NovelToon NovelToon
Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Maura Geraldin, wanita cantik yang berprofesi sebagai Dokter kandungan, akhirnya menerima lamaran dari sang kekasih yang baru di kenalnya selama 6 bulan, yaitu Panji Kristian anak terakhir dari keluarga Abraham yaitu pemilik perusahaan batu bara.

Namun tidak menyangka Panji, Laki-laki yang di cintai Maura ternyata mempunyai wanita lain di belakang Maura, padahal mereka berdua sudah bertunangan, akan kah Maura membatalkan pertunangannya, atau malah mempertahankan hubungan mereka.

Jika kalian penasaran simak terus yukk perjalanan mereka.. jangan kasih kendor.. Dan jangan lupa untuk like nya juga.

Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

Sore ini, Tasya, Mala, dan Agnes akan berkumpul bersama, mereka ber tiga memutuskan untuk berkumpul di sebuah Cafe. Mala lebih dulu tiba di Cafe Mutiara, lalu di susul oleh Tasya yang juga baru tiba di Cafe tersebut. Mala dan Tasya sudah cukup lama menunggu Agnes yang tak kunjung datang.

"Agnes mana sih kok lama banget, katanya di suruh datang tepat waktu, tapi dianya sendiri yang molor." ucap Tasya yang sudah mulai bete karena menunggu Agnes.

"Iya.. sebenarnya apa sih yang ingin di katakan sih Agnes kepada kita, kayaknya penting banget." sahut Mala.

"Katanya tentang Panji tunangan Maura?." jawab Tasya sambil menikmati jus Jeruk.

"Panji?." Mala yang terkejut menatap Tasya yang ada di sampingnya.

"Iya." jawab Tasya lagi.

Yang di tunggu-tungga Tasya dan Mala pun akhirnya datang juga, yaitu Agnes. Agnes berlari-lari masuk ke dalam Cafe sambil menenteng tas kerjanya.

"Tuh anaknya udah dateng." ucap Tasya sambil menatap ke arah Agnes yang masih berlari menuju ke arah mereka berdua.

Agnes yang nafasnya tersenggal-senggal karena lari langsung duduk di depan kedua temannya. "Maaf telat." ucap Agnes.

"Dari mana aja jam segini baru datang, dan mana Maura?." tanya Mala sambil menatap luar Cafe.

"Maura gak bisa kumpul hari ini, karena jadwal nya sangat padat, banyak pasien yang harus ia tangani." jawab Agnes dengan nafas yang belum beraturan.

"Hihh si bu dokter sok sibuk." ucap Tasya sambil tersenyum.

"Jadi kamu mau cerita apa Ag sama kita, emang sebegitu pentingnya sampai kita di suruh kumpul." Mala yang semakin penasaran dengan cerita Agnes.

"Sebenarnya aku hanya ingin cerita dengan Maura saja, karena menurutku ini adalah aib keluarga Maura." jelas Agnes.

Tasya dan Mala yang mendengar ucapan Agnes semakin bingung dan penasaran. "Emng keluarganya Maura kenapa sih, ada apa, kayanya mereka baik-baik saja, secara kan tahu sendiri keluarga Maura itu adalah orang kaya." ucap Tasya.

"Udah deh langsung ke intinya aja, jangan berbelit-belit aku udah penasaran nih." sahut Mala yang sudah tidak sabar.

"Jadi gini, satu bulan yang lalu, waktu aku nganterin bokap aku ke bandara, aku tuh gak sengaja melihat Panji bersama dengan nyonya Geraldine." Agnes yang mulai bercerita.

"Terus?." Mala dengan raut wajah serius.

"Tapi yang anehnya kenapa dia hanya berdua saja." lanjut Agnes.

Mala dan Tasya yang mendengar cerita Agnes pun seketika tertawa. "Hahaha ya elah Ag, namanya juga calon mantu sama calon mertua, ya gak heran lah kalau mereka berdua dekat, kamu aneh-aneh aja." Tasya yang terus tertawa.

