Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkar
Pagi ini saat Silla dan Arif sampai di sekolah mereka sudah disuguhkan dengan berita baru di papan mading.
Di papan mading itu terpampang jelas fotonya Silla di cafe dengan tiga orang laki laki, itu adalah foto yang diambil Sheren kemarin saat Silla pergi dengan Andika dan tanpa sengaja bertemu dengan Hendri dan Fendy.
Melihat foto beserta judulnya Silla cuma tersenyum saja,tapi melihat judul diatas fotonya kali ini Silla tidak akan tinggal diam.Dia akan mulai membuat perhitungan dengan Sheren.
"Gila,,,makin dibiarin makin bikin ulah aja tu Sheren". Arif merasa geram dengan ulah Sheren.
"Lihat saja setelah ini habis dia di tanganku".ucap Silla sambil tersenyum tapi senyum itu terlihat mengerikan dimata Arif.
Baru kali ini Arif melihat sisi lain dari diri Silla.Selama ini yang dia lihat Silla sangat lembut dan tidak pernah berkata kasar.Paling cuma membentak ☺️.
"Mau kamu apain dia??".
"Tunggu saja tanggal mainnya".
Silla malah berlalu pergi meninggalkan Arif dengan sejuta tanya.Tau bagaimana sifat Silla membuat Arif tidak bertanya lagi.Akhirnya dia memutuskan untuk ke kelasnya sendiri dan memilih menunggu saja tindakan Silla.
Sheren yang melihat dari jarak jauh beranggapan bila Silla tengah marah dengan foto itu.Dia tersenyum bahagia merasa sudah menjatuhkan Silla.Tanpa dia sadari bahaya ada di depan mata.
Sampai dikelas Silla sudah disambut oleh teman sekelasnya.Mereka geram saja kenapa Silla masih bisa tenang sedangkan dilingkungan sekolah sedang beredar gosip tidak enak tentang dia.
Kalau teman satu kelas Silla sih tidak pernah percaya dengan gosip itu.Mereka tau Silla seperti apa.
"La,,,aku nggak mau tau pokoknya kamu harus cari tahu dan kasih pelajaran orang yang sudah sebarkan gosip murahan itu".Diki si ketua kelas mendatangi Silla yang baru saja duduk di bangkunya.
"Iya,,, betul ,,kamu ya bener bener deh,, masih bisa tenang disaat seperti ini". Niken ikut bersuara.
"Tenang saja aku nggak mungkin diam saja kok,, tunggu saja tanggal mainnya ".Jawab Silla.
"Emang kamu sudah tau siapa pelakunya??".
"Sudah,,dari awal aku sudah tau,aku cuma mau lihat saja seberapa jauh dia membuat ulah".
"Ya sudah kalau begitu,,kita berharap masalah ini cepat selesai dan nama kamu kembali bersih lagi,,kita semua percaya kalau kamu tidak seperti yang dituduhkan ".Rendy ikut memberi dukungan kepada Silla.
"Terimakasih teman teman,,aku tidak peduli gosip diluar sana seperti apa asal kalian percaya padaku itu sudah cukup buat ku".Silla berkata dengan mata berkaca-kaca,dia sangat terharu dengan teman temannya.
"Sudah jangan mewek yang penting sekarang bersihkan namamu lagi,, belajar sekolah dan semangaaatt".Diki merubah suasana sedih menjadi ceria lagi.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi membuat mereka membubarkan diri duduk di bangku masing-masing.
Saat pulang sekolah melihat Sheren didekat toilet Silla menelpon Andika.Silla sengaja mengecilkan suaranya dan agak sembunyi sembunyi,seakan dia takut ketahuan orang lain.
"Hallo mas,,,bisa jemput nggak??".
"...."
"Ok,aku tunggu di pintu gerbang yang samping saja ya,, jangan yang depan".
Setelah berbicara di telepon Silla memasukkan handphonenya dan pura pura menoleh kiri kanan seolah memastikan tidak ada orang yang mendengar.
Padahal dengan jelas Silla tahu kalau Sheren tengah menguping.Mengetahui Silla pergi menuju gerbang samping Sheren bergegas mencari Arif.Dia bermaksud membongkar perselingkuhan Silla didepan Arif supaya Arif memutuskan hubungannya dengan Silla.
