Asih gadis berparas cantik yang merupakan salah satu kembang desa, banyak laki-laki yang mengejar cintanya tak hanya pemuda desa, duda dan laki-laki beristri pun mengejar cinta Asih. Namun kemalangan menimpa nya Asih ditemukan seorang warga tergeletak tak bernyawa disalah satu kebun warga. Siapakah orang yang tega berbuat keji terhadap Asih?
Yuk baca terus kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arztha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Ngagetin aja lo Fer dateng bukannya salam dulu gitu. " omel Andre yang sangat terkejut akan kedatangan Fera.
"Yaelah Ndre lo aja yang nggak dengar, gue udah ngucapin salam juga. " Fera pun protes saat salam nya tidak kunjung di jawab karena Andre sedang asik melamun tanpa menyadari kedatangan seseorang.
"Tumben kesini. " tanya Andre langsung.
"Kangen." ucap Fera dengan nada sangat manja.
Andre mengerti kangen yang dimaksud Fera.
"Yok gas lah. " Andre mematikan rokok dan bangkit dari duduknya lalu mengajak Fera untuk kekamar nya.
Dikamar Andre yang cukup luas mereka pun melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hubungan mereka pun tidak ada kejelasan, mereka berhubungan hanya untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Suara de*sa*han de*sa*han menggema dikamar Andre. Fera sangat menikmati permainan yang Andre berikan. Perlakuan Andre saat di ranjang bagaikan candu untuk Fera, ia rela bertukar saliva tanpa adanya kejelasan di hubungan terlarang ini.
"Ahhhh Andre ahhh ahh terus sayang. " rancau Fera yang sangat kenikmatan
Fera terus meran*cau kenikmatan saat Andre terus memaju mundur kan pinggulnya. Hentakan demi hentakan membuat Fera seperti terbang ke nirwana, ditambah ukuran junior Andre yang membuat liangnya pun penuh sesak menambah kenikmatan untuk Fera.
Andre pun berpindah posisi kali ini Fera yang memegang kendali, Fera pun kini telah berada di atas tubuh Andre.
"Terus Fer sssttth ahhh ahh. " Andre pun sangat menikmati permainan Fera.
Fera pun terus menaik turunkan pinggulnya, bahkan sesekali memutar mutar bo*kongnya. Tangan Andre pun tidak tinggal diam ia asik memainkan kedua bukit kembar milik Fera yang menantang bahkan ia juga menghisap nya.
De*sahan Fera sangat menggoda iman Andre ia pun semakin kalap dibuat nya. Andre pun mengakui kalau Fera jago memuaskan nya.
Andre yang merasa ingin sampai ia pun segera berpindah posisi. Ia pun kini yang memegang kendali lagi sampai tak terasa cairan hangat pun menyembur di dalam rahim Fera. Andre pun ambruk dengan nafas tersengal sengal dan keringat yang membasahi tubuhnya.
Mereka pun istirahat tanpa menutup tubuhnya yang polos dengan selimut.
🦇🦇🦇
"Bos mana Jon? " tanya Raka yang baru bergabung.
Jono menghembuskan asap rokok ke atas. "Di kamar kayak nya, soalnya tadi gue liat ada Fera datang. "
"Wih kayak nya Fera lagi ngasih jatah buat bos nih. " tebak Raka
"Bisa jadi si Rak, tuh kamarnya aja rapet banget. " ucap Jono sambil melirik ke arah kamar Andre yang tertutup rapat.
"Takut lo intip kali Jon, mangkanya di rapat'in pintunya. Tapi bagus lah dari pada kayak waktu itu kan lo jadi pengen abis ngintip si bos wkwkwk. " Raka pun tertawa mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat Jono yang sengaja mengintip kegiatan Andre di dalam kamar.
"Suka bener lo kalau ngomong Rak. " ucap Jono.
Mereka pun tertawa bersama.
"Enak ya jadi si bos, banyak yang datang nawarin tubuhnya ke si bos. Lah kita mah kudu ngeluarin duit dulu kalau pengen. Kalau nggak pake bekas si bos" keluh Raka.
"Mangkanya cari cewek sana Rak yang bisa dipake ,kan kalau pengen tinggal minta langsung dikasih. " goda Jono.
