Cinta Pertama CEO

Keesokan harinya Brian menjemput Jia untuk pergi ke butik. dengan wajah yang ditekuk jia terpaksa menerima ajakan Brian untuk pergi bersama.

Di perjalanan mereka hanya diam tak bergeming.

" jia.. " tanya Brian berusah memecahkan keheningan di antara mereka.

" hmm.. " jawabnya hanya berdehem.

" apa kamu masih marah padaku? " tanya Brian.

" ...... " tak ada jawaban dari jia.

" jia... ayolah, jangan seperti ini, jangan mengacuhkanku, kau memb---" ucap Brian yang terpotong.

" bisakah pernikahan ini kita batalkan? " seru jia membuat Brian kaget dan seketika menghentikan mobilnya membuat sedikit badannya condong kedepan.

" jia.. kau jangan bercanda!! " ucap Brian. Brian sama sekali tidak menyangka jia akan mengucapkan kalimat itu.

" aku tidak bercanda! " tukas jia.

" kenapa?! " dengan nada yang sedikit tertahan dan tangan mulai mengepal menahan amarahnya.

" aku membencimu!! kau menghianatiku!! "

Brian menghela napas menahan emosi yang ada di dalam dada. " aku tidak akan pernah membatalkan pernikahan ini!! "

" ck, menyebalkan sekali! " jia berdecak kesal.

" jia.. apa kau benar-benar sudah tidak mencintaiku??!! " Tanya Brian dengan penuh percaya diri, karena dia yakin di hati jia hanya ada dirinya. Brian melajukan kembali mobilnya.

" tidak!! "

" jangan berbohong! aku tau kau sangat mencintaiku, dan sebaliknya aku juga sangat mencintaimu " ucap Brian penuh percaya diri.

" hei pria tua! jangan terlalu percaya diri! aku tidak mencintaimu lagi! "

" Oo ya? benarkah? " kata Brian. Brian memincingkan kedua alisnya dan terukir sebuah senyuman.

" tentu!! aku sudah melupakanmu! jadi, mari kita akhiri tentang pernikahan ini, sebelum terlambat! "

" kau yakin tidak akan menikah denganku? "

" sangat yakin!! " ucap jia penuh semangat.

" lalu dengan siapa kau akan menikah jika bukan denganku? " ucap Brian

" tentu saja dengan lelaki yang aku cintai, tetapi bukan dirimu! kau sangat menyebalkan! kau juga terlalu tua untuk ku! " seru jia

" percaya diri sekali kamu, apa calon suamimu mau menikah denganmu jika tau kau pernah menghabiskan malam bersamaku! " ucapnya penuh dengan kemenangan.

" ck, mana ada yang percaya dengan ucapanmu itu, kau terlalu mengada-ada"

" aku serius dengan ucapanku, kalu mereka tidak percaya aku bisa menjelaskan secara rinci bagian tubuhmu, dan tidak ada lelaki lain yang mau menikah denganmu kecuali aku! " lagi lagi senyum kemenagan Brian terukir di sudut bibirnya.

" BRIAN!!!!!! " teriak jia yang mendengar ucapan vulgar Brian.

" kenapa? memang benarkan! aku sangat mengahafalnya! " seru Brian.

" kau ini tidak tau malu berkata seperti itu! " jia mengerucut kan bibirnya menahan kekesalannya.

" jadi, kamu mau kan menikah denganku? " tanya Brian sekali lagi berharap jia melanjutkan pernikahannya.

" terserah!! " jawab jia yang tak bisa mengelak lagi."kau benar-benar menyebalkan Brian! " gumamnya dalam hati.

Sedangakan Brian tersenyum lebar. " aku tau kau masih mencintaiku, kau hanya marah padaku, aku berjanji akan menebus kesalahanku jia " lirihnya dalam hati.

Jia sedikit mengalihkan pandangannya ke arah Brian yang sibuk mengemudi. jia menatapnya lekat, tidak dipungkiri Brian pria yang sangat tampan, pria yang membuat hati jia bergetar ketika didekatnya.

