NovelToon NovelToon
Sayap-Sayap Bisu

Sayap-Sayap Bisu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Novel romantis yang bercerita tentang seorang mahasiswi bernama Fly. Suatu hari ia diminta oleh dosennya untuk membawakan beberapa lembar kertas berisi data perkuliahan. Fly membawa lembaran itu dari lantai atas. Namun, tiba-tiba angin kencang menerpa dan membuat kerudung Fly tersingkap sehingga membuatnya reflek melepaskan kertas-kertas itu untuk menghalangi angin yang mengganggu kerudungnya. Alhasil, beberapa kertas terbang dan terjatuh ke tanah.

Fly segera turun dan dengan panik mencari lembaran kertas. Tiba-tiba seorang mahasiswa yang termasuk terkenal di kampus lantaran wibawa ditambah kakaknya yang seorang artis muncul dan menyodorkan lembaran kertas pada Fly. Namanya Gentala.

Dari sanalah kisah ini bermulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Suara petir bising terdengar, bersamaan dengan bentakan hebat dari seorang wanita setengah baya yang menatap tajam pada Fly. Ia tampak memegang keningnya sambil terus menggeleng-gelengkan kepala.

“Maaf, Bu. Saya akan carikan kertas itu,” ucap Fly lemas.

“Harus, dong. Itu dokumen penting. Kamu pikir cuma kertas buat bungkus gorengan. Mana lecek semua lagi ini kertas. Kamu habis bejek-bejek, ya.” Dosen itu berseru dengan tatapan penuh selidik.

Sementara Fly segera menggeleng cepat bersama kedua telapak tangannya.

“Kamu ikhlas nggak sih saya maintain tolong? Pantes aja muka kamu kelihatan terpaksa waktu saya suruh.”

“Nggak, Bu. Sungguh. Saya ikhlas membantu. Tapi waktu itu kerudung saya terbang. Spontan membuat saya menjatuhkan kertas itu dan membuat beberapa di antaranya jatuh dari balkon itu.” Fly menjelaskan dengan jujur.

Dosen-dosen di ruangan itu tampak menyaksikan kejadian yang dialami Fly. Bersama wanita paruh baya yang rambutnya sudah separuh memutih. Namun wajahnya masih terlihat lebih muda dari usianya yang sudah menginjak kepala lima.

“Ya, sudah. Sekarang cepat cari kertas itu. kalau nggak, nilai kamu C.”

Fly melesat secepat kilat setelah mendengar ancaman dari dosen itu. Ia menyusuri koridor kampus dan terus berlari menuju halaman depan kelas Gen, tempat di mana kertas-kertas itu jatuh dan dipungut oleh Gen.

Didapatinya Gen tengah membaca buku di depan kelasnya. Fly menelan ludah dan segera memeriksa tempat itu. mulai dari di pot bunga, sela-sela dinding, hingga tong sampah.

“Lagi nyari apa?”

Sebuah suara serak yang khas terdengar. Lelaki yang sedari tadi membaca buku itu tampak berada di hadapan Fly dengan raut wajah heran. Setidaknya ia sedikit berekspresi kali ini.

Lagi, Fly menelan ludah. Sembari membenarkan sisi kerudungnya dan agak melorot ke depan. napasnya ngos-ngosan bekas berlari tadi.

“Kertas yang waktu itu. Ternyata kurang satu lembar,” ungkap Fly.

Mendung dan petir masih bertahta. Namun masih belum ada rintik-rintiknya. Gen tampak memandangi langit. Seperti hendak menebak suasananya beberapa saat k depan. Buku yang ia pegang diarahkan ke Fly.

“Tunggu sebentar. Minta tolong pegang buku ini. Tunggu di bangku panjang itu. Saya akan kembali,” pinta Gen.

“Eh!”

Terlambat. Gen telah berlari kencang menjauhi halaman itu. sementara Fly hanya bisa mengembuskan napas. Rasa tegangnya akibat ancaman dari dosen itu jauh lebih berkurang.

Kini ia duduk seperti permintaan Gen. Lanta melirik tulisan pada sampul buku berwarna putih itu. Itu buku khutbah jumat. Tanpa sadar, Fly malah senyum-senyum sendiri. Terbayang wajah Gen. Terbayang lelaki itu yang berlari gagah. Dengan kemeja putih yang bergaris tipis sekali. Nyaris tidak terlihat bagi orang-orang dengan penglihatan kurang baik. Entah berapa kemeja putih atau pakaian putih yang dimiliki lelaki itu.

Fly mengusap sampul buku berwarna putih itu. sebuah buku yang baru saja dibaca Gen. masih hangat bekas genggamannya. Sekali lagi, Fly tersenyum tanpa rencana.

