NovelToon NovelToon
My Bastard Mahapatih

My Bastard Mahapatih

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Dark romance dewasa.

Ayahnya yang seorang Adipati, difitnah dan seluruh keluarganya Kirana dibunuh. Kirana berhasil meloloskan diri dari maut bersama dayang kesayangannya yang bernama dayang Sumi. Di dalam pelariannya, Kirana singgah di Dukuh Seti dan Kirana secara tidak sengaja menyembuhkan seorang wanita di dukuh Seti. Wanita itu ternyata seorang ronggeng. Kirana akhirnya tinggal bersama ronggeng itu dan terpilih jadi ronggeng selanjutnya. Kirana terpaksa bersedia karena jika menjadi ronggeng dia diijinkan masuk ke pendopo agung. Dia ingin membunuh orang pertama yang memfitnah ayahnya dan orang itu tinggal di pendopo agung. Namun, dia justru dikejutkan dengan adanya penggerebekan dan dia menjadi tawanannya Mahapatih Lingga yang dingin dan kejam. Bagaimana nasib Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syarat

"Maaf Mahapatih, saya akan mulai melakukan pengobatan tusuk jarum"

"Hmm" Sahut Lingga tanpa menoleh ke Kirana.

Kirana menusuk pelan titik akupunktur di leher Lingga sambil berkata, "Akan terasa sedikit sa......."

Lingga mengangkat kedua pundaknya kaget, "Kamu mau membunuhku, hah?!" Lingga mencekal keras pergelangan tangan Kirana dengan mata mendelik tajam

Kirana meringis kesakitan dan bergegas berkata, "Ma....maaf, Mahapatih. Saya baru saja mau memberitahu Anda, a....akan terasa sedikit sakit"

Lingga menghempaskan kasar tangan Kirana sambil berucap dingin, "Jangan macam-macam! Aku bisa tebas kepala kamu seperti Jayadi semalam"

Tangan Kirana sontak gemetar dan itu membuat Lingga melepaskan tangan gadis itu. "Tzk! Kalau tangan kamu gemetar, apakah kamu bisa mengobati aku?"

"Sa....saya tidak gemetar" Kirana langsung menangkap tangannya yang gemetar lalu mengusapnya dengan cepat sambil berkata, "Saya tidak gemetar"

Tentu saja aku gemetar. Kamu mengingatkan aku peristiwa semalam yang sangat mengerikan. Melihat seseorang kepalanya ditebas di depan mata, itu sangat mengerikan, tahu. Dasar iblis tak punya perasaan, ish! Umpat Kirana dalam hati.

"Cepat obati! Aku tidak punya banyak waktu" Geram Lingga.

"Ba.....baik, Mahapatih"

"Dan ingat! Jangan macam-macam! Aku masih belum buat perhitungan dengan kamu karena kamu itu anaknya Adipati Arkan"

Kirana menusukkan jarum ke titik akupunktur yang ada di pundak Lingga sambil berkata dengan sangat hati-hati, "Ayah saya difitnah dan Jayadi adalah orang pertama yang memfitnah ayah saya. Itulah kenapa saya berterima kasih kepada Anda karena Anda sudah membunuh tua bangka brengsek itu. Ayah saya tidak bersalah dan......."

Lingga mencengkeram dagu gadis cantik itu sambil menggeram, "Apa kamu punya buktinya?"

Kirana berkata dengan bibir mengerucut, "Sa......saya akan berusaha mati-matian mencari buktinya. Saya akan membersihkan nama baik ayah dan keluarga saya"

Lingga menghempaskan wajah Kirana dengan kasar, "Aku tidak brengsek seperti Jayadi. Jangan takut!"

Padahal kamu juga sama brengseknya dengan si tua bangka Jayadi. Cuma bedanya kamu sangat tampan dan gagah perkasa. Dan aku menyesal berterima kasih padamu, Semoga kamu tersedak makanan lalu mati, cih! Batin Kirana sambil meringis kesakitan. Sudut bibirnya semalam terluka karena tamparan Jayadi dan beberapa kali Lingga mencengkeram dagunya.

"Kamu kenapa mengerutkan kening? Apakah kamu menyumpahi aku di hati kamu?" Geram Lingga.

Kirana mengerjap kaget dan langsung menuju ke punggung Lingga sambil berkata, "Ti-tidak Mahapatih. Saya tidak berani menyumpahi Anda"

"Dalam hati sekalipun?" Lingga mendelik ke Kirana.

"Dalam hati sekalipun" Sahut Kirana sambil mengarahkan pandangannya ke punggung Lingga.

