PENGAWAL KESAYANGAN RAJA.

Begitu juga putra pertama Jendral Murong Han atau kakak kandung putri Lea, Dia sudah sejak dua hari yang lalu sudah datang dari perbatasan karena ingin menghadiri perayaan ulang tahun sang Ayah. Namun dia tak datang dan tak ingn mengunjungi sang adik di kediamannya ., karena dia tidak pernah memperdulikan kehidupan putri Lea Min Han adik kandungannya sendiri.

Sejak sang adik di tuduh membunuh sang ibu, dia sangat membenci dan tidak perduli keadaannya lagi.

Alea tahu itu, karena itulah putri Lea Min Han dulu, selalu mencari perhatian kakak dan sang Ayah, namun sebesar apapun usaha putri Lea, mereka nggak pernah perduli. mereka tak ingin melihat wajah putri Lea lagi.

Saat ini Alea sudah selesai berdandan. Dia memakai baju merah , rambut di sanggul sebagian dan sebagian di urai dengan pita warna merah juga. Tak lupa dia memakai cadar warna senada.

Sebelum berangkat Alea menyuruh agar Mimi mengemasi barang yang berharga dan di butuhkan , lalu dia memasukkan kedalam ruang dimensinya.

"Kenapa kita melakukan ini Lea'er..?" tanya Mimi.

"Karena hari ini kita akan pergi dari sini kak..." jawab Alea.

"Benarkah....?" tanya Mimi lagi dengan wajah gembira.

"Iya...kita akan mengungkapkan semuanya hari ini, sebagai hadiah ulangtahun Ayah...mungkin kita nggak akan kembali dan melihat rumah ini lagi kak..." jawab Alea dengan senyuman terluka. jika melihat tempat ini dia mengingat kesedihan putri Lea akan nasipnya . gadis yang terbuang hingga akhir hayatnya .

"Okey...kita pergi hari ini...." seru Mimi gembira.

"Hey kak...kau mulai pandai memakai bahasaku ya....?" kata Alea sambil tertawa.

"Benar Lea'er...karena kakak sering mendengar bahasamu saat ngomong dengan ketiga sahabatmu itu...." jawab Mimi sambil ikut tertawa. Setelah itu mereka segera berkemas .

Sedang di aula , para tamu sudah mulai berdatangan ,ada para mentri ,tamu dari kerajaan lain dan juga para bangsawan, mereka sudah duduk dengan tenang di tempat mereka masing - masing. Dan ternyata para raja dari empat kerajaan mengirimkan utusannya.

Ada pangeran ketiga kerajaan Li yaitu pangeran Li Whusiang.dengan adik perempuannya yaitu Li Yunwa. Mereka sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Sedang dari kerajaan We yaitu putra mahkota We Muheyun dan putri mahkota Qhuilan . juga sudah datang.

Sedangkan utusan dari kerajaan Shi di wakili oleh Pangeran kedua yaitu Pangeran Shi Yu Peng dan pengawalnya

Kini hanya tinggal Raja Long dan keluarga yang belum datang. Sedang Jendral Murong Han dan Selir Rolia , Selir Liana Shi juga putra - putri Jendral sudah ada di aula. Mereka ikut menyambut kedatangan para tamu dengan wajah ceriah .

"Hey...kenapa kita nggak lihat si putri sampah ya..." kata salah satu tamu perempuan pada sang teman.

"Iya...mungkin mereka tidak mengundangnya untuk datang di acara ini..." jawab sang teman.

"Ck...kasihan juga ya.... walau srperti itu dia juga keluarga...." jawab yang lain.

"Mungkin mereka takut malu...bukankah baru saja dia di batalkan pertunangannya dengan putra Mahkota..." jawab yang lain lagi. dan banyak lagi komentar dari mereka. Ketika para tamu berbincang satu sama lainya. Terlihat seorang gadis masuk bersama pelayanya. Gadis itu memakai baju warna merah dan bercadar. Saat dia memasuki ruangan terlihat gadis itu menyita perhatian para tamu. Saat dia melangkah terlihat keanggunan menyertai langkahnya . para tamu terkejut, mereka bertanya satu sama lainnya.

"Hey...siapa gadis itu...anggun banget..." terdengar pertanyaan di antara mereka.

"Apakah dia si putri sampah..."

"Mana mungkin....gadis itu terlihat canyik sekali walau memakai cadar..."

