NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PACARAN

KEMBALI SEMANGAT

Mentari telah muncul dan menampakan semangatnya dengan cerah, sesuai isi hati Nifa yang semangat. Dia kembali membuat sebuah nasi goreng dan jus jeruk yang selalu diberinya pada Farel.

“Hmm, mudah mudahan Farel menerimanya kan gue udah jadi pacarnya walaupun boongan”

……..

“Rel, rel, rel, bentar dong” teriak Nifa dari belakang Farel sambil sedikit berlari sedangkan Farel seperti biasanya yang selalu mengabaikan kata katanya. Hingga membuat Nifa harus berlari dan akhirnya dia menarik baju Farel agar berhenti.

“Lo apaan sih pagi pagi?” Ujar Farel kembali ke pabrik semula. Anak ini kayaknya hanya ingin merasa dikejar-kejar Hanifa aja mungkin yah?

“Farel, lo itu harus nurut atau nggak sedikit hargai deh, lo lupa kalau gue itu pacar lo?” ucap Nifa menyadarkan status mereka berdua. Kesal. Itu lah yang dirasakan Farel saat mendengar kata kata Nifa yang sejujurnya kalau itu memang fakta yang harus diterima Farel saat ini.

“Baik, sekarang lo mau apa?” Tanya Farel mulai menyadarkan dirinya sendiri dari fakta itu.

“Gue cuman mau ngasih bekal buat lo, biar lo nggak kelaparan” Ujar Hanifa dengan senyuman manisnya itu.

“Udah gue bilang kalau gue gak mau makan bekal dari lo Nif” Ujar Farel menolak

“Kenapa?” Tanya Hanifa kesal

“Gue dah pernah makan bekal lo, bekal lo nggak enak, enakan lagi bekal dari Desti, dan gue juga mau ngasih ini” Farel pun berbohong.

“Lo bohong Rel, jelas jelas yang buat bekal makanan itu gue, gue hanya nitipin ke Desti” ucap Nifa dalam hatinya dengan sedikit kecewa.

“Mending gue yang makan, kan sayang kalau gak ada yang makan” tiba tiba Rendi datang dan ambil bicara. “Lo juga sering buatin gue bekal kan dulu, gue jadi rindu masa masa dulu Nif” sambung Rendi pada kata katanya. Nifa meras bad mood, dan akhirnya Nifa pun memberi Rendi bekal itu. Tapi apa maksud Rendi tadi? Apakah dia mau minta balikan ke Hanifa?

“Nah gue kasih sama lo, anggap aja gue sedekah, kalau soal tentang rindu, kita sama sama rindu, tapi gue berusaha lupain semuanya” ucap Nifa pada Rendi, sedangkan Farel yang melihatnya seketika hatinya sakit bagaikan ditusuk beribu ribu panah.Aneh lo Rel.

“Kamu itu gak cocok banget ngomong gue lo ke aku, kita lebih cocok ngomong aku kamu” ucap Rendi berkomentar tentang kata kata Nifa.

“Mau lo apa sih Ren? Kenapa gue mau lupain lo tapi lo tiba tiba datang?” Ujar Hanifa ke Rendi kesal. What? Jadi Hanifa belum move on sepenuhnya nih ceritanya?

“Berarti lo belum lupain gue dong?, gue cuman mau bilang gue masih sayang sama lo” ucap Rendi pada Nifa, seketika Farel yang emosi langsung angkat bicara.

“Lancang banget lo ngomong gitu ke pacar gue?, gak tau diri banget sih lo?, mau lo apa sekarang?” ucap Farel dengan emosi yang meluap luap.

“Jadi kalian sudah pacaran?, cepat banget lo berpaling dari gue yah” ucap Rendi nggak nyangka. Rendi seniri nggak berkaca.

“Lo sendiri gimana?, lo putusin dia cuman gara gara ingin dekat sama Silvi kan, terus apa hak lo ngatur hidup yang bukan pacar lo lagi?” ucap Farel dengan sangat menantang, Farel pun menarik tangan Nifa dan mengajak Nifa pergi dari tempat itu, setelah tempat sepi yang dituju pria itu, dia pun menghempaskan gadis yang ia tarik itu.

“Gue gak mau lihat lo dekat sama Rendi lagi, dan gue mau tau lo harus lupain Rendi, atau nggak gue bakalan buat lo nangis” ucap Farel dengan sangat menakutkan hingga membuat Nifa menutup matanya, gadis itu nggak berani menatap farel yang kelihatannya emosi. Tangan yang dicengkramnya begitu kuat, hingga terasa nyeri bagi Nifa.

“Lo juga gak boleh ketemu sama dia, apalagi bicara, kalau lo nggak mau gue buat menderita” Farel menghentikan ucapannya.

“Lihat gue kalau lo benar benar nuruti kata kata gue” pinta Farel pada Nifa. Nifa dengan rasa takut pun Hanifa menatap wajah Farel. Tangannya yang gemetar, mukanya yang pucat, cengkraman tangan yang masih ketat ditangan Nifa membuat Nifa menangis.

“Guuueee minta mmmmaaaaaffff” ucap Nifa dengan gugup dan takut. Entah apa yang dipikirkan Nifa, hingga dia pun menangis. Farel jauh lebih seram dari biasanya. Biasanya Hanifa hanya tertawa gemas melihat Farel matah.

“Hiks, hiks hiks”

“Lemah! Segitu aja lo dah nangis?” teriak Farel tepat di kuping Nifa.