"Yang kayak gitu mah buat main main aja Jon, kalau buat yang serius mah gue pengen nya cari yang masih segel lah. Masa dapet bekas gue. " ucap Raka.
"Eh lo kaga ngaca Rak, lo aja udah nggak perjaka masa pengen dapet yang pera*wan kasian banget bini lo nanti, dapet bekas. " Jono pun tertawa.
"Sialan." umpat Raka sambil melempar kulit kacang ke arah Jono.
Obrolan absurd mereka pun terus berlanjut.
🦇🦇🦇
Andre yang sudah bangun dari tidurnya pun segera memakai boxer nya. Ia pun mengambil sebatang rokok dan memantik korek apinya. Asap rokoknya pun ia hembuskan ke atas, Andre memandangi tubuh polos Fera yang menggoda iman untuk kaum adam. Fera pun masih terlelap setelah gempuran demi gempuran yang Andre berikan.
Fera pun mulai menggeliat, ia membuka matanya dan mengedarkan pandangan mencari seseorang sampai kedua mata mereka pun bertemu. Mata Andre terus menatap ke arahnya tanpa berkedip. Fera pun bangkit dan berjalan ke arah Andre tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Tangan Fera pun bergelayut manja di lengan Andre. Tanpa permisi ia pun duduk dipangkuan Andre, Andre hanya menggeleng melihat tingkah Fera yang manja ia pun memeluk Fera dan mengecup kedua bukit indah didepannya.
"Lanjut nih? " goda Andre.
"Iya sayang." Tanpa di duga Fera pun mengiyakan perkataan Andre. Akhirnya mereka melanjutkan ronde ke dua, kamar Andre pun kembali ramai dengan suara suara kenikmatan mereka berdua.
"Bos mana Jon ada yang nyariin tuh. " tanya Rizal yang baru datang.
"Masih di kamar, belom keluar. " jawab Jono.
"Panggilin gih penting banget ini. " ucap Rizal.
"Diomelin nggak ya kalau gue panggil. " ucap Jono Ragu. Ia takut mengganggu aktivitas bos nya di dalam kamar sana.
Jono pun dengan ragu ragu berjalan ke arah kamar Andre. Ia pun mengetuk pintu kamar Andre ber kali kali sampai Andre pun bersuara.
"Masuk Jon nggak dikunci. " teriak Andre dari dalam kamar.
Jono membuka pintu kamar Andre perlahan. Ia pun menelan saliva nya saat melihat adegan panas yang sedang berlangsung di depan matanya. Jono pun sampai lupa dengan tujuannya untuk datang ke kamar Andre ia tengah asik melihat bos nya dan Fera bertukar keringat.
"Kenapa Jon? " tanya Andre sambil menggempur Fera.
"Aa-ada yang nyariin bos. " ucapannya terbata bata, mata Jono tak berkedip sama sekali. Mimpi apa Jono semalam melihat adegan hot si bos secara langsung dihadapan bos nya sendiri tanpa mengintip intip lagi.
"Bilang bentar lagi gue kesana. " ucap Andre yang masih asik bermain dengan Fera tanpa malu kegiatan panas mereka di saksikan orang lain.
"Ii-iya bos. " Jono pun segera keluar dari kamar Andre ia tidak tahan melihat adegan adegan yang membuat sang adik bergeliat manja di bawah sana.
"Sialan, solo lagi kan jadinya. " Jono bergegas kekamar mandi menuntaskan hasrat nya.
Sedangkan Andre masih terus bertempur padahal sudah ada seseorang yang tengah menunggunya.
"Jono lama amat sih manggil doang. " keluh Rizal.
"Bos lagi nanggung kali apa di ajak live adegan bos langsung. " tebak Raka.
"Wah menang banyak dong si Jono. "
"Mau ngeliat? gih sana Zal. " ucap Raka.
"Ogah nanti yang ada gue yang pengen, kan kesiksa nggak ada lawan. " dengus Rizal.
"Resiko lo itu sih. " ledek Raka. Rizal pun mendengus sebal mendengar ledekan Raka.
###
Jangan lupa tinggalkan jejak like komen ya gaes