Siapa gadis itu, Apakah dia putri Jendral Murong Han yang terkenal jelek dan sampah itu. Nggak mungkin kan... Gadis yang terkenal sampah masyarakat mana mungkin gadis yang ada di depan mereka, begitulah pertanyaan dalam hati para tamu. Bukan hanya para tamu , Jendral Murong Hen sendiri kaget dengan kedatangan putrinya yang terlihat sangat anggun itu. Begitu juga sang kakak Chen Lian Han, dia terkejut dengan penampilan sang adik yang tak pernah dia anggap. walaupun wajah sang adik tertutup cadar , tapi mereka bisa melihat kalau di balik cadar ada wajah cantik tersembunyi di sana. Gadis itu berjalan menuju tempat Jendral Murong Han tanpa menghiraukan keberadaan orang lain.

"Salam sejahtera untuk Jendral Murong Han yang hebat , Hamba ucapkan selamat ulang tahun Jendral semoga panjang umur dan sehat selalu...." kata Alea dengan ucapan yang formal dan menunduk sedikit memberi hormat .

"Kau putri Lea Min Han...?" tanya sang Ayah.

"Hamba jendral...." jawab Alea dengan nada formal. Ada perasaan sakit di hati Jendral Murong Han saat melihat sang putri bersikap formal seperti orang lain.

"Duduklah..." ucap Jendral Murong Han.

"Trimakasih Jendral...." jawab Alea lalu berjalan kearah kursi yang terletak agak jauh dari keluarga Jendral. bisik- bisik pun terdengar kembali di antara tamu ketika melihat tempat duduk putri Lea.

Alea tahu siapa yang mengatur tempat duduknya. Sedang Mimi dengan setia bersama dengannya. Sedang di tempat duduknya Selir Rolia dan kedua anaknya mengepalkan tangannya.

"Dasar ja***g.. Nikmatilah kehidupanmu di sini selagi kau bisa, dan lihatlah sebentar lagi kemalanganmu akan datang...." ucap Selir Rolia dalam hati.

"Dasar pe***r murahan, kau akan menerima pembalasanku hari ini..." sorak putri Meilan dalam hati.

Mereka menatap sinis pada Alea.

Sedang Alea menatap mereka dengan sorot mata yang amat tajam.

Tak lama di luar ruang aula terdengar suara nyaring seorang kasim yang memberitahukan kalau Raja Kerajaan Long dan keluarga sudah datang.

"Raja Roeyun Long beserta Permaisuri Suyilan dan putra Mahkota Fang Sing Long, juga pangeran dan Putri telah tiba.." teriak Kasim dengan lantang.

"Ck..berisik sekali...." gumam Alea kesal .

Semua orang berdiri menyambut keluarga kerajaan Long. Alea pun terpaksa berdiri juga.

mereka serentak menyambut kedatangan Raja Roeyun dan permaisuri serta putra - putrinya yang sudah memasuki aula.

"Salam sejahtera dan panjang umur untuk raja dan ratu kerajaan Long.."

Ucap mereka serempak. Terlihat seorang pria gagah memakai baju kebesaran seorang raja, dan di sebelahnya seorang wanita cantik dan anggun, masuk kedalam aula tak lama masuk pula seorang pria tampan dan dingin berjalan di belakang raja dan permaisuri .lalu di lanjutkan oleh dua pria tampan dan seorang wanita muda nan cantik berjalan di belakang pria dingin itu. Mereka berjalan menuju tempat duduk yang sudah di sediakan buat mereka

"Oo apakah pria dingin itu yang telah membatalkan perjodohannya denganku.

Lumayan juga sich tampangnya, cuma dia dingin dan angkuh. Berani sekali dia menolakku, emang cuma dia lelaki tampan di dunia ini...He he he..kau akan menyesali keputusanmu sobat...teriak Alea dalam hati. senyum tipis terukir di wajahnya yang cantik

"Lea'er...apa kau menyukai pria yang telah menolakmu....?" tanya Lauyan usil.

"He he he...mana mungkin ge...emang hanya dia lelaki di dunia ini...lagian wajahnya cekepan gege gue...?" jawab Alea geli.

"Bagus Lea'er kami mendukungmu..." seru White.

"Trimakasih atas sambutan kalian, sekarang kalian semua duduklah kembali .." ucap Raja Roayun Long sambil berdiri menghadapi mereka semua dan mengibaskan tangannya lalu duduk dengan anggun di kursi yang sudah di sediakan untuk dirinya.

Merekapun segera duduk kembali setelah melihat Raja dan permaisuri serta keluarga kerajaan duduk .

Karena sang Raja sudah datang maka acarapun segera di mulai dengan di awali sambutan dari Jendral Murong Han sebagai tuan rumah sekaligus pemilik acara yaitu ulang tahunnya.

