"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."
"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "
Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.
"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3
Di mansion keluarga Abrisam Harisson
"Selamat pagi semua." ucap Aleta harisson.
Putri keduan dari tuan abrisam harisson dan nyonya audy alba.
"Selamat pagi princes mommy." jawab mommy audy dan di sertai anggukan kepala tuan abrisam dan sang kakak, elden harisson.
Setelah sarapan pagi tuan abrisan mengajak elden pergi ke ruangan pribadinya.
"El, daddy sudah mempersiapan calon untuk kamu, Dia adalah seorang wanita yang cantik dengan karir yang sangat bagus dan pastinya bibit, bebet, dan bobotnya sempurna. Anindira aurora smith putri tunggal dari sahabat daddy yaitu Baskara Smith. " ujar daddy abrisam sambil memandang keluar jendela tanpa memandang el yang berada di sampingnya.
"It's up to dad, karena jika el menolak pun daddy tidak setuju bukan?" jawab el tanpa ekspresi, karena el tahu jika sang daddy sudah berkata maka tidak ada penolakan.
"Good son, daddy suka dengan karakter kamu yang tahu apa yang daddy di harapkan." ucap daddy abrisam dengan menepuk pundak elden.
"Dan satu minggu lagi kita akan bertemu dengan keluarga baskara smith el, persiapkan dirimu, oke. " ujar daddy abrisam kembali dengan senyuman yang berkesan tegas dan tak terbantahkan.
Elden hanya menganggukan kepala, dan bergegas keluar dari ruangan sang daddy dengan raut wajah yang terbilang serius.
Drrt .. Drrt .. Drrt ..
Elden langsung merogoh sakunya dan menerima pangilan telepon.
"Hallo, selamat pagi tuan." ucap vanno di seberang sana.
"Hmmm, ada apa?" ucap elden menjawab vanno
"Maaf tuan, saya hanya ingin mengingatkan bahwa anda ada pertemuan dengan klien 10 menit lagi." ucap vanno dengan sangat hati-hati.
"Saya 5 menit lagi sampai di kantor." jawab elden dan langsung bergegas berangkat ke kantor dengan menaiki mobil mewahnya lamborghini keluaran terbaru tahun ini.
• • • • • •
Sesampainya di kantor elden langsung masuk ke ruangannya dan ternyata sudah banyak sekali tumpukan berkas berkas yang perlu di teliti dan di tanda tangani.
"Oh shit! Kenapa aku jadi nggak bisa fokus bekerja begini, karena omongan daddy tadi." gumaman elden dengan sangat pelan sambil mengacak rambutnya sedikit.
Tiba tiba pintu ruang kerja elden terbuka dan menampilkan sang sekretaris.
"Maaf tuan, saya mau menyampaikan bahwa klien kita dari perusahaan Epic Homes grup baru saja datang tuan." ujar vanno dengan sedikit menundukkan kepala.
"Hmmm baiklah, saya akan ke ruang meeting sebentar lagi." jawab elden dan di jawab anggukan kepala sang sekretaris.
• • • • • •
Setelah percakapan mommy adel dan daddy baskara waktu itu, dira sudah empat hati tidak memberi kabari kepada orang tuanya. Dira jadi lebih memfokuskan untuk bekerja mengembangkan perusahaan agar lebih pesat lagi dan semoga lebih banyak lagi sang investor yang menginginkan kerjasama dengan perusahaan garmentnya Aurora Bliss.
Drrt ... Kriing ... Drrt ... Kriiing ..
"Hallo beb." jawab dira lewat sambungan teleponnya dengan bahagia.
"Hallo beb, oh my god, aku kangen kamu dira." ucap zahra teman sekaligus sahabat anindira.
"Sama, aku juga kangen, kamu sih betah banget di amerika sampai lupa sama negara sendiri." ucap dira sambil terkekeh pelan.
"Sorry, habisnya mau gimana lagi papa ku sudah langsung menyerahkan perusahaan sama aku, jadi aku benar benar sibuk beb." jawab zahra
"Tapi kamu baik baik saja kan di sana ? " ujar anindira terhadap sahabat satu satunya ini.
"Aku baik baik dira, tapi ngomong ngomong, aku lagi di Indonesia loh, kita ketemu yuk. " ucap zahra sambil tersenyum.
"Hah?! Serius? Kapan kita ketemu?" jawab dira.
