NovelToon NovelToon
Fix You Heal Me

Fix You Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Ditipu tidak membuat kadar cintanya berkurang malah semakin bertambah, apalagi setelah tau kejadian yang sebenarnya semakin menggunung rasa cintanya untuk Nathan, satu-satunya lelaki yang pernah memilikinya secara utuh.
‎Berharap cintanya terbalas? mengangankan saja Joana Sharoon tidak pernah, walaupun telah hadir buah cinta.. yang merupakan kelemahan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

◉ 3

"Ck.. kenapa ramai sekali." Perasaannya tak nyaman saat ia menggenggam handle pintu. Secepatnya, Joana menepis perasaan itu.

Begitu pintu terbuka, ia menjadi pusat perhatian. Ada yang menatap kagum karena kecantikannya, dan ada pula yang menatap dirinya aneh. Aneh karena ia hanya memakai kaos over size, celana pendek, serta sendal karet, dan ya rambut coklatnya di kuncir secara asal. Penampilan sederhana ala-ala anak rumahan.

Ditatap seperti itu, apakah Joana merasa canggung? jawabannya tidak. Ia sudah sangat lapar dan Ia lebih mementingkan perutnya daripada tatapan mereka. Dengan sedikit mengangkat kepalanya, Joana merengsek masuk dengan langkah yang penuh percaya diri

Joana masuk semakin ke dalam. Melihat meja kosong yang berada di sudut ruangan, Joana mempercepat langkahnya. Ia duduk, bersamaan itu ada seseorang yang juga melakukan hal serupa. Sontak membuat Joana mengangkat kepalanya. Begitu juga pria itu.

Pria menawan, dengan sepasang mata berwarna biru. Sepasang mata yang mengagumkan, membuat siapa saja yang menatapnya akan tenggelam. Dan itulah yang dirasakan Joana.

"Eghm.. Ini tempat ku, Nona!" Hingga suara bariton pria itu menarik kesadaran Joana. Suara bariton, pelan namun terdengar tegas itu sanggup menambah tempo detak jantungnya.

Joana mengerjapkan mata. "A-apa yang anda katakan, Tuan?" Sahut Joana dengan gugup. Oh tatapan pria itu sangat memukau.

"Ini tempatku. Sebaiknya, kau carilah tempat lain."

"Aku yang menemukan meja ini lebih dulu, Tuan. " Timpal Joana masih bisa bersikap setenang mungkin. Barangkali pria itu akan mengalah, atau mengajaknya duduk bersama, itu akan menjadi rejeki untuknya.

"Aku yang lebih dulu." Nathan menyambar buku lalu melihat-lihat daftar menu tidak perduli dengan gadis yang masih duduk di depannya.

"Kenapa kau masih disini?" Tanya Nathan, matanya melirik ke arah Joana. "Pergilah!" Nathan mengusir secara elegant. Gayanya yang sok cool, terlihat menyebalkan. Seketika Joana menyesal memuji pria itu.

"Kau mengusirku?!" Joana meninggikan suaranya satu oktaf membuat pria itu kembali menatapnya. Berani-beraninya pria itu mengusirnya. Memangnya siapa dia? apa dia seorang bos?? atau dia anak presiden? atau anak sultan. Apapun status pria itu, Joana tidak perduli.

"Ya, aku mengusir-mu." Ulang Nathan dengan acuh.

Efek lapar dan kesal, Joana tidak bisa mengendalikan lagi emosinya. Ia berdiri sambil mengebrak meja. "Brakkk..." Sontak, tindakannya tersebut mengundang rasa penasaran para pelanggan. "Aku tidak mau!" Tolak Joana bersikeras. Jika pria itu tidak mau mengalah, pun demikian juga dengannya. Harga diri segalanya, genk.

"Akulah yang mendapati tempat ini lebih dulu." Tambah Joana. Persetan dengan wajah rupawan bak pangeran, Joana tidak terima diperlakukan buruk seperti pria itu lakukan terhadapnya.

Apa yang dilakukan pria itu, telah menjatuhkan harga dirinya. Ini tidak bisa dibiarkan, dan tidak bisa di maafkan.

