NovelToon NovelToon
Papa Dewa Obat

Papa Dewa Obat

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Tamat
Popularitas:872.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Wanto Trisno 2

Dikehidupan sebelumnya, Lin Feng merupakan seorang Dewa Obat. Mengalami kematian, dibunuh istrinya yang berselingkuh darinya. Siapa sangka, jiwanya melintasi waktu ke masa depan. Masuk ke dalam pria tidak berguna yang mati karena kecelakaan.

Identitas saat ini, masih menyandang nama yang sama. Lin Feng merupakan seorang suami pengangguran dan tidak berguna. Seorang suami dan ayah yang tidak berguna dalam keluarga. Bahkan ia tinggal sendirian di apartemen dengan mengandalkan istrinya yang bekerja keras untuk seluruh keluarganya.

Alysa Lien merupakan wanita cantik dan seksi. Sejak remaja dipaksa menjalankan perusahaan keluarga. Sedangkan keluarga lainnya hanya berfoya-foya. Ia juga menyembunyikan pernikahan serta anaknya dari publik. Bahkan keluarganya tidak tahu dirinya sudah menikah.

Hidup di tubuh orang lain, Lin Feng bangkit dan mengubah hidupnya yang baru. Dengan identitasnya saat ini, merubah hidupnya menjadi lebih baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyamuk

Kepergian Lin Feng menjadi tanda tanya besar bagi Alysa. Pasalnya disaat dirinya tertidur, ia tidak tahu kapan perginya sang suami. Karena khawatir dengan sakit pria itu, sempat terpikir untuk mencarinya keluar. Namun Hanna telah melarangnya dan mengatakan apa yang dipesankan sebelum Lin Feng pergi.

Begitu juga dengan Lin Yu'er yang tidak menemukan papanya saat bangun. Gadis mungil itu telah mencari ke seluruh isi rumah untuk mencarinya. Namun karena tidak ditemukan di manapun, membuatnya menangis.

Sudah satu jam lebih sepasang mama dan anak itu bangun dan tidak mendapati pria satu-satunya di rumah itu. Pergi entah ke mana, asisten rumah juga tidak tahu. Padahal hanya dialah yang tahu kapan perginya pria yang tengah sakit demam tersebut.

Seharusnya Lin Feng telah kembali karena hari sudah malam. Mereka baru akan makan malam ketika terdengar bunyi bel. Mereka berharap Lin Feng yang menekan bel rumah. Sehingga dapat menikmati makan bersama.

"Papa? Apakah itu papa pulang, Ma?" tanya Lin Yu'er dengan rasa penasaran yang tinggi. Gadis mungil itu berniat untuk turun dari kursi dan pergi keluar.

"Tunggu! Biarkan bibi Hanna yang membukakan pintu. Hanna, tolong periksa terlebih dahulu. Kalau orang tidak berkepentingan jangan izinkan masuk." Begitulah Alysa yang selalu waspada.

Karena gangguan dari beberapa pihak, membuat langkah wanita berusia seperempat abad itu pun selalu memasang kewaspadaan. Ia juga tidak ingin menemui sembarang orang yang tidak dikenal.

"Saya akan segera memeriksanya, Nona. Sepertinya ada tamu tak diundang berniat menemuimu," balas Hanna. Setelah mendapatkan perintah, bergegaslah dia keluar dari rumah dan memeriksa keadaan.

Di luar tampak sosok seorang pria memakai jaket kulit. Ia tidak bisa memastikan siapa yang datang malam-malam. Karena curiga, ia menghampiri orang di luar dan terlihat sosok yang tidak asing. Namun sedikit berbeda dari sebelumnya.

Hanna yang terkejut pun berucap, "A-apa ini? Mengapa kau tampak berbeda dari tadi siang? Siapa kamu sebenarnya?"

Tidak percaya bahwa pria di hadapannya adalah orang yang sama dengan tadi siang. Yang telah berpamitan saat sedang sakit demam. Namun kembali dengan kondisi yang lebih sehat dan segar. Bahkan seperti sudah melakukan perawatan sekujur tubuh.

