NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Balapan

 

*********

 

Dua hari berlalu tanpa terasa karena semuanya

berjalan lancar tanpa ada lagi masalah. Agra

tidak pernah membiarkan Kiran berada jauh

dari jangkauan nya untuk memastikan bahwa

istrinya itu selalu dalam perlindungan nya.

Lintang sudah di pecat dari pekerjaan nya

dan dia pun kena hukum adat, harus keluar

dari desa serta tidak boleh kembali dalam

kurun waktu yang sudah di tentukan.

Akhirnya Kiran memutuskan menjual seluruh

hasil perkebunan nya pada seorang pembeli

dari luar kota. Dan rencananya dua hari lagi

penebangan akan segera di mulai. Dia sudah

berkoordinasi penuh dengan pihak pembeli.

Rencana besar ini memerlukan persiapan yang

sangat matang di mulai dari peralatan berat,

tenaga manusia, akses jalan sampai dengan

sistem keamanan karena biasanya akan timbul

gangguan dari para pencuri yang semakin

gencar melakukan aksinya di hari penebangan.

Hari ini Moza datang menagih janji Agra untuk

mengajak nya balapan di lintasan basah yang

masih berada di daerah desa Girilaya, tepatnya

di atas bukit yang cukup terkenal karena sering

di jadikan tempat mengadakan event serupa.

"Aku akan ikut dengan mu..!"

Kiran keukeuh dengan keinginan nya untuk ikut

melihat kegiatan Agra dengan tamunya itu. Dia

menatap tajam wajah Agra yang balas menatap

nya dengan seringai senyum tipis yang tercipta

di sudut bibirnya melihat reaksi tidak suka istri

nya itu. Kelihatan jelas kalau gadis itu cemburu.

Kiran tidak akan membiarkan gadis pembalap itu

bebas berdekatan dengan suaminya karena dia

tahu pasti bahwa gadis itu sangat menyukai Agra.

Cemburu..! ya mungkin saja, Kiran tidak peduli

dengan hal itu, yang jelas saat ini hatinya tidak

akan rela untuk membiarkan suaminya itu dekat

dekat dengan wanita lain setelah dia mengetahui

perasaan Lintang pada Agra.

"Apa kau cemburu pada wanita itu.?"

Goda Agra sambil menyandarkan punggungnya

di badan mobil seraya melipat kedua tangan nya

di dada. Kiran menggeleng kuat mencoba untuk

mengingkari kenyataan.

"Tidak sama sekali, aku..aku hanya ingin tahu

saja seperti apa tempatnya.!"

Kilah Kiran dengan memalingkan wajahnya

yang bersemu merah. Agra mencoba untuk

menyembunyikan senyumnya melihat reaksi

kesal Kiran.

"Kenapa tidak jujur saja kalau kamu sangat

cemburu melihatku dengan wanita itu.!"

"Kubilang tidak ya tidak !"

"Oke..kau tidak cemburu, tapi kau tidak suka

kan melihat ku dekat dengan nya !"

"Agraa..sudah ! jadi berangkat atau tidak.?"

Kiran semakin kesal, dia menatap jengah wajah

Agra yang kini mengulum senyumnya, senyum

yang mampu membuat hati Kiran saat ini seakan

di penuhi bunga-bunga bermekaran. Keduanya

saling pandang kuat.

"Jangan cemas..dia itu bukan lah tandingan mu

Nona Kiran..kau adalah bunga sakura ku..!"

Bisik Agra di telinga Kiran sambil kemudian

melangkah kearah lain untuk berbicara dengan

Badar.

Kiran terhenyak dalam diam. Bunga Sakura.??

Tiba-tiba otak Kiran seakan berputar pada memory belasan tahun silam..Kiran menatap sosok Agra

dengan angan yang melayang-layang tidak jelas.

Dia melihat saat ini Agra sedang memberi arahan

pada Badar untuk mengawasi perkebunan selama dirinya pergi.

Kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulut Agra ?

Tidak.! ini adalah hal yang wajar saja. Ya..tentu.!

Semua orang bisa saja mengatakan hal yang

sama bukan.? bahkan sama persis.! ya bisa saja.

Otak Kiran terus saja berputar tidak henti.

"Bunga sakura..."

Kiran bergumam masih dalam mode bingung

sampai dia tidak menyadari saat ini Agra sudah

kembali menghampiri nya kemudian membuka

pintu mobil Range Rover yang akan di kendarainya.

