"Ihh... Panas Mas!"
"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."
Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.
"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."
Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.
"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"
"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"
"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CABE Bab 23
Suasana di kediaman Bunda Cia dan Ayah Alkan begitu ramai, pesta pernikahan sekaligus ijab Kabul dilaksanakan di rumah mereka, tenda besar dengan hiasan indah pernak-pernik pernikahan juga sebuah pelaminan cantik yang berukuran super besar telah siap dipasang.
Bunda Cia sengaja menyewa pelaminan yang ukurannya besar, bahkan sangat besar dan panjang karena sadar anggota keluarganya begitu banyak. Kalau dikumpulkan bisa menjadi satu kampung, belum lagi yang ada di luar negeri.
Sementara Adelia sang calon mempelai ditempatkan di rumah Aisya, disana ada Araina dan Camelia yang menemani. Walaupun Tiger uring-uringan karena istrinya selama seminggu ke depan menemani calon Tantenya, tapi laki-laki muda itu hanya bisa pasrah.
Dia juga bahkan ikut menginap di kediaman Rimba, tidak mau berpisah dengan Camelia yang tengah hamil muda.
Bunda Cia tidak mengizinkan Adelia menginap di hotel ataupun penginapan, dia sama sekali tidak menyetujuinya walaupun Adelia sempat memohon.
Akhirnya Adelia patuh, dia ikut bersama calon adik iparnya yang rumahnya tidak terlalu jauh dari kediaman Bunda Cia dan Ayah Alkan.
Dan sekarang Adelia tengah sibuk di dalam kamar bersama Araina dan Camelia juga Harumi. Keempat perempuan beda usia itu tengah melihat Adelia dipakaikan henna pengantin oleh perias, berwarna putih dengan gradasi permata cantik di permukaan punggung tangannya.
"Ih cantik, Ara juga mau Mami." Rengek Araina pada Harumi. Araina sudah terbiasa memanggil Harumi dengan sebutan Mami sedari kecil, terlebih setelah Harumi dan Shaka memiliki anak adopsi yang sekarang tengah menempuh pendidikan di Jepang bersama kedua orang tua Harumi. Terbiasa mengikuti panggilan anak angkat Tantenya membuat dia terbiasa.
"Enggak boleh yang itumah, kan buat penganten. Ara mau jadi penganten? Tidur aja masih diketekin sama Mama Ai gegayaan mau jadi penganten." Cibir Harumi seraya menarik tangan Araina agar remaja cantik itu mendekat kearahnya.
Araina memberengut, tapi tidak urung dia menurut pada Tantenya. Araina duduk di dekat Harumi saat melihat seorang perias henna yang tadi sudah menyelesaikan tugasnya menghias kedua kaki Adelia.
"Hiasin yang biasa aja ya Mbak, jangan buat penganten. Dia masih bocil, masih netek!" Ungkap Harumi lagi disertai kekehan kecil yang semakin membuat raut wajah Araina masam.
Adelia dan yang lainnya sudah tertawa kecil, Dia dan Camelia menikmati ekspresi wajah Araina yang terlihat seperti anak kecil karena memang Araina memiliki wajah baby face layaknya anak SMP padahal sudah kelas dua SMA.
"Kak Rumi, diluar ada yang nyariin!" Suara Ais tiba-tiba terdengar, dia berteriak memanggil kakak iparnya. Walaupun Harumi seumuran dengannya dan sahabat baiknya tapi Aisya sangat menghormati posisi Harumi sebagai istri Abang keduanya.
Harumi mengangkat wajahnya, dia menatap pada Ais yang sudah kembali berbalik meninggalkan kamar Adelia yang penuh dengan hiasan.
"Siapa ya? Apa Papi kamu. Kayaknya bukan deh, Papi kan lagi di rumah Bunda." Harumi buru-buru turun dari tempat tidur, dia berjalan keluar dari kamar untuk menemui orang yang dimaksud oleh Ais.
Araina sendiri hanya menatap kepergian Harumi dengan heran, Adelia dan Camelia juga. Ketiganya terlihat penasaran dengan orang yang sedang ditemui oleh Harumi, sepertinya itu orang penting.
"Aku lihat dulu deh daripada penasaran, Mbak pasang Henna nya nanti aja ya, tuh Kak Camel dulu aja!" Araina buru-buru menyusul Tantenya, dia menunjuk Camelia sebagai penggantinya padahal Camelia tidak berniat untuk memasang Henna ditangan menurutnya repot tidak bisa bergerak bebas.
Sementara itu Araina berjalan cepat dengan kedua kaki telanjangnya, kedua bola matanya bergulir liar mencari Harumi. Tapi di ruang tengah ataupun ruang tamu tidak ada, hanya Tiger dan kedua temannya yang sedang menikmati hidangan yang disiapkan oleh sang Mama.
"Mami kemana sih, apa kedepan ya?" Gumamnya mengabaikan tatapan seseorang yang sedari tadi tertuju padanya sejak awal tiba di ruangan tersebut.