"Apa kedua wanita tercintaku mencariku? Hanna, apakah Alysa dan Yu'er mencariku tadi saat bangun?" tanya Lin Feng menjelaskan. Tatapannya tertuju pada arah pandangan Hanna yang terus menatapnya dengan kekaguman.

Seakan-akan melihat dua orang yang berbeda. Saat ini Lin Feng terlihat lebih sehat dan cerah. Hanya potongan rambut dan bentuk tubuhnya yang sama persis. Setelah beberapa menit menatap menginvestigasi, Hanna akhirnya memutuskan kalau pria di depannya memanglah Lin Feng.

"Papa!" teriak Lin Yu'er dari dalam rumah. Meski hari gelap, gadis itu bisa mengenali Lin Feng. Ia berlari dan melompat dan memeluk papanya dengan erat.

"Ah, Yu'er. Anak papa sangat manja. Ayo kita masuk!" Lin Feng menggendong anak gadisnya posisi menyamping. Dengan satu tangan menopang tubuh gadis berusia empat tahun, tidak terasa berat baginya.

Lin Yu'er masih memeluk Lin Feng dengan erat. Wajahnya yang menggemaskan membuat hati Lin Feng luluh. Tidak disangka, ia langsung disambut dengan hangat semacam ini. Selanjutnya, ia pasti akan menjadi orang tua yang baik.

"Yu'er. Kenapa kamu lari-larian?" Alysa keluar dari rumah dan mendapati anaknya sedang digendong oleh Lin Feng. Ia tenang karena yang datang bukan orang jahat. Namun merasa sesuatu yang aneh dengan penampilan Lin Feng.

Tadi siang Lin Feng sangat pucat dan terlihat sangat lemah. Namun saat ini sudah sembuh bahkan terlihat cerah. Telah berganti pakaian dan sudah pasti sudah mandi di apartemennya.

Alysa berpikir, Lin Feng akan tinggal di apartemennya. Namun malam-malam baru datang dengan penampilan yang berbeda. Melihat pria itu menyayangi putrinya, hati menjadi tenang dan senang.

Sekaligus menjawab pertanyaan di dalam hati, 'Bagaimana jika mereka dipertemukan?" Maka dengan senang hati, Alysa menjawab, "Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang sangat harmonis. Kompak dan saling menyayangi. Hubungan mereka tentu luar biasa."

Ada sebuah gejolak di dalam hati. Yang dinamakan perasaan jatuh cinta. Namun tidak serta merta muncul begitu saja. Ia akan tumbuh dengan sendirinya tanpa harus dipupuk dengan janji-janji manis. Namun dengan perbuatan nyata yang setiap hari dilakukan. Hanya perlu perlahan-lahan dan mulai menumbuhkan perasa itu.

Meskipun hari ini belum tumbuh sepenuhnya, Lin Feng yakin, perasaan Alysa terhadapnya perlahan akan berkembang menjadi lebih baik. Sekaligus menghilangkan kesan buruk yang selama ini terpatri di dalam hati.

Orang-orang mengatakan bahwa Lin Feng adalah seorang tak berguna. Maka dengan perubahan-perubahan kecil, setidaknya dapat perlahan mematahkan argumen tersebut. Lin Feng menjadi pribadi yang lain dan menjadi panutan setelah mendapatkan pencerahan.

Hanya memikirkan cara untuk menarik hati sang wanita, seorang pria harus menunjukan ketulusannya. Tidak masa lalu yang suram. Tidak untuk masa depan hampa. Yang ada hanya ada kebahagiaan yang utama.

"Selamat datang kembali, Lin Feng," sapa Alysa ramah. Sekali lagi, ia menunjukan sisi malunya. Wajahnya memerah di bawah lampu luar ruangan yang terang.

"Terima kasih telah menerimaku, Alysa. Aku boleh tinggal di sini, kan?" Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Namun Lin Feng ingin mendengarnya secara langsung.

"Bo-bo-leh," jawab Alysa terbata. Lalu menatap ke bawah. Menghindari tatapan langsung dengan Lin Feng. Menghampiri Hanna yang di belakang. "Hanna, bersihkan kamar untuk Lin Feng."

"Papa. Apa Papa mau tidur sama Yu'er? Nanti bareng mama juga. Bagaimana, Pa?" tanya Lin Yu'er yang berada di gendongan papanya.

