NovelToon NovelToon
Mendadak Papa

Mendadak Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Menikah Karena Anak
Popularitas:32k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Hail Abizar, laki-laki mapan berusia 31 tahun. Belum menikah dan belum punya pacar. Tapi tiba-tiba saja ada anak yang memanggilnya Papa?

"Papa... papa...!" rengek gadis itu sambil mendongak dengan senyum lebar.

Binar penuh rindu dan bahagia menyeruak dari sorot mata kecilnya. Pria itu menatap ke bawah, terpaku.

Siapa gadis ini? pikirnya panik.

Kenapa dia memanggilku, Papa? Aku bahkan belum menikah... kenapa ada anak kecil manggil aku papa?! apa jangan- jangan dia anak dari wanita itu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji kelingking

Angin sore mulai menggoyang banner plastik yang menuliskan “PROMO HARI INI: BELI 2 GRATIS 1” dengan gambar berbagai pilihan produk yang sedang dipromosikan, termasuk es krim rasa stroberi jerawatan yang Cala mau. Teryata yang Cala maksud bintik adalah taburan remahan redvelved yang menjadi toping. Cala sudah hampir menghabiskan es krimnya, tinggal cone yang mulai remuk digenggamannya.

Gadis itu sangat menikmati es krim yang ia makan. Dia duduk di dengan kakinya berayun-ayun ringan seperti irama lagu riang yang hanya dia dengar sendiri. Sesekali ia menganggukkan kepalanya dan mengoyangkan tubuh, sangat menggemaskan.

Cala gadis yang manis, sopan dan mandiri. Hail bisa melihat itu dari tingkah laku Cala. Bagaimana dia dengan sopan bertanya pada pegawai minimarket apa es krim yang ada di banner promosi masih ada. Gadis itu juga membungkuk kecil, mengucapkan terima kasih pada dirinya dan kasir minimarket setelah membayar. Mamanya sudah mendidik Cala dengan sangat baik.

Hail melirik jam tangan, masih belum tahu harus berbuat apa. Hari sudah semakin larut, dia harus segera pulang ke bengkel. Tapi bagaimana dengan anak ini, kemana dia harus mengembalikannya? Apa ditinggal saja di sini? menitipkan pada kasir minimarket?

Hail menghela nafas, memijit keningnya yang tiba-tiba pening. Mata melirik pada gadis bernama Cala yang sedang menikmati es krim bintik-bintik. Cala tersenyum saat Hail kearahnya, memamerkan gigi putih yang berjajar rapih.

"Papa mau es klim na?" tanya Cala sambil menyodorkan es krim yang masih utuh.

"Nggak usah, buat kamu aja," tolak Hail sambil menggeleng pelan.

"Otey, kalau begitu buat Mama aja ya Pa, bial Mama bisa mam es klim sendili, nggak nunggu Cala mam," celoteh gadis kecil itu, Hai mengerutkan kening.

Menunggu Cala mam? Apa maksudnya? Baru saja Hail hendak bertanya.

Terdengar suara langkah terburu-buru dari arah kiri. Sontak Hail menoleh kearah sumber suara. Seorang wanita dengan riasan menor dan rambut terikat tinggi menghampiri tergopoh-gopoh. Nafasnya tersenggal, peluh menetes di pelipisnya.

“Cala! Astaga... akhirnya ketemu juga kamu!” serunya sambil menghampiri gadis kecil itu. wajahnya terlihat tidak bersahabat.

Cala hanya diam menunduk, raut wajah cerianya langsung berubah. Dia yang tadinya berceloteh lucu, seketika membeku. Jemari kecilnya mencengkeram ujung kemeja Hail lalu menarik pelan, seolah minta perlindungan tanpa suara. Hail menoleh, menatap mata sipit yang masih sembab.

"Baru aja ditinggal ke kamar mandi bentar aja udah ilang. Bikin orang repot aja!" cerocos wanita menor itu dengan berkacak pinggang.

Cala semakin menciut mendengar suara tinggi pengasuhnya. Wanita itu menarik napas panjang, lalu menoleh ke arah Hail dan tersenyum, canggung. Raut wajahnya seke

“Maaf ya, Mas. Aduh... terima kasih banget udah nemenin anak ini. Saya tadi panik banget, ninggalin sebentar ke kamar mandi, eh... dia malah ilang. Tapi udah biasa sih, anak ini memang suka lari-larian sendiri. Terlalu aktif," tuturnya dengan nada lebih sopan daripada tadi.

