Menjadi ibu tunggal bukanlah hal yang mudah bagi Aluna, karena terlalu percaya dengan bujuk rayuan sang kekasih Aluna menyerahkan mahkotanya pada Abizar lelaki yang baru 6 bulan menjalin hubungan dengannya. Akibat perbuatan itu Aluna positif hamil di usianya yang masih 17 tahun, Aluna meminta pertanggung jawaban dari kekasihnya Abizar tapi bukan kabar baik yang Aluna dapatkan, Abizar malah tidak mau bertanggung jawab dan berkata bahwa dia belum siap jadi seorang ayah. Aluna yang sedang bingung dan kalut memutuskan untuk kembali ke rumahnya tapi sayang saat masuk ke dalam rumah Aluna malah disambut oleh tamparan dari sang ayah. Ayahnya yang murka langsung mengusir Aluna saat itu juga tapi nasib sial masih setia mengikuti Aluna diusir dari rumah, selalu berpindah tempat tinggal karena ketahuan hamil diluar nikah, belum lagi cacian dan hinaan dari masyarakat sekitar yang mengetahui Aluna hamil sebelum menikah.
Bagaimana nasib Aluna selanjutnya?
Yang penasaran terus pantengin dan baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Diterima kerja
setelah mandi dan berganti pakaian Wati kembali lagi ke rumah sakit menemui Aluna
" Aluna! " panggil Wati
" loh mbak Wati kok kembali lagi bukannya istirahat di rumah! "
" mbak punya kabar baik untuk kamu Aluna! "
" kabar baik apa mbak? " tanya Aluna antusias
" mbak tadi dapat info dari bu Ira pemilik kontrakan kalau di perusahaan tempatnya kerja lagi buka lowongan pekerjaan tapi cuma sebagai cleaning service kamu mau Aluna? "
" tapi bukannya kalau kerja di perusahaan minimal lulus SMA ya mbak sedangkan Aluna saja hanya lulus SMP! "
" kata bu Ira tadi gak ada salahnya di coba siapa tahu rezeki kamu Aluna? kalau kamu mau biar mbak yang buat surat lamarannya dan nanti mbak juga yang antar ke rumahnya bu Ira langsung! "
" mau mbak tentu Aluna mau sekali mbak! " jawab Aluna senang lalu memeluk Wati dengan erat
" terimakasih mbak sudah jadi orang yang sangat berjasa dalam hidup Aluna dan Aluna gak tau apa jadinya jika Aluna tidak pernah bertemu dengan mbak Wati! "
" sama sama Aluna, sudah jangan menangis lagi ini saatnya kita berjuang untuk kesembuhan Kiara! " sahut Wati sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi Aluna
" ya sudah mbak pulang dulu ya mau buat surat lamaran kerja kamu dulu oke, nanti malam mbak kembali lagi! " sahut Wati lalu segera meninggalkan rumah sakit
setelah semua persyaratan untuk melamar pekerjaan sudah selesai, pukul delapan malam Wati mengantarkan surat lamaran pekerjaannya ke rumah bu Ira
" tok. "
" tok. "
" tok. "
" assalamu'alaikum bu Ira! "
" bu Ira! " ucap Wati yang memanggil bu Ira sekali lagi
" iya sebentar! " ucap bu Ira lalu membuka pintu rumahnya
" eh ternyata kamu Wati ayo duduk dulu! "
" terimakasih bu Ira! " sahut Wati saat mereka duduk di kursi depan rumah bu Ira
" gimana apa adik kamu mau Wati? "
" mau bu, ini saya sudah bawa surat lamaran pekerjaannya semuanya sudah lengkap dan sesuai dengan yang bu Ira katakan tadi! "
" oke besok pagi akan ibu bawa semoga saja adik kamu di terima Wati! "
" aamiin, terimakasih banyak bu Ira kalau begitu saya permisi pulang dulu ya bu, mau kembali ke rumah sakit soalnya, Assalamu'alaikum! "
" wa'alaikumsalam! " jawab bu Ira dan Wati pun segera menikah meninggalkan kediaman bu Ira dan segera pergi ke rumah sakit
keesokan harinya bu Ira pergi bekerja seperti biasa dan saat baru saja selesai membersihkan ruangan milik Abizar, bu Ira gak bertemu dengan Baizan yang baru saja sampai di kantor
" pak Baizan! " panggil bu Ira sopan
" iya bu Ira ada apa? "
" saya sudah dapat orang yang mau kerja pak dan ini surat lamaran pekerjaannya! " ucap bu Ira menyerahkan amplop coklat berisi surat lamaran pekerjaan milik Aluna
" ok bu Ira, terimakasih ya? sekarang bu Ira bisa lanjut kerja! " ucap Baizan lalu berjalan menuju ke ruangannya
sampai di dalam ruangannya Baizan langsung membuka amplop yang berisi surat lamaran pekerjaan itu dan saat melihat nama dan foto di pelamar mata Baizan langsunv membulat sempurna
" ini kan Aluna wanita yang selama ini Abizar cari! " ucap Baizan tersenyum senang
" Abizar harus tau ini dia pasti seneng banget! " uvap Baizan lagi lalu menghubungi adik sepupunya itu
" tut. "
" tut. "
" tut. "
" halo Abi kamu dimana? " tanya Baizan
" aku lagi di jalan menuju kantor kenapa kak? "
" kakak punya kabar baik buat kamu!
