Setelah empat tahun bekerja di luar negeri kini aku pulang ke kampung halaman ku, aku ingin menemui 2 orang yang sangat berarti dihidupku, setelah kepergian kedua orang tua ku.
Namun aku terlambat!, sahabat baik ku dan orang yang kucintai telah menjadi keluarga bahagia, rasanya sangat sakit, marah dan kecewa namun aku bisa apa..
mereka berdua terlihat sangat bahagia, aku tak ingin merusak kebahagiaan keluarga kecil mereka biarlah aku yang mengikhlaskan meski hatiku terasa sangat sakit..
ketika sedang menata hati, hadirlah seorang nenek baik yang membuatku merasakan kembali perasaan kasih sayang yang selama ini kurindukan, namun beliau memintaku untuk menjadi isteri dari cucu nya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
hari berikutnya.
Setelah mendengarkan omelan panjang dari malik semalaman, kini rima tengah bersantai diteras belakang, ia menemani nenek yang sedang menyirami bunga.
Huh..
"nenek benar kau tidak perlu bantuan ku.. " tanya rima yang keberapa kalinya.
"hanya menyiram tanaman saja itu mudah nak, sudahlah kau tenang dan duduk saja lagian kakimu kan masih sakit. "tolak nenek untuk sekian kalinya.
" Aku bosan nek.. "rengek rima.
Nenek yang telah selesai menyirami tanamanya berjalan menuju rima, lalu ia duduk di kursi disamping rima.
"Rima sebenarnya nenek juga tidak tega melihatmu yang dilarang melakukan apapun oleh malik, namun mau bagaimana lagi dia pasti akan mengoceh jika kamu ketahuan melanggar larangan nya. "
"padahal kaki rima udah nggak papa nek, setelah diperiksa dokter dan diurut ,kaki rima udah enakan meski masih agak nyeri dikit sih. "
"ya udah kamu mending istirahat aja sampe kaki mu bener-bener sembuh total. " ucap nenek.
"baiklah.. "sahut rima lesu.
Akhirnya rima menghabiskan waktu seharian nya dengan tidak melakukan apa-apa, ia hanya menemani nenek mengobrol dan bersantai didepan TV.
sore harinya.
Malik baru saja sampai rumah ia menanyakan keberadaan nenek dan isterinya pada kepala pelayan,dan kepala pelayan mengatakan jika nenek sedang beristirahat dikamar dan rima sedang menata makanan dimeja makan.
malik memutuskan untuk melihat rima sebelum ia beranjak ke kamar nya untuk mandi.
" Nona muda biar saya saja.. "ucap seorang pelayan dengan khawatir ketika rima kekeh ingin membantu nya memebawa piring ke meja.
" Udah lah biar aku bantu.... aku bosan tau seharian nggak dibolehin ngerjain apa pun! "
malik tengah berdiri memperhatikan isterinya sambil melipat kedua tangannya di dada, rima tak menyadari keberadaan malik karena ia membelakangi malik ,sedangkan pelayan yang melihat keberadaan tuan mudanya sontak terkejut,ia meninggalkan nona mudanya sendirian dengan tak bersuara karena mendapat kan isyarat perintah dari malik untuk tidak berisik.
perlahan malik mendekati rima dari belakang, lalu ia melingkarkan kedua tangan nya pada perut rima yang sontak membuat rima hampir berteriak, namun ia urungkan saat mendengar suara sang suami yang berbisik ditelinga nya.
"Ini aku isteriku... " bisik malik.
Rima meletakan piring yang ada ditangannya ke meje, lalu ia membalikan tubunya berhadapan dengan malik.
Buk.. rima memukul pundak malik sekali.
"kamu bikin aku kaget tau!!!! "
Malik hanya tersenyum kecil dengan mengacak rambut rima ,lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah rima yang membuat rima mematung karena jarah wajah mereka sangat dekat bahkan deru nafas dan wangi parfum malik tercium jelas oleh hidungnya.
Mata mereka adu pandang, mereka menikmati indahnya ciptaan Tuhan pada rupa kekasih halal yang tengah berada di hadapan mereka sendiri.
ekhem.
deheman seseorang membuat sepasang suami isteri yang semula tengah mengagumi diri pasangan masing-masing menjadi salah tingkah.
"Romantisnya cucu nenek sekarang udah mulai tatap-tatapan, otttooo lutu nyaaaaa!! " ledek nenek yang berjalan ke arah meja makan lalu menarik kursi untuk duduk.
"aku kekamar dulu.. " ucap malik dingin lalu berjalan menuju kamarnya.
"nak rima susul lah suamimu, uruslah keperluanya sebentar.. tapi kalo kamu mau ngurus urusan suamimu yang lama juga nenek nggak papa kok. " tutur nenek dengan sedikit menggoda rima.
"nenek apaan sih.. " ucap rima agak malu karena tadi wajahnya dan malik sangat dekat udah gitu ke gep nenek lagi, dan sekarang nenek meledek nya.