Dua mahasiswi tampak keluar dari kelasnya. Obrolan mereka terjeda setelah melihat sosok Fly yang duduk di sana. Dengan buku milik Gen pada genggamannya. Seketika membuat senyuman Fly luruh seketika. Berganti tatapan canggung dan menunduk sebagai tanda untuk menyapa.

Kedua mahasiswi itu balas menunduk dengan senyuman tipis. Meskipun sekilas mereka melihat buku itu. Lantas kembali melanjutkan obrolan tadi yang sempat terjeda. Kemudian berjalan menjauh melewati koridor.

Dua puluh menit berlalu. Kelas Gen telah kosong. Karena sejak awal Fly memang datang setelah jam kuliah selesai. Perempuan itu terus menatap ke depan. Di mana arah yang dilalui Gen ketika berlari tadi. Entah menuju ke mana.

Fly mulai resah. Apakah Gen telah pulang? Sebuah tas dengan beberapa buku serta laptop ada di salah satu meja di kelas. Fly melihatnya lewat jendela untuk memastikan apakah masih ada orang atau tidak di kelas itu.

Sudah pasti barang yang tersisa itu adalah milik Gen. Tidak mungkin lelaki itu membiarkan Fly menunggu, sedangkan ia diam-diam pulang dan membiarkan barang-barangnya menginap di sana.

Lima menit berlalu, akhirnya wujud Gen dari kejauhan muncul. Fly langsung berdiri setelah dua puluh lima menit duduk. Ia tampak seperti seorang putri yang bertemu pangerannya setelah sekian lama menanti.

Semakin dekat, semakin jelas apa yang terjadi dengan Gen. lihatlah, kemeja putihnya beradu dengan warna coklat. Begitupun tangannya yang ternoda lumpur. Beberapa hari yang lalu basah. Sekarang kotor. Lain kali apa lagi?

“Kok kotor?” tanya Fly.

Gen menjawab dengan menyerahkan sebuah kertas basah serta kotor. Namun tulisannya masih jelas terbaca.

“Untung aku ingat melihat kertas ini kemarin di dekat pembuangan sampah utama.”

“Ya, ampun. Terima kasih, banyak. Kamu jadi kotor begitu. Maaf banget. Aku jadi nggak enak.”

Fly menerima kertas itu sambil menahan air matanya. Satu karena lega akhirnya menemukan kertas itu, satu lagi karena terharu dengan tindakan Gen. ia tidak menyangka lelaki itu akan melakukan sesuatu yang sampai memakan waktu nyaris setengah jam hanya untuk membantunya mencari selembar kertas.

“Kalau begitu aku pulang dulu.” Gen berkata sambil berlalu menuju dalam kelasnya.

Satu hal yang Fly ketahui sekarang. Gen adalah seseorang yang ringan tangan untuk membantu siapapun. Ia teringat cerita Wia yang dibantu Gen untuk memperbaiki pipa air yang bocor.

Gen terlihat mengelap tangannya dengan tisu sebelum memasukkan barang-barangnya ke ransel. Fly diam-diam mengintip lewat jendela. Lalu segera menunduk ketika Gen hendak menoleh.

“Memangnya boleh seseorang tampak sekeren itu?” ucap Fly pada dirinya sendiri, diakhiri dengan tawa gemas.

Hujan mengguyur deras dalam sekejap. Fly yang hendak berjalan ke arah lapangan langsung mengurungkannya. Lantas memilih berjalan menyusuri koridor. Tidak. Ia tidak langsung menuju ruang dosen dan menyerahkan kertas itu. Mana mungkin ia menyerahkan kertas yang basah dan kotor itu. Yang ada ia akan mendapatkan semprot tambahan.

Ia berjalan menuju kelasnya dan akan langsung pulang. Ia akan mengetik ulang kata-kata yang ada di kertas itu di rumahnya. Lalu mencetak yang baru, dan menyerahkannya ke dosen wanita yang galak itu.

“Suasana yang sangat aku sukai. Sepi. Di tengah-tengah koridor kampus. Eh?” Sampai pada akhirnya Fly baru menyadari bahwa ia tidak hanya membawa kertas itu, melainkan buku milik Gen juga masih ada pada pegangannya.

Fly melihat ke belakang. Gen sudah tampak kecil sekali. Berteriak? Berlari untuk mengejar? Tapi dia sudah jauh sekali.

“Besok saja,” ucap Fly.

Akhirnya, Fly pulang sendiri dengan payung kuning kesayangannya. Buku milik Gen ia masukkan ke dalam task arena takut buku itu hilang atau rusak jika dibiarkan di kelas. Sehingga, ia memilih untuk membawanya pulang. Sementara kertas itu tetap dipegangnya.

Suara hujan yang menyenangkan. Bersama gigilnya, Fly bernyanyi riang. Memang aneh, ia suka suasana hujan yang dingin. Padahal ia lemah terhadap dingin. Ia gampang bersin-bersin oleh angin. Apalagi nuansa hujan deras.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!