"Baiklah sayang..ayo kita berangkat sekarang..!"

Ujar Agra sambil kemudian mengangkat tubuh

Kiran yang terkejut dan reflek mengalungkan

kedua tangannya di leher kokoh Agra, mata

Kiran mengunci wajah tampan kharismatik

Agra seakan mencoba mengingat sesuatu.

Agra mendudukkan Kiran di jok depan kemudian

memasangkan sabuk pengaman ke tubuh gadis

itu yang masih saja mematung dalam diam.

Sejenak Agra menatap tenang wajah bingung

Kiran, dia kembali menyunggingkan senyum

tipis penuh arti, setelah itu memutar badannya.

Tidak lama dia mulai melajukan mobilnya keluar

dari area pondok di ikuti oleh mobil Bara dan Zack

si pemimpin pasukan bayangan hitam. waktu

yang di butuhkan untuk sampai ke lokasi balapan

sekitar 30 menit.

------ ------

Tiba di tempat semua orang turun dari mobil.

Mereka semua berdiri di atas lahan terbuka yang

bisa melihat dengan jelas sirkuit balapan di bawah

nya yang terlihat cukup menantang. Sirkuit itu

terletak di atas bukit yang di kelilingi oleh tebing

curam di beberapa sisi nya dengan berbagai

macam rintangan yang cukup menjanjikan.

"Kalian pastikan semuanya aman terkendali..!"

Titah Agra pada Bara dan Zack yang berdiri di

belakang nya sedang mengamati situasi.

"Kami sudah memastikan nya Tuan..! yang harus

di waspadai adalah dua tebing curam di sana.!"

Zack menunjuk kearah selatan dimana di sana

terdapat tebing yang langsung mengarah ke

lembah ngarai setinggi kurang lebih 300 kaki.

"Hemm.. baiklah..kita akan lihat usaha terakhir

mereka untuk menyingkirkan ku kali ini. !"

Gumam Agra, matanya kembali melihat dan mengamati seluruh tempat dengan instuisi

tajamnya. Tidak lama dia melangkah kembali

menuju ke dekat mobil dimana saat ini Kiran

sedang melakukan panggilan telepon karena

kebetulan di tempat ini signal bisa di temukan.

Kiran melirik sebentar kearah kedatangan Agra

memberi isyarat untuk memberinya waktu

membuat Agra terdiam. Bersamaan dengan

kedatangan rombongan Moza.

Ada beberapa pembalap teman-teman Moza

yang hampir semuanya laki-laki dan hanya ada

seorang wanita di antaranya yang datang dan

akan ikut ambil bagian pada balapan kali ini.

Selain teman-teman pembalapnya ada juga

beberapa pria sipil yang datang menemani

mereka dan seperti nya bertugas mengawal

serta mengawasi Moza.

Moza melompat turun dari mobilnya langsung menghampiri Agra seraya melempar senyum

semanis madu nya.

"Hai Tuan Agra.. senang sekali anda menepati

janji untuk bertemu di tempat ini.."

Ucap Moza seraya berjabat tangan dengan Agra

yang hanya mengangguk sedikit.

"Saya hanya penasaran saja Nona..!"

Sahut Agra sambil melihat kearah kawan-kawan pembalap Moza yang saat ini sedang menatap

terpesona kearah Kiran. Kelihatannya mereka

sangat tertarik dengan keberadaan gadis cantik

itu di tempat ini.

"Bagaimana menurut anda Tuan.. kelihatannya

cukup menantang bukan.?"

"Lumayan.. sepertinya kita perlu mencobanya

langsung.!"

"Ohh.. sepertinya anda sudah tidak sabar ya

Tuan.. kebetulan saya sudah menyiapkan

kendaraan nya untuk anda.!"

Ucap Moza seraya menunjuk kearah sebuah mobil yang memiliki level satu kelas dengan yang di

pakai oleh dirinya. Agra menatap kendaran itu

dalam diam seolah sedang menilainya.

"Baiklah.. kelihatannya cukup tangguh.!"

"Sebetulnya itu mobil kesayangan saya Tuan..

tapi demi anda , saya akan merelakan nya."

Ucap Moza dengan wajah sedikit memerah.

Agra menatap tenang wajah gadis itu hingga

dia terlihat salah tingkah.

"Baiklah..mari kita coba sekarang juga.!"

