NovelToon NovelToon
Suami Settingan

Suami Settingan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: misshel

Hulla ... selamat datang di novel ketigaku❤❤❤

Masih berkaitan dengan dua novelku terdahulu ya, semoga ngga bosen😆 baca dulu biar ngga bingung✌

~Menikahi Bos Mantan Suamiku~
~Kekasihku, Asisten Adikku~


"Kamu adalah hal yang paling mustahil untukku. Bahkan aku tidak percaya semua kata-katamu, sejak aku mulai mengenalmu!" Jenny Putri.


"Cinta itu seperti gigitan nyamuk. Ngga akan terasa sebelum nyamuk itu kenyang mengisap darahmu, lalu terbang pergi. Setelah itu kamu baru merasa gatal, bahkan kesal karena tidak berhasil menangkapnya. Kuharap kamu bisa menyadari sebelum nyamuk itu pergi dan hanya meninggalkan bekas merah yang gatal di dirimu." Zabdan Darrenio.


Demi menyelamatkan Jen, Darren rela mengaku sebagai calon suami Jen. Meskipun Jen selama ini tidak pernah menganggap Darren sebagai teman melainkan musuh. Karena sejak kecil, Darren selalu menjahili Jen, sehingga Jen tidak menyukai pria tersebut. Bagaimana kisah pasangan absurd ini? Yuk simak sampai akhir ...


Picture by Canva
Edited by me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Terang

Hari ini, cucu pertama akan pulang ke kediaman Dirgantara. Excel memutuskan untuk tinggal kembali di rumah orang tuanya, untuk memudahkannya menyelesaikan masalah yang sedang menimpa, sementara ia masih belum bisa berjauhan dengan anak lelakinya.

Seolah seluruh belenggu masalah hilang karena hadirnya seorang bayi mungil yang begitu menggemaskan. Semua orang berebut, untuk menyentuh Baby Cio yang terlelap dalam dekapan Excel.

"Sini sama Oma," Kira merebut begitu saja cucu kesayangannya itu dari Excel. Di belakang, Naja sedang menguatkan Jen dengan memeluknya erat. Tetapi tak bisa berlama-lama sebab Excel langsung membawa istrinya ke kamar.

Hari ini juga, Harris akan menyidang Jen, seperti rencananya dengan Riko semalam. Bagaimanapun, ia harus mendengar sendiri pengakuan Jen dan apa yang diketahuinya. Namun, ia masih membiarkan euforia menyelubungi keluarganya. Bayi yang begitu tampan itu seperti cahaya di dalam rumah ini, menyingkirkan gelap yang melingkupi.

Naja merindukan aroma rumah ini, sesuatu yang membuat perasaannya berdesir. Berjalan pelan, ia membuka tirai yang langsung menghadap halaman belakang yang asri.

"Duduklah, jangan kebanyakan berdiri, kakimu bisa bengkak nanti!" Excel baru saja masuk membawa satu nampan penuh berisi sarapan, hari memang masih pagi, sebab Excel memaksa membawa pulang Naja, ia takut jika anak istrinya kenapa-napa bila masih di rumah sakit.

Naja menoleh dan tersenyum. Ia menggeleng untuk meyakinkan bahwa dia baik-baik saja. "Ibu dan bapak ingin kemari!"

Excel menghela napas, ia segera menuntun Naja agar duduk dan mulai sarapan. "Makan dulu!" Excel dengan telaten mengambilkan sarapan untuk Naja lalu membantunya makan, tetapi ditolak Naja. Ia mengisyaratkan ingin makan sendiri.

"Sayang ...," Excel sekilas jelas melihat segurat kesedihan di wajah istrinya itu. "... mereka akan datang kemari, jika aku dan papa telah membereskan urusan dengan Tanna. Beri aku waktu sampai akhir minggu, nanti bapak sama ibu akan dijemput kemari. Apa kau setuju?"

Excel tersenyum ketika Naja mengangguk dengan mulut penuh. Ia tersenyum dengan pipi menggembung. Lalu Excel mengusap bibir istrinya yang tersisa butiran nasi. Terasa sekali desiran halus menjalari sekujur tubuhnya.

"Kapan aku boleh menjengukmu lagi?"

Naja yang baru saja mendorong makanan ke dalam tenggorokannya, tersedak saking terkejut dengan ucapan suaminya.

"Astaga, apa kau ini masih gadis, ditanyai begitu saja kaget!" seru Excel sambil menyodorkan segelas air putih untuk melegakan jalan napas istrinya.