Melihat Sheren yang pergi ke arah kelasnya Silla hanya tersenyum.Ikan sudah memakan umpan tinggal menarik pancingnya.
Sambil berjalan menuju kelasnya Sheren tengah berfikir alasan apa yang dia pakai untuk mengajak Arif ke gerbang samping sekolah.
Tidak mungkin dia langsung berkata kalau tadi dia mendengar Silla janji ketemu pria lain di gerbang samping sekolah.
"Hei Sher,,, kebetulan ada kamu.Aku bisa nebeng nggak??". Arif mengejutkan Sheren yang sedang mencarinya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba.Susah panyah mencari alasan ternyata Arif malah meminta tolong pulang bareng.
"Tentu saja bisa".jawab Sheren dengan penuh senyum bahagia.
"Tapi lewat gerbang samping sekolah ya,,, motor ku ada disana".
"Ok,,,tak masalah".jawab Arif sambil berjalan dengan Sheren menuju gerbang samping sekolah.
Kebetulan suasana di gerbang samping sekolah sedang sangat ramai.Selain pada pulang sekolah dan kebetulan gerbang samping sekolah digunakan untuk keluar masuk siswa yang memakai motor.Tapi ada juga yang masih nongkrong di samping gerbang.
Saat Sheren dan Arif sampai di gerbang samping sekolah kebetulan pas Andika juga datang di sana.
Arif dan Silla pura pura tidak saling melihat.Sheren mengajak Arif lebih mendekat dimana Silla berada.Saat tepat di belakang Silla.
"Silla,,,,". Sheren memanggil Silla dan berpura-pura terkejut.
Mendengar namanya dipanggil Silla langsung menoleh.Andika juga ikut mengalihkan pandangannya ke Sheren.
"Arif,,,". Silla pura pura terkejut.
"Lihatlah Rif,,Silla sudah ketahuan selingkuh,tadi bilangnya padamu rapat OSIS tapi ternyata dia janjian dengan cowok lain". Sheren berkata dengan sinis.
"Kemarin juga aku lihat dia jalan dengan cowok ini dan bertemu dengan dua cowok lagi".Belum juga ada yang bersuara Sheren sudah angkat bicara lagi.
"Rif,, harusnya kamu sadar, Silla bukan cewek yang baik jadi akhiri saja hubungan kalian.Kamu bisa cari yang lebih baik lagi". Sheren sengaja bicara agak keras biar semua orang yang ada di gerbang samping sekolah mendengarkan.
"Trus yang lebih baik itu kamu". Silla berbicara tak kalah keras sambil berjalan mendekati Sheren.
Melihat tatapan Silla sebenarnya Sheren agak merinding,tapi dia pikir ini adalah cara menjatuhkan Silla,dia mencoba berani.
"Tentu saja,, kanapa tidak".
"Aku wanita singgel,dan tidak suka gonta-ganti pasangan.sedangkan kamu,,,sudah punya pacar masih jalan dengan cowok lain,bukan hanya satu tapi tiga". Sheren berbicara dengan sinis.
Sheren berani karena dia merasa benar, sedangkan Andika dan Arif hanya diam.Mereka membiarkan Silla yang mengatasi.
Disini Silla yang dirugikan jadi biarkan Silla yang membuat perhitungan.
"Trus,,kalau aku banyak cowok apa ruginya buat kamu,, merebut cowok kamu juga enggak!!ups sorry,,, kamu kan tidak punya cowok ya ,,atau kamu iri karena tidak laku,,ha ha ha ha". Silla benar benar menantang Sheren.
"Kamu bener bener ya,,,". Sheren dibuat geram oleh perkataan Silla.
"Kenapa!!!bener kan apa yang aku katakan".
"Kamu kalau sudah ketahuan jangan mengalihkan perhatian,akui saja kalau kamu salah".
"Trus kalau aku ketahuan masalahnya di kamu apa,,,??"tanya Silla.
Mendengar pertanyaan Silla, Sheren hanya diam saja, dia tidak tahu harus berkata apa.Karena memang benar pertanyaan Silla.Disini Sheren bukanlah pihak yang dirugikan.