Hail mengerutkan kening. Sebentar? Cala bahkan sudah bersama Hail lebih dari lima puluh menit. Itu yang di maksud wanita ini sebentar?

Pria matang itu mengangguk pelan. “Iya, nggak apa-apa.”

Wanita itu tersenyum lagi, lebih lebar kali ini. Tangannya bergerak centil menyisipkan anak rambut ke belakang telinga, lalu memasang senyum termanis saat ia lanjut bicara.

“Mas nya tadi pasti di kira Cala Papanya ya ....Anak ini emang gini, Mas. Nggak bisa lihat cowok ganteng dikit langsung ngaku-ngaku ‘Papa’. Hahaha. Mungkin nurun dari ibunya... janda juga sih. Sama-sama suka cowok cakep," celetuknya dengan sorot meta mengejek kearah Cala.

Diam.

Cala menunduk makin dalam. Hail mengerutkan dahi. Apa maksud wanita ini sebenarnya? Ucapannya barusan, mungkin terdengar sepele tapi rasanya… salah.Tidak seharusnya dia berkata seperti itu di depan Cala.

Hail menghela napas, menatap wanita itu tajam dan tenang.

“Maaf, Mbak,” ucapnya datar.

“Kalau bisa, lain kali lebih hati-hati bicara. Terutama di depan anak kecil. Mbaknya ini pengasuhnya kan? Tidak pantas juga bagi Mbak-nya bicara seperti itu!" tegas Hail dengan sorot mata tajam menusuk.

Cala yang tadinya menunduk, mengangkat wajahnya menatap sosok Hail dengan bangga dan bahagia. Cala mungkin tidak sepenuhnya mengerti apa yang pria itu ucapkan, tapi Cala bisa merasakan Papa membelanya.

Wanita itu mengerjap.

“Eh? Maksudnya gimana ya Mas? Saya kan cuma ngomong fakta. Nggak salah dong," kilahnya dengan centil.

“Cala mungkin belum ngerti semua, tapi dia denger. Dan saya juga. Dan apa yang Mbak katakan itu sangat tidak pantas diucapkan, terlebih bagi orang dewasa yang sudah tahu mana baik dan buruk,"

Nada suara Hail berubah dingin. Tegas.

Cala mencubit lengan Hail pelan, seolah ingin menghentikannya, tapi pria itu tak bergeming. Cala tau setelah Susan, pengasuh sementarnya itu berargumen dengan orang lain tentang dia, Cala akan menerima sikap kasar. Cala tidak mau.

Wanita itu mulai terlihat risih, matanya memutar ke sembarang arah meski berusaha tetap tersenyum.

“Oh... iya deh, maaf ya Mas. Nggak maksud gimana-gimana. Kan cuma ngomong biasa."

“Baiknya Mbak jaga anaknya baik-baik,” ujar Hail, lalu jongkok pelan, menatap Cala.

“Kamu nggak papa, Cala?”

Gadis itu mengangguk ragu. Ingin mengatakan sesuatu tapi ia tahan.

"Ayo pulang, nanti Mama kamu nyariin." Susan menarik lengan kecil Cala dengan sedikit kasar samapi gadis kecil itu turun dengan terpaksa dari kursi.

"Pelan-pelan Mbak!" tegur Hail dengan cukup keras.

Susan mendelik sinis pada Hail.

"Udah deh Mas-nya pergi aja sana, toh bukan urusan Mas-nya juga," tukas Susan dengan kasar, tida seramah diawal tadi.

Ponsel Hail menjerit, sebuah pesan penting dari montir di bengkelnya masuk. Hail harus kembali sekarang. Pria itu mengambil nafas dalam, ada rasa berat meninggalkan Cala. Tapi tidak ada alasan juga untuk dia di sini. Tangan besar Hail menepuk pelan kepala Cala.

"Om pergi dulu ya," pamit Hail.

Cala menggeleng ribut.

"Papa jangan pelgi ... Papa jangan tinggalin Cala," rengek gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

Hati Hail tercubit tidak tega, ia lalu berjongkok mensejajarkan diri dengan malaikat mungil yang sudah merebut perhatiannya.

"Om pulang dulu, kapan-kapan Om datang lagi ke sini ketemu Cala," bujuk Hailnya.