Kenapa dia bisa tahu kalau aku menyumpahinya dari tadi? Apa dia bisa membaca isi hatiku? Batin Kirana sambil bergegas menusukkan jarum ke titik-titik akupuntur yang ada di punggung Lingga.

Lingga diam seribu bahasa saat Kirana sedang fokus melakukan pengobatan tusuk jarum.

Saat Kirana kembali duduk di sebelahnya untuk mengambil jarum di leher dan pundaknya Lingga, pria itu melirik leher Kirana lalu turun ke pundak Kirana.

Sial! Aku sudah memberinya tanda merah sebanyak itu. Batin Lingga dengan wajah merona. Pria tampan dan gagah itu memalingkan wajahnya dengan cepat di saat dirinya ingin mencumbu gadis cantik itu lagi dan sepertinya sekali lagi saja tidaklah cukup.

Lingga memejamkan mata dan bergumam dalam hatinya sambil.membayangkan keelokan paras dan tubuh Kirana Nitiyoga. Bibirnya tipis di atas dan penuh di bawah, ranum memesona dengan sangat pas berada di dalam pagutanku tadi. Mulutnya manis seperti gulali. Kulitnya putih mulus seperti sutera. Lalu, pucuk dadanya merah jambu menggoda, dan.......dan.....jantung Lingga berdentum kencang saat angan pria berumur dua puluh sembilan tahun itu membayangkan gerakan lidahnya di lembah kenikmatan.........

"Hentikan!" Lingga berteriak kepada dirinya sendiri agar dirinya berhenti untuk terus memikirkan hal tidak senonoh pada gadis cantik yang sedang mengobatinya itu.

Klonthang! Baskom berisi jarum yang dipegang Kirana terjatuh ke lantai dan gadis cantik itu sontak bersimpuh dengan kepala menunduk dan kedua tangan tertangkup di atas kepalanya, "Maafkan saya, Mahapatih. Saya tidak mencelakai Anda. Racun di tubuh Anda sudah hilang sepenuhnya dan Anda tinggal meminum ramuan yang sedang dibuat oleh wakil Anda tadi untuk memulihkan stamina Anda. Setelah itu Anda bisa meminta tabib kepercayaan Anda saat ini untuk memeriksa kondisi Anda kalau Anda tidak percaya kepada saya"

"Ehem!" Lingga berdeham untuk mengusir pikiran kotornya lalu dia menatap Kirana yang sedang menunjuk ke jarum-jarum perak yang berserakan di lantai, "Lihatlah jarum-jarum itu, Mahapatih. Di titik akupunktur yang tepat, jarum-jarum itu menghisap racun. Lihatlah! Jarum-jarumnya berubah menghitam di ujungnya, bukan?"

Lingga meraup wajah tampannya lalu berteriak, "Dimas masuk!"

Dimas masuk sambil membawa nampan dan tabib yang selalu menemani Lingga dalam bertugas dan berperang tampak berjalan tergesa-gesa dengan wajah panik di samping kanannya Dimas.

"Berdiri!" Perintah Lingga ke Kirana sambil menendang lutut Kirana.

Kirana bergegas bangkit berdiri lalu melangkah ke jarum-jarum yang berserakan di lantai.

"Biar Dimas yang memungutnya!" Bentakan Lingga membuat Kirana menghentikan langkahnya dan langsung berbalik badan ke depan dengan wajah menunduk.

Lingga meminum ramuan yang dibawa oleh Dimas sambil memberikan kode mata ke tabib kepercayaannya untuk memeriksa kondisinya.

Tabib kepercayaannya Lingga langsung berkata, "Maaf saya akan memeriksa nadi Anda, Mahapatih"

Lingga meletakkan cangkir bliriknya ke meja kecil di dekat ranjangnya lalu memberikan tangan kanannya ke tabib kepercayaannya.

Tabib itu memeriksa nadi Mahapatih Lingga sambil melirik gadis cantik yang tubuhnya dililit selimut dan di atas pundak gadis cantik itu tersampir jubahnya Mahapatih Lingga.

"Ehem!" Lingga berdeham keras karena dia tidak menyukai ada pria lain melirik Kirana.

Tabib kepercayaannya Lingga yang bernama Ki Kusumo langsung mengarahkan matanya ke pergelangan tangan junjungannya dan beberapa detik kemudian matanya membeliak lebar.

"Ada apa?" Tanya Lingga.

Suara Lingga membuat Kirana mengangkat wajahnya karena penasaran.