"Iya nih.. lo gimana sih, namanya juga Panji sama calon mertuanya, mungkin saat itu Panji lagi nganterin tante Geraldine mau pergi ke luar kota, secara dia kan dokter kecantikan, pasti sibuk lah. sahut Mala juga.

"Tadinya aku juga berfikir seperti itu Sya.. La.. tapi gak cuman sekali itu aku melihat tante Geraldine dan Panji pergi bersama, waktu itu saat aku ke supermarket nemenin mamaku, aku juga melihat mereka berdua belanja bareng, cuman mereka berdua, dan lebih parahnya, beberapa minggu yang lalu, saat aku menghadiri acara keponakanku, waktu aku gak bisa kumpul sama kalian karena ada acara di hotel, aku melihat Panji dan tante Geraldine baru saja keluar dari sebuah kamar hotel, mereka keluar secara bersamaan dari kamar yang sama, apa itu tidak aneh." lanjut Agnes yang bercerita dengan begitu serius.

"Masa sih, ya mungkin waktu itu keluarga Maura dan keluarga Panji sedang liburan bersama di hotel." Mala yang belum percaya dengan ucapan Agnes.

"Kalau di pikir ya gais, mana ada calon menantu dan calon mertua sekamar, apa kamu lupa Maura pernah bercerita bahwa orang tua Maura itu sangat sibuk, hingga mereka tidak sempat berlibur bersama, bahkan Maura nya saja sibuk banget sampe gak pernah bisa kumpul bareng kita, lagi pula kita juga ada Grup WA.. pasti kalau Maura berlibur sama keluarganya akan konfirmasi sama kita, atau pamer lah.. biasanya kan gitu, kalau dia pergi sama Panji berdua aja selalu cerita sama kita, ini engga kan?."

Tasya dan Mala yang tadinya tidak percaya dengan ucapan Agnes kini mulai sedikit percaya, memang yang di bicarakan Agnes itu benar, Maura selalu sibuk dengan profesinya sebagai dokter kandungan, dan jarang berlibur, bahkan untuk kumpul sama teman-teman nya saja bisa di hitung cuman beberapa kali.

"Iya juga ya.. kok aneh ya?." Tasya yang sedikit berfikir.

"Dan yang paling mengganggu pikiran ku adalah, kenapa setiap aku bertemu dengan mereka, mereka hanya berdua saja, kemana Maura, kemana om Guntoro, dan kemana kak Dinda.. seharusnya jika mereka dekat ya paling engga minimal ada Maura lah, apa kalian gak merasa aneh?." lanjut Agnes.

Mala dan Tasya yang tadinya terus membantah cerita Agnes seketika diam, memang aneh jika Panji hanya pergi dengan nyonya Geraldine saja. Apa lagi keluar kamar hanya berdua saja.

"Apa kamu akan menceritakan semua ini kepada Maura?." tanya Mala kepada Agnes.

"Memang dia akan percaya?." sahut Tasya.

"Percaya atau tidak yang jelas, kita tidak akan mampu untuk menceritakan semua ini kepada Maura, apa kalian tega?." Tasya yang tiba-tiba merasa bersalah.

"Lalu kita harus bagaimana? apa kita harus diam saja, sedangkan ada yang aneh dengan tunangan serta mama dari sahabat kita sendiri." Agnes yang seketika juga bingung.

"Apa kita lebih baik diam saja, Pura-pura tidak tahu, biar Maura yang tahu sendiri seperti apa Panji dan juga mamanya, lagi pula kan semua itu belum tentu benar, yang melihat kan hanya baru Agnes, jadi aku takut kalau nanti hanya menjadi fitnah." ucap Tasya.

"Berarti kita juga tega dong menyembunyikan sesuatu dari Maura, dan membiarkan Maura menjalin hubungan dengan laki-laki yang tidak benar jika itu semua benar kalau mereka berdua ada hubungan, kita sama saja menyembunyikan rahasia itu di belakang Maura, padahal kita tahu." ucap Agnes yang tidak setuju dengan ucapan Tanya.