Beliau mengucapkan terimakasih atas kedatangan tamu pada acara ulang tahunnya. Setelah sambutan dari Jendral , Raja pun memberikan ucapan selamat mewakili para tamu. Untunglah acara berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya sampailah pada acara

Santai. Saat itulah terlihat putri Meilan berjalan mendatangi Jendral Murong Han yang sedang berbincang dengan sang Raja.

"Ayah...selamat ulang tahun , semoga ayah panjang umur, dan ini aku memberikan hadiah untuk ayah..." kata Meilan dengan bangga.

"Waaah putrimu memang gadis yang baik dan cantik Jendral ...." ucap Raja Roayun sambil tersenyum memuji Meilan.

Sedang yang di puji merasa sangat bangga dan bahagia. Dia menatap Putra Mahkota mengharapkan mendapat pujian atau tatapan kagum dari pria dingin itu. Namun yang dia harapkan tak terjadi. Dia melihat putra Mahkota tetap acuh dan dingin.

"Boleh aku buka hadiah darimu putriku.....?" tanya Jendral Murong Han lembut.

"Silahkan Ayah...." jawab Meilan malu -malu. Ia melirik pada putra mahkota yang terlihat dingin.

Ternyata Meilan memberi Jendral sebuah baju hangat yang dia katakan buatannya sendiri. Lalu putri May juga memberikan hadiahnya.akhirnya semua orang bergilir satu persatu memberikan hadiah ulang tahun pada Jendral Murong Han . tak terjecuali Raja dan putra mahkota. Hingga hanya tinggal Alea yang belum memberikan hadiah nya.

Tiba- tiba Meilan kembali berjalan kedepan .mendekati sang Ayah.

"Ayah...aku dengar adik Lea'er sudah menyiapkan hadiah khusus buatmu...?" ucapnya lantang. Semua orang terkejut mendengar perkataan putri Meilan.

"Jadi benar dia putri Lea Min Han... dan apa benar putri sampah itu akan memberikan hadia pada jendral...? Sedang semua orang tahu kalau putri Alea selalu membuat malu Jendral Murong Han ...'batin semua orang.

Sedang Alea hanya tersenyum di balik cadarnya, karena dia tahu kalau putri Meilan hanya ingin mempermalukan dirinya di depan orang banyak .

"Benarkah....?apa benar itu Lea'er...?" tanya Jendral pada Alea dengan wajah kaku. Dia takut Alea akan membuat dirinya malu. Dan merusak acara hari ulang tahunnya.

Semua orang menatap kearah tempat putri Lea berada. Mereka menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Hanya Raja dan Putra Mahkota yang bingung di mana putri Lea berada . karena mereka tadi datang terakhir sendiri.

Akhirnya putri Lea berdiri dan berjalan dengan anggun kearah Jendral Murong Han. Dia berjalan sambil membawa sebuah kotak yang agak panjang. Putra Mahkota terbelalak menatap kearah putri Lea yang sedang berjalan mendatangi Jendral Murong Han.

"Maaf Jendral...hamba hanya bisa memberikan barang yang tak begitu berharga di mata anda... Maaf jika nanti tak berkenan di hati anda..." jawab Alea formal. Raja dan Putra mahkota terkejut saat menatap Alea.

"Benarkah ini putri Lea yang bodoh dan jelek itu.." seru putra mahkota dan Raja dalam hati. Alea berjalan lebih dekat kearah Jendral Murong Han. Dia segera memberikan sebuah kotak yang agak panjang yang dia pegang pada sang Jendral , setelah itu dia kembali ketempat duduknya.

"Boleh aku buka hadiah darimu....? " Tanya Jendral sambil menatap kearah tubuh Alea yang sedang berjalan . Alea berhenti dan membalikkan badannya menatap Jendral murong Han dingin dan berucap

"Silahkan tuan...." jawab Alea datar yang membuat semua orang merasakan kepahitan di dalam suaranya.

Semua orang tahu kenapa putri Alea bersikap demikian. dia anak yang nggak di anggap oleh Jendral , anak yang di sia- siakan keberadaannya. berita itu bukan lagi rahasia untuk kerajaan Long.

gadis yang membuat malu Jendral Murong Han dan keluarganya. gadis yang terkenal tidak memiliki keahlian apapun hingga terkenal gadis sampah.

cukup dulu ya...jangan lupa like, vote dan komen selaku Author tunggu.

Bersambung.

Wajah Putri Lea Min Han saatvdatang keacara Jendral Murong Han.