Squall dari novel Hasrat Cinta Adrian (Balas Dendam Pria Patah Hati)
Diana namanya, seorang wanita yang menjadi selingkuhan Frans. Seorang anak angkat dari ayah bernama Toni dan Ibu bernama Halimah. Awalnya dia tinggal di kampung bersama Ayahnya yang seorang penjudi, mabuk-mabukan, dan terlilit banyak hutang.
Sengaja datang ke kota metropolitan untuk mengundi nasib, berharap kehidupannya akan semakin baik.
Namun naas, yang didapatnya bukanlah pekerjaan baik-baik seperti rencananya. Dia terpaksa menjadi seorang wanita penggoda pria berdompet tebal demi memenuhi tuntutan ayahnya yang terus-terusan meminta uang padanya.
Silih berganti masalah terus dia hadapi, hingga mendapati tragedi naas terjadi saat berhubungan intim dengan pemuda bernama Ansel, tanpa diduga, alat kontrasepsi yang dipakai Ansel masuk ke rahimnya. Dan pada akhirnya membuahkan bibit bayi. Dan pernikahan paksa pun terjadi.
Dan inilah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Azzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyuapi Makan
Hari demi hari terus Diana lalui dengan begitu banyak rintangan. Ternyata benar, hidup ini memang perjuangan. Sebegitu beratnya perjuangan nya untuk hidup sampai-sampai membuat nya khilaf dan ingin sekali memberontak pada garis takdir yang sudah ditetapkan.
Seakan-akan rintangan nya untuk menjadi orang baik silih berganti terus mengujinya. Hanya ingin berubah menjadi orang baik, kenapa sampai begini susahnya?
Disaat diri nya sudah memantapkan hati untuk bertaubat, disaat dirinya sudah berkomitmen untuk merubah diri. Kenapa lagi-lagi penghambat itu datang menghampiri.
Dan Ansel adalah penghambat utama nya, seakan-akan dia adalah penghancur rencananya. Seakan-akan dia lah yang mengubah takdir nya. Wanita yang sudah memutuskan merubah hidup nya menjadi lebih baik supaya takdir hidup nya menjadi orang baik, tapi Ansel datang mengubah takdir itu dengan memberi nya banyak ancaman hingga Diana kembali mengancam Tuhan nya untuk kembali pada kesesatan jika tak diberi jalan keluar dari masalah yang dihadapi saat ini.
Hari ini, Diana telah memutuskan untuk bersedia menikah dengan Ansel. Tentu saja bukan keinginan hati, tetapi karena keterpaksaan. Jika saja Ansel tak terus-terusan mengancam nya dengan video-video tak senonoh nya tersebar hingga ke hadapan ibu nya, Diana tak akan menyetujui nya.
Bahkan Diana tak perduli jika seluruh dunia menghina nya karena menjadi seorang wanita malam asalkan jangan sampai pada sang ibu. Karena jika sampai pada ibu Halimah di desa, maka sama saja Diana telah membunuh ibu nya.
Penyakit jantung ibu Halimah lah yang dikhawatirkan Diana, bahkan sudah dapat dipastikan jika berita itu sampai terdengar ke telinga ibu nya maka ibu Halimah akan mengalami serangan jantung kembali yang pastinya akan merenggut nyawa nya.
Dan Diana lebih memilih menikah dengan Ansel dan hidup seperti di neraka dibanding harus kehilangan orang tua untuk kedua kalinya.
Ansel nampak tertawa puas melihat Diana menyetujui perjanjian itu. Sepertinya laki-laki itu sudah menyusun banyak rencana untuk menyiksa Diana setelah menjadi istri nya, dan Diana mengetahui itu.
"Sudah kan? Bisa aku pergi sekarang?" Tanya Diana yang nampak jengah melihat senyum iblis Ansel. Laki-laki itu berlipat-lipat terlihat lebih arogan saat menampilkan senyum itu. Untung saja Diana sudah memutuskan untuk tidak takut pada siapa pun. Jadi, meski Ansel menunjukkan senyum iblis nya, tapi reaksi Diana masih biasa-biasa saja.
Bahkan meski fisik nya mendapat kekerasan, sepertinya Diana tak akan menangis. Hatinya terlalu membatu saat ini. Kemarin adalah terakhir kali nya dia menangis, dan mulai detik ini juga, apapun yang dialami Diana tak akan menangis meski sesulit apapun rintangan yang di alami nya.
"Siapa yang menyuruh mu pergi?"
Ansel tampak menggeram kesal saat tiba-tiba Diana berdiri dari kursinya sebelum laki-laki itu mempersilahkan nya pulang.
Tatapan nya tampak menghunus tajam seperti sebuah samurai yang ditancapkan pada rongga dada nya. Namun hal itu tak membuat Diana takut. Wanita itu tampak kembali ke teman duduk tanpa ada ketakutan sedikit pun.