"Ya udah gini aja.. kita cari tahu dulu, dan cari bukti dulu, kalau memang benar Panji dan tante Geraldine ada hubungan, kalau kita udah dapet bukti, baru kita nunjukin dan cerita ke pada Maura, bagaimana apa kalian setuju?." Mala yang memberikan solusi.

"Baiklah.. kita buktikan dulu ucapan Agnes itu benar apa salah, kalau memang benar baru kita bilang sama Maura bahwa Panji tidak baik untuknya." Tasya yang setuju dengan pendapat Mala.

"Iya aku juga setuju, tapi jangan lama-lama gais.. aku kasihan dengan Maura, jangan sampai dia terlanjur menikah dengan si Panji." sahut Agnes.

"Iya benar.. tapi gak nyangka sih kalau memang benar Panji menjalin hubungan dengan tante Geraldine, itu kan calon mertuanya sendiri, gila apa." Mala yang seketika marah.

"Iya.. ya ngga heran sih, tante Geraldine juga cantik sih, masih kaya perawan walaupun udah beranak dua, Maura dan kak Dinda aja malah seperti adiknya bukan anaknya." ucap Tasya.

"Tapi ya engga mertuanya juga kali Sya yang di embat." Mala yang sedikit melirik ke arah Tasya.

"Hehehe." Tanya yang hanya tertawa kecil.

.

.

.

Apakah mereka ber tiga akan berpetualang untuk membuktikan perselingkuhan Panji, tunggu terus kelanjutannya..

Jangan lupa untuk like ya ❤

1
Heriyani Lawi
maura2, rasa sakit itu akibat keegoisan kamu sendiri. Diajak nikah nolak mentah2 eh pas ketahuan hamil pengen nikah, orang tua mana yg mau dipermainkan seperti itu
Heriyani Lawi
dokter kandungan tp bodoh masa dirinya hamil ga tau
Heriyani Lawi
kalo tertukar rasanya aneh benar thor, kan wajahnya tak sama meskipun namanya mirip, masa ortunya sendiri tdk kenal wajah anaknya. lain hal kalo masih bayi masih mungkin tertukar
Betty
bagus
Eries Prita
/Heart/
Alif
gobloknya kenapa gk di rekam, bisanya cm diam dan nangis
Alif
lha terus emaknya itu umur brp sdang anaknya sdh 20 lbh, kdg ceritanya gk di sesuaikan keadaan
Murni Hj'Nasir
aku benci Maura tu otak nya pintar plin plan dn sok bjak
Bunda Iwar
Luar biasa
Nonik Anda Swl
Maura bego, ngapain cuma nonton ngk ngambil vidio/foto, bego
Mamadut
menjijikkannnn
Misaza Sumiati
Rey gak waras lagi
Misaza Sumiati
kenan laki 2 tidak punya pendirian , ganti Lo pakai daster
Misaza Sumiati
kenan karakter nya jelek sama dengan ayah angkatnya
Misaza Sumiati
bukannya Dinda sudah punya anak , kenapa kok beda yah keguguran
Misaza Sumiati
syukurin Maura keras kepala
Misaza Sumiati
kayanya Agnes pacar panji
Ning Suswati
pucuk dicinta ulampun tiba, bisalah buat mengalihkan fikiran maura yg kalut, ketemu dg laki2 yg baik hati
Ning Suswati
ya sangat bisa gk percaya karena hanya dg kata2 dan tdk ada bukti sama sekali, napa juga maura saat mengikuti mereka berdua tdk dividiokan, mungkin saking stres kali ya mendapati tunangan selingkuh dg ma2 nya sendiri, jadi otaknya ngbleng
Ning Suswati
bagus deh, maura segera tau dan melihat dg mata kepalanya sendiri apa yg dilakukan tunanganny dg ma2nya, ceritanya lancar luncur gk berbelit aq suka, lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!