"Kau sangat berani sekali." Pujinya dengan nada mengejek. Nathan menarik satu sudut bibirnya, menatap Joana dengan tatapan menilai. Ia bisa melihat amarah yang ditunjukkan gadis itu.

"Tentu saja, jangankan menggebrak meja. Aku bisa menarik-mu sampai ke puncak gunung Alpen lalu mendorongmu hingga kau terjatuh dan bertemu dengan malaikat kematian!"

Mendengar itu, Nathan tergelak. Ucapan gadis itu cukup menghiburnya. "Leluconmu lucu sekali, Nona. Apa kau seorang pelawak, hmm? " satu alisnya terangkat, serta sudut bibirnya tertarik keatas.

"Tutup mulutmu, urusan kita belum selesai Tuan."

"Urusan selesai, jika kau pergi dari sini Nona. Huss."

"Kau pikir aku ini seekor ayam!"

"Ada apa ini? Tuan, Nona. " Dari belakang Joana, nampak seorang pria berjalan mendekati mereka. Yang bertanya adalah sang pemilik cafe.

Keduanya kompak menoleh ke sumber suara itu. Joana tersenyum, kemudian ia membuka suaranya. "Tuan ini... telah membuat masalah, Tuan." Katanya sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah pria itu.

Joana pun mulai menceritakan yang terjadi, berharap penuh jika sang pemilik cafe membelanya. "Aku lebih dulu menemukan meja ini. Dan Tuan ini, telah mengklaim, mengatakan bahwa dia yang menempati meja ini lebih dulu."

"Memang aku duluan yang menemukan tempat duduk ini, " timpal Nathan. "Lihatlah, aku yang duduk disini."

"Kau!!" hidung Joana kembang kempis. Menatap pria itu dengan tatapan laser. Hampir saja ia mengeluarkan kalimat makian dari mulutnya. Tapi akhirnya ia berhasil menahan diri.

"Begini saja Tuan, Nona." Sang pemilik cafe mencoba untuk menengahi. "Karena kalian sama-sama sendiri, bagaimana jika kalian duduk bersama?"

"Tidak mau!" Jawab keduanya serempak.

"Aku tidak sudi, duduk satu meja dengannya." Tambah Joana.

"Aku juga, " timpal Nathan.

Sang pemilik cafe nampak berpikir, dia bimbang harus berbuat apa. Di satu sisi, Nathan adalah pelanggan tetap cafenya, di sisi lain Joana adalah pelanggan barunya.

"Nona sebaiknya anda mengalah." Akhirnya keputusan itu menguntungkan Nathan, dan merugikan Joana. Lihatlah pria itu tersenyum senang karena merasa menang, dan menambah rasa jengkel Joana.

"What!!" seru Joana kesal karena keputusan sang pemilik cafe yang menurutnya tidak adil. Joana menghembuskan napasnya dengan gusar, selera makannya menghilang seketika.

"Saya akan memberikan potongan harga, sebagai kompensasinya, Nona. Bagaimana?"

"Aku sudah tidak berselera." Joana menghentakkan kakinya, menuangkan amarahnya. Namun naas, saat melakukannya, kaki Joana terkilir membuatnya terjatuh tepat diatas pangkuan Nathan dengan posisi menyamping. Ea..

Joana, dan Nathan saling melempar pandang. Sialnya, Joana kembali terhipnotis dengan pesona pria itu, dan jantungnya memacu dengan sangat cepat.

"Sepertinya, kau memilih duduk diatas pangkuanku." Kelakar Nathan yang di iringi gelak tawa pelanggan cafe yang memerhatikan mereka sejak tadi.

"Apa? " Joana masih duduk diatas pangkuan Nathan, bahkan satu tangannya berada diatas bahu pria itu.

"Apakah senyaman itu duduk diatas pangkuanku, Nona? sehingga kau tidak beranjak." Bisiknya di dekat bibir serta napasnya berhembus menyapu wajah gadis itu.

"Aaaaa!!" Seru Joana, tersentak. Ia bangun, dan mundur beberapa langkah, menjauhi pria itu. Astaga, bisa-bisanya ia tidak menyadarinya.