"Janji?"

Hail mengangguk.

"Janji."

Cala menyodorkan kelingking mungilnya kearah sang Papa.

"Janji kelingking, kata Mama janji kelingking itu janji yang halus tepat."

Hai tersenyum lalu mengaitkan kelingking mereka. Seulas senyum terbit di bibir mungil Cala sambil mengoyangkan tangan mereka. Kelingking kecil Cala terasa hangat di jari Hail, seolah menempelkan harapan agar pria itu benar-benar kembali.

"Om pergi ya," ujar Hail lagi sebelum berdiri .

"Otey hati-hati Papa!"Cala melambaikan tangan, Hail pu melakukan hal yang sama sebelum pergi dan melangkah menjauh tanpa menoleh.

Mata sipit gadis itu memandangi sosok Hail yang menjauh... menatap punggung pria itu tanpa bicara sedikit pun. Dengan kasar Susan menyeret Cala berjalan pulang, Cala hanya bisa pasrah agar Susan tidak semakain kasar.

1
Kenara 💜
pliss selesaiin om hail. jangan sampai ada korban kek aka. dah babak belur semuanya
Fuji Aisar
sabar bima Galang Dirga, ini itu latihan kalo kalian punya anak GK kaget lagi /Joyful//Joyful/
Fuji Aisar
bisa gk sih Thor si Ishak ini dapat karma atau apa gitu. geram kali aku liat tingkahnya yang sok itu
Fuji Aisar
jangan kamu pikir bisa mengendalikan dan merusak mental orang ya Ishak. dulu aka kamu rusak mental nya sekarang Evelyn? hail GK akan pernah biarin itu untuk kedua kalinya
Aishiteru❤‍🔥
teruntuk pak Indra...
jangan sampai ada cakra ke dua lagi yaa pakk...
🪷Pembaca Goib🪷
semangat hail..
kamu pasti bisa membuktikan kalau papa nya evelyn gak bersalah. dia hanya di fitnah seseorang.
Yanti99
ayo hail tunjukan pada PP mu semoga aja ku menemukan kebenaran siapa penghianat yg sebenarnya yg mau menjatuhkan perusahaan PP mu..enak ya kalau punya banyak duit mah wkwj
Fitri Herra
.awww di chat Eve dong😅
Kodok Kejengkit
evelyn, kamu sangat kuat, berjuang sendirian demi membesarkan dan membahagiakan cala, tanpa lelah kamu jalani kehidupan yg keras. namun sekarang biarlah beban yg kamu rasakan kini dirasakan oleh hail juga.
SusiVikers
semoga aja hail bisa segera mengungkap kebenaran nya ya biar dapet restu dari papa Indra supaya bisa bersama Evelyn /Chuckle//Chuckle/
aduduh untung bgt ya ada ob lewat bawa mie goreng jadi hail gak lama² deh di luar nya
Queen shy
semangat membuktikan ucapanmu Hail, cuma tiga bulan loh.
eh kebetulan yg disengaja nih, ada OB bawa makanan. jadi alasan hail tepat
Kodok Kejengkit
eve kamu ign sok kuat, pdhl kamu sakit dan begitu rapuh. eve, kamu tuh butuh hail, buang perasaan burukmu kamu terhadap hail. jadikan hail tempat ternyaman kamu
Aulia Zahra
wah jangan jangan bener papa nya Evelyn ga bersalah hail cari tahu kebenarannya
Zahra Nisa
hail ada ja ide nya .....d pikir papa indra mau marah ternyata masih bijaksana
LISA
Semangat terus y Hail utk membuktikan kalau Papanya Eve tidak bersalah..
Puput Assyfa
semua demi Evelyn apapun bisa,untung banyak nih OB tp berkat Dy hail selamat dr alasannya.
sudah saatnya hail berjuang untuk mencari kebenaran untuk ayahnya Eve
Novita
pertarungan Hail untuk mendapatkan Evelyn segera dimulai.. semoga apa yg Hail butuhkan dalam 3bulan bisa didapatkan.. semangattt Hail demi calon istri 🤭🤭
Zii
ambil aja uangnya mas. lumayan tuh dikasih om hail
Fitri HY
.masih mnding lah papa Indra bolehin Hail cari tau dan buktinya,smga berhasil
Fitri HY
."cerdas" Hail untung ketemu mas OB
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!