NovelToon NovelToon
Wanita Di Atas Ranjang Suamiku

Wanita Di Atas Ranjang Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Shinta Aryanti

Suaminya tidur dengan mantan istrinya, di ranjang mereka. Dan Rania memilih diam. Tapi diamnya Rania adalah hukuman terbesar untuk suaminya. Rania membalas perbuatan sang suami dengan pengkhianatan yang sama, bersama seorang pria yang membuat gairah, harga diri, dan kepercayaan dirinya kembali. Balas dendam menjadi permainan berbahaya antara dendam, gairah, dan penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shinta Aryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketika Rumah Tak lagi Rumah

Jarum jam hampir menunjuk angka sembilan malam saat Rania memarkir mobilnya di depan rumah.

Lampu teras menyala temaram, seperti biasa. Tapi malam ini, keheningan terasa berbeda.. lebih tebal, lebih menusuk. Bahkan jangkrik pun seolah enggan bersuara.

Dengan tubuh letih dan mata sembab yang ia tutupi seadanya di kaca spion, Rania membuka pintu perlahan. Dari ruang tengah terdengar suara - suara kecil.

Suara Niko.

Dan... Tawa samar seorang perempuan dari speaker ponselnya.

Langkah Rania terhenti di balik tembok ruang makan. Ia tak langsung masuk. Ia hanya berdiri, diam, menjadi bayang - bayang seperti yang akhir - akhir ini selalu ia lakukan.

"Iya, aku juga pengen Ibra lebih sering sama kamu. Tapi kamu tahu sendiri, dia masih butuh waktu untuk dekat lagi..."

Terdengar tawa lembut dari seberang.

"Kamu sih.. jarang ngajak aku ke rumah, anak itu pasti gampang dekatnya kok, asal kamu dorong..."

"Hahaha iya, iya. Aku ngerti. Nanti aku coba, ya. Biar kamu bisa ngobrol lebih dekat juga sama dia."

Nada bicara Niko terdengar asing di telinga Rania. Hangat, lembut. Nada bicara yang sudah lama tidak pernah ia pakai saat berbicara dengan Rania.

Tak ada suara tinggi, tak ada gerutuan lelah, tak ada tatapan malas seperti saat Rania hanya sekedar bertanya, "Sudah makan atau belum."

Ia menarik napas dalam, lalu melangkah masuk. Seolah baru tiba, seolah tak mendengar apa pun.

"Oh, kamu udah pulang?" tanya NIko buru - buru. Ia langsung mematikan speaker dan mengganti ke handset. "Tunggu sebentar ya," katanya pelan pada Wulan, sebelum berjalan cepat pindah ke kamar.

Rania berdiri di tengah ruangan, dadanya kembali sesak meskipun ia tak tahu untuk apa, toh ia pernah melihat yang lebih melukai, yang membuat hidupnya hancur. Persetubuhan Niko dan mantan istrinya.

Beberapa menit kemudian, Niko keluar dari kamar, menatap datar pada Rania.

"Kamu kenapa bengong?"

"Capek", jawab Rania singkat. Suaranya sengaja ia buat datar, menyamai lelaki itu.

"Capek terus kerjaannya. Rumah berantakan, makanan juga nggak ada. Kamu kira aku pulang kerja cuma mau lihat kamu lelah dan diem begitu."

Rania menoleh perlahan. "Oh... Kamu capek?"

Niko mendecak. "Ya jelas lah! Aku juga kerja!"

Rania tertawa kecil, getir. "Kerja? Bukannya hari ini kamu di rumah aja?"

Tatapan Niko langsung membara. "Apa sih maksud kamu? Mau nyindir aku? Kamu pikir kamu hebat banget di kantor? Hanya karena Bapak minta bantu?"

Tak ada gunanya bela diri, Rania tahu arahnya akan kesitu.

Ia hanya menatap laki - laki di hadapannya.. suami yang ia pikir akan jadi pelindung, kini lebih sering menjadi pemantik luka.

"Kalau aku hebat," katanya pelan, "mungkin kamu nggak akan terus - terusan nyari Wulan."

Niko terdiam seketika, tapi hanya sebentar.

"Jangan bawa - bawa Wulan. Dia cuma ibu dari Ibra. Kamu harusnya ngerti posisi dia di hidup anak kita!"

"Kalau cuma demi Ibra," Rania menatapnya tajam untuk pertama kali, "kenapa kamu bisik - bisik malam - malam, dan ketawa - ketawa kayak... masih punya rasa?"

Niko tak menjawab. Ia masuk lagi ke kamar dengan langkah berat, dan pintu setengah dibanting.

Rania masih berdiri di tempat yang sama. Ia tahu benar jawaban Niko tak lagi penting. Karena diamnya Niko malam ini lebih jujur dari semua kata - katanya selama ini.

Dan ia, sekali lagi, harus menelan kepedihan itu sendiri. Dalam rumah yang ia rawat, pada laki - laki yang tak lagi mencintainya, dan di antara bayang - bayang perempuan lain yang tak pernah benar - benar pergi.