Kedua kakinya melangkah lebar menuju teras, dia menduga kalau Harumi atau Mamanya Ais ada di tempat itu. Dan ternyata benar, keduanya ada di teras tengah menyambut kedatangan seseorang dengan pelukan hangat dan senyuman bahagia. Terlebih Harumi, perempuan berwajah Oriental itu begitu bahagia seraya memeluk tubuh tegap tinggi seseorang yang sangat Araina kenali.
"Kak Ryuga!" Panggilnya dengan keras seraya berlari mendekat ke arah Mama dan Tantenya juga seorang laki-laki muda bertubuh tinggi dengan rambut sedikit gondrong tapi diikat hingga terlihat rapih.
Suara panggilannya yang kencang berhasil membuat Tiger CS mengalihkan perhatiannya ke arah teras, ketiga laki-laki muda itu menatap interaksi orang-orang yang ada disana termasuk interaksi antara Araina dengan seorang laki-laki muda berwajah khas Jepang yang sangat kental.
Disaat Tiger tersenyum melihat siapa orang itu, Lucas justru terlihat masam kala kedua matanya melihat sendiri kalau Araina memeluk sosok yang belum pernah dia lihat sebelumnya setelah sampai di tempat ini.
Dia Jealous tidak jelas, pacar bukan gebetan bukan selingkuhan bukan apalagi suami, tapi kok jealous sih heran dasar kadal gurun!
"Hehe sepertinya kau memiliki saingan Friend, sayangnya Ara tidak mau melirik kearahmu artinya saingan mu itu bukan kaleng-kaleng tapi made in Jepang hahaha!" Ucap Tiger yang semakin membuat Lucas masam dan mendengus kasar pada temannya itu.
Sialan si anak singa ini!
🌶
🌶
🌶
𝙐𝙋 𝘿𝙊𝙐𝘽𝙇𝙀 𝙃𝘼𝙍𝙄 𝙄𝙉𝙄 𝙈𝙊𝙂𝘼 𝙋𝘼𝘿𝘼 𝙎𝙐𝙆𝘼 𝙔𝘼𝘼𝘼𝘼, 𝘽𝙀𝙎𝙊𝙆 𝙋𝘼𝙂𝙄 𝙎𝙊𝘼𝙇𝙉𝙔𝘼 𝙊𝙏𝙀𝙒𝙀 𝙆𝙄𝙏𝘼 𝙆𝙊𝙉𝘿𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙆𝙀 𝘽𝘼𝙉𝙂 𝘼𝙕𝙆𝙃𝘼 𝙈𝘼 𝙉𝙀𝙉𝙂 𝘼𝘿𝙀𝙇, 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝘼𝙈𝙋𝙇𝙊𝙋 𝙏𝙀𝘽𝙀𝙇𝙄𝙉 𝙔𝘼🤣🤣🤣 𝘽𝘼𝘽 𝙄𝙉𝙄 𝙋𝙀𝙈𝘼𝙉𝙄𝙎 𝘿𝙊𝘼𝙉𝙂 𝙎𝙄𝘼𝙋𝘼 𝙏𝘼𝙃𝙐 𝙉𝘼𝙉𝙏𝙄 𝘽𝙄𝙎𝘼 𝙅𝘼𝘿𝙄 𝙍𝙀𝙁𝙀𝙍𝙀𝙉𝙎𝙄 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝘽𝘼𝙍𝙐 𝘽𝙐𝘼𝙏 𝙏𝙐𝙍𝙐𝙉𝘼𝙉 𝘿𝙐𝙍𝙀𝙉 𝙎𝘼𝙒𝙄𝙏 𝙔𝘼 𝘿𝙊𝘼𝙄𝙉 𝙄𝘿𝙀𝙉𝙔𝘼 𝙇𝘼𝙉𝘾𝘼𝙍 𝙏𝙀𝙍𝙐𝙎 𝙊𝙆𝙀 𝙎𝙀𝙀 𝙔𝙊𝙐 𝙈𝙐𝙐𝙐𝘼𝘼𝘼𝘼𝘾𝘾𝘾𝙃𝙃𝙃𝙃
bener ga tuh bahasa sundanya, kak def zeyeeennnnnkkk?
wong solo ajar basa Sunda gegara novel kakak nih /Grin//Grin//Grin/
MasyaaAllah... bang azkha bener² bkin neng adel klepek² n bkin kita yg baca jadi pgn diklepekin juga /Drool//Drool//Drool//Drool/
hadeeuuuuhhhh, si ameledung. jadi orang kok isinya cuman iriiii mulu ama orang lain /Hammer//Hammer//Hammer/
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🏃🏃🏃
trs jd artis deh....
wahhh... Ais bakalan jd Mama Artis donk..
🤭🤭🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃
hati hati loh...tidur jadi gk nyenyak..hidup jadi GK tentram nnti klu dengki 😁