Orang Ketiga

"Jalan pak.." ucapnya yang kini telah masuk di dalam mobil.

"Pak.. saya mintak tolong jika ayah bertanya tentang wanita yang ku temui tadi katakan jika perempuan itu sudah di bunuh katakan jika bapak sendiri yang melihatnya dan membantu saya untuk melenyapkannya. !" Ucap Ardi yang kini duduk bersama sang sopir

"Iya tuan.. saya akan menuruti apa pun yang di katakan tuan, karna saya pun tak akan tega melenyapkan orang yang tak bersalah" jawabnya dengan jujur melihat Ardi yang terlihat tersenyum

"Terimakasih pak..semoga bapak dan keuarga bapak selalu sehat .." Ucap ardi

"Jalan pak.. Lurus saja" ucap Ardi

"Tapi tuan,kenapa perempuan tadi tidak kita suruh akting saja, aku yakin tuan besar tidak akan percaya jika tidak ada bukti nyata.."Usul sang sopir dengan menatap Ardi

sedangkan ardi nampak berfikir dengan apa yang di katakan oleh sopirnya. keningnya nampak mengerut saat menatap perempuan yang saat ini sedang mengelus perutnya dengan pelan

"Di dalam tas sudah ada stok darah pak agar bisa mengelambui pak tua itu..!" Ucap Ardi dengan jujur

"Hemm.. Usul saya suruh aja wanita itu buat pura-pura tuan setelah itu kita kasih video sama tuan besar.." jawab Sang sopir

"Oke boleh juga pak.. untuk jaga-jaga ya.." ucap Ardi dengan senyuman di wajahnya

"Tapi pak,dengan cara seperti apa nanti..?" tanya sang sopir

"Temui lah dia tuan bawa di dalam mobil nanti kita bisa bicarakan semuanya di sini.." Sambungnya sang sopir dengan serius, sedangkan Ardi yang mendengarkan ucapan sang sopir kini mengulurkan tangannya membuka pintu mobil dan berjalan menuju sang wanita yang kini terlihat duduk menunggu kendaraan, Ardi ingin membicarakan semuanya mendekat dan lama mereka berbicara hingga sang wanita pun mengangguk tanda setuju

"Baiklah.. Bagaimana pun keselamatan kami lebih utama,apa pun yang harus saya lakukan akan aku lakukan selagi itu bisa menjamin kehidupan kami.

"Hem.. Mari.." Ucap Ardi dengan membantu membawakan tas yang di bawa oleh wanita yang sedang hamil.

"Masuklah.. Kita akan berpura-pura dan ingat jangan pernah macam-macam anggap saja kamu seperti pasrah dan percaya kami, agar si tua itu percaya pada kami.." Ucap Ardi yang kini memberikan pengertian terhadap Sang wanita

"Baiklah..." jawab sang wanita yang kini menganggukkan kepalanya setuju

"Sambil berjalan jelaskan saja tuan maksud kita dan cara kita tadi.." Ucap sang sopir dengan menghidupkan mesin mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang

Sedangkan Ardi yang mendengarkan ucapan saran sang sopir pun menganggukkan kepalanya dan berbicara bagaimana dan seperti apa yang harus di lakukan oleh sang wanita. Sedangkan wanita yang saat ini hamil besar menganggukkan kepalanya dan mengerti dengan apa yang di bayangkan oleh Ardi

"Baik.. jika itu yang harus di lakukan,sungguh kalian telah membantu aku dan juga kandungan ku. Semoga Allah membalas semua jasa baik kalian.." Ucap sang wanita dengan tangan yang mengelus perutnya di balik pakaiannya.

"Dan saya harap setelah drama ini, kamu harus meninggalkan kota ini. Pergilah sejauh mungkin agar pak tua itu tak menemukan kan kamu dan juga bayi kamu.." Ucap Ardi dengan memberikan saran

"Setelah ini akan saya tanggung semua biaya kehidupan kalian. Satu bulan sekali uang akan masuk di rekening kamu agar bisa membantu kehidupan kalian nanti.." Sambungnya dengan memperhatikan wajah sang wanita yang terlihat lebih muda darinya.

"Terimakasih.." jawab sang wanita dengan menoleh ke arah ardi

Sedangkan Ardi menganggukkan kepalanya dan kembali fokus pada ponsel yang ada di tangannya