Rania menunduk. Sepi di rumah itu menggantung seperti kabut yang enggan hilang, membungkus setiap sudut ruangan dengan kenangan yang dulu hangat.. kini hanya serpihan dingin yang menyesakkan.

Perlahan, pikirannya melayang.

Kembali ke masa sebelum semua ini terasa rusak.

Ia masih ingat betul bagaimana cerita tentang Wulan dulu dibisikkan pertama kali oleh keluarga Niko.

Bagaimana mereka menggambarkan perempuan itu dengan getir.

Penghambur uang, tak tahu diri, keras kepala, dan .. ibu yang buruk.

Sering pergi entah kemana meninggalkan Ibra yang masih balita di tangan pengasuh.

"Dia cuma mau harta." begitu kata ibu Niko suatu malam.

"Untung Niko cepat sadar sebelum semuanya habis."

Niko sendiri selalu mengulang - ulang narasi seperti itu, seperti mantra:

"Aku ditipu. Ran. Aku pikir dia mau berumah tangga, ternyata dia cuma pakai nama belakangku buat hidup enak. Aku harus selamatkan Ibra... dia butuh ibu yang benar."

Dan entah bagaimana, dalam retakan cerita yang dibangun Niko dan keluarganya, perlahan Rania masuk sebagai 'penyelamat'. Perempuan yang dianggap tepat, perempuan yang mereka banggakan.. cerdas, sukses, dan, katanya 'berkelas."

Ia ingat hari - hari saat karirnya sedang naik. Nama Rania sering disebut di media. Proyek - proyek penting ditawarkan padanya. Dan diantara para laki - laki yang memujanya, yang mencoba mendekat dengan segala cara, Niko hadir seperti cerita yang cinta yang lain.

Bukan yang memuja, tapi yang melindungi. Yang berkata:

"Aku tahu kamu kuat, tapi kamu nggak haurs selalu sendiri."

Yang berdiri di hadapan Ayahnya Rania, dan berkata dengan suara mantap.

"Saya janji, saya akan buat Rania bahagia."

Hari itu keluarga Niko datang beramai - ramai ke rumah Rania. Mereka tak sekadar melamar.. mereka memohon.

Ibu Niko bahkan sempat menangis, memeluk Ibunya Rania.

"Rania itu anugerah. Kami tahu anak kami penuh luka, tapi kami ingin dia sembuh.. dan Rania bisa membawa cahaya terang untuk hidupnya."

Dan saat itu, Rania percaya.

Percaya bahwa cinta bisa menyembuhkan seseorang. Percaya bahwa Niko sungguh ingin berubah, bukan sekadar melarikan diri dari masa lalunya.

Percaya bahwa ia tidak sedang dipakai untuk menambal harga diri seorang lelaki yang patah.. tapi diajak membangun sesuatu yang baru.

Namun malam ini, di ruang tengah yang sunyi, semua narasi itu runtuh seperti dinding tua yang tak lagi sanggup berdiri.

Rania mengatupkan bibirnya kuat - kuat, menahan isak yang mengendap di dada.

Wulan, yang katanya masa lalu, kini hadir lebih kuat dari sebelumnya.

Dan Niko, yang dulu bersumpah akan melindunginya, kini bahkan tak sanggup bersikap adil.

"Jadi ini, ya?" bisiknya lirih, ke udara kosong.

"Semua janji itu cuma dongeng untuk menutupi luka yang belum sembuh?"

Di luar, angin menggesek daun - daun dengan suara sayup. Rania berdiri diam. Tubuhnya kaku, tapi pikirannya bergetar.

Karena yang paling menyakitkan bukan hanya dikhianati. Tapi menyadari bahwa dirinya mungkin sejak awal hanyalah alat.. pengganti, pelipur, atau sekedar peran figuran dalam drama hidup lelaki yang tak pernah selesai dengan masa lalunya.

Dan rumah ini, tempat yang dulu dijanjikan sebagai 'awal baru', kini hanya menyisakan dinding yang mendengar lebih banyak dusta daripada doa.

Rania tak sanggup lagi, sungguh.

Malam itu juga Rania berkemas, membawa pakaian seadanya. Ia pergi tanpa pamit pada Niko yang sudah terlelap dan mungkin membawa nama Wulan ke dalam mimpinya.

(Bersambung)....

1
yuni ati
Mantap/Good/
Halimatus Syadiah
lanjut
Anonymous
buat keluarga Niko hancur,, dan buat anak tirinya kmbali sama ibux,, dan prlihatkn sifat aslix
Simsiim
Ayo up lagi kk
Kinant Kinant
bagus
Halimatus Syadiah
lanjut. ceritanya bagus, tokoh wanita yg kuat gigih namun ada yg dikorban demi orang disekelilingnya yg tak menghargai semua usahanya.
chiara azmi fauziah
kata saya mah pergi aja rania percuma kamu bertahan anak tiri kamu juga hanya pura2 sayang
Lily and Rose: Ah senengnya dapet komentar pertama 🥰… makasih ya udah selalu ngikutin novel author. Dan ikutin terus kisah Rania ya, bakal banyak kejutan - kejutan soalnya 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!