" apa sudah puas memandangiku? " tanya Brian yang membuat jia terkejut dan sedikit gelagapan seperti maling yang ketauan mencuri.

" ikhss..!! ge_er sekali!!" ucap jia yang menyembunyikan wajah merona nya. Brian hanya tertawa kecil melihat jia yang menyembunyikan wajahnya.

*****

Sesampainya di butik Jia mulai fitting gaun pernikahannya. jia terlihat begitu cantik, Brian yang melihatnya berkali-kali menelan salivanya.

" cantik.. " ucapan yang keluar dari mulut Brian melihat jia yang begitu Sempurna. dan tak henti memandangnya.

" ehem... " deheman jia membuyarkan Brian. beberapa orang yang membantu jia menantikan jawaban Brian.

" perfect!! " ucap Brian.

Senyuman mengembang setelah mendapatkan tanggapan dari Brian.

" jia.. apa kau tidak ingin merubahnya sesuai keinginanmu? aku tau kau cukup pintar dalam merancang gaun. " tanya Brian.

" tidak! aku tidak berselera " ucap jia. sebenarnya jia ingin sekali merancang gaun pernikahannya sendiri, tetapi dengan waktu yang sesingkat ini tidak memungkinkan, karena butuh waktu yang cukup lama.

" oke!! " Brian hanya menganggukan kepala.

Setelah selesai dengan semuanya, mereka meninggalkan butik..

" Brian.. kau duluan saja, aku mau ke toilet sebentar " ucap jia.

" oke " Brian pun berlalu meninggalkan jia menuju mobilnya.

jia bergegas masuk kedalam tetapi bukannya ke toilet, dia menghampiri pemilik butik tersebut dan memberi arahan untuk sedikit mengubah gaunnya. jia sedikit malu jika Brian mengetahui dirinya begitu antusias dalam pernikahan mereka.

" menyebalkan sekali! seharusnya aku bisa merancang gaun pernikahanku sendiri, bagaimanapun juga ini adalah pernikahan yang aku impikan,bersama orang yang aku inginkan, walaupun sekarang aku membencinya. " gumamnya.

*****

Di dalam mobil kembali dengan keheningan.

" apa kau lapar? sebaiknya kita makan siang dulu" ajak Brian sebenarnya dia juga lapar karena tadi pagi tidak sempat sarapan pagi.

" terserah!! " ketus jia.

" baiklah..." Brian menghela nafas mendapat jia yang masih keras kepala mengacuhkannya.

Kring... kring.... ponsel Brian berdering pertanda panggilan masuk.

" hallo... "

"...... "

" Apa harus saya yang menanganinya? tidak bisa digantikan? "

" ........ "

" baiklah, tunggu sebentar lagi saya sampai ke kantor "

panggilan berakhir.

" jia.. kita mampir ke kantorku, ada masalah yang harus aku tangani, tidak akan lama" jelas Brian.

" hmmm.. "

" kita makan siang di dekat kantor.. "

" hmmm.. " jia hanya berdehem, tidak ada penolakan, menolak pun percuma Brian tidak akan membiarkan jia pulang sendiri dengan taxi.

Tiba di kantor jia mengekori Brian di belakang. dan lagi, jia menjadi sorotan para karyawan. apalagi setau karyawannya Briano Al Nugroho adalah sosok bos yang sangat dingin dan cuek terhadap wanita.

Dan sekarang CEO Diamon grup membawa seorang gadis cantik ke kantor, itu sangat menggemparkan seisi kantor, apalagi banyak pekerja wanita yang mengagumi Briano. ada yang merasa senang melihat gadis yang cocok dan sepadan dengan ketampanan Briano, banyak juga yang mencela gadis cantik itu.

Setiba di ruangan Brian, jia memilih duduk di sofa yang ada di ruangan Brian. dan Brian memulai untuk bekerja.