" kabar baik apa kak? " tanya Abizar penasaran
" makanya kamu buruan kesini kakak tunggu oke! " sambung Baizan lalu memutuskan sambungan telfonnya
15 menit kemudian Abizar sudah tiba di kantornya seperti biasa Abizar akan bersikap kaku, galak dan dingin saat berada di kantor
" selamat pagi pak. "
" pagi pak Abizar. "
Sapa para karyawan yang tidak sengaja berpapasan dengannya tapi Abizar hanya menjawabnya dengan anggukan kepala saja
sampai di lantai paling atas dari gedung ini Abizar langsung masuk ke dalam ruangan Baizan
" apa kabar baiknya kak! " ucap Abizar tiba tiba
" astaghfirullah, Abi kamu bikin kakak terkejut saja! " ucap Baizan kaget
" cepat katakan apa kabar baiknya? " tanya Abizar tidak sabaran
" kamu ini udah masuk ruangan orang sembarangan tidak pakai permisi, tidak pakai ketuk pintu dulu bikin orang kaget lagi sekarang mau buru buru! " omel Baizan
" ruangan ini bagian dari kantorku juga kalau kakak lupa! " sahut Abizar dingin
" hmm iya lah, terserah kamu saja Abi! " jawab Baizan akhirnya
" terus mana berita baiknya kak? " tanya Abizar lagi
" ini surat lamaran pekerjaan orang yang mau kerja jadi cleaning service disini! "
" jadi ini kabar baiknya, gak penting banget sih! " sahut Abizar yang akan membuang surat lamaran itu ke tempat sampah
" eh eh eh jangan di buang Abi, baca dulu isinya jangan main buang buang aja! " marah Baizan
" alah surat lamaran gak penting juga masih banyak kali yang mau kerja disini! "
" buka sekarang dan liat siapa nama pelamarnya! " titah Baizan
Dengan rasa malas Abizar membuka amplop coklat tersebut dan begitu foto dan nama pelamarnya kelihatan mata Abizar langsung membulat sempurna
" ini Alunakan? aku gak salah lihat kan kak? " ucap Abizar yang mengusap usap matanya beberapa kali untuk memastikan dia salah melihat atau tidak
" kamu gak salah lihat Abi ini memang Aluna, makanya kakak bilang ada kabar baik untuk kamu! "
" kak segera hubungi Aluna dan bilang dia di Terima kerja di sini dan minta dia bekerja khusus untuk ruanganku saja dan jangan suruh dia membersihkan ruangan lain! " titah Abizar beruntun sambil menarik garis bibirnya membentuk lengkungan sebuah senyuman yang menawan
" iya Abi kamu tenang aja nanti kakak yang urus semuanya! "
" tapi gak jadi kamu buang Abi surat lamarannya! " ucap Baizan mengejek Abizar
Bugh..
Abizar meninju pelan bahu Baizan
" sialan kamu kak! " sahut Abizar
" ini nomer ponselnya gak mau di save? "
" oh iya mana sini! " Abizar langsung merebut surat lamaran pekerjaan milik Aluna dari tangan Baizan dan mencatat nomer ponsel Aluna di ponsel miliknya
" tapi yang namanya Aluna cantik juga boleh dong kaka deketin juga! " canda Baizan
" jangan macam macam kamu kak mau kakak aku pecat! " sahut Abizar dingin sambil menatap Baizan dengan tatapan mata ingin membunuh
" weeess ampun bos ampun! " ucap Baizan mengangkat kedua tangannya
tanpa berkata apa apa lagi Abizar langsung meninggalkan ruangan Baizan dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya,.
" tidak sabar rasanya untuk segera bertemu kamu Aluna! " batin Abizar lalu masuk ke dalam ruangannya
sedangkan di dalam ruangannya Baizan langsung menghubungi Aluna
" tut. "
" tut. "
pada sering kedua Aluna sudah menjawab panggilan dari Baizan
" halo selamat siang apa benar ini dengan Aluna syabira? "
" iya benar saya Aluna syabira, saat ini saya bicara dengan siapa ya? " tanya Aluna sopan
" saya Baizan dari perusahaan Nugraha Grub saya mau menginfokan kalau anda di terima bekerja di perusahaan kami dan anda bisa langsung bekerja besok pagi! "
" alhamdulillah saya di terima, terimakasih banyak pak Baizan besok saya pasti akan datang! " sahut Aluna senang
" ya sudah kalau begitu sampai bertemu besok, selamat pagi! " sambung Baizan lagi lalu memutuskan sambungan telefonnya