NovelToon NovelToon
Di Jembatan Ada Setan

Di Jembatan Ada Setan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.

Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.

Tidak jarang juga memakan banyak korban.

Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.

Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tukang Pos

Kabupaten *****

Kisah dari masa ke masa

Seorang tukang pos harus mengantarkan surat ke alamat yang jauh.

Ia bertanya ke sana kemari mencari alamat yang dari tadi siang sampai sore belum juga ketemu.

Di jalan raya ada seorang pemuda penggembala kerbau yang hendak menyeberang.

Bapak tukang pos itu lalu turun dari sepeda motor nya untuk bertanya.

Yang kesekian kalinya.

"Sore mas",

"Permisi mau numpang tanya",

"Alamat ini rumah nya dimana ya mas?",

"Waduh... ",

"Kalau ini masih jauh pak",

"Bapak terus saja ke utara",

"Setelah lewat jembatan, kampung nya ada di sana",

"Terimakasih mas",

"Tapi pak, saran saya mending diantarkan besok pagi saja",

"Kenapa mas?",

"Soalnya kalau lewat jembatan jalannya sudah sepi",

"Kalau besok pagi saya malah lebih sibuk lagi mas",

"Tapi amankan mas lewat sana?",

"Tidak ada begal atau perampok?",

"Kalau soal itu aman pak",

Tukang pos melanjutkan tugasnya. Berkendara jauh ke arah utara sampai bertemu dengan jembatan dan melewatinya.

Tidak begitu jauh dari jembatan ada sebuah desa.

Tidak keliru lagi. Desa inilah yang tertera sama persis seperti yang dialamatkan oleh amplop besar yang harus ia kirim.

"Permisi pak",

"Mau tanya",

"Alamat ini rumah nya yang sebelah mana ya?",

"Oh ini... ",

"Rumah nya yang paling ujung",

"Bapak terus saja ke arah sana melewati jalan ini",

"Mentok nanti ketemu rumah satu-satunya",

"Terimakasih pak",

Sesuai dengan arahan seorang bapak tua yang mau berangkat ke masjid. Pak pos melanjutkan pencariannya.

Tidak salah lagi. Syukurlah alamat nya sesuai dengan yang dituju.

Yang menerima juga orang yang dialamatkan.

"Saya langsung pulang ya pak keburu malam",

"Terimakasih ya pak, pelan-pelan saja pulang nya",

Perjalanan pulang biasanya bisa dilalui dengan lebih cepat.

Tapi entah kenapa bagi bapak tukang pos. Perjalanan nya malam ini terasa lebih lambat.

Jembatan

Bertemu jembatan. Ini artinya tidak lama lagi akan sampai ke jalan besar.

Tapi juga tidak.

Malahan semakin melambat.

Sepeda motor dinas yang ditumpanginya mendadak berhenti.

"Kenapa ini?",

Di tengah jalan di atas jembatan di waktu malam yang sepi.

Sesudah diperiksa motornya tidak kenapa-kenapa.

Bensin masih setengah tangki. Mesin dan busi baik-baik saja.

Ban tidak ada yang bocor.

"Kenapa ini?",

Setelah di selah berkali-kali. Tidak kunjung hidup lagi.

Mau minta tolong sama siapa?

Semenjak bertemu dengan jembatan untuk yang kedua kali. Ia tidak melihat satu orang pun.

Tidak ada orang lain. Tidak ada satu pun kendaraan yang lewat.

Mungkin motor nya perlu istirahat supaya mesinnya tidak terlalu panas.

Sebatang rokok ia nyalakan untuk membuat suasana lebih tenang.

Dari kejauhan terlihat ada cahaya yang mendekat.

Sebuah lampu tangan yang dituntun berjalan.

Seorang bapak-bapak berbaju serba hitam datang menghampiri.

"Kenapa pak?",

"Mogok?",

Suaranya berat.

"Iya ini pak, tiba-tiba saja mati",

"Sudah saya periksa semua baik-baik saja",

"Memang suka seperti itu pak di daerah sini",

"Seperti itu bagaimana maksud bapak?",

"Sudah lah pak lebih baik tidak usah dibicarakan",

"Nanti yang dengar tersinggung",

"Saya bantu dorong saja supaya sepeda motor nya bisa menyala dan bapak bisa lekas pulang",

Bapak-bapak yang terlihat sepertinya warga daerah sini itu membantu mendorong sepeda motor tukang pos.

Dan ternyata benar.

Baru beberapa langkah didorong.

Sepeda motor dinas bisa hidup kembali.

"Terimakasih pak",

"Terimakasih sekali",

Karena sudah agak jauh bapak-bapak asing yang menolong tadi sudah tidak kelihatan.

Dilihat dari kaca spion pun tidak kelihatan karena penerangan jembatan yang kurang.

"Sama-sama pak",

"Pelan-pelan saja",

Bapak-bapak asing itu menyusul dan menjawab balik.

Tapi hanya dengan kepalanya saja yang terbang.

"Hih... Hih... Hih... Hih... Hih... Hih......... ",

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!