" Rea... keruangan saya sebentar " perintah Brian melalui telpon ke sekertarisnya.

tak lama terdengan suara ketukan pintu.

tok.. tok.. tok.

" masuk.." Brian memberi jawaban dari dalam ruangan. terlihat seorang wanita dengan perut membesarnya masuk kedalam ruangan Brian.

Rea menyerahkan beberapa file kepada Brian yang duduk di kursi kebesarannya. sesekali dia melirik gadis yang duduk disofa tengah memainkan ponselnya.

" 5 menit lagi bapak ada meeting dengan client.. " jela Rea.

" baiklah.." ucap Brian.

" Kalau tidak ada yang dibutuhkan, saya permisi pak" Rea pun bergegas keluar, langkahnya terhenti seketika..

" tunggu Rea!!"

" jia.. apa kau ingin kopi? atau..? " tanya Brian yang menghentikan jia dari aktifitas berselancar di dunia mayanya.

" mmm.. coffee latte " jia menjawab dengan senyum yang di arahkan ke Rea.

" Oke! Rea belikan Coffee latte untuknya" titah Brian yang di jawab Rea dengan anggukan dan berlalu dari ruangan Brian.

" siapa dia? cantik sekali? apa dia kekasih pak Briano? ahk.. apa mungkin? " gumam Rea, Selama 3 tahun bekerja dengan Brian dia tidak pernah melihat kelembutan pada seorang gadis walaupun dengan mantan istrinya dia juga begitu cuek.

Lama menunggu Brian, jia merasa sangat bosan. kopi yang tadi pun sudah habis tak tersisa. jia mengamati seluruh isi ruangan kerja Brian. jia berdiri tepat di jendela yang menjulang tinggi, disana jia bisa melihat hiruk pikuk ibu kota.

Tanpa jia sadari, sepasang tangan kekar melingkar ke pinggangnya yang membuat jia terkejut dan menyadarkan dari lamunannya.

" Brian.. lepas Brian!! " jia meronta melepaskan pelukan Brian, tetapi semakin erat pelukan itu.

" sebentar saja.. aku sangat merindukanmu.. " ucap Brian sambil mengecup kepala jia.

Tak ada penolakan dari jia, Brian semakin mengeratkan pelukannya. jia yang juga merindukan Brian ikut menikmati sentuhan yang Brian berikan.

Brian membalikan tubuh jia sehingga berhadapan dengannya. jia masih mematung dan menatap lekat ke arah wajah Brian. kedua mata mereka saling bertemu, sangat jelas sekali terlihat kerinduan yang terpendam.

Pandangan Brian mulai beralih ke bibir jia yang sangat di rindukan. tidak perlu menunggu lama Brian mengecup bibir jia, kecupan yang semakin berubah menjadi ******n. entah kenapa jia membalas ciuman itu, hatinya berkata tidak namun tubuhnya menikmatinya.

ciuman terhenti untuk mengatur nafas yang tersengal. belum cukup bagi Brian untuk melepas kerinduannya, Brian memulai ciuman itu lagi, keduanya saling menikmati. kedua tangan jia sudah mengalung di leher Brian. mandapat lampu hijau, Brian tersenyum dalam hati. menuntun ciumannya lebih dalam.

" Brian... " sela jia dalam ciumannya.

" hmmm.. " Brian hanya berdehem tak ingin melepaskan jia.

tok.. tok.. tokk.. suara pintu di ketuk.

Ciuman mereka terhenti, jia yang tersadar segera mendorong tubuh Brian. dan segera merapihkan rambutnya yang berantakan.

" shit..!!! " umpat Brian.

" masuk..!! "

" maaf Pak.. ada pak Leo ingin bertemu.. " ucap Rea sedikit canggung, entah mengapa Rea merasa telah mengganggu bosnya, walaupun sebenarnya dia tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam ruangan bosnya itu. mungkin feeling??!

" leo..? ada apa dia kesini.. " gumamnya.

" suruh tunggu sebentar.. "

-

-

-

tunggu kelanjutan nya ya.. jangan lupa like nya