tampan,baik hati dan ceria. Tapi sifat nya berubah dingin dan arrogant, apakah yang membuat sifat nya berubah?,akan kah ada yang bisa mengembalikan sifat nya yang ceria.
Anggun Ariana Wiguna seorang mahasiswa cantik semester akhir. Sifat nya yang ramah,dan ceria. Dia juga anak tunggal dari seorang pengusaha nomor satu di asia. Walaupun Anggun anak orang kaya tapi dia tidak manja bahkan dia tidak bisa ditindas.
Season 2.
Ivander Kenzo Dwipangga anak pertama dari pasangan Vandy dan juga Anggun. Sekarang sudah menjadi remaja yang tampan dan juga pintar. Dia juga seorang model terkenal di kota itu.
Sifat Kenzo hampir sama dengan sang Daddy, dingin dan juga datar. Tapi sangat penyayang. Kenzo juga mempunyai dua sahabat baik.
Suatu ketika dia bertemu dengan cewek yang dibilang dekil oleh teman-teman disekolahnya.
Akankah model tampan itu bisa menaklukkan hati si cewek dekil?.
Mau tau kelanjutan kisah mereka, langsung baca aja yah readers... 😉😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon feby_mb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Anggun
"Ada ribut - ribut apa ini!" terdengar suara bariton dari arah pintu masuk ruang kerja Anggun.
Semua orang yang mendengar suara bariton itu sontak melihat kearah sumber suara.
Betapa kagetnya semua orang disana, kecuali Anggun dan kedua sahabatnya karena posisi mereka, membelakangi pintu masuk.
"Bisa kalian jelaskan kepada saya, apa yang terjadi disini?"
"Itu pak karyawan baru membuat ulah, masa dia bawa anak kecil kekantor. itukan mengganggu kerja karyawan lain pak" jawab Dona
"Ada yang merasa terganggu dengan adanya anak kecil disini?" tanya Vandy
"Iya pak jawab luna, apalagi dengar tangisannya coba aja bapak dengar, bener nggak temen - temen"
"Bener itu pak" ucap karyawan lain
"Bukan cuma itu pak tadi aja ibu dari anak ini,
mencoba merayu Pak Gio, mungkin udah kehabisan duit buat beli susu anaknya dan menawarkan diri pada Pak Gio" ucap Dona
"Mungkin orangtua nya nggak mendidik dia dengan baik" ucap Luna.
Mendengar nama orangtua nya disebut dan dijelekkan sontak Anggun tidak dapat menahan emosinya.
"Cukup!" ucap Anggun dengan nada tinggi.
Anggun berdiri tapi tidak melepaskan pelukan Aska darinya.
semua orang kaget, dan begitu pun Vandy, mendengar suara Anggun yang meninggi.
"Mereka sudah membangunkan Singa betina" ucap Sinta.
Ya Sinta tau Anggun tidak pernah suka ada orang lain yang menjelekkan orangtuanya.
"Udah bicara omong kosongnya?, dari tadi aku cuma diam kalian menghina ku, tapi tidak kali ini. "Kau! ucap Anggun sambil menunjuk Dona 'apa kau pernah melihat ku menggoda Pak Gio".
"Tentu bukannya tadi lo dari ruang pak Gio" ucap Dona yang emang ingin melihat Anggun dipermalukan.
"Kalau kau berpikir setiap orang yang masuk keruang pak Gio itu untuk menggoda pak Gio,
bukan kah kau yang sering keluar masuk ruangan pak Gio, itu arti nya kata-kata itu pantas buat mu, bukan untuk ku!!" ucap Anggun.
"Bener juga itu bisik - bisik" karyawan lain.
"Dan kau! ucap Anggun sambil menunjuk Luna, 'Apa kau pernah melihat cara orangtua ku mendidik ku?".
"Tentu bisa gue liat dengan melihat anak kecil itu" tunjuk Luna ke Aska
"Turun kan jari mu nona, kau tidak pantas bersikap seperti itu kepada malaikat kecilku! Kalau kau merasa didikan orangtua mu lebih baik dari pada orangtua ku, apa dengan membiarkan anaknya keclub dan tidur dengan lelaki yang bukan suaminya di sebuah hotel, apakah itu didikan terbaik orangtua anda nona Luna?"0
Deg
Luna yang mendengar ucapan Anggun pun menjadi pucat, Luna berpikir darimana Anggun tau tentang kelakuannya diluar.
"Kenapa wajahmu pucat nona, sekali lagi aku peringatkan pada kalian terutama kau!! jangan pernah sekalipun kau menghina didikan orangtua ku" ucap Anggun.
Anggun yang tak menyadari Vandy bos nya.
"Maaf sudah membuat keributan dikantor pak" ucap Anggun sambil meninggalkan ruang kerjanya
"Anggun" panggil Sisil yang mencoba mengejar Anggun, tapi ditahan oleh Sinta,
"Biarkan dia nenangin diri dulu" ucap Sinta
"Tapi dia butuh kita Sin"
"Gue kenal Anggun sudah lama Sil, dalam keadaan seperti ini dia nggak mau diganggu"
"Tapi Aska gimana Sin".
