"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 hati-hati dijalan Sayang
" Apa istimewa nya bodyguard itu?" pertanyaan Robert dengan wajah dinginnya duduk ditepi ranjang melepas jaket nya.
" Dia adalah bodyguard ku sejak SMP dan aku sangat suka dengan pelayanan nya " pernyataan Lily .
" Suka pelayanan atau orang nya ?" pertanyaan Robert melepas sepatunya.
Lily menatap Robert yang duduk ditepi ranjang hanya memakai kaos putih lengan pendek saja setelah melepas jaketnya.
Tampan sekali bikin hilang fokus!.
" Jawab " suara tegas Robert tanpa ekspresi.
" Om cemburu ?" pertanyaan Lily berdiri dihadapan Robert sambil menahan tawa melihat ekspresi wajah pria itu .
" Cemburu? Aku tidak akan cemburu pada orang yang beda kelas dengan ku " ucap Robert.
" Ihhhh, aku tau Om kaya tapi nggak harus merendahkan Om Hans juga " Lily marah mendengar ucapan Robert yang merendahkan orang lain .
" Jadi kamu membela pria itu" ucap Robert berdiri menatap Lily dengan tajam .
" Aku tidak membela tapi aku tidak suka Om merendahkan orang lain" pernyataan Lily menyadarkan Robert atas apa yang dia katakan.
" Aaa, aku tidak bermaksud begitu " ucap yang sadar bahwa dia memang tidak seharusnya berkata begitu .
Robert segera masuk kedalam ruang ganti membawa jaket dan sepatunya meninggalkan Lily .
.....
" Akkkh" kaget Lily yang duduk di lantai sedang membuka beberapa hadiah nya ketika Robert mengangkat dan memindahkan Lily keatas ranjang.
" Om apa sih , main pindah-pindahin aku aja kayak kucing " merungut Lily yang kini duduk ditengah ranjang.
" Kamu yang ngapain duduk di lantai " ucap Robert mengambil semua paper bag dilantai itu juga menaruhnya di ranjang.
" Aku tidak sabar ingin membuka hadiah ku tadi, ini hadiah Om " ucap Lily yang kembali membuka paper bag lain yang berisi hadiah untuk nya .
Robert membuka paper bag untuknya lalu tersenyum lebar membuka kotak berisi sepatu yang dibelikan mertuanya.
" Wahhhh, Om dibeliin sepatu , coba pas nggak ukuran nya " ucap Lily dengan excited melihat hadiah Robert.
" Pas , tapi bagaimana mereka tau ukuran kaki ku " ucap Robert.
" Mereka tanya aku " jawab Lily.
Setelah selesai Lily membawa semua hadiah itu kedalam ruang ganti sekaligus mengganti bajunya.
Ting
Robert menatap ponsel Lily yang masuk sebuah notifikasi dan melotot melihat sedikit potong pesan yang terlihat dibilah notifikasi.
" Ayo tidur Om , udah malam " kata Lily menaruh bantal guling di tengah mereka seperti biasa lalu berbaring menarik selimut .
" Om tidur , mengapa malah melamun " ucap Lily menatap Robert yang duduk bersandar dikepala ranjang itu .
" Ehh, Iya " ucap Robert meletakkan ponsel Lily yang berada didekat bantal keatas nakas agar dia tidak membaca pesan itu sekarang.
...........
Keesokan harinya.
Ketika mereka sedang sarapan Robert sangat sering memperhatikan Lily yang sarapan di samping nya .
" Permisi pak Robert, ada Bu Jessica datang untuk menemui pak Robert" ucap Roy .
" Mengapa dia datang sepagi ini kerumah, apa dia tidak bisa menunggu di kantor saja " ucap Robert yang sedang sarapan itu .
" Nggak bisa udah kebelet pengen di belai" ucap Lily mengoles lagi tambahan roti untuk sarapan nya .
" Lily kamu bicara apa , Jessica hanya rekan kerjaku " pernyataan Robert menatap Lily .
" Iya, rekan kerja , aku percaya kok Om " ucap Lily menatap Robert dengan tatapan santai nya .
" Lalu mengapa bicara begitu " ucap Robert yang merasa tidak nyaman.
" Yaudah , seli, ehhh, rekan kerja Om udah nunggu , temui lah dia " kata Lily dengan senyum jahil nya menatap Roy yang hampir tertawa .