"Hah ...!" ungkapan penuh kelegaan keluar dari mulut Naja setelah setengah gelas air telah meluncur dengan selamat. Naja meletakkan dengan kekuatan penuh, lalu menatap tajam suaminya. "Wadah lolipopmu baru saja mendapat jahitan yang masih menyisakan perih! Baru dua hari kau tidak bersarang ... apa sudah kebelet banget?" Bibir Naja meliuk kesal.

"Aku 'kan hanya bertanya, daripada aku penasaran!" Excel sedikit menjauh, lalu ia beranjak ke kamar mandi. "Kenapa marah?

Tetapi ketika sampai di pintu ia menoleh. "Lama sekali itu sembuhnya? Bagaimana kalau ngga bisa dilewati lagi?"

Naja melemparkan sendok yang baru saja menyuapkan seonggok nasi ke dalam mulutnya, membuat Excel masuk ke kamar mandi dengan cepat. "Usahaku sia-sia kalau harus menggali lagi, Yang!" teriak Excel yang dibalas dengan lemparan sendok lagi.

"Apa hanya itu yang ada dipikiran laki-laki! Kalian itu makhluk kejam, udah nitip suruh keluarin juga! Jepitin sono dipintu kalau ngga sabar! Dasar laki-laki semua omes!" omel Naja.

Excel terkekeh geli, ia segera melepas bajunya, tetapi ketika akan melepas celananya, ia ingat ponsel Tanna yang diserahkan Rega tadi masih terbawa. Ia lalu keluar lagi untuk meletakkan ponsel itu di atas meja lampu.

"Apa?" sembur Naja galak. Matanya melebar penuh.

"Enggak, cuma mau naruh ini di sana. Takut kena air karena ini barang bukti." Excel menggoyang ponsel itu di hadapannya. Lalu menaruh ponsel itu pelan di bawah tatapan galak Naja. Ia tersenyum takut kepada Naja sebelum masuk ke kamar mandi.

"Mengerikan sekali wanita kalau udah jadi emak-emak! Diajak becanda ngga bisa!" keluh Excel sambil menukar pakaiannya.

Jen sejak tadi menahan diri untuk tidak menemui Naja. Ia menunggu Excel sampai keluar kamar lalu ia masuk dengan mengendap.

"Na ... aku kangen banget sama kamu!" Jen mengulurkan tangannya ke arah Naja yang merebahkan punggungnya di kepala ranjang.

"Aku juga ...," Mereka saling merengkuh. "Kamu yang kuat dan sabar! Kami percaya kalau apa yang kamu ucapkan adalah kebenaran dan kamu ngga pernah melakukan hal diluar batas wajar. Aku saksinya!"

Jen melerai pelukannya, ia menatap Naja dengan serius. "Na ... andai kamu jadi aku, apa aku harus mengatakan semuanya. Sejujur-jujurnya, tetapi kebenaran ini akan menyangkutmu dan kakak. Em ... maksudku, Tanna sepertinya mendendam karena aku mengiyakan tentang hubungan kamu dan kakak waktu itu."

"Em ... kalau memang itu bisa membuat semuanya berakhir, kenapa tidak? Toh aku dan kakakmu baik-baik saja sekarang. Jika benar Tanna di balik semua ini, kurasa kakakmu ataupun papa juga tidak akan membiarkan masalah ini berlarut-larut."

"Iya ...," Jen mengalihkan perhatiannya sejenak ke sembarang arah. "Tapi akan sangat sulit sekali apalagi tadi aku juga sudah lihat kalau Tanna ngelaporin aku ke polisi karena aku melukai tangannya. Tapi lihat ini!" Jen menunjukkan tangannya ke arah Naja. "

"Aku menangkis vas yang akan dilemparkan Tanna ke Nella. Aku yang terluka dan dia yang drama. Jika saja bisa aku ingin mendatangi wanita itu sekarang. Mencabik-cabik dia, ku lempar ke kandang singa. Sekalian dipenjara ngga apa-apa, daripada aku ngenes dan ngga bisa ngapa-ngapain seperti ini!" desahnya menahan geram.

Naja menatap saudaranya itu penuh iba. "Jen, baik memang menyelesaikan masalahmu dengan caramu, tapi apa sepadan jika dia tidak melihatmu mengalahkannya. Percaya, deh ... kalau Tanna lenyap itu akan terlalu mudah. Biarkan dia makin geram dan bertindak ceroboh yang akan membuatnya terperosok pada kejahatannya sendiri. Kurasa, Papa sudah mempersiapkan sebuah cara untuk menangkap Tanna. Biarkan saja dia bertingkah semaunya, kamu cukup diam dan perhatikan. Percaya sama aku, itu akan berhasil, karena aku sudah mencobanya!"