Ujar Agra sambil kemudian membuka jaket nya

yang membuat wajah Moza semakin memerah

saat melihat bentuk tubuh sempurna Agra di

balik kaos pas body nya.

Kiran mengakhiri pembicaraan nya, dia menatap

diam kearah orang-orang yang kini sudah berada

di tempat itu lalu menghampiri Agra dan Moza.

"Hai Nona Kiran..anda datang juga rupanya..!"

Sapa Moza dengan raut wajah sedikit tidak

nyaman melihat keberadaan Kiran.

"Hai juga Nona Moza.. kebetulan saya sedang

tidak begitu sibuk, jadi sekalian mencari angin

saja di tempat ini..!"

Sambut Kiran memaksakan diri tersenyum.

Agra melihat keduanya dengan tatapan datar.

Bara membantu Agra untuk memakai pakaian

safety nya. Dan semua pembalap kini bersiap

dengan semua perlengkapan pengaman nya.

Kiran berdiri di dekat Agra melihat suaminya itu

dalam diam.Mata mereka dari tadi saling menatap

tidak pernah terlepas. Perasaan Kiran saat ini

sungguh tidak nyaman, hatinya seakan berat dan

tidak rela membiarkan Agra untuk melakukan

balapan ini, apalagi setelah dia melihat lintasan

balapnya yang cukup menyeramkan.

"Apa kau yakin akan melakukan balapan ini.?"

Kiran mencoba meyakinkan kembali seraya

melihat kearah sirkuit, wajahnya terlihat sangat

ragu dan resah. Agra mendekat, Bara sedang

memasang jaket di tubuh Tuannya itu.

"Kau meragukan kemampuan ku.?"

Agra memegang kedua bahu Kiran yang kini

menatapnya berat.

"A-aku hanya khawatir saja.. tempat nya sedikit

menyeramkan."

Lirih Kiran sambil menundukkan kepalanya.

"Ini hanya balapan biasa saja, hanya untuk

bersenang-senang, kau tenang saja..!"

"Tapi.. hatiku tidak enak Agra.. sebaiknya kamu

batalkan saja ya, kita pulang sekarang..!"

"Hei..Nona Kiran..kau hanya ketakutan saja.

Ini hanya lintasan basah biasa.."

"Agraa..aku takut terjadi apa-apa padamu.."

Agra menarik tubuh Kiran ke dalam dekapannya

berusaha untuk menenangkan gadis itu yang

terlihat mulai berlebihan akan ketakutannya.

Interaksi intim mereka berdua membuat orang-

orang yang ada di tempat itu menatapnya tajam

termasuk Moza. Sorot matanya terlihat tidak

percaya dengan apa yang kini di lihatnya.

Apakah mereka.punya hubungan khusus?

Hati Moza tiba-tiba saja di selimuti hawa panas.

"Tenanglah..bukankah ada kamu di sini, tidak

akan terjadi apa-apa padaku.!"

Bisik Agra kembali menenangkan Kiran yang

kini balik memeluk erat tubuhnya.

"Aku merasa semua tempat rasanya tidak aman

lagi untuk kita berdua..!"

"Aku tahu kamu masih trauma dengan semua

kejadian yang kemarin. Percayalah padaku.."

Kiran hanya bisa mengangguk pelan dan ragu.

"Kau tetap di sini, jangan kemana-mana.. ingat

jangan jauh-jauh dari Bara dan Zack oke..?!"

Tegas Agra seraya melepaskan pelukannya.

Keduanya kembali saling pandang kuat hingga

akhirnya Agra mencium lembut kening Kiran

yang memejamkan mata nya.

"Kalian jaga dia.. jangan pernah lengah.!"

Titah Agra pada dua bawahan setia nya yang

langsung mengangguk patuh.

Setelah semua persiapan selesai akhirnya rela

tidak rela Kiran harus membiarkan Agra menaiki

mobil yang sudah di siapkan oleh Moza.

Dengan hati yang masih saja gelisah Kiran

berdiri di pinggir area melihat kearah sirkuit

dimana semua pembalap saat ini sudah mulai

melajukan mobilnya menyusuri lintasan yang

di penuhi lumpur dan tanah basah.

Balapan pun kini sudah di mulai dengan laju

mobil yang masih termasuk mudah karena

hanya melintasi rintangan standar saja.