" Roy katakan padanya aku masih tidur , suruh dia menunggu di kantor saja " ucap Robert yang diangguki Roy .
" Ternyata Om pinter bohong juga, sedang sarapan tapi ngaku ti,"
" Lily diam , sarapan dengan tenang " ucap Robert.
" Maaf pak Robert, Jesicca berkata akan menunggu di sini saja " ucap Roy.
" Lily temui Jesicca dan katakan padanya kalau aku tidak bisa ditemui hari ini " perintah Robert.
" Tidak mau, Om jadi pembohong sendiri aja nggak usah ngajak-ngajak " tak mau Lily memangku tangan nya .
" Pergi bicara padanya atau aku non aktifkan kartu mu " ucap Robert mengeluarkan ponsel nya .
" Iya, iya " kata Lily langsung lari menghampiri Jesicca sesuai perintah Robert sampai beberapa pelayan dan Roy tergelak melihatnya.
Beberapa menit kemudian Lily kembali " Dia sudah pulang?" tanya Robert yang diangguki Lily .
" Apa yang kamu katakan padanya?" ucap Robert meminum beberapa teguk susu .
" Dia menanyakan kenapa Om tidak bisa ditemui hari ini ?" ucap Lily lanjut sarapan.
" Lalu kamu jawab apa?" pertanyaan Robert.
" Om sedang kelelahan jadi ingin istirahat " jawab Lily dengan polos namun tidak dengan pikiran Robert yang langsung kemana-mana begitupun Roy .
" Kalian semua keluar lah" perintah Robert yang tidak bisa menahan ekspresi bahkan wajahnya sudah terasa memanas .
" Bisa-bisanya Lily bilang aku kelelahan sepagi ini seolah beraktifitas berat saja semalam " batin Robert mencoba mengendalikan ekspresi nya .
Selesai sarapan Lily pamit pergi kuliah pada Robert dan seperti biasa tetap saja minta uang jajan .
" Om nanti aku pulang telat ya , mau main sama teman-teman" izin Lily yang diangguki Robert.
" Hati-hati " kata Robert dengan suara pelan .
" Apa Om?" tanya Lily yang sudah berjalan beberapa langkah kembali menghampiri Robert.
" Hati-hati" ulang Robert menatap Lily yang senang sekali menggodanya.
" Sambungan nya?" tanya Lily lagi .
" Tidak ada aku hanya mengatakan hati-hati" ucap Robert.
" Hati-hati dijalan Sayang, begitu bilang nya Om " kata Lily kembali duduk dikursi .
" Tidak , aku hanya bilang hati-hati " cuek Robert.
" Mmm, aku tidak akan berangkat jika Om tidak mengatakan nya " pernyataan Lily duduk menopang wajahnya dengan tangan diatas meja menatap Robert.
" Yasudah tidak usah kamu pergi kuliah " cuek Robert memanggil Roy agar mereka bisa segera berangkat .
" Ini jas nya pak " ucap Roy yang datang mengantarkan jas Robert dengan sedikit heran melihat Lily yang masih duduk menatap Robert sedetail itu .
Robert memakai jas nya dan menyentil kening Lily yang memang tetap saja duduk tidak berangkat kuliah .
" Lily pergi, nanti kamu terlambat " ucap Robert.
" Aku tidak akan pergi sebelum Om bilang " kata Lily mengelus keningnya yang disentil Robert.
" Lily jangan bersikap seperti anak kecil kamu itu sudah dewasa " geram Robert.
" Nggak mau berangkat kalau nggak Om bilang " ucap Lily benar-benar tidak pergi .
" Terserah kamu " ucap Robert berdiri dan segera mengajak Roy untuk pergi keperusahaan.
Beberapa langkah berjalan Robert berbalik kebelakang menatap Lily yang benar-benar masih duduk diruang makan .
" Lily , kamu benar-benar bandel " ucap Robert menghampiri dan menggendong Lily keluar rumah .
Semua penghuni rumah hanya tersenyum gemas melihat Robert menggendong Lily yang tidak mau berangkat kuliah .
" Masuk mobil sekarang" perintah Robert menurunkan Lily tepat di dekat pintu mobil nya .
" Bilang dulu " kata Lily tetap tidak mau .
" Baiklah, hati-hati di jalan ,,,,, Sayang " ucap Robert
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny