Eveline, wanita cantik 24 tahun dan masih single yang bekerja di sebuah perusahaan terkenal tiba-tiba ia dinyatakan hamil 2 Minggu oleh dokter.
"Selamat, Anda sekarang tengah mengandung dan usia kehamilan Anda sudah 2 Minggu" ucap Dokter yang membuat Eveline sangat terkejut.
"Apa dokter saya hamil?" jawab Eveline dengan mata yang membola.
"Iya Nyonya, Anda harus menjaga kandungan Anda baik-baik" saran dokter
Eveline tidak percaya dirinya bisa hamil setelah kejadian Malam yang tak disengaja itu. Tragedi saat dirinya tengah mabuk berat karena ditinggal sang kekasih menikah, ternyata membawa dirinya terjebak dalam situasi ini, mengandung anak laki-laki yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Jaka, Office Boy dengan penampilan lugu dan polos, Jaka yang khas dengan logat jawanya, juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Eveline, nyatanya adalah ayah dari bayi yang dikandung oleh Eveline.
Lantas bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan siapakah Jaka sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpeleset
"Tapi bagaimana bisa Eve menyetujui permintaan Tuan muda, apa Eve sudah mengetahui identitas Anda?" Boy mengerutkan dahinya.
"Dia masih menganggapku Jaka, tapi sebelum aku menikahinya aku akan mengatakan kepadanya bahwa aku adalah William Anthony, cuma ada satu yang mengganjal pikiranku, apa Eve akan menerima diriku sebagai William Anthony?"
"Tuan muda harus segera mengatakannya, katakan saja yang sebenarnya, jika Anda adalah William Anthony"
Willy mulai berfikir untuk mengungkapkan jati dirinya, tapi saat ini dirinya masih dalam misi penyamaran, yang Ia takutkan jika Ia menikah dengan Eve, maka pasti Eve akan menjadi sasaran musuh-musuhnya, karena cepat atau lambat Pernikahan William Anthony pasti akan tercium.
*
*
*
*
Sementara itu di sebuah rumah mewah, terlihat Rafael sedang kesal, seorang wanita cantik tengah menghampirinya yang tak lain adalah saudara perempuannya.
"Kamu kenapa? Muka kusut seperti itu! Kamu berantem sama Istrimu" Netta sang sekretaris Wira adalah kakak kandung dari Rafael.
"Aku sedang kesal dengan office boy di kantormu itu!" balas Rafael sambil mengeratkan giginya.
"Office boy yang mana?" Netta mengerutkan dahinya.
"Si Jaka! Orang kampung itu" Rafael begitu emosi saat menyebut nama Jaka.
"Memangnya apa yang dia lakukan padamu?"
"Dia akan segera menikah dengan Eve, dan aku tidak terima itu"
Sontak apa yang dikatakan oleh Rafael membuka Netta tertawa, bagaimana bisa adiknya cemburu kepada office boy kampung itu.
"Terus kamu cemburu untuk apa? Toh kamu sudah nikah kan sama Ellen, kamu lupa apa yang sudah kamu lakukan pada Ellen?" ucap Netta
"Aku nggak cinta sama Ellen, Aku hanya mencintai Eve, dan aku tidak mau Eve menikah dengan siapapun, kecuali diriku"
"Kamu jangan egois! Kamu sendiri sudah membuat Eve kecewa, ya terima saja jika Eve menikah dengan orang lain, lagipula aku tidak akan pernah suka jika kamu menikah dengan Eve" ucapan Netta tiba-tiba membuat Rafael terkejut.
"Kenapa kakak begitu membenci Eve?"
"Aku merasa Eve adalah sebuah ancaman untukku, dia selalu menggagalkan rencanaku untuk mengelabuhi perusahaan, entahlah aku rasa Eve sengaja melakukan itu, kakak berusaha untuk membuat Eve pergi dari perusahaan itu, namun selalu gagal" ungkap wanita yang sedang menjalin hubungan gelap dengan Wira.
Netta berusaha untuk menjatuhkan perusahaan Willy dengan cara mendekati Wira, karena Wira adalah orang kepercayaan Willy dan juga merupakan anggota keluarganya, namun Eve selalu bisa mengetahui rencana Netta, seolah Eve ingin selalu melindungi perusahaan itu.
"Sudahlah kak, untuk apa lagi kamu melanjutkan dendam itu, lupakan lah kak, dan biarkan aku menikah dengan Eve" pinta sang adik.
"Tidak semudah itu aku melepaskan Willy begitu saja, sebelum ia membayar perbuatan ayahnya, aku akan terus membayanginya, dan aku akan membuat Willy menderita seperti apa yang aku rasakan" Netta seolah sudah begitu benci kepada Willy, entah apa yang dilakukan Jeffry Anthony kepadanya, sehingga membuat wanita cantik itu sangat dendam kepada keluarga besar D'angelo, terutama kepada Jeffry Anthony.
"Tapi Eve tidak ada hubungannya dengan William Anthony kak!" bantah Rafael
"Aku yakin pasti ada, aku merasa Eve adalah orang suruhan Willy, yang sengaja Willy kirim untuk menjaga perusahaannya, karena setiap kali aku berusaha mencuri data perusahaan, Eve selalu berhasil mengembalikannya" ungkap Netta.
Netta menatap wajah adiknya, Ia melihat betapa sang adik sangat mencintai wanita yang ia benci itu.
"Dengarkan kakak Raf! Kakak tidak mau kamu lemah gara-gara perempuan itu, kakak bersyukur kamu tidak jadi menikah dengan perempuan itu, karena kakak yakin perempuan itu ada hubungannya dengan Willy"
"Itu tidak mungkin kak! Aku tidak percaya, pokoknya aku harus menggagalkan rencana pernikahan mereka, Eve tidak boleh menikah dengan Jaka" Rafael segera pergi meninggalkan rumah itu, dan beranjak naik ke mobilnya, terlihat Rafael tengah menghubungi seseorang lewat ponsel nya.
"Aku ada tugas untuk kalian"
"Tugas apa bos!"
"Aku mau kalian melenyapkan seseorang"
"Siap bos, siapa yang akan menjadi target kami!"
"Nanti aku beri fotonya"
Kemudian Rafael menutup ponselnya dan segera pergi ke suatu tempat dimana ia akan memberi tugas kepada beberapa anak buahnya.
Dan setelah beberapa menit Rafael telah tiba di sebuah rumah kecil dimana ada beberapa orang suruhannya tinggal.
"Kalian semua, aku ada tugas"
Kemudian Rafael memberikan foto Jaka kepada beberapa anak buahnya.
"Aku ingin kalian melenyapkan pria ini, jangan sampai gagal, aku akan membayar kalian seratus juta, jika kalian berhasil melakukannya" seru Rafael menawarkan bayaran mahal untuk melenyapkan Office Boy yang bernama Jaka.
"Bos jangan khawatir! Kami akan segera melaksanakannya"
Rafael tersenyum puas, setelah ia berhasil melenyapkan Jaka, maka dengan leluasa ia akan menikahi Eve dan menceraikan Ellen, dengan begitu Rafael akan hidup bahagia bersama orang yang dicintainya.
"Tamatlah riwayatmu Jaka, itu akibatnya jika kamu berani-beraninya mendekati Eve, Eve milikku, dan aku orang pertama yang akan memilikinya" gumam Rafael dengan pandangan yang sinis.
*
*
*
*
Keesokan harinya seperti biasa, kali ini Eve berangkat ke kantor pagi sekali, Ia harus memeriksa kembali laporan keuangan yang keluar masuk perusahaan, dirinya harus secara akurat memeriksa dan menyusun laporan keuangan, sejenak Eve mengerutkan keningnya.
"Apa ini? Kenapa pak Wira sering sekali menggunakan uang perusahaan untuk membeli hal-hal yang tidak penting, bukan hanya sekali, sudah sering sekali pak Wira melakukan itu, tapi untuk apa? Aku rasa bukan pak Willy yang menyuruhnya, seperti ada sesuatu yang pak Wira sembunyikan" ucapnya lirih sembari memeriksa laporan keuangan perusahaan.
Tiba-tiba saja Jaka datang dari belakang sedang membawa sapu dan pel.
"Permisi Mbak Eve, Jaka mau mengepel lantainya" ucap pria sederhana itu sambil membawa pel.
"Oh iya, silahkan" jawabnya yang sambil menatap layar komputernya.
"Mbak Eve tumben jam segini udah nyampe? Ini masih pagi banget loh mbak" seru Jaka sembari mengepel lantai itu.
"Hmm...iya ada tugas dikit" jawabnya
"Serius banget mbak e" Jaka melirik Eve yang tampak serius dengan komputernya.
"Sebenarnya apa yang sedang Eve periksa? Dia terlihat serius sekali" gumam Jaka.
Tiba-tiba saja Eve ingin ke kamar mandi, Ia beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan, namun karena lantai yang masih licin, membuat Eve terpeleset dan tentu saja itu membuat Jaka reflek menangkap tubuh Eve.
"Aaaaaaaaa...."
"Hati-hati!" Jaka dengan cepat menangkap tubuh Eve, sehingga keduanya kembali terhempas pada sofa yang terletak di sudut ruangan, sofa yang pernah mereka gunakan untuk bercinta pada malam itu.
Tatapan keduanya saling bertemu, entahlah apa yang terjadi pada keduanya, seolah-olah ada magnet yang saling menarik keduanya untuk saling menyentuh satu sama lain.
"Mbak Eve cantik sekali" ucap Jaka saat Eve berada di atas tubuhnya sembari mengusap lembut wajah Eve.
"Jaka...!"
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