Saat tabib kepercayaannya Lingga berucap, "Racun di tubuh Anda sudah bersih," Kirana tersenyum lega.

Tabib kepercayaannya Lingga langsung menoleh ke Kirana, "Kamu memakai kalung dari lembah Merpati Putih, apa hubungan kamu dengan tabib besar Harsa Sanjaya dan gelang kamu........."

"Saya muridnya Tabib Harsa Sanjaya dan saya putrinya Adipati Arkan Nitiyoga"

"A-apa?!" Ki Kusumo membeliak kaget.

Lingga mengibaskan tangannya. Dimas langsung menarik Ki Kusumo untuk keluar dari tenda militernya Mahapatih Lingga.

Setelah Dimas dan Ki Kusumo sudah tidak terlihat lagi punggungnya, Lingga menoleh ke Kirana, "Karena kehebatan kamu, aku akan beri kamu hadiah. Apa yang kamu inginkan? Emas, uang, tanah atau......."

"Saya ingin Anda mengabulkan lima permintaan saya"

"Hah?!" Kening Lingga berkerut dan pria tampan itu berdiri tegap di depan Kirana.

"Saya tidak menginginkan emas, uang, ataupun tanah. Saya hanya ingin, emm, Anda mengabulkan lima permintaan saya"

Lingga tersenyum tipis lalu berucap, "Coba sebutkan apa permintaan kamu!"

"Pertama, Anda harus meminta maaf karena Anda sudah memfitnah Ayah saya tanpa bukti. Ayah saya belum terbukti bersalah. Dia difitnah lalu......."

"Kamu benar-benar berani meminta aku melakukan itu, hah?!"

"Saya belum selesai bicara" Kirana bersedekap dengan wajah kesal tanpa ia sadari dan itu membuat Lingga kembali tersenyum tipis.

"Baiklah. Selesaikan!" Lingga menatap tajam Kirana dengan wajah dinginnya.

"Lalu, Anda melecehkan saya. Anda harus meminta maaf kepada saya untuk dua hal itu dan ini permintaan pertama saya"

"Kalau aku tidak mau?"

"Saya tidak akan menusuk titik akupunktur Anda yang terakhir dan jika hal itu tidak saya lakukan, maka Anda tidak akan bisa memejamkan mata Anda"

"A-apa?!" Lingga melotot kaget.

Sial! Cerdas juga gadis ini. Batin Lingga dengan tatapan kagum.

"Baiklah" Lingga mengusap celana kainnya dan hendak bersimpuh. Tindakan Lingga itu membuat Kirana refleks berteriak, "Anda mau apa, Mahapatih?"

"Tentu saja bersimpuh. Bukankah meminta maaf yang tulus itu harus dengan bersimpuh" Ucap Lingga sambil bersimpuh dan menempelkan keningnya di lantai.

Kirana mundur selangkah karena kaget.

"Saya meminta maaf kepada tuan putri Adipati Arkan Nitiyoga yang bernama putri Kirana Nitiyoga karena saya sudah memfitnah mendiang ayahnya tanpa bukti dan saya sudah melecehkan Putri Kirana Nitiyoga"

Karena merasa tidak enak dan canggung ada seorang Mahapatih bersimpuh di depannya, Kirana bergegas membungkuk lalu menyentuh lengan bawah Mahapatih sambil berkata, "Saya sudah memaafkan Anda, Mahapatih"

Lingga terus menatap tangan mungil cantiknya Kirana yang masih menggenggam lembut lengan bawahnya.

"Lenganku nyaman buat pegangan, ya?" Lingga mengangkat wajahnya pelan dan Kirana langsung menarik tangannya sambil berkata, "Maaf kalau saya lancang menyentuh Anda, Mahapatih"

"Ehem!" Lingga berdeham untuk mengusir detak jantungnya yang kembali berdebar lancang saat dia melihat rona merah nan mempesona menyembul di pipi cantiknya Kirana.

"A.....apakah saya boleh mengatakan permintaan kedua saya?"

"Hmm"

Kirana bergegas berkata, "Permintaan kedua saya, saya ingin bertemu dengan dayang saya yang bernama Sumi dan Mbok Patmini juga anaknya"

"Hmm" Sahut Lingga. Pria itu hanya bisa ber-hmm, hmm, karena dirinya masih berusaha membuat jantungnya berdebar lebih tenang.

Kirana tersenyum senang, "Terima kasih, Mahapatih"

Lingga mengalihkan pandangannya ke arah lain karena senyum cantiknya Kirana membuat jantungnya semakin berdebar tidak karuan.