"Tenang aja Anggun bisa kok".
"Al bereskan masalah disini" ucap Vandy
" Lobmau kemana?" tanya Aldi.
"Gue mau ngejar Anggun" jawab Vandy sambil berlari meninggakan Aldi.
"Anggun, gue nggak akan biarkan lo pergi lagi" gumam Vandy
"Maafkan kakak ya sayang" ucap Anggun pada Aska
"Kakak nggak salah kok, justru Aska yang harus bilang maaf karena Aska kakak jadi berantem"
"Sayang jangan bicara seperti itu" ucap Anggun sambil memeluk Aska. "lain waktu aja kita kemall nya ya nggak apa-apa kan sayang"
"Nggak apa-apa kok kak"
"Ya udah kita pulang yuk"
"Apa kakak nggak akan kena marah sama bos kakak karena pulang duluan?" tanya Aska
"Nggak kok" jawab Anggun sambil membukakan pintu mobil buat Aska
Vandy yang melihat Anggun diparkiran.
"Anggun! pangil Vandy
Anggun yang mendengar nama nya dipanggil pun menoleh kebelakang.
"Om" ucap Anggun yang melihat Vandy mendekatinya.
Dengan cepat Vandy membawa Anggun kedalam pelukannya.
Anggun yang kaget karena tiba-tiba Vandy memeluknya pun hanya diam mematung tak membalas pelukan Vandy.
Vandy yang merasa Anggun tak membalas pelukannya pun mencoba melepaskan pelukannya.
"Om kenapa ada disini?" tanya Anggun
"Kerja, ini kan kantor gue" jawab Vandy
"Om kerja disini juga? dibagian mana? kok aku nggak pernah liat?" tanya Anggun seperti petasan
"Lo itu nanya satu-satu dong"
"Tinggal jawab aja napa sih Om"
"Duduk dulu" ucap Vandy sambil menarik tangan Anggun duduk dikursi dibawah pohon
"Kenapa lo bawa anak kecil kekantor, lo kan tau nggak boleh bawa anak kekantor"
"Haaaiiiss Om ini, pertanyaan aku belum dijawab malah nanya balik"
"Gue mau lo" jawab pertanyaan gue
huuuufff Anggun membuang nafasnya kesal.
"Rencananya aku mau ngajak Aska kemall habis dari kantor" ucap Anggun
Belum sempat Vandy bertanya lagi,
Aska datang menghampiri Anggun.
"Kakak kata nya mau pulang, kok malah duduk disini"
"Kakak!"
"Iya kakak, kenapa emangnya"
"Maksud lo dia adek lo gitu"
"Emang dia adek aku, atau jangan-jangan Om kira Aska anak aku?"
"Iya, habisnya lo udah cocok jadi ibu" ucap Vandy
Seketika wajah Anggun bersemu merah mendengar ucapan Vandy.
Vandy yang melihat wajah Anggun yang memerahpun tersenyum.
"Menggemaskan banget sih lo pas malu-malu gitu," gumam Vandy dalam hati
"Kakak ini siapa?" tanya Aska
"Oh iya hampir lupa, kenalin ini kakak Vandy"
"Hy boy" capa Vandy
"Hy kak" balas Aska sambil mencium tangan Vandy
"Aku pamit dulu ya Om, kasian Aska sudah lelah"
"Emang lo udah minta izin kalau mau pulang?"
"Belum sih Om"
"Lo kan udah buat keributan, terus sekarang lo mau pulang gitu aja"
"Huuuhh" Anggun membuang nafasnya dengan kasar
"Iya sih, tapi kan bukan aku yang memulainya,
ya, udalah Om besok aku fikirin lagi gimana membujuk bos aku biar nggak marah dan memecat aku. Om nggak kerja? ntar kalau bos liat Om gimana?"
"Nggak apa-apa, kalau dia berani marahin gue, gue bakal balik marahin dia"
"Ck..sok-sokan, dipecat baru tau rasa"
"Nggak bakal ada yang berani mecat gue,
kecuali nyokap gue" gumam Vandy dalam hati
"Ck kumat lagi songongnya, Anggun pulang dulu Om, mau mikirin cara biar nggak dipecat besok"
"Hhhmmmm, fikirkan dengan baik, soalnya bos nya galak loh"
"Iya, bye Om"
"Kita liat aja besok gimana usaha lo buat tetap kerja disini" gumam Vandy sambil tersenyum licik
To be continue,
Jangan lupa dukungannya ya readers, dengan cara Like dan Vote sebanyak-banyaknya, 😉😉
Terimakasih Sebelumnya 🙏🙏🙏
HAPPY READING GUYS 😉😉😉
ada tetangganya thor, setauku kalau rumah mention /banglo sekalipun gak bakalan ada tetangga datang kerumah