seorang jendral perang feng Ming Yao Yao
akibat peperangan antara kerajaan dirinya harus kalah di Medan Perang tapi bukannya masuk surga dirinya terpilih sebagai kandidat orang paling membosankan oleh dewa Dewi yang mengharuskannya bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis cantik yang Malang dan harus mengubah takdirnya sendiri.... tapi dirinya harus menghadapi tantangan yang dihadapinya mulai keluarga tirinya dan.... itu mungkin kalian baca sendiri saja supaya tahu siapa yang menjadi tantangan terberat nya
semoga kalian suka 😊...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aku sayang ibu 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. TJFMY
"tidak perlu sedang tidak berminat untuk pacaran sama bocah ingusan hiiii.!"
Cibirnya pada pasangan itu
"Kau dasar anak durhaka dia kakak mu cepat minta maaf kepada Laura"
**********
Suasana tenang dipagi hari yang seharusnya tenang kini berubah menjadi keributan yang di buat oleh dua orang itu.
Membuat nafsu makan Angeline jadi tidak berminat lagi. Dengan hanya sarapan pagi biskuit, pemberian dari bibi cinta, Angeline keluar dari mansion itu dengan perasaan dongkol dan emosi yang masih ditahan itu.
Setelah itu, Angeline menuju gerbang rumah dan terlihat pak Asep sedang duduk menyeruput secangkir kopi hitam dan ditemani gorengan hangat.
"Srupppp ahhh' nikmat minum kopi panas-panas dipagi hari enak ben-...."
Puk.
Tiba-tiba saja pundaknya ditepuk seseorang.
"Pak Asep, anterin saya ke sana pak"
Ucap Angeline setelah sudah dekat disamping nya.
"Eh, non eline ada apa ya?"
Tanya pak Asep kaget melihat kedatangan nona mudanya itu.
Huft'
Angeline menggeleng sambil tersenyum tipis. "Anterin saya ke sana pak Asep"
Ucapnya sambil men comot satu gorengan yang berada di meja pos.
"Yasudah atuh, pak Asep panas sin mobilnya dulu ya non?."
Lalu berdiri menuju pintu mobil yang terparkir disamping taman.
"Ini gorengannya minta ya pak!"
Panggilan pada pak Asep yang sudah berlari kecil.
"Ya non"
Sambil menunggu, Angeline duduk dan memakan gorengan hangat itu. Satu lagi! satu lagi! Dicomotnya satu persatu goreng tepung yang berisi sayuran dan memakannya sampai habis.
khm!.
Suara seseorang yang berdehem pelan. Membuat Angeline reflek menolehkan kepalanya dan disusul. "Lapar eline? hehe!... Seharusnya kau tidak pergi dengan perut kosong!"
Ejek suara itu terdengar sinis. Siapa lagi kalau bukan Tristan.
Angeline tak mempedulikan kata-katanya, dirinya tetap fokus pada ponsel yang masih menyala itu. disaat ingin membalas chat dari Bertha pria itu berkata. "Kamu tahu?.. aku kesini bukan untuk berbaikan dengan kakak tiri mu!..."
Ucapnya terjeda lalu melangkah mendekat ke Angeline yang duduk.
"Tapi... Aku ingin bertemu dengan mu Angeline!... Kau sangat cantik, jika dari dekat, mungkin.... Kau ingin berkencan dengan ku, mari kita mulai hubungan kita, dibelakang kakak tiri mu yang bodoh itu."
Ucapnya dengan kurang ajar tanpa beban.
Angeline melirik kearah Tristan dingin dengan emosi, belum reda emosi yang tadi, sekarang ditambah lagi dengan kedatangan baji-ngan ini dengan ajakan yang sudah diluar akal sehat. "Kau sudah mencari mati bocah tengik, kau mengajak seorang jendral berselingkuh, ck ck ck kau butuh 1000 tahun lagi bocah atau tidak sama sekali!"batinnya geram.
"Apakah otakmu bergeser dari tempatnya? Kau begitu berani berkata seperti itu kepada ku kau tahu aku paling tidak suka dengan namanya P_E_R_S_E_L_I_N_G_K_U_H_A_N. DENGAR?"
Bentak Angeline dingin dan marah.
Dengan menekan kata-katanya.
Berani-beraninya seorang bocah, mengungkit masa lalu ibunya yang dikhianati oleh pria bere_ngsek, dan juga merendahkan harga dirinya sendiri didepannya. Jika bukan tanpa sebab dirinya berada dalam kondisi yang mepet, mungkin Angeline sempat memberikan sedikit pelajaran jika pria itu beru....
"Berapa harga dirimu semalam? aku akan bayar berapa pun"
Ucapnya santai dengan bersiul.
Sepertinya, pria baji-ngan ini harus diubah sedemikian rupa. agar tidak ada lagi yang menjadi korban.
"Kau! Benar-benar ingin tahu bayaran ku semalam ~?"
Tanya Angelin manja yang dibuat buat.