"Kau belum boleh pulang sebelum menyelesaikan tugas mu!"
Diana mengerutkan kening tanda tak mengerti dengan ucapan Ansel. Tugas? Memang dua siapa nya, istri saja masih calon. Kenapa sudah diberi tugas?
Saat Diana akan membuka mulut, tiba-tiba pintu itu terbuka, menampilkan seorang office boy membawa sebuah nampan lengkap dengan piring berisi makanan beserta minuman nya.
"Selamat siang, Tuan. Ini makan siang Anda." Laki-laki itu berjalan sedikit membungkuk lalu membawa makanan itu ke meja di depan sofa setelah mendapat perintah Ansel.
Jangan tanyakan kenapa Ansel tidak marah pada office boy itu meski tak mengetuk pintu lebih dulu sebelum masuk. Karena jawaban nya Ansel yang menyuruh untuk langsung masuk tanpa mengetuk nya.
Setelah office boy itu menjalankan tugasnya dengan baik, dia segera berlalu dari ruangan yang mencekam itu.
Ansel berpindah ke sofa, begitu juga dengan Diana yang ikut pindah meski dengan ogah-ogahan. Tetapi akibat ancaman sialan itu dia harus menuruti semua keinginan Ansel.
"Ayo, suapi aku."
Diana tercengang di tempat nya. Dia begitu keheranan dengan perintah Ansel. Benar kah dia harus menyuapi bayi besar itu? Oh astaga ... otaknya mendadak lemot mendengar perintah itu.
Tapi dia juga tak mungkin membantah karena sudah pasti Ansel akan kembali mengancamnya. Meksi hatinya dongkol, Diana tetap menjalankan tugasnya.
Dia mengambil piring itu lalu mulai menyuapi Ansel. Suapan yang diberikan Diana itu kasar, tapi entah kenapa Ansel tidak protes sama sekali. Justru laki-laki itu lebih memilih menatap wajah cantik Diana dengan saksama dan penuh damba. Hal itu membuat Diana salah tingkah saat menyadari dia ditatap Ansel begitu intens.
Saat tadi Diana tak menyadari ditatap Ansel, mungkin dia masih bisa biasa-biasa saja. Tetapi setelah melihat Ansel terus menatap wajah nya benar-benar membuat nya salah tingkah. Bahkan beberapa kali makanan yang sudah si sendok itu kembali terjatuh ke piring, dan itu berhasil membuat isi piring terlihat sangat acak-acakan. Untung saja Ansel tak menyadari karena sedari tadi dia sibuk mengunyah dengan pelan sembari menatap Diana.
"Jangan tatap aku seperti itu." Diana membuka suara saat dia benar-benar sudah tidak kuat ditatap terus-terusan oleh Ansel. Yah, meski mengatakan itu saja membuat wajah Diana memanas dan semakin bersemu merah tetapi setidaknya dia lega karena telah mengalihkan perhatian Ansel ke arah lain.
Ansel yang baru menyadari kebodohannya karena bisa-bisa nya dia menghabiskan waktu dengan menikmati wajah cantik pelacur itu tampak menggeram tertahan. Bahkan tadi pikiran nya sudah berkelana jauh saat melihat bibir tipis itu yang seperti sedang menyuruh nya untuk maju mendekat dan menyentuh menggunakan bibir nya. Katanya bibir Diana sangat manis dan harus dicicipi. Makanya Ansel tak berhenti menatap wajah Diana tadi.
Tetapi setelah tersadar dari imajinasi kotor nya, dia mulai mengubah mimik wajah nya menjadi flat seperti biasa.
"Jangan kepedean! Aku menatap mu karena heran ada wanita jorok seperti mu." Cetus nya tak masuk akal. Ansel kembali berkata ketus dan semakin menunjukkan aura permusuhan pada Diana.
Sedangkan Diana mulai merutuki kebodohan nya. Seharusnya dia membiarkan begitu saja Ansel menatap nya, karena pastinya laki-laki itu akan mencari alasan mengapa dia membuang-buang waktu nya dengan menatap Diana. Tapi malah dengan bodoh nya Diana berkata percaya diri seperti itu.
"Lihat lah, ada ingus di hidung mu. Huekk ... kau itu jorok sekali. Aku jadi tak berselera makan." Katanya dengan mulut masih mengunyah makanan.
Bilang nya tidak nafsu, tapi makanan di piring sudah habis tinggal satu suapan. Huhh, Diana hanya bisa menghela nafas karena mulai saat ini dia pasti akan disibukan mengurus bayi besarnya itu yang penuh tingkah.
makasih thor 🙏
auTo ngakaaak
spideRmaN😂😂😂😂