"Kalau hari ini gimana beb? Karena aku malam nanti sudah harus berangkat ke amerika lagi." ujar zahra di seberang sana.
"Oke oke, nanti sore jam 4 kita ketemu di cafe biasa, aku sekarang lagi di kantor dan yaa bekerjaanku belum selesai." jawab dira sambil tersenyum bahagia, karena tidak di sangka ia akan bertemu dengan sahabatnya yang sudah lama tak bertemu di karenakan sang sahabat setelah lulus kuliah, zahra langsung pergi ke amerika menyusul orang tuanya.
• • • • • • •
Di cafe green star
Dira duduk dengan anggung di tambah lagi ia memakai gaun yang berwarna pink, cocok sekali dengan kulitnya yang putih bersih, memberikan kesan yang memesona dan elegan.
"Sorry, aku nggak telat kan?" ucap zahra sambil memeluk dira.
"Nggak dong beb, aku nya aja yang nggak pulang kerumah, pulang kantor langsung kesini, jadi datang lebih awal." ucap dira sambil membalas pelukan sang sahabat yang sang di rindunya.
"Oh my god! Kamu semakin cantik aja beb. " ujar zahra sambil menatap dan saling berpegangan tangan dengan dira.
Dengan tersenyum yang sangat manis dira menjawab
"Kamu bisa aja, kamu juga semakin cantik loh, enak ya tinggal di luar negeri." ujar dira sambil terkekeh pelan.
"Kamu ini ya, nggak pernah berubah dari dulu, bisa aja." jawab zahra sambil memperhatikan dira, karena dari wajah bahwa dira ada yang seperti mengganggu pikirannya, dan akhirnya zahra bertanya ke dira
"Kamu benar baik baik aja beb? Kita sahabatan udah lama loh, jadi aku tahu kamu seperti apa, kalau ada yang mengganggu pikiran kamu, bisa cerita sama aku, selagi aku masih di indo."
Dengan tarikan napas yang sedikit berat akhirnya dira menceritakan tentang perjodohannya dengan laki laki yang sama sekali belum dia kenal.
"Beb sudah waktunya kamu membuka hati kembali untuk kebahagiaan kamu, yang lalu biarlah berlalu, Not all love is painful." ucap zahra dengan senyum manisnya dan berusaha meyakinkan dira bahwa cinta tidak selamanya menyakitkan.
"Apa aku bisa percaya kembali dengan seorang laki laki? Karens menurutku semua laki laki sama saja, tidak ada yang bisa bertanggung jawab dengan ucapannya." ucap dira sambil menerawang jauh ke kenangan yang sudah berlalu.
"Pasti bisa anindira aurora, aku akan selalu ada buat kamu, dan aku percaya bahwa kamu bisa bahagia dengan laki laki pilihan om dan tante adel. " ucap zahra dengan lemah lembut dan penuh keyakinan.
"Thank you beb, dulu sampai sekarang kamu masih saja jadi orang terdepan yang memberika aku semangat, the power of friend." ucap dira sambil memeluk zahra.
"You're welcome anindira aurora." ucap zahra sambil membalas pelukan dira dan mengelus punggung dira.
Setelah bercerita akhirnya mereka memesan makanan dan minuman, menu favorit mereka yaitu makanan khas amerika.
Untuk makanannya sendiri mereka memesan mac and cheese, makanan yang terdiri dari macaroni yang di siram dengan saus keju. Dan untuk minumannya adalah shasta black cherry yaitu minuman yang ringan dengan rasa yang unik.
"Selamat makan." ucap mereka serentak sambil terkekeh pelan sambil memandang makanan dan minuman yang sudah tersaji di depan mata mereka.
Setelah puas mereka bertemu, sudah mencurahkan rasa rindu, akhirnya mereka harus berpisah lagi, mau tak mau, dengan rasa yang berat hati melepas kepergian sang sahabat. Dira memeluk zahra sambil meneteskan air mata.
"Jangan menangis, oke. Kita akan bertemu kembali jika kamu menikah, aku pasti datang untuk menyaksikan bidadariku ini." ujar zahra sambil menghapus air matanya yang sudah terlanjur keluar. Dan dira hanya mampu tersenyum sambil menganggukan kepala.
"Hati hati ya beb." ucap dira sambil melambaikan tangannya kepada zahra.