Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.
"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.
"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.
"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.
Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiket liburan
"Pa, aku minta maaf atas kejadian semalam. Aku janji bisa menjaga diriku sendiri, aku tidak pacaran dan tidur dengan sembarangan pria tapi aku hanya ingin bersenang-senang seperti dengan teman-temanku yang lain."
Pagi itu Gia yang melihat ayahnya sedang membaca surat kabar di meja makan langsung menghampirinya dan meminta maaf, semalam ia memang bersalah karena melanggar jam malam yang telah mereka sepakati bersama.
"Kami hanya khawatir padamu nak, kamu satu-satunya anak perempuan di keluarga kami bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu?" timpal sang ibu yang baru datang dari dapur dengan membawa sarapan untuk mereka dibantu oleh pelayannya.
"Aku tahu ma, tapi aku sudah dewasa bahkan tak lama lagi aku akan lulus kuliah, aku tahu mana yang baik dan buruk untuk hidupku, aku masih mengingat pesan kalian jika aku takkan mempermalukan keluarga kita apapun yang terjadi." mohon Gia, ia bukan anak kecil lagi jadi ia ingin memberikan kedua orang tuanya pengertian. Tak selamanya ia akan tinggal bersama mereka jadi ia juga ingin tahu kehidupan diluar seperti apa.
Mendengar itu pun tuan Gerard nampak menghela napas panjangnya, ia tahu putrinya bisa menjaga dirinya sendiri hanya saja ia belum bisa menerima jika gadis itu telah beranjak dewasa dan pada akhirnya akan meninggalkannya.
"Kemarilah!" ucapnya seraya menepuk pahanya dan gadis itu pun segera berlalu mendekat lantas duduk diatas pangkuan pria itu sembari memeluknya.
"Papa hanya khawatir terjadi sesuatu denganmu nak karena tak semua orang diluar sana itu baik terutama pria terkadang mereka hanya ingin bersenang-senang semata tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya," lirih sang ayah dengan wajah sedihnya.
"Aku baik-baik saja pa dan akan selalu baik-baik saja," tukas Gia meyakinkan.
"Berjanjilah kepada papa jika kamu akan baik-baik saja," mohon tuan Gerard dengan penuh harap.
Sang putri langsung mengangguk. "Tentu saja aku berjanji akan baik-baik saja dan akan selalu menjaga diriku, aku bahkan masih mengingat perkataan mama jika aku harus mencintai diriku sendiri sebelum orang lain jadi tidak mungkin aku akan merusaknya pa." tukas gadis itu lagi.
Tuan Gerard mengangguk kecil, raut wajahnya sedikit lega rupanya tanpa ia sadari pemikiran putrinya sudah sedewasa ini.
"Papa mencintaimu sayang," ucapnya lantas kembali membawa gadis itu kedalam pelukannya.
Nyonya Andrea yang melihat itu pun nampak tersenyum lebar, diantara mereka memang sering terjadi perdebatan namun tak bertahan lama karena setelah saling memaafkan hubungan ayah dan anak itu kembali membaik. Sementara ia hanya bisa menjadi penengah mengingat mereka hidup ditengah lingkungan modern dan gaya hidup bebas tapi ia selalu menasihati sang putri untuk tetap memegang prinsip sebagai seorang wanita yang berharga juga terhormat.
Kini ketiganya segera menyantap sarapan paginya, Gia tak segan menerima suapan dari kedua orangtuanya meskipun ia memiliki makanan sendiri. Sebagai satu-satunya anak perempuan tentu saja ia diperlakukan layaknya seorang putri, ia begitu dimanja apapun yang ia mau semuanya ada bahkan terkadang saat ia sedang malas mandi pun ada pelayan yang siap membantunya.
Beberapa hari kemudian tak terasa hari kelulusan pun telah tiba, Gia bersama teman-temannya nampak menyambutnya dengan suka cinta apalagi mereka sama-sama mendapatkan nilai memuaskan.
"Akhirnya kehidupan dewasa yang sesungguhnya akan kita mulai," ucap Nadia yang nampak masih mengenakan toga sama seperti yang lainnya.