"Iya, boleh. Asalkan mama setuju, papa akan menemani Yu'er tidur. Tapi sekarang waktunya makan. Papa sudah lapar. Apa di rumah ada makanan?"

Karena sibuk menentramkan racun, Lin Feng belum sempat menyentuh makanan. Ia juga mencium aroma masakan dari dalam sehingga membuatnya mengingat soal dirinya belum makan. Hanya makan pil obat yang membuat peningkatan kultivasi.

Lin Feng melirik ke arah Alysa yang menunduk. Melihat ekspresi wajahnya, membuatnya ingin menggoda lebih dalam. Namun itu diurungkannya karena ingin perlahan menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah terlebih dahulu.

Masih banyak masalah yang harus dihadapi. Lin Feng sudah mengerti sebagian masalah yang dihadapi Alysa berkat pesan yang tertera di ponsel.

"Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu? Nona Yu'er, mamamu dan papamu tidak bisa bersama." Tiba-tiba Hanna menyeletuk. Tidak setuju jika mereka bersama.

Sampai hari ini, Hanna masih berpikir untuk tidak membenci Lin Feng. Namun ia masih ragu dengan pria yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan majikannya. Ia tidak bisa sepenuhnya percaya dan masih beranggapan bahwa Lin Feng masih tidak berguna.

Lin Feng terdiam dengan ucapan Hanna. Sampai detik ini, ia masih belum diterima oleh makhluk yang satu itu. Padahal tadi sempat-sempatnya wanita itu hampir kemasukan nyamuk dari mulutnya yang menganga lebar.

'Wanita ini seperti nyamuk yang suaranya kecil tapi mengganggu pendengaran. Sungguh tidak tahu diri sebagai seorang bawahan,' pikir Lin Feng. Namun mengingat Hanna orang yang setia, ia tidak terlalu mempermasalahkan sampai kesabarannya habis nanti.

***

1
KuPenjahatUsil
Terlalu banyak klis omongan 0.
Dengan sifat mc yang tak menunjukkan jiwa yg penah hidup dipuncak tapi banyak plot remehan jalan cerita yg mengarah mc seorang yg fobia lebih memikirkan ketakutan itu ini. Padahal kekuatan itu semua jawapannya
Firdaus nursal: kamu telah membuat tujuan author untuk membuat emosi pembaca telah tercapai, emang kamu pikir membuat novel itu mudah sperti memberi komen yang cuma beberapa baris, novel ini dibuat bukan untuk menyesuaikan seleramu kawanmu, hingga menjadi mudah di tebak, itu lah seninya dan saatnya nanti tiba-tiba saja novel itu malah menjadi luarbiasa siapa tahu? maka baca saja dan nikmati, jika kamu bertahan itu bagus, jika tidak suka cari novel lain ok😀
total 1 replies
KuPenjahatUsil
Kenapa jalan ceritanya bikin nambah bosan saja. Mc nya kok midah sentap padahal dah hidup 2 kali. Mungkin selama ini mc hanya mengharapkan pil utk jadi kuat jadi jiwa besar. Tapi bila dah lemah kok jadi sampah
Atang Priatna
thor judul novel pspaku dewa obat banyak romamnya daripodo pengatannya sialan luh thor cerita jamgamonoton juga.
Khairul Azman Abdul Kahar
Selesai apa yang selesai cerita belum habis
Adel Sahara
👍
Samadi Kelana
MC dan istrinya dibutakan dendam. Melihat dari sudut pandang sempit. Jadinya oon ...
Iwa Kakap
kayak taik..
makin gabjelas kalimat nya
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
lh ayah darimana
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
paracetamol ya
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
bukannya shumei mau jadi budaknua
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
gak dijawab tuchpertanyaam anaknya
Yogi Tiu
Buruk
Faisal 02
akur ceritanya berantakan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mbah Haryo
sungguh membingungkeennn
Mbah Haryo
entahlah...
Mbah Haryo
vangkeeee....
Mbah Haryo
spertinya otw bagus ini cerita...
erik widodo
biasa autor bikin pembaca penasaran tapi jgn terlalu lama bikin penasaran bisa bosan bacanya tooor
Sopyan 765
nitis tp payah
Sopyan 765
payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!