Namun setelah beberapa saat laju mobil-

mobil itu mulai naik saat memutari lintasan

bundar di sisi kanan sirkuit. Agra dan Moza

tampaknya masih berada di urutan depan.

Kiran tampak semakin khawatir saat melihat

Agra mempercepat laju mobilnya. Hatinya kini

semakin merasakan gelisah. Entah kenapa dia

memiliki firasat buruk saat ini.

"Mas Bara..!"

Kiran tidak tahan lagi saat melihat Agra mulai

melaju ke lintasan menanjak, menurun dan

memutar kembali berbelok tajam di atas

lintasan yang berlumpur tinggi.

"Iya Nona, ada yang bisa saya bantu..?"

Bara mendekat, menatap sekilas wajah resah

Nona nya itu.

"Suruh Zack untuk mendekat ke lintasan.! bawa

anak buahnya kesana.!"

Titah Kiran tiba-tiba yang membuat Bara sedikit

bingung dan menautkan alisnya.

"Tapi Nona..kita tidak bisa turun kesana, itu akan membahayakan bagi semua orang."

"Aku tidak mau tahu, ikuti mobil Agra dari jauh.

Suruh dia berhenti sekarang juga.!"

Bara semakin di buat bingung dengan perintah

Kiran yang tidak masuk akal itu.

"Nona..anda jangan khawatir, Tuan Agra itu

pembalap yang sangat handal dan profesional.

Ini hanyalah masalah sepele bagi beliau.."

"Aku tidak mau tahu, pokoknya dia harus

berhenti sekarang juga.!"

Bara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ada apa dengan Nona nya ini, apa dia merasa

kan sesuatu yang tidak beres.?

"Nona saya rasa sebaiknya Nona menuggu di

mobil saja, mari saya antar.."

"Bara..! turuti perintah ku atau aku sendiri yang

akan turun kesana..!"

Pekik Kiran tidak tahan lagi, Bara dan Zack yang

baru saja mendekat tampak membeku di tempat,

tidak menyangka Nona nya akan semarah itu.

"Baik Nona..kami laksanakan.!"

Akhirnya Bara membungkuk lalu berbisik di

telinga Zack yang mengangguk faham. Mata

Kiran tidak berkedip melihat pergerakan mobil

Agra yang meluncur di urutan paling depan.

Seperti perintah Kiran Zack dan beberapa anak

buahnya melesat pergi menyusuri pinggiran

lintasan untuk mengikuti pergerakan mobil Agra

yang kini sudah hampir mencapai ujung sirkuit.

Namun ada sesuatu yang tidak beres, saat

Agra melajukan mobilnya menuruni bukit untuk

menuju akhir lintasan ada suara letusan kecil

beberapa kali yang membuat mobilnya oleng

dan tidak terkendali.

Dia tidak bisa menghentikan laju mobilnya

karena kini kedua ban belakang nya hancur.

Jantung Kiran berdenyut nyeri saat dia melihat

laju mobil Agra yang hanya terlihat lamat-lamat

saja meluncur deras menuruni bukit. Semua

orang yang ada di tempat itu tampak bengong

saat melihat mobil yang di kendarai oleh Agra

meluncur tidak terkendali menuju ke pinggir

tebing.

Moza dan kawan-kawan nya terlihat terkesima

saat melihat mobil Agra benar-benar tidak bisa

di hentikan meluncur kearah tebing.

"Agraa...."

Kiran menjerit histeris saat dia melihat mobil

Agra meluncur deras jatuh ke bawah tebing

curam dengan suara dentuman keras di susul

ledakan dahsyat.

Matanya membulat sempurna, tubuhnya kini

beku di tempat tidak bisa bergerak. Nyawanya

seakan tercabut dari raganya. Bara pun terlihat

syok melihat semua kejadian cepat itu, sesaat kemudian dia tersadar saat melihat tubuh Kiran

sudah tergeletak pingsan di atas rumput.

"Nona Kiran..!"

Bara segera mengangkat tubuh Kiran ke dalam

pangkuan nya di bawa ke dalam mobil di bantu

oleh bawahan Zack yang sama paniknya. Dia

mendudukkan Kiran di jok depan.Tubuh Kiran

kini bagai sebuah kapas, pucat dan lemas.

Bara meremas kepalanya, apa yang harus dia

lakukan sekarang ? mana yang harus dia tangani

lebih dulu? Wajah nya saat ini benar-benar dalam

mode bingung akut..!

 

**********

 

TBC.....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!