Kelahiran Kembali Queen Mafia

Plak....

Aurora menepis kasar tangan vino yg ingin menyentuhnya.

"Ra??"ucap vino tak percaya dengan apa yg di lakukan oleh Aurora.

Aurora berdiri di atas dan membalikkan tubuhnya menatap tajam ke arah vino dan juga irrvin.

"apa kalian tak tau kesalahan kalian??"ucap Aurora dengan nada serak Namum menatap tajam mereka..

"memang apa yg.."belum selesai vino berucap Aurora sudah menyela.

"silakan tinggalkan kamar ini"ucap Aurora sambil mengeluarkan 1% aura mafianya.

mereka menelan ludah kasar melihat aura Aurora terlebih tatapan tajamnya seakan-akan ingin memakan mereka hidup-hidup.

vino menatap Aurora tak percaya,vino sangat sedih.

irrvin menghela nafas dan mendekat ke arah vino.

"kita keluar dulu,Rara butuh waktu.kita juga salah"ucap Irrvin.

"tapi bang...hiks....Rara benci sama kita"ucap vino dengan mata yg mulai berkaca-kaca.

"gak Aurora hanya terbawa emosi, kita keluar dulu"ucap Irrvin.

vino akhirnya menurut dengan apa yg dikatakan oleh irrvin.mereka keluar dari kamar Rey meninggalkan Aurora yg kembali duduk di samping Rey.

"Daddy bangun lah"ucap Aurora namun Rey tak membuka matanya.

"huff....andai saja kalung dimensi juga ku ikut bersama jiwa ku"ucap Aurora.

Aurora menggaruk tengkuknya namun ia merasa ada sesuatu yg tergantung di lehernya.

Aurora meraba benda itu dan mengeluarkan benda tergantung itu dari balik bajunya.

mata Aurora terbelalak melihat benda itu.

"what??bukan kah ini......CK bodo amat yg penting sudah ada di tangan gue"ucap Aurora melihat liontin kalung yg menggantung di lehernya, liontin dengan pola mawar biru tua dan di tengah-tengah nya terukir pola kepala serigala yg sangat kecil.

lalu Aurora menekan pola kepala serigala itu dan muncul lah sistem-sistem yg berupa layar melayang.

"hm... seperti Tuhan mengabulkan seruan ku"ucap Aurora tersenyum.

lalu Aurora men scroll layar sistem itu dan menekan 'kotak alat medis' setelah itu kalung itu mengeluarkan cahaya dan mengeluarkan sebuah kotak yg awalnya kecil namun lama kelamaan membesar.

"Yap....waktunya beraksi"ucap Aurora lalu mulai memeriksa kondisi Rey dengan serius.sesekali alisnya mengerut dan kemudian ia mengambil satu botol kecil dan menyuntiknya kepada Rey.

sedangkan di permukaan pintu dr. Albert,suster dan juga Marko melihat apa yg terjadi.

dr. Albert tadi ingin masuk dan menghentikan apa yg di lakukan oleh marko,dr.Albret takut semuanya membahayakan nyawa Rey.

namun Marko menghentikan mereka.

"kita lihat apa yg terjadi terlebih dahulu,jangan sampai menyakiti nona kecil"ucap Marko.

mereka mengurung kan niat mereka untuk masuk dan memilih melihat apa yg dilakukan oleh Aurora.

setelah cukup lama Aurora berkutat dengan alat-alat medisnya ia pun menyelesaikan nya.

"paman mayko,dr.albeyet kalian bisa masuk...jangan sembunyi teyus di balik pintu"ucap Aurora.

Marko dan yang lain sangat terkejut karena Aurora dapat mengetahui keberadaan mereka, akhirnya mereka memilih masuk.

"maafkan kelancangan kami nona kecil"ucap Marko.

Aurora tersenyum lalu turun dari atas kasur.

"tidak apa-apa paman,ah....dr. Albert tolong awasi Daddy,mungkin nanti Daddy akan mengalami demam tinggi"ucap Aurora.

"baik nona kecil,tapi maafkan kelancangan saya.apa yg nona suntikan kepada tuan besar?"ucap dr. Albert.

"dr. Albert Yaya siapanya Daddy??"tanya Aurora santai.

"nona adalah putri tuan besar"ucap dr. Albert.

"yap..kau benay dr. Albeyet,jadi jangan khawatiy,karena Yaya tidak akan melukai Daddy Yaya sendiri "ucap Aurora tersenyum menampilkan gigi-gigi putihnya.

TBC.