"Hm, sebenarnya aku malas sekali bekerja tapi mau bagaimana lagi mama sudah menyiapkan ku sebagai manager catering di perusahaannya." timpal Moana yang keluarganya menekuni bisnis makanan.
"Benar, papaku juga memintaku untuk mengelola salah satu pabriknya dan jika tak berhasil aku harus kuliah lagi benar-benar malas sekali," tukas Nadia ikut mengutarakan isi hatinya.
"Ngomong-ngomong kamu akan bekerja di kantor ayahmu kan Gia?" imbuh gadis itu menatap Gia yang nampak sedang tersenyum sendiri melihat layar ponselnya, entah sedang berkirim pesan dengan siapa karena terlihat seru sekali.
"Gia, apa kamu tak mendengar kami?" Moana langsung menepuk punggung sahabatnya itu ketika obrolan mereka sejak tadi tak dihiraukan.
"Aku dengar, kalian mau bekerja kan setelah ini." tukas Gia menanggapi.
"Memang kamu sedang berkirim pesan sama siapa sih?" Nadia nampak penasaran karena tak biasanya sahabatnya itu lebih mementingkan ponselnya, apa jangan-jangan gadis itu diam-diam telah memiliki seorang kekasih?
Gia pun langsung menunjukkan pesan dalam ponselnya tersebut kepada mereka dan kedua temannya langsung melotot tak percaya.
"Kamu serius kita akan pergi liburan?" Moana langsung histeris begitu juga dengan Nadia.
"Hm, papa memberikan kita 3 tiket liburan selama satu minggu kedepan." terang Gia meyakinkan, sebenarnya bisa liburan bertiga adalah cita-cita mereka sejak dahulu sayangnya setiap kali libur kuliah mereka harus liburan bersama keluarganya masing-masing.
Akhirnya keesokan harinya ketiganya pun pergi liburan kesebuah pulau yang sejak dahulu ingin mereka kunjungi, Nadia yang gemar berfoto nampak membawa peralatan foto dengan harga yang tak biasa sementara Moana yang gemar belanja sudah menyiapkan daftar barang-barang antik yang akan ia beli sedangkan Gia yang ingin bebas dari pengawasan orang tuanya nampak tak sabar mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik.
Setelah menempuh dua jam penerbangan kini ketiganya telah sampai disebuah pulau yang terkenal dengan wisata alamnya tersebut serta adat istiadat yang masih dijaga dengan baik, gunung dan lautan saling berdampingan seakan memperlihatkan bagaimana megahnya ciptaan sang maha kuasa.
"Udaranya benar-benar sangat sejuk," Gia nampak berhenti sejenak setelah keluar dari bandara untuk menikmati udara yang masih alami berbeda sekali dengan keadaan ibukota yang penuh dengan polusi.
Sesampainya di hotel yang telah dipesan oleh sang ayah ketiganya pun segera menyimpan barang-barang bawaannya dan bersiap mengunjungi tempat wisata yang ada disana.
Mengenakan bikini yang dilapisi oleh kemeja tipis ketiganya langsung pergi berenang ke kolam yang terhubung langsung dengan lautan yang berada tak jauh dari tempatnya menginap, ayahnya benar-benar terbaik karena memilihkan hotel premium untuk mereka dengan fasilitas bintang 5 sebagai hadiah kelulusannya.
Tak banyak pengunjung disana karena memang benar-benar privat dan hanya beberapa pengunjung yang mampu membayar mahal untuk menikmati pegunungan sekaligus lautan menjadi satu.
Gia melepaskan kemeja yang sejak tadi membungkus tubuhnya dan membiarkannya berserak dipinggir kolam lalu gadis itu pun segera masuk kedalam kolam menyusul teman-temannya yang sudah lebih dahulu masuk.
Mereka benar-benar bersenang-senang sore itu seperti tak ada lelah meskipun baru saja menempuh perjalanan jauh bahkan ketiganya tak segan berkejaran dan bermain air di bibir pantai sembari menunggu sunset datang namun tanpa mereka sadari seorang pria yang sedang tertidur tak jauh dari sana merasa terganggu dan langsung membuka matanya.
bungkus aja lah , halal ini ko 😁
hayo loh siapa yang duluan jg atuh cinta ni🤭🤭