"Maksudmu?" Jen mengerutkan kulit di keningnya.

"Ya ... aku dulu berhasil mengalahkan kejahatannya dengan cara seperti itu. Bahkan aku sampai harus bertengkar dengan kakakmu! Tapi bener, puas banget pas lihat Tanna ketakutan saat terpergok olehku dan Mas Rega!" Seperti mengingat sesuatu, ketika ia mengatakan lagi kejadian waktu itu.

"Oh ya ... kamu tahu password hape Tanna?" Naja meraih ponsel di atas meja lampu yang ditunjukkan Excel kemarin.

"Ini ...," Hati Jen sedikit memanas melihat ponsel yang baru saja meluncur di tangannya. "Dapat ini darimana?" Jen membolak-balik ponsel tersebut lalu menatap Naja.

"Itu diambil saat kakakmu diculik oleh Tanna!"

Jen melebarkan matanya, ia gemetar menyalakan ponsel yang amat ia kenal. Lalu menekan angka yang mengamankan ponsel tersebut. "Ini milik Diego, Na!"

Jen merasa sesak ketika melihat wallpaper ponsel itu adalah fotonya. Wallpaper ponsel Diego adalah foto Jen saat mereka berada di pantai.

Naja meneguk liurnya dengan kasar. "Jadi Diego juga terlibat penculikan kakakmu?"

Jen melemaskan tubuhnya yang menegang. Sempat hati Jen menghangat karena ia pikir Diego memiliki perasaan yang sama dengannya saat melihat wallpaper tadi, tetapi ketika mendapati fakta bahwa Diego terlibat penculikan Excel dan masih bersikap biasa saja setelahnya, hatinya kini mendidih. Ia sangat tidak terima. Kejam sekali pria itu.

"Na ... aku harus menemui Papa!" Jen beranjak pergi, ia berlari menyusuri kamar-kamar tak berpenghuni mencari papanya. Ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari dimana sekiranya papanya berada.

"Jen ... kita perlu bicara!" Harris menuruni tangga bersama mamanya.

"Jen juga perlu bicara sama papa!"

.

.

.

.

.

Gangguin yang lagi praktek mainan pesta teh 👉👈 wkwkwkwkwk ...

Yang paham saja😆

1
Rasenniyya Mom
Daripada Shel, kayak pom bensin kan? 😆
Jessica
Luar biasa
Darmi Hana
Biasa
Asha Zhafira
👍👍👍👍👍👍
Riska Fatihica
papa haris dan mama kira selalu manis banget sih.... 🥰🥰
Riska Fatihica
ceritanya bagus 👍 pokoknya semangat 💪 terus ya Thor buat karyanya 🥰
Riska Fatihica
duh mereka berdua manis banget sih 🥰🥰🥰
inayah machmud
ya ampun papa haris parah banget, ,, masak di area smack down. .. 🤭🤣🤣🤣
Mulianti Mulianti
Lumayan
Lina RA
ketika spt ini aku ingat dinka y egois
DPuspita
keinjek trus mati, ngapain diadopsi kl kayak gitu, ren... Buang2 duit aja... 😄
DPuspita
Aq juga punya kucing spt itu. Matanya Hijau dan Biru. Bulunya putih tanpa noda
Lina RA
y lain harus pd ngungsi waktu mlm, polusi suara😁
DPuspita
Cikal bakal novel baru nich... Bener gak, thor? 😁
N1SW4N Z4F4
oooo brrti yg rusak gaun pesta naja itu diego, trs ank buah Tanna inisial D yg bkin Excel pingsan trs di bkin 1 kamar sama mikha itu si Diego juga.
Rasenniyya Mom: Kok kmrin di ceritanya katanya D memperkosa Mikha, sampe keguguran, dan D cinta mati sama Mikha
total 1 replies
Sumarni
bagus ceritanya,q ska bgt
y_res
si jen sifatx mgk dominan gen dri bpkx,,, seingatku yg keras kepala dn bermulut super pedas it makx rian deh
y_res
sepakat sih sm tami,,, kadang jen kelewatan ngomongx,,, sadis
y_res
papa harris turun gunung 😍
y_res
darren kereen 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!