Update Every day
Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.
mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.
dan ya...
cari sendiri kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Sekarang ia tahu siapa dia sebenarnya, raga yang ia tempati memiliki nama yang sama, Qing Lou. Sungguh kebetulan yang langka... Dan memiliki masa lalu yang cukup menyakitkan daripada kehidupan lalunya, mungkin dulu perlu banyak syukur...sekarang tekadnya melakukan balas dendamnya.
— 2 Tahun Sebelum Menjadi Qing Lou sekarang —
Ketika pertama kali sadar di tubuh baru itu, hal pertama yang dirasakan Qing Lou—nama yang ia pilih sendiri—bukanlah rasa sakit fisik dari malam yang panas dan penuh gairah bersama pria tak dikenalnya itu.
Tetapi rasanya ada yang hilang sesuatu, tapi entahlah...ia tak yakin karenanya.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Qing Lou memaksa dirinya untuk belajar bergerak, berjalan, dan memahami dunia tempat ia terdampar, yang sangat berbanding terbalik dengan dunianya yang sebelumnya. Dan dari secuil bisik-bisik suara terdengar (gosip) serta potongan ingatan yang tercetak sebagai rasa… ia mulai tahu siapa pemilik tubuh ini sebelumnya.
Pemilik asli tubuh ini bernama Qing Lou, sama dengannya.
Seorang gadis desa biasa. Lembut. Terlalu baik. Terlalu naif untuk dunia kejam Dinasti Xuan.
Ia dijual oleh ayah dan ibu angkatnya sendiri. Dijadikan alat tukar untuk membayar hutang judi keluarga.
satu kata untuk meraka.
SADIS!
Dilemparkan ke sebuah rumah bangsawan kecil yang kelam, tempat perempuan seperti rumah bordil. Hanya dengan tubuh itu bisa menikmati dunia tanpa batas, namun juga ambang hancur dalam hidupnya.
Dan sebelum malam itu—malam ketika pria brengsek itu, yang tak jelas darimana asal usilnya, masuk begitu saja ke dalam hidupnya—Qing Lou sudah hampir mati.
Dipaksa patuh.
Dipaksa diam.
Tidak ada yang membantunya.
Tidak ada yang peduli.
Bahkan hancurnya dalam kehidupan itu, hanya awal permulaan. Dan pada hari ia akan dijual lagi ke pelelangan gelap… jiwa Qing Lou susah pecah—benar-benar pecah, karena siksaan yang membuatnya yang begitu rapuh akhirnya tak bertahan.
Pada celah itu, transmigrasi Qing Lou masuk.
Menyatu. Menggantikan.
Menghidupkan tubuh yang semestinya mati tanpa nama. Qing Lou menggenggam kain bajunya sendiri saat itu, menutup memar-memar lama yang masih samar.
"…Jadi begitu..."
Hatinya mencelos bukan karena sedih. Tapi karena marah.
Malam itu, ia memutuskan satu hal:
"Namamu mati. Namaku hidup. Dan aku akan membalas sebagai ganti atas tubuhmu ini."
— 2 Tahun Kemudian —
Kota Kerajaan Xuanjing, Istana Musim Dingin
Musim dingin baru tiba ketika Kota Xuanjing berubah menjadi lautan lampion merah.
Hari ini adalah upacara penyambutan Kaisar baru—penguasa muda yang naik takhta setelah perang tiga tahun melawan pemberontak. Dengan memiliki permaisuri dan banyak selir.
Banyak berbagai pihak berpikir, kaisar yang sekarang bisa naik di atas level ini. maka itu disebabkan oleh wanita yang di dekatinys.
Tapi muncul rumor yang aneh, kaisar sedang mencari wanita...tapi sampai saat ini belum ada konfirmasi secara langsung.
Dan akhirnya...
Semua orang berdesakan melihat iring-iringan itu. Termasuk Qing Lou.
Dia kini berdiri di antara kerumunan, mengenakan jubah sederhana berwarna abu-abu kebiruan. Wajahnya lebih tajam, lebih dewasa, lebih dingin dibanding dua tahun lalu. Luka-luka lamanya sudah hilang, tapi bekasnya menempel dalam lubuk hati yang terdalam, membuatnya hanya darah yang bisa menyelesaikannya.
Selama dua tahun ini, ia belajar banyak, mulai dari,
seni bela diri, racun ringan dan obat herbal, cara hidup di dunia kultivasi, identitas keluarga Qing Lou,
dan orang-orang yang membuat hidup gadis itu hancur.
Semua hal pahit itu, semua ia pelajari dengan satu - persatu yang ada dalam hidupnya.
Semua sudah masuk daftar hitamnya.
Tapi hari ini… ia hanya ingin melihat keramian kota kekaisaran. Mencari jalannya sendiri di dunia yang tak ingin injak.
Istana.
"Majulah Kaisar Lian! Semoga Matahari Menerangi Langkahmu!"
Teriakan penonton menggema.
Qing Lou mendongak, sedikit pun bahkan tak tertarik. Ia tidak suka keramaian. Tidak suka kekuasaan. Tidak suka pria bangsawan.
Baginya hidup mereka adalah hal rumit.
Namun ketika kereta kaisar berhenti di depan altar peresmian, Qing Lou sempat melihat sekilas— Wajah pria di atas singgasana roda emas itu.
Dingin.
Tajam.
Dan… familiar.
Sangat familiar.
Dada Qing Lou berdesir aneh, seolah tubuhnya mengingat sesuatu yang tidak harusnya dirasakan saat ini
"…Sepertinya aku pernah melihatnya. " gumamnya pelan.
Tapi ia mengerutkan kening dan mengalihkan pandangan, dan berpikir secara logis.
Hanya ilusi. Ia tidak peduli pada kaisar atau wajah dinginnya. Dunia istana bukan urusannya.
Namun—
Di atas panggung tinggi, pria dengan jubah naga hitam itu memandangi kerumunan tanpa ekspresi…
lalu matanya menangkap sosok Qing Lou yang berdiri diam di antara ratusan orang.
Tatapannya berubah.
Tidak lagi datar.
Ada ketegangan kecil di sudut bibirnya.
Seperti seseorang yang menemukan potongan memori yang penuh dengan kenangan aneh.
Pria itu tersenyum.
Senyum seseorang yang yakin bahwa takdir akhirnya kembali ke tangannya, yang harusnya jadi miliknya akan kembali padanya.
"Akhirnya… aku menemukanmu."
Qing Lou tidak mendengar kata-kata itu. Bahkan, tak menyadari bahwa kaisar baru Dinasti Lian—
Adalah pria misterius yang memaksanya menyetubihinya dua tahun yang lalu.
Msnganggap pria tak berguna.
Pria yang meninggalkannya cincin dan surat tentang janji menikah.
Dan kini…
dia adalah kaisar.
...-Bersambung-...