Sial, benar-benar sial. Untuk pertama kalinya ia mengalami kejadian memalukan dalam hidupnya. Semua karena pria itu. Ya pria menawan itu pembawa sial. Pasti itu penyebabnya.

Joana menyapu pandangannya, rasa-rasanya ia ingin menenggelamkan dirinya ke dasar laut atau bersembunyi di dalam hutan Amazon. Sungguh, ia menyesal mendatangi cafe ini. Sudah mendapatkan perlakuan tidak baik, tidak mendapatkan pembelaan dari sang manager cafe, dan sekarang orang-orang menertawakannya karena kecerobohannya.

Joana menatap pria itu, pria tampan minim akhlak. Penilaian Joana tentang pria itu. Seandainya, pria itu tidak ada disini, ia tidak akan mengalami hal yang memalukan. Pengalaman yang akan sulit dilupakan sepanjang hidupnya. "Aku berharap, semoga kita tidak bertemu lagi, Tuan."

"Perlukah aku mengamini harapanmu agar terkabul?"

"Whatever." Sahut Joana acuh. Dalam keadaan marah, Ia melangkah sangatlah cepat mengabaikan rasa sakit di area kakinya.

Joana mengayun kakinya diatas trotoar sambil menggerutu. Ia teringat lagi kejadian yang baru saja dialaminya. Bagaimana pria itu meledeknya, senyuman sang manajer cafe. Bahkan, orang-orang yang melihat kejadian tadi, menertawakannya. Joana berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menginjakkan kakinya disana lagi meskipun ditraktir sekali pun.

"Sebaiknya, aku pulang ke apartemen dan menghubungi Mom." Perutnya tiba-tiba berbunyi, ia pun memeganginya. "Hais, kenapa aku jadi lapar lagi. Oh Mom, putrimu yang cantik sangat merindukan masakanmu."

.

.

.

▣ VISUAL CAST AKU N NATHAN.. EH 😜

1
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Cepet amat tiba2 nikah 🤭🤭🤭 badainya belum keliatan ya Thor? 🤭🤭🤭
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
Alhamdulillah anggun selalu hadir di acara resmi😁
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
tunggu kok mulus bener jalan cinta mereka ini orang tua Nathan mana padahal Nathan mau menikah loh
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
bakalan nggak bisa tidur sampai pag iniii🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
awassss ada setan tengah malam lohhh Jo Nath
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
aaahhhhhh jantung yang nggak aman ini
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kan lebih bagus begitu Jo lamar, nikah baru pacaran
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kaget yaaa aku juga kaget kok Jo
¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾
wah perjalanan smpe ke pelaminan mulus" aja nih kek jalan tol🚴‍♂🚴‍♂
coba kita liat kehidupan Joana & Nathan setelah menikah gimana yaa,,apa akan happy teruss,atau malah sebaliknya...🚴‍♂🚴‍♂
🍁 ¢ᖱ'D⃤ ̐Nuyy ☕🏠⃟🌹
wow selamat yaa Joana dan Nathan akhirnya bersatu,semoga makin kokoh yaa kisahnya,jangan sampe ada celah buat yang lain...
𝐒𝐈𝐍𝐆𝐎 𝐄𝐃𝐀𝐍☆ՇɧeeՐՏ🍻🔴
waaaah nggak terasa udah nikahan aja
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
aku malah takut kehidupan selanjutnya😫..merekaa yang sudah menikaah
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
oeey oeeey ada emak mu oey 🤣🤣🤣
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
aish2 ..perempuan oh perempuaaan
ρυтяσ✨
siap" ae arep ono guncangan hebat 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️
ρυтяσ✨
sopo ae mesti gugup Jo🤗🤗🤭🤭
ρυтяσ✨
👀semudah itu tetiba menikah, bukan kah perjalanan mereka terlalu mulus... Q penasaran apa di depan sana mulus????
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
SAH
ρυтяσ✨
"selamat malam 𝑴𝒊 𝑨𝒎𝒐𝒓𝒆, semoga kau mimpi indah"


Jo yang di kecup Q seng mesem" deweeeee
¢ᖱ'D⃤ ̐ᵃⁿⁱᵉՇɧeeՐՏ🍻
aamiin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!