“gue memang lemah, tapi gue dah berusaha sekuat mungkin buat tetap tegar di hadapan lo Rel, sekarang caci gue, jika itu yang lo mau, gue rela Rel, gue gak peduli buat itu” ucap Nifa dengan berusaha menahan air mata, namun air mata itu tak tertahan. Farel hanya menatapnya tak habis pikir, tangannya mencengkram pergelangan tangan Nifa semakin kuat hingga membuat Nifa kesakitan.

“Au rel, please lepaskan genggaman tangan lo, sakit tau” ucap Nifa merintih kesakitan. Farel bukannya melepaskannya namun semakin gencar mencengkramnya dengan sekuat tenaga, Nifa yang kesakitan tiba tiba mimisan.

“Nif, hidung lo kenapa?” tanya Farel cemas.

Nifa menarik tangannya dari cengkraman Farel, dan melap cairan merah yang ada di hidungnya, dia pergi sambil menangis. Hatinya terasa perih melihat gadis yang akhir akhir ini membuatnya rindu kembali terluka oleh perbuatannya.”Maafin gue Nif” ucap Farel lirih dari jauh.

…….

“Nif lo mimisan lagi Nif?” ucap Sarah yang khawatir dengan keadaan sahabatnya. Hanifa yang berlari kearah UKS setelah lepas dari cengkraman pria aneh namun dia cintai itu.

“Gue gak papa kok Sar, cuman lagi pusing aja, makanya jadi bawaannya gini” Ujar Hanifa berbohong.

“Makanya jangan terlalu banyak pikiran kali, semua masalah mu gak usah di pikirin dulu yah nifa, cerita ke gue” Ujar Sarah ke hanifa sembari melap mimisan Hanifa dengan tisu.

“Makasih Sar perhatiannya” ucap Nifa seraya memeluk Sarah.

“Sar, ijini gue ke guru yah, bilang gue di UKS nanti yah, gue mau istirahat aja dulu” ucap Nifa memohon pada sahabatnya itu.

“Oke sip, beres deh, nanti istirahat bakalan gue jenguk lo yah, gue belajar dulu” Ujar Sarah sembari ke kelas, yang di iringi bel masuk kelas.

“Semangat belajarnya” Ujar Hanifa.

“Rilekskan pikirannya” Nifa berbicara kepada dirinya. Kini yang menjaga adalah Agung, Agung adalah seorang wakil ketua ekstrakurikuler UKS. Gue sih pengen daftar sebagai ketua, tapi karena gue udah megang ketua osis maka gue pilih mundur.

“Eh Nifa, lo sakit apa?” Tanuya Agung yang sedang berjaga di UKS.

“Gue cuman pusing aja nih Gung” Jawab hanifa lembut.

“Ohh, ini lo ada obat pribadi?” Tanya Agung memastikan obatnya sebelum meracik obat sendiri.

“Iya gue ada kok bawa dari rumah” Ujar Hanifa pada Agung.

“Selamat istirahat yah Nif, jangan terlalu mikiran Farel, kan jadi kayak gini” Ujar Agung bercanda.

……….

Istirahat pun tiba, sesuai janjinya Sarah menjenguk Nifa, tapi bukan cuman Sarah, ikut juga Farel.

“Nif, lo udah makan gak?, gue beliin roti yah?” ucap Sarah khawatir. Setelah sampai di UKS. Sarah juga membawakan obat-obatan dari tas Hanifa. Yah Hanifa selalu siap siaga dengan obat-obatan di tasnya.

“Lo nggak usah repot repot Sar, lo disini aja gue dah senang kok” ucap Nifa tersenyum.

“Nifa, ini buat lo, lo harus minum, lo itu lemah banget sih cuman pusing aja harus ke UKS” ucap Farel yang datang tiba tiba marah marah. Farel memberikan roti dan minuman yang ternyata sedari tadi sudah dibeli untuk Hanifa.

“Lo marah sama gue Rel?, bahkan lo gak merasa bersalah atas apa yang lo perbuat tadi, gue benar benar bodoh bisa suka sama orang yang gak pernah mikirin perasaan gue” ucap Nifa dalam hati dengan lirih.

“Selamat yah Nif, akhirnya hal yang lo inginkan terjadi, ternyata kalian jadi pacaran, perjuangan lo hebat Nif” ucap Agung bangga pada Nifa.

“Lo apaan sih Gung, baru gitu doang” ucap Nifa, sedangkan Farel malah tersenyum miris.

“Apa? Nif lo bego yah?, jelas jelas lo tau kalau Farel suka sama adek lo, Silvi tapi lo masih maksain hati” ucap Sarah dengan sengaja, karena dia kasihan dengan sahabatnya itu.

“Maksud lo adiknya?” tanya Farel sama Sarah. Bukan Sarah yang menjawab, tapi Agung.

“Sebenarnya, Nifa sama Silvi itu kakak adik, tapi tiri” ucap Agung memperjelas. Yah belakangan ini Hanifa sering curhat ke Sarah dan Agung, dia percaya mereka berdua nggak bakalan mengkhianati Hanifa.

“Itu gak ada masalahnya sama hubungan kami” ucap Nifa memberontak. Sedangkan Farel merencanakan sesuatu dalam benaknya.

“Gue lelah we, gue mau istirahat dulu yah” ucap Nifa yang mencoba menahan sakit dikepalanya, entah hal apa yang sedang dirasakan gadis itu saat ini.

1
Harearr
semangat
roar
kerenn
SONIYA SIANIPAR
keren/Drool/
roarrr
keren
Hatus
Bisa aja sih Hanifah gombalnya🤭
Hatus
Hanifah, ayo move on! masih banyak cowok-cowok di luar sana yang suka sama kamu.
Hatus
Bener-bener dingin ya.. ini orang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!