"Dan permintaan ketiga saya, jangan sentuh saya tanpa seijin saya!"

Lingga menoleh cepat ke Kirana lalu menyemburkan, "Apa yang kamu bilang barusan?"

"Permintaan ketiga saya, jangan sentuh saya tanpa seijin saya!"

Lingga menarik sudut bibir atasnya lalu berkata, "Kamu pikir aku akan menyentuh kamu lagi, hah?! Kamu pikir wajah kamu yang......yang....Se-sedikit ayu bisa menggoda saya?"

"Tapi, bukankah tadi Anda mencium saya, menyentuh, saya, dan......"

"Cukup!" Lingga mencengkeram dagu Kirana.

"Aku melakukannya karena aku ingin balas dendam. Kecantikan kamu masih kalah jika dibandingkan dengan istri-istri di kediamanku, cih!"

Kenapa aku berkata seperti itu? Jelas-jelas gadis ini jauh lebih cantik jika dibandingkan dengan istri-istriku. Batin Lingga dengan kening berkerut.

Lingga lalu menghempaskan wajah mungil gadis cantik itu dan bergegas berkata, "Aku akan kabulkan tiga permintaan kamu tadi! Sekarang cepat katakan permintaan keempat dan kelima kamu!"

Kirana mengusap dagunya sambil berkata, "Saya akan katakan permintaan keempat dan kelima saya nanti setelah saya menusukkan jarum ini ke titik akupunktur Anda yang terakhir"

"Baiklah" Lingga menuju ke ranjangnya lalu duduk dengan wajah dingin.

"Anda harus merebahkan diri, Mahapatih"

"Apa?!" Lingga melotot kaget.

"Iya, harus rebahan. Anda harus tidur rileks saat saya menusuk titik di tengah-tengah alis Anda agar efek racun benar-benar hilang dari tubuh Anda"

Lingga mengembuskan napas kesal lalu merebahkan diri dengan wajah ditekuk.

"Anda harus memejamkan kedua mata Anda, Mahapatih"

"Cerewet!" Bentak Lingga. Dia belum pernah disuruh-suruh oleh wanita sebelumnya dan Kirana sejak tadi menyuruhnya melakukan hal yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, seperti bersimpuh dan selama ini dia hanya bersimpuh kepada raja, lalu meminta maaf, dan menuruti semua permintaan gadis itu. Dia belum pernah melakukan semua itu ke orang yang baru dia kenal.

"Kalau mau melek terus seumur hidup Anda dan Anda berubah menjadi ikan, maka bangun dan pergi saja!" Kirana mengentak kesal dengan mulut mengerucut lancip.

Sial! Kenapa dia sangat menggemaskan seperti itu. Lingga meraup wajah tampannya dengan kasar lalu memejamkan kedua matanya dengan cepat dan berteriak kesal, "Lakukan!"

Kirana tersenyum senang lalu duduk di tepi ranjang untuk menusuk titik di tengah kedua alisnya Mahapatih Lingga.

Napas Kirana yang hangat mengenai bibir Lingga dan itu membuat Lingga meremas kedua pahanya sambil membatin, gila! Aku sangat ingin memagut bibirnya saat ini juga........

1
Rahma AR
i klan meluncur
Rahma AR
ciee Lingga
anggita
👍👌sip
anggita
2 iklan, like 👆👆👍
anggita
tangisan ndoro putri, bahagia atau derita..?🤫
Rahma AR
🌹 untuk.author
anggita
gandi.... 🔥👿😡 lingga kirana...😍😋✌
anggita
like👍....2👆👆iklan
Cokelat almond
suka cerita unik seperti ini 😍
Rahma AR
ikan meluncur
Rahma AR
iklan meluncur
Be___Mei
Heiii 🤣 nggak salah Lingga menyebut Kirana kucing liar
Be___Mei
kwkwkwkk harga diri Lingga dipermainkan Kirana 🤣🤣
Be___Mei
Kirana ini agak agak sepertinya, dia berani berani tawar menawar dengan seorang Lingga 🤣🤣
Be___Mei
Aihhh, ketahuan! Ikut deg degan 😩
Afriyeni Official
OMG ini mah kelewatan jeruk makan jeruk /Blush/
Afriyeni Official
itu benar Kirana /Grin/
anggita
2👆👆iklan 👍like
Afriyeni Official
Mahapatih aja takluk dengan wanita cantik apalagi pria biasa /Grin//Facepalm/
anggita
👍like utk Kirana😘 Lingga.. 👆👆2 iklan utk thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!