"Hehe! ternyata luluh juga kau, haha wanita tidak akan menolak soal ua...
boom!!!
Akhhhh...
Sebelum melanjutkan perkataannya, Angeline dengan cepat menendang dada Tristan dengan gerakan kaki kiri terangkat ke atas.' jurus beladiri nya ternyata masih ada.
Dengan menurunkan kakinya kembali kebawah. Angeline melirik pria itu, dengan senyum miring, melangkah kembali ketempat pos.
Tristan tersungkur memegangi dadanya yang sakit terkena serangan tiba-tiba dari gadis itu. darah segar keluar dari mulutnya.
bukan main-main tendangan Angeline, walaupun belum sepenuhnya menggunakan semua kekuatannya. tapi dengan kekuatan dan kemampuannya dia bisa membuat seorang pria jatuh.
Pak Asep melongo melihat nona mudanya begitu berani menghajar pria yang menjadi pacar kakak tirinya.
"Non sudah mau berangkat?"
Tanya pak Asep setelah memanaskan mesin mobil.
"Hum..! kita berangkat sekarang pak!"
Jawab Angeline datar sorot matanya melirik liar mengamati seluruh mansion yang akan ditinggal olehnya untuk sementara waktu.
"Silahkan non."
Tek...
Pintu mobil tertutup, pak Asep segera meluncur mengemudikan mobil itu meninggalkan rumah.
********
"Begitu lah ceritanya, sekarang telah paham mengapa aku terlambat Hum?"
Kata Angeline datar lalu menatap wajah Bertha dan semua orang yang ikut serta mendengarkan ceritanya.
Hei! Lihatlah? bagaimana aku bisa menjadi seorang pendongeng untuk mereka dan mereka hanya memberikan ekspresi wajah yang berbeda-beda setelah mendengar cerita itu.
Entah mengapa Bertha begitu mudahnya mendapatkan teman aku mungkin akan belajar dengannya.
"Bisa-bisanya mereka mengganggu sarapan mu, kenapa kau tidak makan dulu sewaktu kita sudah Disi eline?
Tanya Bertha malah jadi dia yang marah.
Dan hanya ditatap horor Angeline. "Kau yang membuat ku untuk menceritakan semua kejadian yang membuat ku terlambat bodoh!"
Tuk!
Dengan kesal Angeline menyentil dahi gadis itu dengan keras.
"Awww Shhhh! sakit tau.... Aku kan tidak tahu? jangan salahkan aku, mereka yang memaksa hump!"
Bertha mendengus sebal memalingkan wajahnya dan menyalahkan orang lain hahhh sungguh temannya ini dia yang paling antusias ingin mendengarkan ceritanya tapi pas disalahkan malah melempar kesalahan itu pada orang lain.
Dan mereka hanya melongo mendengar tuduhan yang diberikan oleh gadis remaja yang memakai jaket tebal itu.
"Sudah jangan menyalahkan orang tha!... Aku disini ingin mengatakan sesuatu padamu, dan mungkin ini adalah hari terakhir kita bertemu..."
Ucap Angeline serius mengatakan itu.
Bertha yang masih memalingkan wajah segera menatap Angeline bingung. "Terakhir bertemu?... Apa maksud mu a..aku tidak tahu... apa kau sudah bosan berteman dengan ku apa kah aku berisik a...."
"Suth!!.... Bukan, aku akan pergi meninggalkan kota ini, dan akan tinggal bersama paman Sam yang berada di Paris, kau mesti masih ingat betul bahwa dirinya selalu menungguku untuk ikut bersamanya.... Dan inilah momen itu datang"
Kata Angeline lembut, walaupun hatinya sedih meninggalkan teman terbaiknya. tapi demi misi balas dendam nya, dirinya harus menjadi kuat, dan dewasa, untuk mengambil alih apa yang sudah menjadi milik mendiang ibu kandungnya yang paling berharga.
Wajah Bertha yang tadi marah menuduh gadis itu. perlahan mendekat memeluk tubuhnya. dia terisak, rasa kecewa, marah, sakit, dan tidak bisa berbuat apa-apa menjadi satu, dia tahu kehidupan gadis itu, dirinya harus bekerja keras untuk membiayai sekolahnya sendiri tanpa bantuan siapapun. dia sangat menghargai keputusan yang diambil sahabatnya itu.
"Ya aku mendukungmu, dan maafkan aku yang menuding bahwa kamu sudah tidak mau berteman dengan ku lagi, kalau itu keputusan mu!.. aku selalu bersama mu. tapi selalu memberikan kabar jika kamu sudah berada disana dengan selamat?"
"Ya tentu aku akan selalu memberikan kabar itu entah itu makan, tidur, mandi, b-ab."
Ucap Angeline mencairkan suasana.
Mereka tertawa mendengarnya dan membuat suasana menjadi tawa kegembiraan. Melupakan semua kejadian itu.
🌹🌹🌹🌹🌹
mudah2an ceritanya seru...